Chapter 3

"Kok baru bangun, gak baik lho anak gadis bangun kesiangan nanti rejekinya keburu di patuk ayam" ujar Naomi melihat putrinya berjalan malas ke arahnya.

"Kamu gak kerja? ini udah jam delapan" ujar Genaro sambil memberi makan ikan peliharaannya.

Etna, Ibu, dan Ayahnya sedang berada di taman kecil yang terletak di samping rumahnya. Taman itu sengaja dibuat ayahnya, agar ibunya bisa dengan leluasa menanam bunga. Ayahnya juga melengkapi taman itu dengan pancuran dan kolam ikan, biar lebih asri kata ayah.

"Enggak yah, aku ambil libur di akhir pekan" ujar Etna sambil duduk di kursi teras yang menghadap ke taman.

"Kamu kenapa kok semalam langsung nyelonong aja ke kamar?" ujar Naomi sambil menyiram tanamannya.

"Mantannya Thunder udah nikah, terus aku kapan mah" ujar Etna duduk bersila di kursi, sambil memperhatikan gerak-gerik ibunya.

"Ya udah sih, gak usah diterusin. Mama perhatiin makin gak jelas kelakuan lakimu. Pasti menghindar lagi" Naomi yang sering jadi tempat curhat putrinya hafal betul jika putrinya uring-uringan, sumber masalahnya pasti calon menantunya.

"Kalau ada masalah dibicarain baik-baik. Kalian sudah dewasa, selesaikan dengan cara yang dewasa juga" ujar Genaro menasihati putrinya.

"Gimana mau bicara baik-baik, orang setiap ditanya menghindar kok. Ini udah empat tahun pak, dari pada nabung sakit hati, mending bayar cicilan kulkas pak" ujar Naomi gemas dengan kelakuan suaminya yang selalu membela calon menantunya.

"Putus ajalah, nanti mama kenalin kamu sama anak ibu-ibu di tempat arisan. Banyak yang mapan dan bertanggungjawab" ujar Naomi kepada putrinya.

"Udah ma, yang ini aja belum selesai masa mau dikenalin ke yang lain" Genaro mencegah usulan istrinya yang menurutnya kurang masuk akal.

"Aku udah bilang mau ketemu orang tuanya biar masalahnya jelas. Thunder katanya sibuk ngurusin cabang baru" Etna menanggapi pembicaraan kedua orang tuanya.

"Kamu masih mau nunggu? bentar lagi Erion udah ulang tahun ke tujuh" ujar Naomi lagi

"Pikir baik-baik sebelum bertemu keluarganya. Apapun keputusan kamu papa harap itu yang terbaik" ujar Genaro meyakinkan putrinya.

Etna berjalan menuju ruang keluarga, meninggalkan ayah dan ibunya yang asik dengan kegiatan mereka. Rasanya sudah lama sekali sejak dirinya terakhir kali menikmati akhir pekan di rumah.

Bekerja sebagai Tim PR di salah satu perusahaan kosmetik dan skincare, menuntutnya untuk profesional bahkan di hari libur sekalipun.

Etna membuka album keluarga yang terletak pada rak album. Dia mengingat satu persatu orang-orang di album foto itu, mulai dari kakak pertamanya Minerva yang telah berpindah kewarganegaraan mengikuti suaminya yang bekerja di angkatan laut Canada.

Kakak keduanya, Aphrodite yang saat ini bekerja sebagai editor majalah fashion di Milan, dirinya, dan terakhir adik bungsunya Luisa ibu dari keponakannya Erion. Etna mendekap album keluarga itu erat.

Etna kaget saat tangan Naomi menyentuh pundaknya.

"Kalau kangen, video call. Mereka nanyain kamu, katanya kamu sibuk terus" ujar Naomi

"Iya mah, sekarang kita masih sama-sama sibuk" ujar Etna sambil mengembalikan album ke tempat semula.

"Jadi gimana kelanjutan kamu sama Thunder" Naomi bertanya lagi.

"Capek mah, udalah ikutin maunya dia aja" ujar Etna menanggapi mamanya

"Ada pepatah bilang usaha kita akan kelihatan hasilnya saat kita udah menyerah setelah mencoba" Naomi menyemangati putrinya.

"Yang kamu lakukan sekarang tinggal duduk manis. Biarkan keajaiban yang bekerja" Naomi mengedipkan sebelah matanya pada putrinya.

...----------------...

Terpopuler

Comments

Bzaa

Bzaa

kykny mamah naomi py kejutan

2024-11-04

0

Dewa Rana

Dewa Rana

kok berubah, keenakan si geledek

2024-08-18

0

Dewa Rana

Dewa Rana

betullll ...😄

2024-08-18

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!