2. Lelaki itu.

Pertemuan pertama dengan lelaki itu mungkin masih terbilang muda, pandangan juga terlihat samar karena langit yang gelap. Wajah serta badan seiring waktu akan berubah karena umur yang semakin menua.

Tetapi Miki masih mengingat dengan jelas dikepalanya, wajah seorang anak lelaki yang telah menolongnya.

“ Hei! “ tahan Miki sambil menghalangnya untuk tidak berjalan lebih jauh lagi. “ Kenapa? “ tanyanya kebinggungan.

“ Saya kembalikan jaket Anda. “ Miki membuka jaketnya dan memberikan kepada lelaki tersebut. Lelaki itu menolak dan berkata “ Kembalikan jika sudah bersih. “

Miki terdiam mendengar ucapannya. Saat lelaki itu mencoba untuk berjalan kembali, Miki menahan lengannya untuk tidak berjalan dan berkata dengan ragu “ Apa Anda lelaki 5 tahun lalu yang saya berikan syal dan sarung tangan? “

Wajah Lelaki tersebut hanya datar. “ Apa maksud Anda? “ Ia tidak mengerti apa yang dibicarakan oleh Miki.

“ Ah. Maaf “ Miki melepaskan tangannya dari lengan lelaki tersebut. Dan lelaki itu hanya kembali berjalan tanpa berpamitan kepada Miki.

Kemudian, dari jarak jauh Kenzi berlari dan menjitak kepala Miki perlahan. “ Kemana saja kamu!! “ seru Kenzi khawatir. “ Sakit! Jangan menjitakku terus! “ kesal Miki.

“ Ngomong-ngomong, dia siapa? Apa yang kalian bicarakan? “ tanya Kenzi penasaran. “ Sudah, mari kita pulang “ ajak Miki.

“ Jawab dulu! “ tegas Kenzi. “ Cerewet! “ ledek Miki seraya mendorong punggung Kenzi untuk segera pulang tanpa memikirkan lelaki bermata sipit itu lagi.

“ Kamu tidak berbicara dengan orang aneh lagi kan? “

“ Kamu tidak ditipu lagi kan? “

“ Woi Miki jawab! “ Kenzi yang tidak ada hentinya berbicara sepanjang jalan.

Tok-tok-tok

Suara pintu dari luar rumah terdengar oleh Anna yang sedang membuat novel kembali, ia mulai berdiri dan mencoba untuk membukakan pintu rumahnya.

“ Dia siapa? “

“ Kamu tidak perlu tahu! “

“ Jangan mengenal orang sembarangan! “

“ Tidak, sudah aku bilang tidak perlu dibicarakan kembali! “

“ Bagaimana aku tidak bisa bertanya terus-menerus, jika orang itu bisa jadi bahaya? “

Pertengkaran anak muda antara Miki dan Kenzi, Anna yang membukakan pintu dan melihat pemandangan ini hanya menggeleng-gelengkan kepalanya.

“ Sedang apa? “ sinis Anna dengan kedua tangan terlipat di dada. “ Oh mommy! “ manja Miki mendekati Ibunya.

“ Saat berada di Jepang, panggil Okaasan ( Ibu ) “ Perintah Anna mencolek hidung Miki.

“ Oba-san ( Tante ), tadi dia bertemu dengan seorang lelaki tidak dikenal dan dia tidak berbicara siapa lelaki itu. Apa dia tidak takut kejadian sewaktu SD kembali terulang? “ Emosi Kenzi yang menyulut di depan Anna.

Back to elementary school

Tokyo, August 20

Pendidikan saat sekolah dasar di Jepang berbeda dengan negara lainnya. Di Jepang, sekolah dasar tidak mengajarkan pelajaran matematika atau pelajaran lainnya. Melainkan, mereka mendidik karakter anak yang bersekolah di sekolah dasar.

Dimulai dari cara menghormati guru dan orang tua, cara mencuci piring saat selesai makan dimana pun berada, cara meyebrang yang benar dan hal-hal lainnya untuk mendidik anak agar memiliki karakter yang bagus.

Di sekolah dasar, Miki adalah orang yang pendiam. Tidak memiliki banyak teman selain Kenzi, Miki juga lebih memilih untuk menjauhkan diri dari orang-orang karena ada beberapa orang yang hanya ingin meminta tanda tangan dari kedua orang tuanya saja.

Apalagi Ibu Miki yang merupakan penulis terkenal di Jepang, siapa yang tidak ingin mendapatkan tanda tangan ekslusif darinya coba? Karena itulah Miki benci untuk berada di dekat orang-orang, mereka hanya mempermainkan anaknya untuk berada dekat dengan Miki.

Namun, tiba-tiba ada seorang anak lelaki yang mendekati Miki. Ia bernama Riki Nendo, Riki berbeda dengan anak lainnya. Tidak menanyakan tentang Ayah ataupun Ibu Miki, itu membuat Miki sedikit nyaman bermain dengannya.

Tetapi, sekitar 2 Minggu Miki bermain bersamanya. Tiba-tiba ia membawa Miki ke sebuah gedung yang sepi, kotor dan juga gelap. Entah apa alasannya membawa Miki ke tempat tersebut, saat Miki memasuki gedung itu seorang paruh baya dari arah belakang menutup mulut Miki dengan kain yang membuat Miki kehilangan kesadarannya.

Selama 2 jam lebih, Miki tidak kunjung sadar dan akhirnya ia terbangun saat mendengar suara potongan pisau yang terdengar nyaring ditelinganya. Matanya terbuka lebar melihat seorang pria dan Riki di sampingnya.

Udara yang sesak membuat Miki tidak dapat bernafas, tubuhnya bergetar ketakutan. Ini adalah pengalaman pertamanya diusia 7 tahun yang sangat menyeramkan.

Pria paruh baya itu mendekati Miki dan mengangkat dagunya keatas. Matanya saling bertemu satu sama lain. “ Nama kamu, Miki? “

“ Miki kedua orang tua kamu kaya bukan? “

“ Anakku berteman dengan orang kaya, bukankah itu sangat menakjubkan? “

Riki yang selalu bermain dengan Miki hanya terdiam, pandangannya tertunduk dan kedua tangannya terlipat ketakutan.

“ Nomer orang tua kamu berapa? Bisa tolong berikan kepadaku? “

“ Ah iya, aku lupa kamu tidak bisa berbicara. “ ocehnya sambil mengambil kain yang tersumpal dimulut Miki. Miki menghela nafas panjang, ia mengatur nafasnya karena dadanya begitu sesak.

“ Oji-san ( Paman ) nafasmu bau “ Kata Miki dengan berani yang membuat emosi pria itu membara.

“ Hah?! “ kesalnya ingin memukul, tetapi tertahan saat Riki menghalaunya. Ia berada di depan Miki menjaganya agar tidak terluka.

“ Ayah, jangan sakiti dia “ Pinta Riki dengan tatapan penuh harapan. “ Anak Ayah kenapa ingin menjaganya? “ tanya pria paruh baya sambil mengelus kepala anaknya.

“ Lebih baik tenangin diri Ayah terlebih dahulu. “ Riki membawa Ayahnya menjauh dari Miki.

Setelah mereka pergi jauh, Miki dengan cepat segera membuka tali yang berada ditangannya. Perasaan takut sudah memenuhi tubuh Miki, pandangannya tidak bisa berpaling dari arah tempat tujuan mereka.

Ia memastikan bahwa pria paruh baya tidak keluar sebelum Miki melepaskan talinya.

Ayah dan Ibu selalu berkata kepada Miki bahwa jika ada situasi yang sangat genting, Miki tidak boleh panik. Jika panik hembuskan nafas secara perlahan-lahan dan mencoba untuk menenangkan diri.

Umurnya masih 7 tahun, tiadak ada orang tua yang menyelamatkannya. Lim sedang berada di Kyoto untuk mencari pemain bakat yang akan ia bawa ke New York, sedangkan Anna tengah menjaga Riyo yang masih berumur 1 bulan.

Dengan usaha keras, Miki mencoba untuk melarikan diri. Tali yang terikat ditangannya begitu kuat sehingga Miki tidak bisa lepas dari ikatan tersebut.

Tidak lama kemudian, pria paruh baya itu kembali tanpa Riki. Tangannya dipenuhi oleh darah, mata Miki melebar ketakutan. Takut bahwa ia memperlakukan anaknya sendiri dengan kasar. “ Dasar penganggu “ gumam pria itu yang terdengar oleh Miki.

Melihat tangan yang dipenuhi oleh darah, tubuh Miki kaku dan perasaan takutnya sudah tidak bisa tertahan lagi. Keringatnya mulai menuruni pipinya, ia mendorong kakinya untuk menjauh dari pria paruh baya tersebut.

“ Hei, mukamu jangan takut begitu dong. “ Pria itu kembali mendekati Miki. “ Kamu tinggal memberikan nomer kedua orang tuamu saja, setelah itu kamu dapat pergi. “

“ Untuk apa nomer orang-tuaku? “ tanya Miki mengulur waktu. “ Untuk mengambil seluruh kekayaan mereka. “ jawab pria tersebut dengan santai.

Miki yang merasa sangat jijik dengan darah berada ditangannya dan sudah menempel diwajah Miki.

“ Aku tidak mau! “ Bentak Miki.

“ Kamu ingin melawan? “

“ Dasar Paman jahat!!! “ Hina Miki kepada pria tersebut.

Perkataan Miki membuat pria paruh baya langsung mencekik lehernya, nafas Miki sesak karena cekikan dari pria tersebut. Tinggal 30 detik lagi saja, ia hampir tidak sadarkan diri. Tapi untungnya saja segerombolan Polisi mendatangi gedung sambil membawa perlengkapan persenjataan.

“ Angkat tangan Anda! “ Seru dari para polisi kepada pria paruh baya dengan mengacungkan pistol dari jarak yang tidak jauh.

“ Berani-beraninnya Anda menculik anak saya!! “ Datang Lim dengan pakaian jas hitam, ia baru saja pulang dari Kyoto sudah merasa kesal karena putrinya telah diculik.

Emosi Lim yang sudah tidak dapat tertahan mendekati pria paruh baya “ Lepaskan! “ tegas Lim kepada pria itu yang masih mencekik leher Miki.

“ Miki, tutup mata kamu!! “ Perintah dari Lim yang segera Miki lakukan,

Mata Miki tertutup rapat-rapat, dan Lim segera menendang wajah pria itu dengan sangat keras yang membuat tubuhnya tergeletak di lantai. Nafas Miki kembali normal, pria paruh baya sudah melepaskan tangannya dari leher Miki.

“ Jangan dulu buka mata kamu. “ bisik Lim yang membopong Miki keluar dari gedung. “ Maafkan Ayah telat. “ lanjut Lim.

Miki hanya memeluk erat leher Lim dengan mata yang tertutup, ia sudah lama menahan tangisnya tapi saat ini di depan Pahlawan satu-satunya Miki dapat menangis tersedu-sedu dipelukan Lim.

“ Putri Ayah kuat! “

Terpopuler

Comments

heni yusanti

heni yusanti

like like like

2021-03-04

1

Raini Sidarra aceh

Raini Sidarra aceh

semangat kk

2020-07-04

1

yoo hyun

yoo hyun

syukaaa ceritanya thor 😍😍

2020-03-04

2

lihat semua
Episodes
1 1. Pertemuan
2 2. Lelaki itu.
3 3. Pertemuan kembali.
4 4. Kamu
5 5. Musim semi
6 6. Hiro
7 7. Hai
8 8. Kolam renang
9 9. Kenzi dan Hiro
10 10. Situasi
11 11. Kenzi
12 12. Sulit
13 13. Pertandingan
14 14. Permulaan
15 15. Perubahan
16 16. Pendekatan
17 17. Perpisahan
18 18. 1 tahun
19 19. Kembalinya
20 20. Tiba-tiba
21 21. Sampai bertemu
22 22. Dia disini
23 23. Keanehan.
24 24. Tiga laki-laki
25 25. Masa lalu yang tidak ingin diketahui
26 26. Seseorang yang tidak diketahui
27 27. Perselisihan
28 28. Rindu
29 29. Dia berubah lagi
30 30. Kekhawatiran
31 31. Bagaimana ini?
32 32. Dia kemana?
33 33. Akhirnya
34 34. Antara kamu dan aku
35 35. Batas
36 36. Permintaan Maaf
37 Neraka
38 38. Kepalsuan Semata
39 39. Neraka 2
40 40. Perkataan yang tidak masuk akal.
41 41. Buatku jatuh cinta padamu
42 Inter-High
43 Bab 43 : Pertandingan Pertama
44 Bab 44 : Quarter Terakhir
45 Bab 45 : Rival yang sulit.
46 Bab 46 : Final Akhir
47 Bab 47 : Cedera yang menakutkan
48 Bab 48 : Terapi
49 Bab 49 : Kejuaraan Nasional
50 Bab 50 : Festival Musim Panas
51 51. Pengakuan Cinta
52 52. Kedatangan murid baru
53 Bab 53 :Permasalahan yang mulai datang
54 Bab 54 : Berhati-hatilah
55 Wanita berwajah dua
56 Sekolah Dasar
57 Festival Budaya
58 Berakhirnya Festival Budaya
59 Kepercayaan
60 Bab 60 : Aku mengkhawatirkanmu
61 Kebenaran Seseorang
62 Aku akan melindungimu
63 Sebab aku menyukaimu
64 Kemauanku untuk bersamamu
65 Aku ingin menjadi tempatmu bersandar
66 Apa kamu baik-baik saja?
67 3 Hari
68 Maafkan aku
69 Tidak ada alasan menemuimu
70 Bersamamu
71 Ke-khawatiranku
72 Surat Cinta
73 Jangan melarikan diri lagi
74 Kepergianmu
75 Aku tetap menyukaimu.
76 7 tahun
77 Sebelum Pesta Ulang Tahun
78 Pesta Ulang Tahun
79 Kamu kembali
80 Caranya melupakanmu
81 Aku tidak akan pergi lagi
82 Pacarku
83 Kedatanganmu
84 Pendekatan kembali
85 Teringat lagi soal dirimu
86 Tolong lah
87 Kembalinya seseorang yang tak terduga
88 KITARO KEN
89 Jangan pergi
90 Persaingan Ketat
91 Ada apa dengan perasaanku?
92 Sesuatu antaraku dan dia.
93 Terungkapnya sebuah perasaan.
94 Perasaan yang tercampur
95 Masa Lalu
96 Hidup Sesuai Hatimu
97 Hati yang masih bersarang.
98 Siapa wanita itu?
99 Aku menyukaimu, apa itu tidak cukup?
100 Bersamamu.
101 Sebuah rahasia.
102 Dia membutuhkanku
103 Maafkan aku, Hiro.
104 Jangan mengasihi diriku.
105 Akhir cerita kita. ( END )
Episodes

Updated 105 Episodes

1
1. Pertemuan
2
2. Lelaki itu.
3
3. Pertemuan kembali.
4
4. Kamu
5
5. Musim semi
6
6. Hiro
7
7. Hai
8
8. Kolam renang
9
9. Kenzi dan Hiro
10
10. Situasi
11
11. Kenzi
12
12. Sulit
13
13. Pertandingan
14
14. Permulaan
15
15. Perubahan
16
16. Pendekatan
17
17. Perpisahan
18
18. 1 tahun
19
19. Kembalinya
20
20. Tiba-tiba
21
21. Sampai bertemu
22
22. Dia disini
23
23. Keanehan.
24
24. Tiga laki-laki
25
25. Masa lalu yang tidak ingin diketahui
26
26. Seseorang yang tidak diketahui
27
27. Perselisihan
28
28. Rindu
29
29. Dia berubah lagi
30
30. Kekhawatiran
31
31. Bagaimana ini?
32
32. Dia kemana?
33
33. Akhirnya
34
34. Antara kamu dan aku
35
35. Batas
36
36. Permintaan Maaf
37
Neraka
38
38. Kepalsuan Semata
39
39. Neraka 2
40
40. Perkataan yang tidak masuk akal.
41
41. Buatku jatuh cinta padamu
42
Inter-High
43
Bab 43 : Pertandingan Pertama
44
Bab 44 : Quarter Terakhir
45
Bab 45 : Rival yang sulit.
46
Bab 46 : Final Akhir
47
Bab 47 : Cedera yang menakutkan
48
Bab 48 : Terapi
49
Bab 49 : Kejuaraan Nasional
50
Bab 50 : Festival Musim Panas
51
51. Pengakuan Cinta
52
52. Kedatangan murid baru
53
Bab 53 :Permasalahan yang mulai datang
54
Bab 54 : Berhati-hatilah
55
Wanita berwajah dua
56
Sekolah Dasar
57
Festival Budaya
58
Berakhirnya Festival Budaya
59
Kepercayaan
60
Bab 60 : Aku mengkhawatirkanmu
61
Kebenaran Seseorang
62
Aku akan melindungimu
63
Sebab aku menyukaimu
64
Kemauanku untuk bersamamu
65
Aku ingin menjadi tempatmu bersandar
66
Apa kamu baik-baik saja?
67
3 Hari
68
Maafkan aku
69
Tidak ada alasan menemuimu
70
Bersamamu
71
Ke-khawatiranku
72
Surat Cinta
73
Jangan melarikan diri lagi
74
Kepergianmu
75
Aku tetap menyukaimu.
76
7 tahun
77
Sebelum Pesta Ulang Tahun
78
Pesta Ulang Tahun
79
Kamu kembali
80
Caranya melupakanmu
81
Aku tidak akan pergi lagi
82
Pacarku
83
Kedatanganmu
84
Pendekatan kembali
85
Teringat lagi soal dirimu
86
Tolong lah
87
Kembalinya seseorang yang tak terduga
88
KITARO KEN
89
Jangan pergi
90
Persaingan Ketat
91
Ada apa dengan perasaanku?
92
Sesuatu antaraku dan dia.
93
Terungkapnya sebuah perasaan.
94
Perasaan yang tercampur
95
Masa Lalu
96
Hidup Sesuai Hatimu
97
Hati yang masih bersarang.
98
Siapa wanita itu?
99
Aku menyukaimu, apa itu tidak cukup?
100
Bersamamu.
101
Sebuah rahasia.
102
Dia membutuhkanku
103
Maafkan aku, Hiro.
104
Jangan mengasihi diriku.
105
Akhir cerita kita. ( END )

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!