Love Captain Handsome 2
Tokyo, Desember 20
14 tahun setelah pernikahan Anna Yuo dan Edward Lim, Anna melahirkan seorang putri yang bernama Edward Miki. Arti nama tersebut adalah putri cantik atau keindahan yang tidak ternilai. Mereka memberi nama anak pertama mereka karena putri pertamanya merupakan keindahan dan kebahagiaan yang tidak pernah ternilai.
Dan saatnya perkenalan, sebelum cerita dimulai. Kulit putih, rambut hitam, hidung sedikit mancung, tinggi 145 cm, seperti itulah spesifik dari Miki Edward. Miki berumur 14 tahun dan bersekolah di Junior High School Kuzuryu yang bertempat di Tokyo Barat.
Miki juga memiliki seorang adik lelaki yang bernama Edward Riyo, ia berumur 7 tahun perbedaan selisih antara Miki dengan Riyo terbilang jauh.
Mungkin kalian sudah tahu bukan, Anna dan Lim adalah kedua orang tua Miki dan Riyo. Mereka pernah berkata bahwa cerita kisah cinta antara Lim dan Anna begitu rumit dan kompleks.
Begitu juga dengan cerita Miki, jangan sangkut pautkan lagi cerita tentang Anna dan Lim dengan cerita ini. Cerita ini berbeda dan inilah cerita dari seorang gadis berusia 14 tahun yang bernama Edward Miki.
..........
Sebagian orang menyukai musim dingin, dan sebagian orang lagi sama sekali tidak menyukai musim dingin ini. Beberapa orang menyukai musim dingin karena mereka menunggu salju yang akan datang, salju adalah lambang keromantisan bagi banyak orang.
Tidak untuk Miki, ia sama sekali tidak menyukai musim salju. Apalagi banyak kenangan di musim salju yang membuatnya membenci musim ini, dan Anna juga berpikir sama dengan Miki.
Rintikan salju menuruni pipi Miki yang tengah berjalan di kota Tokyo, Tokyo tidak ada bedanya dibandingkan 14 tahun sebelumnya. Kepadatan orang-orang yang tinggal di Tokyo, karena sebagian sumber pekerjaan berada di Tokyo, ibu kota dari Jepang ini.
Umur Miki yang berusia 14 tahun dan duduk di kelas 2 Junior High School atau SMP. Kalian tahu Lim? Sudah pasti tahu bukan. Di cerita sebelumnya, dia sangat menyukai basket kan? Dan kesukaan itu menurun kepada Miki. Ia juga menyukai basket, sangat suka sama dengan Ayahnya. Bahkan rasa sukanya itu bisa mengalahkan siapapun, dan kecintaan Miki terhadap basket lebih dari siapapun.
Namun, pertandingan basket musim dingin tahun kedua Miki di SMP sangatlah berantakan, tim yang tidak serius bermain dan para anggota yang sama sekali tidak memiliki niat untuk juara.
Kecuali Miki, iya dia memiliki ambisi yang kuat untuk juara.
Ketika Miki berbicara kepada anggota tim basketnya, mereka selalu mengabaikan Miki menganggap bahwa dia tidak berada disana. Itu sedikit membuat hati Miki terluka, tetapi karena keinginan Miki yang kuat untuk terus bermain ia terus bersama para anggota tim dan tidak perduli apa yang mereka bicarakan tentangnya.
Sampai akhirnya batas kesabaran Miki sudah habis saat pertandingan terakhir musim dingin ini dan perebutan juara 1. Saat pertandingan akan segera dimulai, tidak ada satupun anggota yang datang. Hanya satu orang yaitu Miki, dan akhirnya tim Kuzuryu didiskualifikasi.
Lalu, Miki berjalan keluar dari stadion pertandingan dengan perasaan kecewa, para anggota tim datang dengan santai sambil tertawa terbahak-bahak. Mereka berkata kepada Miki bahwa tim kami tidak akan menang melawan sekolah unggulan yang selalu menjadi juara 1, dan menjadi juara 2 saja sudah sangat beruntung.
Kali ini perkataan mereka benar-benar sudah kelewatan, Miki keluar dengan percikan air mata yang menjatuhi pipinya. Ia berjalan melewati jembatan penyebrangan jalan dengan pandangan tertunduk, semua harapannya telah sirna dalam sekejap.
Lagu-lagu natal sudah terdengar sepanjang jalan, tubuh Miki semakin lemas karena teringat perkataan menyakitkan dari anggota timnya. Di musim dingin ini saja ia masih menggunakan pakaian kaos tim SMP Kuzuryu.
Seluruh orang yang berjalan di samping Miki memperhatikan terus kearahnya dengan pandangan kebinggungan, tapi Miki tidak memperdulikannya ia hanya terus berjalan sampai kakinya terhenti di tepi sungai dekat rumahnya.
Udara yang semakin dingin dan salju yang terus berjatuhan di kepala Miki. Tubuhnya mengigil kedinginan, ia sudah tidak kuat berjalan lebih jauh lagi.
“ Aaaa... “ gumam Miki kedinginan memeluk lututnya di tepi sungai. “ Ayah, Ibu... ‘
“ Pakai ini. “ ucap suara sedikit berat dari depan Miki sambil melemparkan sebuah jaket hitam yang bertuliskan SMP Kitasumiyoshi, ia mengangkat kepalanya perlahan melihat seorang yang memberikan jaketnya kepada Miki.
Mata Miki melebar, melihat seorang lelaki tinggi, mata sedikit sipit, kulit putih yang sama dengan Miki dan senyum manis yang terpampang diwajahnya.
Ini adalah pertemuan kedua Miki dengan lelaki itu.
“ Anda.... “ kata Miki tertahan saat Kenzi Ken memanggil Miki “ MIKI!!!! “
Kenzi Ken atau Ken Kenzi adalah teman baik serta teman kecil Miki, Kenzi juga adalah putra dari Okumura dan Kirei yang merupakan teman baik dari kedua orang tua Miki.
Panggilan dari Kenzi hanya Miki hiraukan, matanya tidak dapat berpaling dari yang lain. Dan hal yang terpenting saat ini adalah pertemuan kedua Miki dengan lelaki tersebut.
5 tahun sebelumnya..
“ Marry Christmas “ ucap bersamaan Lim, Anna dan Miki. Anna menggendong Riyo yang masih berusia 2 tahun, sedangkan Lim menggenggam jemari Miki yang berusia 9 tahun.
Mereka berjalan mengelilingi kota New York di malam hari, kota New York yang sangat ramai dengan berbagai macam orang dan banyaknya Santa Claus di pinggir jalan yang memberikan banyak hadiah gratis.
Miki terkesima melihat seorang salah satu Santa Claus yang sedang menyanyikan sebuah lagu natal, ia menarik tangan Lim sampai di depan Santa Claus tersebut. Santa Claus itu terus bernyanyi dengan suara yang sangat indah, berbagai anak kecil yang berusia 2-10 tahun terus berdatangan.
Sekitar 5 menit akhirnya Santa Claus itu berhenti bernyanyi dan mulai membagikan sebuah hadiah kepada berbagai anak kecil yang menontonnya. Begitu juga dengan Miki dan Riyo, mereka mendapatkan sebuah hadiah dari Santa Claus.
“ Thank you, Mr Santa “ kata Miki dengan wajah bahagia, Santa Claus tersebut mengelus kepalanya perlahan dan menjawab “ You’re welcome. “
“ Let’s go “ ajak Anna kepada Miki dan Lim. Lim segera menarik kembali tangan Miki dan mulai menjauhi kerumunan orang-orang lagi.
“ Dad, I got a present! “ ujar Miki seraya mengangkat kado dari Santa kepada Lim. “ Can I open it? “
“ Sure “ jawab Lim. Miki membuka hadiah itu perlahan sambil duduk disebuah kursi Children’s Playgrounds atau Taman Bermain anak-anak.
Tidak butuh waktu lama, Miki sudah membuka hadiah tersebut. Sebuah syal berwarna merah yang sangat cantik dan ada sebuah kertas yang bertuliskan “ Marry Christmas, I hope you like my gift “
“ Wow “ kagum Lim dan Anna bersamaan. Biasanya hadiah yang diberikan Santa dijalanan tidak lebih dari sebuah sarung tangan, sapu tangan, pensil, buku atau hal-hal kecil lainnya.
Sedangkan Miki mendapatkan kado syal yang sangat menawan. Kemudian, Anna membuka hadiah yang diberikan kepada Riyo dan hadiah itu hanyalah sebuah sarung tangan besar yang tidak akan muat ditangan Riyo.
“ This is for me! “ ujar Miki sambil mengambil sarung tangan dari tangan Anna. “ Hei it’s your brother’s mine “ kata Anna yang ingin mengambil kembali sarung tangan Milik Riyo.
Tetapi Miki sudah berlari tidak ingin Anna mendapatkannya. “ Catch me if you can “ Ledek Miki sambil terus berlari sampai tak terkejar oleh Anna.
Karena terus berlari tanpa henti, tidak sengaja sampai di sebuah rumah kosong yang sangat sepi dan gelap. Kenangan saat kecil menghantuinya kembali, membuatnya sulit bergerak dan bernafas, kepalanya pun terasa sangat berat karena mengingat kenangan yang tidak ingin di ingatnya.
Nafasnya terasa sangat sesak, ia menjatuhkan sarung tangan dan syal yang diberikan oleh Santa Claus tadi. Dadanya terasa sangat sakit, “ Aa. “ ringis Miki kesakitan, tubuhnya yang lemas membuatnya terjatuh.
Sebuah wajah yang ingin ia lupakan mulai kembali lagi, isakan tangisnya tidak berhenti. Sampai seorang anak lelaki mendatanginya dan memeluk Miki “ Semua akan baik-baik saja “ katanya dengan menggunakan bahasa Jepang.
Anak lelaki dengan kulit putih, mata sedikit sipit, hidung mancung dan tubuh yang terlihat sangat kedinginan. Lelaki tersebut memakai baju yang sangat tipis, saat Miki menangis di dalam pelukannya ia merasakan tubuh anak lelaki itu yang kedinginan.
Selama berjam-jam lelaki berkulit putih tersebut terus berada di samping Miki, ia menunggu Miki sampai orang tuanya datang sambil menggengam jemari Miki yang ketakutan, lantai dingin dan suara-suara burung yang sangat menakutkan.
Dan akhirnya, setelah 3 jam menunggu. Lim datang menemui Miki disebuah rumah kosong dengan wajah yang sangat khawatir, terlihatlah Miki dengan seorang anak lelaki yang tidak dikenal.
Miki yang melihat Lim datang langsung berlari memeluk Ayahnya sambil berteriak “ Ayah!!! “
“ Kamu kemana? Ayah khawatir! “ seru Lim membungkukkan badan setinggi Miki dan memegang wajah Miki dengan khawatir. “ Ibu kemana? “ tanya Miki.
“ Dia ada di kantor polisi, Ibu sangat khawatir sama kamu. Jadi lain kali, jangan lari-lari sembarangan oke? “ Nasihat Lim yang membuat Miki mengangguk-anggukan kepalanya mengerti.
Ketika Lim mencoba menarik Miki keluar, Miki meminta izin untuk menemui anak lelaki itu kembali karenanya Miki tidak ketakutan. Ia berjalan mendekati anak lelaki berkulit putih yang masih duduk di belakangnya.
“ Pakai ini. “ Miki memakaikan sebuah syal di leher dan sarung tangan kepada lelaki itu. “ Terimakasih, semoga kita bertemu lagi. “ ucap Miki dengan sebuah senyuman dan lambaian tangan seraya meninggalkannya.
“ Sampai bertemu lagi. “ ucap lelaki tersebut.
Dan seperti Itulah pertemuan pertama dan cinta pertama Miki diusia 9 tahun.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 105 Episodes
Comments
Verachann✨
Wahh rupanya Okumura sama Kirei berjodohh
2020-08-22
5
👑~𝙉𝙖𝙣𝙖𝗭𝖊𝖊~💣
hai ku mampir mari saling dukung
2020-07-11
1
Asniladimu
simak aja dulu...
2020-07-11
1