Pagi ini Reyna tiba di kediaman Hadi Jaya dengan dijemput oleh sopir Tuan Hadi Jaya. Rumah yang besar berbentuk joglo dengan halaman luas dan asri. Banyak pepohonan rindang dan ada kolam ikan besar dihalaman. Pemandangan yang indah khas pedesaan dan sejuk dipandang mata.
Turun dari mobil Reyna berjalan memasuki teras terlihat pintu depan terbuka dengan pintu kayu yang lebar namun agak pendek dan ukiran yang indah.
"Assalamualaikum."
Reyna masih berdiri didepan pintu, enggan untuk melangkah masuk sebelum melihat yang punya rumah datang.
Tak butuh waktu lama terlihat wanita tua yang masih cantik dengan senyum menawan datang dari arah dalam menghampiri Reyna yang berdiri didepan pintu.
"Waalaikumsalam! Ayo masuk nak, kami sudah menunggumu."
Nenek membawa Reyna masuk kedalam ruangan tengah yang besar dan nampak lah Tuan Hadi Jaya keluar dari dalam kamarnya.
"Reyna, ayo duduk dulu nak!"
Tuan Hadi Jaya ikut duduk bergabung bersama istrinya dan Reyna.
"Reyna, jangan sungkan dengan kami. Panggil kami kakek dan nenek. Mulai sekarang kami adalah keluargamu. Ayahmu sudah seperti anakku sendiri. Jadi anggaplah kami seperti kakek dan nenekmu."
Tuan Hadi Jaya tersenyum dan menatap Reyna hangat. Reyna mengingatkannya kepada almarhum Herman. Patuh dan ramah terhadap semua orang.
"Baik kek, terimakasih atas kebaikan kalian."
Reyna memeluk nenek dengan erat, ada rasa nyaman bagaikan berada dalam pelukan seorang ibu"
"Ma, antar Reyna ke kamarnya untuk beristirahat."
"Iya Pah."
Sesampainya dikamar Nenek meninggalkan Reyna agar dapat beristirahat.
Reyna menghampiri jendela kamarnya. Di sana ia tersenyum melihat luar jendela terdapat taman kecil dengan gasebo dipojokan dan ada pancuran kecil dari tanah liat. Sungguh pemandangan yang indah.
Selepas mandi dan berpakaian Reyna keluar kamar menuju taman yang berada disamping kamarnya. Dibawah pancuran ada kolam kecil yang terdapat ikan hias. Reyna mengamati sambil duduk di gasebo.
"Nenek cari di kamarmu rupanya disini?"
"Ehh iya nek, suasana disini sangat segar. Reyna jadi betah duduk disini."
"Disini tempat favorit cucu nenek setiap datang ke sini. Dia juga yang membeli ikan hias ini sewaktu kecil. Taman ini terasa ramai dengan tawa mereka yang sedang bermain, sekarang sudah sibuk jarang kemari."
Nenek tersenyum mengingat kenangan indah sewaktu cucunya masih kecil-kecil. Sekarang sudah besar sibuk sendiri dengan urusan masing-masing. Rumah sebesar ini terasa sepi. Reyna menangkap ada kesedihan dimata nenek.
"Kan sekarang ada Reyna, Nek!"
Nenek memandang Reyna dengan tersenyum, ia menyadari rupanya Tuhan mengirim Reyna untuk menemani hari tuanya agar tidak kesepian.
Hari-hari berlalu dengan bahagia. Reyna sangat beruntung kini ia memiliki keluarga baru, yakni kakek dan nenek yang menyayanginya seperti cucunya sendiri.
Kuliah Reyna berjalan lancar. Sesekali Reyna menelepon Bibinya dikampung menanyakan kabar. Bibi bercerita, ternyata selama ini kakek pun mengirimi uang untuk pengobatan pamannya. Bibi bersyukur atas kebaikan kakek dan nenek yang telah mau merawat Reyna dan membantu membiayai pengobatan suaminya. Bibi merasa sangat berhutang budi kepada keluarga Tuan Hadi Jaya.
****
Setahun telah berlalu. Hari ini Reyna wisuda dengan didampingi kakek dan nenek. Reyna merasa beruntung meski orangtuanya tidak ada tapi ia masih bisa melanjutkan kuliahnya sampai selesai. Reyna membawa kakek dan nenek untuk berfoto keluarga. Rasa haru ia rasakan saat melihat fotonya. Inilah keluarganya.
Kini Reyna disibukkan dengan mengelola toko online yang ia rintis bersama temannya sejak masih kuliah. Ia sendiri yang merancang design baju-bajunya, kemudian ia memperkerjakan beberapa penjahit untuk memproduksi hasil rancangannya. Kemudian ia dan temannya mempromosikan produk mereka di berbagai online shop. Dalam setahun, penghasilannya mulai meningkat dengan bertambahnya reseller dari berbagai kota di seluruh nusantara. Bahkan tak sedikit ia mendapat customer dari negara tetangga .
Nenek dan kakek selalu mendukung cita-cita Reyna untuk menciptakan lapangan kerja sendiri. Nenek dan kakek merasa bahagia karena Reyna tak pernah kesusahan membagi waktunya dan senantiasa memberikan perhatiannya meskipun sibuk dengan pekerjaannya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 322 Episodes
Comments
Noer Anisa Noerma
semangat reyna
2022-07-31
0
Mira kader Mira
semagat renya
2022-05-06
2
kekey euis
semangat thor
2022-01-25
1