Sepulang dari restoran Abiyu langsung masuk ke kamarnya untuk membersihkan diri. Sehabis bersiap ia keluar kamar untuk mencari Bunda. Rupanya Bunda sedang melihat televisi bersama Fely.
"Dek, geser mau ngomong sama Bunda." Abi menyerobot tempat duduk diantara Bunda dan Fely.
"Ehh kakak nih maen serobot aja." Dengan terpaksa Fely menggeser duduknya.
"Bun, Abi mau ngomong serius sama Bunda." Ucap Abiyu sambil duduk menghadap ke Bundanya.
Bunda yang sedang serius melihat sinetron kemudian melirik Abiyu sebentar dan kembali melihat ke arah televisi. "Ada apa sayang, bilang aja?" Jawab Bunda.
"Abi pengen melamar Reyna, Bun." Ungkap Abiyu.
"Taak!!" Remote yang dipegang Bunda seketika jatuh. Bunda dan Fely langsung menoleh ke arah Abiyu dengan mulut menganga dan matanya membulat.
"Apa, kak? Coba ulangi lagi." Fely terkejut, ia mungkin salah mendengar.
"Aku berniat untuk melamar Reyna." Abiyu mengulanginya.
"Hahhh...jadi gak salah dengar? Beneran kak? Kok bisa tiba-tiba gitu??" Fely menjadi heboh sendiri, tangannya mengguncang-guncangkan lengan Abiyu.
"Ihh...diem dulu, Dek. Nanya satu-satu."
Fely lantas tersenyum sambil mengangguk-anggguk, tangannya menandakan mulutnya dikunci.
"Sudah-sudah jangan bertengkar. Kakak beneran, mau melamar Reyna?" Bunda memastikan.
"Iya, Bun. Insya Allah." Abiyu menjawab sambil mengangguk.
"Kakak atas dasar apa tiba-tiba memutuskan melamar Reyna?" Tanya Bunda lembut.
"Begini, Bun. Saat Bunda dan Fely membicarakan tentang Reyna, Abi mulai penasaran. Dua hari ini Abi banyak mengobrol dengan Reyna, Abi mulai tertarik dan merasa cocok dengan Reyna. Ricky sempat bercerita kalau Reyna banyak yang naksir, tapi selalu menolak jika ada yang mendekati. Abi berpikir mungkinkah Reyna tidak mau pacaran dan mau langsung menikah kayak yang ta'aruf an. Umur Abi juga gak muda lagikan, sudah saatnya Abi serius mencari istri. Karena itu Abi meminta pendapat Bunda. Abi tau Bunda lebih mengenal Reyna ketimbang Abi." Tutur Abiyu panjang lebar.
"Abi, Bunda sih seneng banget kalau Reyna yang jadi mantu Bunda. Selama ini Bunda mengenal Reyna anaknya baik dan ramah. Hanya saja Kakak harus yakin dulu, kalau langsung melamar itu artinya Kakak harus siap lahir batin menerima kekurangan dan kelebihan Reyna setelah kalian menikah. Karena kakak juga harus bertanggung jawab untuk menjaga dan melindungi Reyna sebagai seorang istri. Bunda berharap anak-anak Bunda jangan sampai mengalami yang namanya perceraian." Bunda menjelaskan panjang lebar.
"Iya Bun, Abiyu juga berpikir seperti itu. Insya Allah cukup sekali dalam seumur hidup bagi Abi menikah seperti Ayah dan Bunda. Dan Abiyu rasa Reyna memenuhi kriteria yang Abi cari untuk menjadi istri, yaitu wanita yang shalihah. Abi yakin jika kita saling percaya, cinta akan tumbuh seiring berjalannya waktu."
Tutur Abiyu mantap.
"Masya Allah, kakak sudah dewasa rupanya. Bunda jadi terharu. Bunda pikir baru kemaren yang nangis-nangis sampai ingusan minta dibeliin mobil-mobilan. Ternyata sekarang setelah dewasa, sudah minta dicariin istri. Bunda pasti dukung kakak. Sebaiknya besok Bunda temui Reynanya dulu, jika Reyna setuju baru kita datang melamar ke rumahnya." Terlihat ada setitik air mata diujung pelupuk mata Bunda.
"Terimakasih Bunda, Abi sayang Bunda." Abiyu memeluk dan mengecup kening Bunda.
"Ahh Fely jadi ikutan syeedih, Kakak" Fely ikut menangkup punggung kakak dan Bunda. Mereka larut dalam keharuan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 322 Episodes
Comments
Nocturnlax
Kirain remotnya dilempar ke Abiyu😭😭😭
2022-11-05
0
Noer Anisa Noerma
kalau Abi jadi ngelamar Reyna terima aja ren dari pada sama rangga
2022-07-31
0
🎧Reo Ruari Onsiwasi
Oh Fely itu adik abiyu
2022-05-18
0