Zora terpaksa meninggalkan keluarga setelah dia diceraikan oleh suaminya. Dia disalahkan oleh semua orang karena anak mereka lahir dalam keadaan meninggal. Zora merasakan sakit ganda: kehilangan calon anak mereka dan juga diceraikan setelah melahirkan. Bahkan suaminya mengatakan akan menikahi adik Zora, yang membuat Zora merasa seperti ditikam pisau. Zora menyembuhkan luka-lukanya sendirian dan terpaksa meninggalkan kota kelahirannya
Tapi di kota tempat tinggal Zora dia tidak sengaja mendapat pekerjaan sebagai ibu susu, akankah Zora akan mendapatkan kebahagiaan kembali?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon blcak areng, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Zora nama nya
"Zora ini surat cerai kita, Aku sudah menandatangani nya." ucap suami Zora. Zora yang masih jongkok di depan makam bayi yang baru saja di tutup tanah basah langsung melihat surat cerai yang disodorkan oleh suaminya di atas tanah makam anaknya.
Zora langsung melihat kearah suaminya dan mendongakkan kepala. "Anak kita sudah tidak ada, itu membuktikan jika kamu memang tidak pantas mempunyai gelar seorang ibu!," ucap suami Zora dengan sangat lantang
Bahkan ucapan itu terasa menyayat di hati Zora. di saksikan keluarga nya dan keluarga suami Zora menceraikan Zora dengan lantang. Tidak ada yang membela dan memeluk Zora saat ini.
Bahkan ibu kandung Zora hanya diam dan menatap Zora tajam. "satu hal yang kamu harus tahu Zora aku akan menggantikan kamu dengan seseorang yang sudah membuat aku merasa nyaman yaitu Naomi." ucap suami Zora lagi
"Deg!"
lagi lagi kenyataan pahit ada di depan mata Zora. Naomi adalah adik kandung surat Bagaimana mungkin suaminya malah mau menggantikan dia dengan Naomi. Naomi yang saat ini memang berdiri di samping mantan suami Zora tersenyum bangga seakan dia kembali membuat Zora kalah.
Naomi Memang adik kandung Zora tapi Naomi mempunyai sikap yang tidak pantas disebut seorang adik, karena beberapa kali Naomi merebut orang yang disuka oleh Zora. Zora pikir dengan menikah dengan suaminya dia bisa menang dari Naomi nyatanya Zora salah, karena Naomi akan selalu ada dan menjadi bayang-bayang Zora.
"Zora Saya harap kamu menerima keputusan yang diberikan oleh anak kami, ini semua juga salah kamu yang tidak bisa menjaga calon anak kalian, Naomi selama ini memang selalu ada untuk Ardi." ucap ibu mertua Zora
Tidak ada air mata yang terlihat di mata Zora saat ini. Entah kenapa ucapan orang-orang terdekat Zora yang jahat ini membuat dia semakin kuat. Zora langsung mengambil surat cerai itu lalu langsung menandatanganinya.
"Disaksikan anak kita kita bukan suami istri lagi, aku akan menunggu karma itu datang untuk kamu Naomi yang selalu menjadi bayang-bayang di kehidupan aku, dan kamu juga Mas aku tidak akan pernah Sudi memaafkan kamu sekalipun kamu perlu tepi kaki aku!." ucap Zora lantang
Zora akan pergi dari makam tapi langkah kakinya langsung dihentikan oleh ucapan Ardi mantan suaminya. "jangan terlalu percaya diri Zora karena kamu tidak akan menjadi apa-apa tanpa aku." ucap Ardi terseyum bangga
Bahkan ucapan arti mendapat senyuman dukungan dari Ibu dan juga Ayah Zora. "kita lihat saja siapa yang akan menang dan siapa yang akan sejahtera setelah ini, Oh ya Ibu dan Ayah terima kasih selama ini sudah merawat aku, permisi!," ucap Zora yang akan pergi lagi
Tapi lagi-lagi langkah kakinya Zora terhenti. "Jangan pernah pulang ke rumah aku Zora, barang-barang kamu sudah ada di depan makam ini, karena sudah dibawakan langsung oleh sopir. Jadi kamu tidak perlu pulang ke rumah aku dan menginjakkan kaki kamu di rumah itu lagi." Ucap Ardi
"Rumah kamu?," tanya Zora
"Aku sudah mengganti rumah itu yang dulunya aku persembahkan untuk kamu saat kita menikah, tapi Naomi menginginkan rumah itu jadi Aku sudah memberikan kompensasi dan mentransfer uang ke nomor rekening kamu." Ucap Ardi
Zora hanya diam lalu dia meninggalkan pemakaman dengan menyakitkan. Bagaimana mungkin tidak meyakinkan seseorang yang baru kehilangan anaknya lalu dia diceraikan secara tiba-tiba.
Suami yang selalu romantis dan bilang dia mencintai Zora, tiba-tiba menceraikan di atas makam calon anak mereka yang baru saja di kebumikan. Marah, sakit hati, dan semua rasa yang tidak bisa dijelaskan oleh Zora dia rasakan saat ini, Zora jura bukan tipe wanita yang akan menggebu-gebu saat marah, Zora bukan tipe wanita yang akan membanting perabotan apapun yang ada di sekitarnya saat dia marah
Mengalah sudah menjadi bagian kehidupan Zora, jadi Zora tidak punya hak untuk mengungkapkan perasaannya dan kesedihannya saat ini, cukup di pendam dan juga pergi dari sini
"Maaf nona ini barang-barang milik Anda, dan maaf kali ini saya tidak bisa membantu Anda atau mengantarkan Anda kemanapun Anda pergi." Ucap pak sopir yang satu tahun setengah ini menjadi sopir pribadi Zora
Zora melihat mata yang berkaca-kaca dari Pak sopir. "Iya Pak nggak apa-apa aku bisa pergi naik taksi, terima kasih ya Pak selama ini sudah baik dengan aku dan selalu mau aku repotkan saat aku ingin makan apa, dan ngidam apa, Oh ya Pak Tolong ucapkan terima kasih untuk Bibik ya." jawab Zora.
"Nona selama ini saya merasa bersyukur mempunyai majikan seperti nona Zora yang baiknya luar biasa." Ucap Pak sopir
"Ya sudah Pak saya pergi terlebih dahulu ya, saya masih simpan nomor bapak jadi kita bisa berhubungan jika Bapak mau." Ucap Zora
"Saya akan menjaga tali silaturahmi ini nona, Bibik pasti senang mendengar ucapan terima kasih dari nona nanti saya akan sampaikan hati-hati di jalan." Ucap pak sopir
Zora tersenyum dan mengangguk lalu dia langsung menyeret koper milik nya, tidak lupa suara juga memakai tas selempang milik dia yang selalu dia bawa karena kebetulan semua dompet dan juga ponsel Ada di tas ini
Zora berjalan kaki dengan langkah mantap saat ini dia tidak ingin memesan traksi terlebih dahulu. karena saat ini Zora ingin merasakan luka ini biar semakin dalam
"Terkadang takdir memang selucu ini orang baik malah disakiti dengan orang yang paling jahat di dunia ini, bahkan tidak ada pembelaan dari siapapun, Tidak apa-apa Zora selama ini kamu kuat dan juga hebat." Ucap Zora di dalam hati
Sedangkan saat ini Ardi bahkan tidak malu berpelukan dengan Naomi di depan keluarga dan juga keluarganya. "Apa kalian akan segera menikah?," tanya ibu Naomi
"Tentu ibu Iya kan Mas apa lagi Restu kan sudah didapat dari kedua belah pihak." ucap Naomi bangga
jika Restu memang sudah didapat dari ketua pihak itu artinya Naomi dan juga Ardi mempunyai hubungan saat Zora sedang hamil. Bukankah mereka adalah manusia terjahat yang ada di dunia ini
"lihatkan Kak Zora siapa yang akan menjadi pemenang, bahkan saat ini kamu tidak sadar jika aku pelaku yang membuat anak Kamu meninggal di dalam kandungan." Ucap Naomi didalam hati
Naomi Memang adik kandung Zora tapi Naomi selalu iri dengan pencapaian yang didapat oleh Zora, Zora bahkan belum menyelesaikan kuliahnya saat menikah dengan Ardi, tapi setelah menikah Zora berjuang menyelesaikan kuliahnya sampai dia mendapat gelar sarjana sebelum dia melahirkan
Alasan ini yang dipakai Naomi dan bilang kepada Ardi jika Zahra terlalu fokus dengan kuliahnya dan juga wisuda sehingga membuat calon anak mereka meninggal