Sejak liburan musim dingin dan pertemuan Miki dengan lelaki itu kembali, Miki ingin segera mengembalikan jaket yang diberikannya sekaligus bertanya tentang pertemuan pertamanya kembali.
Selama liburan, Miki tidak dapat bertemu dengannya setiap kembali ke tempat pertemuan mengejutkannya itu pun Miki dan dia tidak kunjung bertemu satu sama lain. Berhari-hari Miki menunggunya, dia tetap tidak datang.
2 Minggu kemudian.
Liburan telah selesai dan hari ini adalah pertemuan kembalinya dengan lelaki berkulit putih itu kembali.
Teng-teng
Bel pulang sekolah berbunyi, Miki bergegas keluar dari gedung sekolah. Tetapi kaki Miki terselengkat oleh kaki seorang perempuan yang membuatnya terjatuh dan lutut Miki tergores.
“ Miki, kamu bilang apa ke Hikari-sensei? “ Kata Aya yang merupakan kapten dari tim basket SMA Kuzuryu. Tangan Miki terkepal, ada sekitar 3 orang yang berada di sampingnya dan mereka merupakan tim inti dari club basket.
“ Aku tidak bilang apa-apa. “ Jawab Miki seraya berdiri kembali dengan menahan rasa sakit dari lutut kakinya.
“ Terus kenapa Hikari-sensei memarahi kami? “ tanya Aya yang berjalan songong di depan Miki.
“ Kalian sedang apa?! “ suara Kenzi yang terdengar dari jarak jauh yang menatap tajam kearah Aya. Kenzi melirik kearah lutut Miki yang terluka dan dengan cepat Miki menutup lututnya dengan tas gendong.
“ Lututmu terluka, kamu tidak apa-apa? “ Kenzi khawatir mendekati Miki. “ Aku tidak apa-apa “ ujar Miki memundurkan langkah kakinya.
Miki berlari keluar gedung sekolah sambil berkata. “ Kenzi bilang kepada Ibuku, aku akan pulang telat. Dah “
“ Miki! “ teriak Kenzi tidak dapat menahan Miki.
Perasaan penasaran Miki yang ingin bertemu kembali dengan lelaki berkulit putih, Miki berlari menuju SMP Kitasumiyoshi dengan menggunakan sepeda Kenzi yang terparkir di dekat gerbang sekolah.
Jarak yang ditempuh tidak lumayan jauh hanya sekitar 2,7 km dari sekolah, Miki menggowes sepedanya dengan kecepatan penuh. 10 menit ia bersepeda dan akhirnya sampai di depan gedung sekolah SMP Kitasumiyoshi.
Banyak siswa-siswi dari SMP Kitasumiyohsi yang memperhatikan kearah Miki dengan tatapan kebinggungan, baju sekolah yang dipakai olehnya berbeda dengan baju sekolah mereka.
“ Dia sudah pulang belum ya? “ Mata Miki mencari lelaki tersebut.
Lebih dari 30 menit, Miki tidak kunjung melihat dia. Gedung sekolah juga terlihat sudah sangat sepi hanya tinggal club olahraga yang sedang berlatih di lapangan sekolah.
“ Permisi Pak. “ Miki mendekati kearah post security. “ Iya, kenapa? “ tanya Security.
“ Apa disini masih ada pelajaran tambahan atau club selain olahraga yang masih berada di sekolah? “
“ Kalau itu sepertinya ada, tapi biasanya untuk club selain olahraga mereka hanya kumpul 2 kali saja. Dan disini hanya tinggal rapat Osis saja. “
“ Kalau begitu, saya boleh izin masuk tidak? Saya harus memberi jaket kepada seseorang. “
“ Jaket? “ Security kebinggungan, Miki segera mengeluarkan jaket dan memperlihatkannya kepada Security. “ Karena saya tidak tahu namanya, jadi saya ingin mencari dia. Siapa tahu, dia masih berada di sekolah ini. “ kata Miki dengan penuh harapan.
“ Silahkan, tapi sekolah ini akan ditutup pukul 6. Jadi, cepat ya! “
Wajah Miki sumringah bahagia. “ Terimakasih pak “ Ia menundukkan kepalanya sopan dan segera memasuki SMP Kitasumiyoshi.
Sekolah ini berbeda dengan sekolah Miki, fasilitas yang diberikan tidak cukup banyak. Sedangkan SMP Kuruzyu memiliki hampir seluruh fasilitas yang dibutuhkan oleh para murid, untuk club saja hampir seluruhnya memiliki alat atau sarana yang sempurna.
Langkah Miki terhenti di depan lapangan basket indoor, terlihat laki-laki dan perempuan yang sedang berlatih bersama dalam satu lapangan. Para anggota tim basket ini berlatih dengan keras, matanya terhenti saat melihat seorang perempuan yang ia kenali.
Dia adalah Inuei Rei, ia merupakan salah satu lawan Miki saat berada di pertandingan musim dingin ini. Rei juga adalah 5 ace atau pemain andalan terkuat di Tokyo Barat tingkat SMP, ngomong-ngomong Miki berada di nomer 2.
Hanya dengan melihat rambut coklat panjangnya saja Miki sudah dapat mengetahui bahwa dia adalah Rei. Tapi Miki tidak memperdulikan Rei kembali, ia hanya memperhatikan sekitar mencari lelaki tersebut.
Namun, lelaki itu tidak berada di lapangan baset. Kemudian, Miki melangkahkan kaki mencari kearah lapangan lainnya. Dan tetap saja tidak ada.
“ Dia, dimana sih? “ keluh Miki dengan sangat putus asa. Tiba-tiba saja perkataan Security kembali teringat olehnya bahwa di sekolah ini ada beberapa perkumpulan Osis yang mungkin saja sedang rapat.
“ Permisi “ panggil Miki kepada salah satu lelaki yang merupakan pemain baseball. “ Ruang osis dimana ya? “
Tanpa menjawab pertanyaan Miki, lelaki itu menunjukkan kearah lantai dua paling ujung. Miki mengangguk-anggukan kepala mengerti dan kembali berjalan menuju ruang Osis.
Di depan ruang Osis, terlihat dari jendela pintu kecil beberapa orang yang berada di dalam ruangan tersebut.
Kreak-
Suara pintu terbuka dan tidak sengaja pintu tersebut mengenai kepala Miki yang sedang mengintip ruangan tersebut. “ Aw “ ringis Miki kesakitan memegang dahi.
“ Kamu siapa? “ Sinis suara yang terdengar samar ditelinga Miki. Miki mengangkat kepalanya dan melihat seseorang yang berada di depannya.
Dia dalah Riki, seorang lelaki yang pernah membawa Miki ke dalam suatu masalah. Mata Riki melebar terkejut melihat Miki berada di sekolahnya. “ Miki? “
Melihat Riki berada di hadapannya membuat kenangan yang ingin Miki lupakan kembali teringat, ia memundurkan langkah kaki dan berjalan menjauhi Riki.
Tanpa sadar karena terlalu lama berjalan, ia sampai di gerbang belakang SMP Kitasumiyoshi. “ Kenapa dia ada disini? “ gumam Miki tidak percaya.
Lalu, langkah kakinya terhenti saat melihat seorang lelaki yang sedang tiduran di bawah pohon dengan tangan terlipat satu ke bawah kepala yang menjadi bantalannya.
Miki mencoba mendekatinya, namun sebuah rintikan salju turun kembali. Tidak ada kabar dari berita bahwa hari ini akan turun salju.
Musim seakan-akan berkata kepada Miki, tidak semua kenangan pahit akan berada di musim dingin. Dan musim seperti berkata “ Aku akan memberimu kenangan indah di musimku. “
Mata Miki tidak pernah terhenti memandang lelaki itu, ia berjalan mendekati lelaki tersebut dan tertulis di name tag bajunya “ Takahashi Hiro “
Nama lelaki dengan mata sedikit sipit dan kulit putih itu adalah Takahashi Hiro.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 105 Episodes
Comments
Hello Faiz
semangat author
2020-03-04
1
Ichsan Fathurrochman
good
2020-03-03
1
Rinnie Quennz Alfiatunnisa
Cerita yg ditunggu2
2020-03-03
1