NovelToon NovelToon
THE BIG FAMILIES

THE BIG FAMILIES

Status: sedang berlangsung
Genre:Anak Genius / Anak Kembar / Percintaan Konglomerat / Keluarga
Popularitas:10.4M
Nilai: 4.9
Nama Author: Maya Melinda Damayanty

Skuel ke dua Sang Pewaris dan sekuel ketiga Terra The Best Mother.

menceritakan keseruan seluruh keturunan Dougher Young, Pratama, Triatmodjo, Diablo bersaudara dan anak-anak lainnya.

kisah bagaimana keluarga kaya raya dan pebisnis nomor satu mendidik anak-anak mereka penuh kesederhanaan.

bagaimana kisah mereka?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Maya Melinda Damayanty, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

THE BIG FAMILIES

Harun, Azha, Arraya, Arion dan Bariana. Lima bocah seumuran hanya beda bulan. Arraya dan Arion adalah yang paling belakangan lahirnya. Lima bocah yang sama dengan kakak angkatan pertama mereka. Kean, Calvin, Arimbi, Satrio, Sean, Nai, Daud dan Al.

“Bu guru, memangnya kita nggak bisa ya, duduk satu meja gitu?” tanya Bariana.

“Nggak bisa Nak. Sudah jangan protes. Duduk sama temenmu ya!” perintah bu guru.

Bariana akhirnya tak protes, Arion akhirnya mengalah, ia yang duduk dengan teman sebangku Bariana. Seorang gadis kecil berhijab. Bariana menolak sekolah di tempat khusus. Padahal Bart memfasilitasi sekolah katolik untuk Domesh, Bomesh dan Bariana. Namun ketiganya menolak untuk sekolah di sana.

Sudah tiga bulan mereka masuk sekolah SD. Mereka lebih banyak teman di banding kakak-kakak mereka terdahulu. Harun menjadi ketua kelas, pria kecil itu memang sangat mendominasi terlebih karena mata birunya.

“Nah sekarang kalian buka halaman delapan ya!” suruh bu guru.

“Iya bu guru!” seru semua anak-anak.

Belajar mengajar pun dimulai, semua anak serius dalam belajar mereka. Hingga waktu istirahat pun usai. Semua anak-anak berhamburan keluar kelas untuk jajan. Harun cs juga keluar kelas dengan membawa bekal mereka. Dari dulu memang Maria tak pernah mengijinkan anak-anak untuk jajan.

Titis duduk agak jauh dari kelimanya. Titis adalah anak perempuan yang satu meja duduk bersama Arion. Bariana kurang menyukainya karena tubuhnya yang bau.

Gadis kecil itu menyandar di tiang menatap kosong halaman sekolah. Sesekali ia menguap lengannya yang kecil. Arion hendak mendekat, tetapi Bariana mencegahnya.

“Kamu kenapa sih?” tanya Arion gusar.

“Aku bukan kenapa-kenapa kok. Cuma ...,” Bariana menghentikan kata-katanya.

“Cuma apa?” tanya Harun gusar.

“Gara-gara bau badan ya?” tanya Arraya yang diangguki oleh Bariana.

“Nggak boleh gitu. Nanti Mommy marah gara-gara kita menjauhi orang hanya perkara bau badan!” ujar Azha mengingatkan.

“Bau banget, aku nggak tahan ... takut muntah,” aku Bariana jujur.

“Terus dia garuk-garuk gitu,” lanjutnya risih.

“Apa air di rumahnya kotor ya? Atau dia nggak mandi?” tanya Arion.

Arion yang begitu penasaran mendekati gadis kecil yang sepertinya melamun itu.

“Hai,” sapanya. Seluruh saudaranya akhirnya mengikutinya.

Mereka duduk di sisi Arion. Titis tampak sedikit menjauhkan tubuhnya menempel pada tiang kayu.

“Kamu mau?” tawar Arion menyerahkan kotak makannya.

Titis menggeleng, sebisa mungkin ia menjauhkan diri dari mencium makanan yang terlihat lezat itu. Ia menekuk kaki dan memeluknya, hingga bunyi cacing dalam perut Titis tak terdengar.

“Ambil aja, nggak apa-apa,” Harun menyerahkan kotak makannya pada gadis kecil itu.

“Kamu?” tanya Titis.

“Dia bisa makan bareng aku,” ujar Azha menjawab.

Perut Titis berbunyi, semua tersenyum mendengarnya. Harun meletakkan kotak makannya di pangkuan Titis.

“Ayo makan bareng!” ajaknya.

Azha menyodorkan kotak makan pada Harun, keduanya makan bersama. Melihat semua makan dan tak mempermasalahkan dirinya. Secara perlahan, gadis kecil itu memakan isi dari kotak makan Harun.

“Uhuk ... uhuk ... uhuk!” Titis tersedak akibat terlalu terburu-buru.

Azha menuang air dalam tutup air minum yang ia bawa, lalu menyerahkannya pada Titis. Para guru melihat bagaimana kelima bocah begitu peduli pada temannya. Mereka tersenyum. Kebaikan keluarga Dougher Young memang tak diragukan dari dulu.

Makanan habis, Titis melicinkan isi kotak bekal Harun. Bocah laki-laki itu tersenyum. Ketampanan Harun memang luar biasa terlebih mata birunya yang jadi sorotan.

“Maaf,” cicit Titis malu.

“Nggak apa-apa. Makanan Mommy memang seenak itu kok,” ujar Harun tak masalah.

“Iya, kita juga licin kok!” sahut Arraya.

Azha yang memang selalu kepo dengan sesuatu, bocah itu sangat penasaran kenapa tubuh temannya itu sangat bau. Sungguh kelima bocah itu sedikit menghirup udara agar bau badan Titis tak tercium.

“Eh ... maaf ya ... kamu mandi nggak?” tanya Azha langsung.

Titis menunduk, sesekali ia menggosok lengannya yang terbungkus seragam yang memang memakai lengan panjang. Gadis kecil itu menggeleng lemah. Ia memang tak mandi karena air di rumahnya kering.

Titis tinggal bareng keluarga besar ayahnya. Mereka harus menimba air terlebih dahulu untuk mengisi bak mandi. Semua sudah besar, tentu tak masalah dengan hal itu kecuali Titis.

“Jadi kamu mesti nimba air dalam sumur?” tanya Azha dengan mata dibesarkan.

“Ini emang jaman apa? Kok masih nimba?” tanya Bariana tak percaya.

“Lah itu Titis nimba air!” sahut Arion.

“Sebenarnya, aku sudah nimba ... tapi ....”

“Pasti dipakai sama yang lebih besar dan kamu disuruh ngalah!” potong Harun cepat.

“Kok tau?” cicit Titis bingung.

“Biasa ... orang dewasa memang kadang nggak pengertian,” sahut Harun menjawab.

“Kakak-kakak kita nggak ya!” sela Arraya tak terima jawaban Harun.

“Iya ... kecuali kakak-kakak kita. Walau kita terkadang harus adu urat sih,” sahut Azha menimpali dan diangguki oleh Bariana, Arion dan Harun setuju.

“Tapi selama ini kamu digituin?” tanya Bariana.

“Soalnya hampir tiap hari kamu bau badan,” lanjutnya dengan nada minta maaf.

“Aku mandi seadanya air, jadi kadang nggak bersih. Pernah subuh-subuh aku nimba biar mandi duluan. Tapi pasti diduluin paman atau kakak sepupu yang kebelet. Entah itu mau pipis atau buang air besar,” jelas gadis kecil itu sesekali menggaruk kepalanya yang terbungkus hijab.

“Mereka nggak gantiin air kamu?” tanya Arraya yang dijawab gelengan Titis.

“Emak dan Bapak suka marah kalau aku ngadu ... katanya kita harus tau diri karena numpang,” jawabnya.

“Nggak ada mesin air?” tanya Azha.

“Ada sih, tapi Paman selalu marah karena listrik yang mahal,” jawab gadis kecil itu lagi-lagi sambil menggaruk lengannya.

“Air dinyalain kalau mau masak dan nyuci saja,” lanjutnya.

“Nggak sekalian menuhin bak?” tanya Bariana bingung.

“Kata Emak sudah. Tapi, pasti habis dipakai oleh keluarga lainnya. Jadi kami yang hanya numpang gratis di sana banyak ngalah. Makanya kadang bajuku ini dicuci seminggu sekali,” jawab Titis.

“Nggak coba tinggal sendirian?” tanya Azha.

“Bapak kerja serabutan, uangnya hanya cukup buat kami makan. Terkadang Paman suka minta buat nambahin bayar listrik,” jawab Titis miris.

“Eh ... bukannya Mama ada ruko yang buat usaha laundry itu ya!” celetuk Arraya tiba-tiba ingat.

“Eh ... iya ya!” sahut empat anak lainnya kecuali Titis yang tak tahu menahu.

“Kamu sabar ya ... aku mau coba tanya mamaku dulu soal ruko itu. Nanti kami kabari jika kosong,. kalian bisa usaha di sana sampai kalian punya usaha sendiri,” ujar Harun tersenyum.

“Iya ... sabar aja dulu, kalo ini rejeki baru tanyain ibu kamu mau nggak usaha laundry dimodali gratis,” ujar Arraya semangat.

Titis menatap lima wajah rupawan teman-teman yang baru tiga bulan ini ia kenal. Memang kelimanya baik dan tak pernah membuat keributan, kecuali Bariana yang langsung menolak keberadaannya.

“Maaf ya, aku langsung jauhin kamu,” sesal Bariana meminta maaf.

“Nggak apa-apa ... aku ngerti kok. Aku juga kalau jadi kamu, pasti berlaku sama,” ujar Titis tak masalah.

Kelimanya tersenyum hingga menular pada Titis. Gadis kecil itu berharap jika keadaanya jauh lebih baik. Ia berdoa agar usaha yang dikatakan temannya itu benar. Ia pun yakin ayah dan ibunya pasti antusias jika ada yang baik hati memberi mereka modal secara cuma-cuma seperti itu.

Bersambung ....

Hai-hai ... ini karya baru othor ya ... Big Families.

Saksikan keseruan Harun dan seluruh saudarnya ya.

Anak-anak hebat dibentuk dari keluarga hebat dan harmonis. Setuju Readers?

Next?

1
Atik Marwati
aamiin...
Serli Ati
emang ada lagi ya bayi yg dibuang ortunya semoga bahagia ya semua, oh ya Thor kenapa tak sekalian aja si ulan di akikahkan aja?
Zay Zay
👍👍👍👍👍💪💪💪💪💪
Aghitsna Agis
eeeeh serasa ada yg ketinggalan ya nga ada seer pohan serrr pohan dut dut dangdut
Aghitsna Agis
semoga ade fikar membawa keberkahan bagi jeluarga dan dapat mengangkat derajat ortunya jd anak yg soleh jd hafiz quran niar dapat memberi cahaya surga ortunya dan buat ade wulndarri jadilah anak yg solehah menjadi ahli quran semoga kelak menjadi sinar buat keluarga walaupun dri panti tunjukan pantas untuk sejajar dgn mereka yg bkn dari panti dann insya allah selama dalam asuhan bunda khansya maka wulandari akan terangkat derajatnya sehat2 selalu afe gikar dan ade wulan
Wiwuk Putri
sunah nabi rambut akikah hrs di timbang yes di ganti dgn emas/perak
pertanyaan nya bila orang tua si bayi hanya my penghasilan cukup bs kah itu di lewati
Rohiana Rohiana
lanjut aja thor
annisa hidayat
lanjut min
Lia Fitria
Oma Kanya kenapa ga di adopsi saja anak nya 🤭🤭
Nur Lailla
😭😭😭😭
Eni Istiarsi
penghuni panti senantiasa bertambah
puji indari
cbikinnya semangat 45 dan 100 % tapi giliran udah jd dibuang. kasihan anak2 yg gak berdosa rapi masih dicap anak haram dan anak yatim piatu. 😭😭😭😭😭😭
Nengs
ada aja orang tua yg tega buang bayi/Frown/moga baby wulandari nnt jadi orang sukses n segera bergabung dg team onty zaa🤣😍
Oktavia Ariani
aminn, semoga baby wulan nanti ada yg mengadopsi dan di beri kasih sayang oleh keluarga barunya, aminnn
@E𝆯⃟🚀BuNdAιиɑ͜͡✦⍣⃝కꫝ🎸🇵🇸
bahagia. aqiqah sukses. semoga semua doa baik terkabul
Reny Saputro
semangat
Amalia Putri
ada aja yang masih buang anak,semangat thor besok lanjut kalau boleh doble up ya makasih met malam met istirahat,/Ok//Ok//Ok//Ok//Ok/💪💪💪💪/Heart//Heart//Heart//Heart//Heart/
Tia Restiana Utami
Slalu bikin terharu 😘😘
Tia Restiana Utami
Kean babowu 😘😘
Raysah Baper
seru sekali ya seperti nya..anak2 pasti suka😍😍
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!