NovelToon NovelToon
IKATAN PERJODOHAN

IKATAN PERJODOHAN

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Dijodohkan Orang Tua / Menyembunyikan Identitas
Popularitas:3.4k
Nilai: 5
Nama Author: Ivan witami

Arjuna dikenal sebagai sosok yang dingin dan datar, hampir seperti seseorang yang alergi terhadap wanita. la jarang tersenyum, jarang berbicara, dan selalu menjaga jarak dengan gadis-gadis di sekitarnya. Namun, saat bertemu dengan Anna, gadis periang yang penuh canda tawa, sikap Arjuna berubah secara drastis.

Kehangatan dan keceriaan Anna seolah mencairkan es dalam hatinya yang selama ini tertutup rapat. Tak disangka, di balik pertemuan mereka yang tampak kebetulan itu, ternyata kedua orangtua mereka telah mengatur perjodohan sejak lama. Perjalanan mereka pun dimulai, dipenuhi oleh kejutan, tawa, dan konflik yang menguji ikatan yang baru saja mulai tumbuh itu.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ivan witami, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 19 Pertemuan

Bu Bianca berjalan sambil membawa baju hendak membawanya ke kamar, ia berhenti sejenak saat melihat anak dan suaminya duduk di sofa. “Na, kamu siap-siap sekarang ya,” ucap bu Bianca saat melihat Anna sedang duduk di sofa bersama sang suami.

Anna terdiam sejenak, melihat sang papa yang tidak jauh darinya.“Pa, kenapa Papa dulu suka sama mama sih, mama kan bawel,” ucap Anna pelan sambil melirik bu Bianca yang menuju kamar.

Pak Reza menghadap ke arah Anna sambil tertawa kecil.“Karena mama kamu cantik. Siapa yang gak suka sama Bianca putri, model tercantik di jamannya.”

“Hais… itu Anna gak bisa sangkal, Pa. Eh, bukannya dulu papa pengawal mama ya? Cerita dong kok bisa nikah? Terus opa, Oma setuju gak?”

Terdengar tawa pak Reza, sambil mengenang masa lalu. Masa dimana pertama kali, bu Bianca menyatakan cinta lebih dulu dan hubungan mereka juga sempat ditentang orang tua bu Bianca dan mereka pun kabur dari rumah dan menikah diam-diam.

“Wah, Papa nekat juga ya. Bawa kabur anak majikan,” ucap Anna membuat gelak tawa.

“Sudah, itu sudah berlalu. Yang penting Oma, opa kamu setuju. Makanya, papa tidak pernah menyia-nyiakan mama kamu, walau mama kamu, bawel.”

“Itu kalau dibuat judul novel bagus, Pa. Pengawalku, kekasihku.”

“Kamu ini, kebanyakan baca novel. Sudah sana siap-siap. Mau kenalan sama calon suami kamu gak?”

Anna menghela nafas panjang, sebenarnya ia ragu tapi memilih untuk nurut saja.“Asal dia ganteng kayak papa jaman muda, gak masalah sih.” Anna tertawa diikuti pak Reza.

Anna bangkit dari duduknya lalu menuju kamarnya. Ia penasaran siapa sebenarnya pria yang dijodohkan dengannya itu.

Alih-alih memikirkan perjodohan, Anna justru tertarik dengan cerita cinta sang papa, ia pun membuka lemari dan mencari artikel tentang mamanya. Saat membuka lembar pertama, ia terkejut memang benar, orang tuanya adalah model terkenal di jamannya.

Artikel itu juga menampakkan foto betapa cantik sang mama dan begitu ketatnya sang papa saat mengawal bu Bianca Kala itu.

“Mama memang cantik, pantes papa klepek-klepek. Eh, tunggu. Papa jadi pengawal mama kan dari mama SMP. Berarti beda 10 tahun dong usianya. Jauh juga perbedaan usianya. Tapi cinta gak pandang usia sih, mereka langgeng sampai brojol aku.” Anna tertawa sendiri di kamarnya.

Tak lama terdengar deru suara mobil. Anna terkejut lalu menutup buku yang isinya tentang artikel orang tuanya. “Gawat, mereka sudah datang. Aduh, belum mandi.” Anna berlari mencari handuk dan langsung berlari ke kamar mandi.

Disisi lain, Juna enggan masuk kedalam rumah pak Reza, ia tidak tahu jika gadis yang dijodohkan dengannya itu adalah Anna, begitu juga sebaliknya.

“Ayolah, Jun. Ayo masuk dulu. Nanti kamu juga tahu ini rumah siapa dan gadis itu siapa? Pasti kamu nanti langsung minta nikah,” ucap Pak Hamdan.

Juna menghela napas berat, matanya menelusuri halaman depan rumah Pak Reza yang rapi dan penuh bunga warna-warni, kontras dengan kecamuk dalam hatinya.“Papa dulu aja. Aku nunggu diteras.”

“Anak ini, ya sudah. Nanti kalau Papa panggil, masuk ya.”

“Hem.”

Pak Hamdan dan bu Yuli pun masuk kedalam dan disambut pak Reza serta bu Bianca.

“Apa kabar, Pak Reza, Bu Bianca?” sapa Pak Hamdan sambil berjabat tangan hangat.

“Alhamdulillah, Pak Hamdan. Silakan masuk, kami sudah menyiapkan teh hangat dan camilan,” jawab Bu Bianca dengan senyum ramah.

“Juna tidak ikut masuk?” tanya Bu Bianca mencari keberadaan Juna.

“Ouh, itu. Katanya nunggu di teras saja dulu. Masih malu-malu,” jawab bu Yuli membuat tawa kecil di ruang tamu.

Dikamar Anna, Anna tampak terburu-buru mengenakan baju, ia mengenakan dress warna putih, panjang dibawah lutut. Saat hendak menyisir rambutnya ia terkejut dengan datang kecoa yang tiba-tiba terbang menghampirinya. Sontak ia pun menjerit.

“Aaaaaa, Papa!” Anna berlari keluar sambil membawa handuknya.

Pak Reza dan semuanya terkejut , termasuk Juna mendengar suara yang tidak asing, ia pun masuk dan melihat ke arah lantai atas.

“Papa… ada kecoa terbang.” Anna tanpa sadar naik ke sofa di dekat pak Reza. Ia merengek ketakutan seperti anak kecil.

“Usir, Pa. Nana takut!”

“Anna,” panggil Juna.

Sejenak ruangan menjadi hening, semua mata tertuju pada Juna.

“Ju-Juna? Kok kamu kesini?” jawab Anna masih diatas sofa.

Para orang tua saling pandang, membiarkan Anna dan Juna komunikasi.

“Kamu sendiri?” tanya Juna Heran.

“Lah, ini rumah aku.”

Anna baru sadar keberadaan pak Hamdan dan Bu Yuli, Tetapi Anna mengira Juna dan pak Hamdan ingin melihat desain terbarunya.

“Pak Hamdan, Tante Yuli. Oh iya, tunggu saya ambil desain terbarunya.” Anna turun dari sofa.

“Tunggu, duduk dulu. Juna kamu juga duduk,” ucap pak Reza merangkul Anna agar duduk di sampingnya.

Bu Bianca menghela nafas sambil memijat pangkal hidungnya. Ia hampir setiap hari istighfar melihat kelakuan putri bungsunya itu yang terkadang naik sofa, meja, manjat pohon dan naik keatas genteng.

“Juna, gadis yang mau papa jodohkan sama kamu itu anak pak Reza, Anna” ucap pak Hamdan langsung karena tidak ingin banyak pertanyaan dari Juna.

“Hah?” seru Anna dan Juna bersamaan.

Malam itu berubah menjadi sebuah pertemuan yang penuh gejolak, setelah pengakuan Pak Hamdan mengenai perjodohan Juna dan Anna. Pak Reza menatap penuh arti pada putrinya, yang masih terpaku dengan rasa gugup dan tidak percaya.

Anna kemudian membuka mulut.“Pa, jadi pria itu, Juna?” tanya Anna memastikan pada papanya.

Juna menatap Anna dengan mata penuh perasaan yang sulit diartikan, ia masih bingung dan bertanya-tanya.

“Jadi gadis itu Anna, Pa?” tanya Juna.

“Heum. Jadi kamu mau kan?” goda pak Hamdan.

Juna tertawa kecil terkesan malu-malu.“Kenapa gak bilang dari awal,” ucap Juna melihat Anna yang juga malu-malu.

Melihat Juna dan Anna tersenyum malu-malu. Pak Reza dan pak Hamdan serta para istri mereka tersenyum ikut merasakan kebahagiaan.

“Sepertinya tidak perlu nunggu waktu lama lagi, Pak Reza. Langsung adakan pesta pernikahan saja.”

“Nikah?” seru Juna dan Anna bersamaan.

“Kalian gak setuju?” tanya pak Hamdan melihat Anna dan Juna bergantian.

“Gak!” jawab keduanya.

“Loh,” ujar pak Reza.

“Maksudnya nikahnya nanti dulu, mau pacaran dulu, Pa,” jawab Anna.

Bu Bianca mulai menekan kepala karena pusing.“Gak, gak. Kalian gak boleh pacaran lama-lama. Nikah dulu baru pacaran,” saut bu Bianca yang tidak ingin putrinya kelak kebablasan saat pacaran.

Anna menghampiri bu Bianca.“Ma, nikah kan harus bisa masak, ngelayani suami, harus siap ini itu. Apalagi masalah itu, itu… ranjang,” bisik Anna malu-malu di akhir kalimatnya.

“Itu urusanmu. Pokoknya kalian nikah besok!” ucap bu Bianca tidak mau dibantah.

“Hah?” seru Anna dan Juna bersamaan.

Pak Reza juga terkejut lalu mendekati sang istri dan berbisik,“ Serius mau dinikahkan besok?”

“Iya, aku udah setiap hari istighfar lihat kelakuan anakmu itu. Siapa tahu setelah nikah anakmu itu lebih tanggung jawab,” balas bu Bianca setengah berbisik.

Malam itu menjadi obrolan serius kedua belah keluarga. Juna dan Anna hanya pasrah menerima semuanya karena pada dasarnya mereka saling cinta.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!