NovelToon NovelToon
Zhui Mei Sang Pewaris [Mystic World Universe]

Zhui Mei Sang Pewaris [Mystic World Universe]

Status: sedang berlangsung
Genre:Misteri / Cintapertama / Reinkarnasi / Iblis / Mata Batin / Kutukan
Popularitas:2.5k
Nilai: 5
Nama Author: Syah raman

Semua orang yang hidup di alam mistis lima persennya adalah reinkarnasi.

Kesempatan untuk menghidupkan orang yang telah mati, sudah terjadi dalam berbagai cara.

Awalnya aku bertekad ingin menghidupkan Kak Ying mantan pelayanku, tetapi cara siluman rubah putih di dunia ini tidak bisa diterima begitu saja.

Dia menghidupkan seseorang yang berarti bagiku, namun bukan seperti orang yang kukenal.

Selain itu, dunia ini juga memiliki banyak kultivator sesat yang mencoba mengendalikan manusia untuk dijadikan tumbal.

Saksikanlah perjalananku.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Syah raman, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 1 - Kak Ying Dan Kultivasiku

Aku adalah seorang anak gadis yang masih berumur 6 tahun.

Dan aku harus menerima rasa pahit, bahwa orangtuaku telah bercerai.

Ayahku adalah seorang raja dari kota Emperor, namanya adalah Regis Crowley.

Berdasarkan dari apa yang aku dengar dari kakek, bahwa ayahku adalah pengendali iblis.

Dan kekuatannya menodai keagungan klan Zhui, yang memuja makhluk gaib bernama Phoenix.

Hal ini aku percayai, dengan banyaknya motif burung suci ini di dalam kamarku.

Jika iblis ada, mungkin akan mengganggu ekosistem ukiran dan budaya dalam kerajaan ini.

Hari ini sangatlah tenang.

Aku menyangka bahwa ibuku mungkin sudah bangun lebih dulu daripadaku, karena beliau tidak ada di sampingku.

Setiap hari aku benar-benar dimanja.

Yang paling aku tidak sukai adalah, berkultivasi.

Selebihnya, aku adalah keturunan dari pewaris kekuatan leluhurku.

Harta dan martabat saja belum cukup untuk bisa bertahan hidup di dunia ini, tanpa membela diri dengan kekuatan yang melebihi batas manusia biasa.

[Kultivasi Tingkat 1]

Aku hanya perlu memakan beberapa ramuan yang disediakan oleh beberapa pelayan.

Pelayanku bernama Ying Ying adalah seorang remaja gadis yang begitu anggun.

Dia selalu menggunakan baju putih dengan jahitan seperti bunga mawar di setiap ujungnya, lalu sebuah rok panjang warna merah yang sesuai dengan warna dominan dari bangunan istana ini.

"Apakah ramuan itu pahit nona muda?" Tanya Ying-Ying.

"Menyebalkan... Rasanya bikin aku muntah." Lidahku sedikit terjulur.

"Oh iya, anda seharusnya tidak menyebut saya kakak." Ucapnya.

"Kak Ying terlalu formal, anggaplah kita ini saudara." Kataku.

"Demi kehormatan anda, saya hanya rakyat jelata." Dia menunduk.

"Sudahlah Kak, saya hanya suka kak Ying menganggap saya sebagai adik." Ucapku lagi.

"Oh... Nanti saya akan minta izin pada kakek anda." Katanya.

"Itu bagus. Sekarang aku terasa memiliki seorang saudara." Aku senang mengucapkan itu.

Ketika itu juga, Kak Ying pergi dari kamarku, setelah itu aku mulai berkultivasi dengan segenap kekuatan.

...

Rumah adalah tempat yang sangat nyaman, ketika semua orang seisinya memperhatikanmu.

Namun dalam istana ini, aku seperti dituntut untuk menjadi yang sempurna, berjalan dengan pelan dan tak boleh makan terlalu banyak: Kegemukan adalah sebuah aib bagi seorang ratu, karena itu dapat menunjukkan sifat tamak.

Setiap pagi aku harus berlari mengelilingi istana, suasana di sini memang sangat nyaman, karena banyak pohon rindang serta tempat bernaung.

Teriakan suara para prajurit yang belajar ilmu bela diri saat perpindahan gerakan, membuat sensasi yang tidak ada duanya, bahkan aku ikut sebagai orang termuda di depan kakek dan beberapa tokoh penting klan.

Mungkin saja mereka menganggapku seperti seorang anak yang baru saja tahu gigihnya bekerja, bertahan hidup dan mempertahankan eksistensi.

Setelah selesai berlatih, kemudian aku sendiri minum susu yang disediakan oleh para pelayan di istana.

Rasa roti yang pas juga mendukung tenagaku untuk pulih kembali.

Beberapa buku perpustakaan mungkin akan berdebu, jika tidak aku yang akan memasuki dan membacanya, karena sangat jarang sekali para prajurit atau pelayan yang ingin masuk ke sini, apalagi hanya sekedar untuk membaca.

Menurutku, kisah para leluhur dalam dunia ini adalah hal yang seru untuk dibaca, tambah beberapa cara ilmu untuk meracik pil kultivasi.

Dalam istana ini kak Ying yang menemaniku kesana kemari.

Sepertinya aku punya beberapa pertanyaan tentang perasaanku yang dulu.

"Apakah kita sudah menjadi saudara dengan seizin kakekku?" Tanyaku Dengan nada ceria.

"Ya... kakek anda mengizinkan... Mulai sekarang saya akan menganggap anda sebagai saudara."

"Wah, itu bagus." Aku duduk sambil memandangnya.

"Tapi sebenarnya... saya tidak mengurangi hormat sebagai pelayan." Kak Ying masih seperti biasanya.

"Itu tidak masalah... Kak Ying, duduklah di sini." Ucapku.

"Baiklah Dik Mei." Ketika itu juga, Kak Ying duduk bersebelahan denganku.

Bangku dan meja ini terbuat dari kayu, jadi sepertinya aku harus berhati-hati ketika kain milikku akan kusam terkena debu, secara perlahan aku memandang Ying Ying.

"Aku masih penasaran... sejak umur berapa kakak bekerja di istana ini?"

Ying Ying sepertinya berpikir tentang asal mula dirinya bisa akrab dengan sistem istana yang ketat ini.

"Mungkin ketika umur sembilan tahunan." Pernyataannya cukup mengejutkan.

"Begitukah."

Sekarang dia sudah beranjak remaja. Tapi aku tidak ingin bertanya tentang umurnya.

"Aku sangat terkesan... Apa orang tua kakak tidak pernah ke sini?"

"Tidak... Sebenarnya, orang tuaku sudah tidak ada." Katanya.

"Maaf jika membahas ini... Tapi kenapa?" Aku sangat penasaran.

"Mungkin agak sedikit rumit jika aku bercerita, tapi aku berhasil diselamatkan oleh kakek anda dalam peperangan." Ceritanya cukup mengejutkan.

Sepertinya pribadi kak Ying mulai menarik, aku sangat ingin tahu lebih dalam.

Dan ternyata tidak sembarang orang bisa bekerja di istana ini, kecuali dia punya kejujuran dan ketulusan hati tingkat tinggi, atau bisa juga hal yang menyakitkan di masa lalu.

Aku baru saja bangun dari tidur, kak Ying mengangkat tubuhku karena ada kekacauan di luar istana.

Ibuku memerintahkannya untuk menjagaku agar terhindar dari pertarungan. 

Kejadian ini cukup membuatku takut, bagaimana bisa istana yang indah telah dikacaukan oleh beberapa orang kriminalitas di luar sana.

Pada akhirnya ruang bawah tanah terbuka.

Kak Ying duduk di sampingku karena ada beberapa yang harus beliau katakan.

"Kita harus segera meninggalkan tempat ini, apa pun risikonya." Beliau terlihat sedih dan sedikit menangis.

Seorang berjubah hijau mendatangiku, dan dia adalah seorang peri.

"Cindy, jika aku menghambat penyelamatan Zhui Mei, aku mohon bawa dia bersamamu, jangan pikirkan aku." Dia menyeka air matanya.

Bumi berguncang karena sebuah ledakan, dan ini adalah akhir di mana kerajaan ini telah hancur berkeping-keping.

Sementara itu Cindy membuka ruang teleport untuk aku dengannya lari dari tempat ini.

"Apa kau tidak ingin ikut?

Cindy menanyakan itu pada kak Ying.

"Tidak akan, kemungkinan aku akan bertarung dan melawan para penjajah."

Peri ini menarik tanganku untuk menuju ruang teleport.

Dan aku menatap wajah kak Ying yang tersenyum, ''jaga dirimu baik-baik.''

Kedua kakiku telah menginjak ruang teleport, tetapi sebelum pintu teleport tertutup, aku melihat kak Ying terbungkus oleh puing reruntuhan.

"Kak Ying!" Teriakku.

1
𝓝𝓸𝓬𝓽𝓾𝓻𝓷𝓮 𝓘𝓷𝓴
Hahaha 😄
Sahraman
iya kak, aku kelupaan, maksih buat sarannya😄
Rahma AR
kurang tanda petik.... hehe... aku juga sering typo
Rahma AR
iklan... semangat
Blue Angel
dialognya ga di kasih tanda kutip kak, dan siapa yang berbicara🙏🙏🙏
Sahraman: oke, nanti aku revisi... makasih sudah berkunjung ya?
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!