Permaisuri Dari Kaum Kafir (Kesempatan Kedua)
Jianying adalah seorang permaisuri dari dinasti Han yang sangat dibenci oleh suaminya sendiri, yaitu Kaisar Han.
Semua itu karena Jianying adalah putri dari kaum kafir, kaum yang dari dulu selalu menentang kedaulatan Kerajaan.
Jianying yang cinta mati pada Kaisar melajukan segala cara untuk menarik perhatian Kaisar sampai harus berbuat hal kejam dengan mencelakai selir kesayangan Kaisar yaitu Limei.
Kaisar yang marah besar lantas menghukum mati Jianying dan seluruh keluarganya.
Tapi bagaimana jika Jianying yang telah di penggal kepalanya oleh Kaisar ternyata di beri kesempatan hidup ke dua?
Apa yang akan dilakukan oleh Jianying untuk merubah nasibnya?
Lorenzo Irsyadul
Seorang pria bernama Lorenzo Irsyadul, umur 25 tahun hidup seorang diri setelah ibunya hilang tanpa jejak dan dianggap tiada. Tak mempunyai ayah, tak mempunyai adik laki-laki, tak mempunyai adik perempuan, tak mempunyai kakak perempuan, tak mempunyai kakak laki-laki, tak mempunyai kerabat, dan hanya mempunyai sosok ibu pekerja keras yang melupakan segalanya dan hanya fokus merawat dirinya saja.
Apa yang terjadi kepadanya setelah ibunya hilang dan dianggap tiada?
Apa yang terjadi kepada kehidupannya yang sendiri tanpa sosok ibu yang selalu bersamanya?
Sistem Konglomerat
Dia adalah Zaidul Akbar, pemuda yang ingin berdiri tinggi diatas puncak dunia, Mungkinkah dia bisa mewujudkannya dengan dukungan yang diberikan oleh sistem.
Ikuti keseruan nya, jangan lupa Like dan dukungan, serta berkomentar lah yang baik. untuk membangun karya yang baik...
Di Balik Pintu yang Terkunci
Namaku Leysi. Aku lahir dari dua orang yang dulu saling mencintai — atau setidaknya begitu kata orang. Aku tumbuh di rumah kecil yang di cat warna biru muda, warna yang dulu katanya dipilih Ayah karen
0
1
~Ada_Cinta_Di_Pesantren~
......... Selamat membaca📖.......... Sinopsis! Alettha xaviera levania gadis dengan pergaulan bebas yang mengakibatkan dirinya kurang mengenal adab dan ilmu agama, hingga pada ahkirnya sang ayah
0
1
LUKISAN BERDARAH (MARKNO) PART 3
Mentari bersinar di ufuk timur. Jarum jam berjalan tanpa kompromi hingga menunjukkan pukul 7. Jeno, laki-laki itu melangkah pulang dengan pakaian yang sama seperti malam tadi. Namun, penampilannya t
0
0
LUKISAN BERDARAH (MARKNO) PART 2
Rembulan berdiri dengan gagah. Di tengah kanvas hitam tak berujung, malam ini. Sinarnya yang keperakan melukis gelapnya malam. Udara bagai sebuah tombak menusuk tulang, tak membuat Jeno goyah, ia se
0
0