Chapter 14

Hari minggu seperti biasa Etna membantu ibunya merawat tanaman di halaman samping rumahnya. Siang nanti dia dan ibunya akan melakukan perawatan rutin di klinik kecantikan langganan mereka.

Pakai baju apa ya hari ini? Etna menimbang-nimbang baju yang akan dipakai ke klinik. Dia membongkar sebagian isi lemarinya dan mencoba satu persatu pakaiannya.

Dulu, sebelum bertunangan Etna sering hang out dengan dua teman akrabnya. Semenjak mereka berdua menikah, mereka tinggal di kota yang berbeda dan sibuk dengan aktivitas mereka.

Semakin hari komunikasi mereka semakin renggang hingga berakhir menjadi orang yang hanya melihat status WA atau postingan instagram.

Tidak ada sapaan kabar, ucapan selamat ulang tahun dan ucapan selamat hari raya yang rutin mereka lakukan.

Tidak masalah. Setiap orang punya kehidupannya sendiri. Hidup harus tetap berlanjut.

Pilihan Etna jatuh pada Tshirt mustard dan black highwaist jeans dipadukan dengan sneakers hitam. Rambut panjangnya diikat pony tail. Etna mempraktekan teknik no make up, make up yang dipelajarinya dari youtube.

Etna dan Naomi menuju klinik kecantikan yang terletak di salah satu pusat perbelanjaan. Mereka sepakat selesai melakukan treatment mereka akan berkeliling pusat perbelanjaan tersebut dan membeli beberapa kebutuhan.

Setelah puas berbelanja mereka makan dan memutuskan untuk pulang.

"Mah, kunci mobil aku taruh mana ya?" ujar Etna sambil mengaduk-aduk isi tasnya.

Mereka berhenti di jalan yang mengarah ke parkiran.

"Kok bisa lupa, cari baik-baik mungkin terselip" ujar Naomi sambil meletakan belanjaan dan bantu membongkar isi tas putrinya.

"Apa ketinggalan di tempat makan ya?" ujar Etna berpikir untuk kembali ke tempat mereka makan tadi.

Naomi menatap putrinya.

"Cari dulu siapa tau di tas"

Sebelum kembali mencari, Naomi sekilas melihat seorang wanita melintas di samping putrinya bersamaan dengan munculnya truk barang yang masuk ke parkiran.

"Eh, eh awaaaass" Naomi berteriak histeris.

Etna yang mendengar ibunya berteriak refleks menoleh dan menarik lengan wanita yang hampir tertabrak tersebut.

Mereka berdua dalam keadaan yang tidak seimbang, sehingga terjatuh ke arah kanan dengan posisi wanita tersebut menimpa Etna.

"Buuk!!!!" Badan Etna menghantam aspal menuju parkiran. Sikunya yang digunakan sebagai tumpuan luka dan mengeluarkan darah, disertai dengan rasa sakit di pergelangan kakinya.

"Kamu ga papa?" ujar seorang pria panik.

"Iya aku ga...." belum sempat Etna selesai menjawab wanita yang menindihnya menjawab pertanyaan pria tersebut

"Iya ga papa kok mbaknya udah nolongin. Lho Etna! kamu ga papa?" Ilaria bertanya histeris setelah melihat wajah prempuan yang menolongnya.

Etna melihat dengan jelas wanita yang ditolongnya Ilaria dan pria yang bertanya adalah Thunder.

Thunder melihat Etna sekilas. Dirinya segera menelepon ambulance. Ambulance datang membawa Ilaria sedangkan, Etna memilih diantar mamanya dengan mobil mereka menuju rumah sakit.

Sepanjang perjalanan Etna cuma benggong sambil mengingat postingan baju bayi di story IG dan papper bag yang di pegang Thunder barusan. Itu papper bag salah satu merk pakaian bayi.

Rasa sakit di kakinya tidak sebanding dengan rasa sakit di hatinya. Thunder lebih memilih menolong perempuan yang tidak mengalami lecet di badannya di banding tunangannya sendiri.

Etna melihat luka di di sikunya yang ditempeli tissue untuk menghentikan pendarahan dan pergelangan kaki kananya yang mulai merah dan bengkak.

Saat ini dirinya sedang dalam perjalanan untuk ke rumah sakit terdekat. Etna melihat ibunya menyetir dengan wajah panik.

...----------------...

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***