True Love

True Love

Episode 1 Zahra Mckenzie

Zahra Mckenzie itulah nama yang

diberikan orangtuaku kepada ku. Aku merupakan tamatan akutansi dan mulai besok

bisa bekerja di perusahaan yang aku inginkan sebagai manager pemasaran. Aku

tinggal di sebuah apartment sederhana setelah Ayah dan Ibuku meninggal dunia.

Aku memutuskan untuk tinggal dengan sahabatku di apartment agar aku tidak

kesepian karena aku sudah menjadi yatim piatu dan tidak memiliki saudara. Syifa

itulah nama sahabatku, orang yang selalu menjadi pengobat di setiap lukaku

sesuai dengan arti namanya. Aku bersahabat dengan Syifa sudah sedari kecil

sehingga Syifa sudah tau betul lika liku kehidupan yang telah ku lewati. Selain

Syifa aku juga memiliki teman yang lain, teman-temanku mengenalku sebagai sosok

yang baik, cantik dan mudah bergaul. Perlu digaris bawahi bahwa aku mudah

bergaul hanya dengan sesama perempuan tetapi tidak dengan laki-laki.

---------------------------------------------------------#####----------------------------------------------------

hiks... hiks.... hiks

Tangis yang selalu pecah ketika

Zahra sudah sampai di depan makam sang Ibu. Tangis yang selalu tidak dapat

ditahan meskipun sudah 2 tahun Ibu telah meninggalkannya.

"Bu, maafkan zahra. Zahra belum

bisa membahagiakan Ibu sewaktu Ibu hidup dan selalu menyusahkan Ibu. Bu, Zahra

sangat kangen sama Ibu."

Air mata Zahra tidak mau berhenti

tapi Zahra harus menguatkan dirinya agar Ibunya tidak ikut bersedih dan tenang

di sana. Zahra pun mengusap air matanya dan mencoba tersenyum kembali serta

melanjutkan curhat kepada Ibunya.

"Oh ya Bu, Zahra besok sudah

mulai bekerja pada perusahaan yang besar. Itu loh perusahaan yang selalu Zahra ceritakan

ke Ibu sewaktu awal Zahra kuliah. Akhirnya cita-cita Zahra tercapai Bu. Semoga

gaji Zahra juga besar ya Bu he he he. Jadi Zahra bisa pakai gajinya untuk

menolong sesama seperti yang selalu Ibu ajarkan kepada Zahra."

Setelah puas bercerita kepada Ibunya

Zahra berpindah pada gundukan tanah di sebelahnya. Kini Zahra berada di depan

gundukan tanah yang merupakan makam Ayahnya. Zahra mengingat segala hal yang Ayahnya

lakukan semasa hidup.  Sosok seorang Ayah yang diharapkan mampu menjadi

imam tetapi justru selalu mabuk-mabukan dan berjudi. Sosok Ayah yang diharapkan

mampu menjadi tulang punggung kelurga tetapi justru beliaulah yang harus

ditanggung kebutuhannya oleh kami (Ibu yang bekerja sebagai penjahit dan Zahra

yang bekerja membuat gorengan serta menjualnya). Ayah yang selalu melakukan

kekerasan fisik kepada Ibu dan dirinya hanya karena keinginannya tidak

terpenuhi. Bahkan Zahra memiliki bekas luka yang tidak bisa hilang karena

tindakan kekerasan yang dilakukan Ayahnya. Sikap Ayahnya lah yang mampu merubah

sikap hangatnya kepada siapapun menjadi dingin terkhusus pada lawan jenis.

Sosok kepala keluarga yang seharusnya menjadi pelindung tetapi justru menjadi

sosok yang menimbulkan rasa trauma untuk Zahra. Awalnya Zahra sangat bersyukur Ayahnya

meninggal dunia tetapi berkat nasehat yang selalu diberikan Ibunya mampu membuat

hati Zahra memaafkan sosok Ayahnya.

“Yah, semoga Ayah tenang ya di sana.

Zahra udah maafin Ayah.”

Hujan mulai turun sehingga

mengharuskan Zahra untuk meninggalkan makam. Zahra berlari menuju mobilnya (bukan

mobil Zahra tepatnya mobil Syifa), tetapi derasnya hujan menghalangi Zahra untuk

sampai ke mobilnya yang jaraknya cukup jauh dari makam ke area parkir. Zahra

berteduh pada pendopo yang ada di tengah area pemakaman. Ternyata di pendopo

juga ada seorang pria yang berteduh berdiri membelakangi dirinya. Setelah

menunggu lama akhirnya pria tersebut menelepon seseorang.

"Hallo Jack, aku sekarang

berada di pendopo pemakaman tolong bawakan 2 payung ke sini." ucap pria

itu.

Tak lama kemudian tiba sesosok pria

serba hitam seperti asisten dengan menggunakan payung dan membawa satu payung

yang mendekati pria tadi.

"kenapa hanya satu payung yang

kamu bawa jack?"

"Aku pikir 2 payung dengan yang

aku bawa pak"

Pria itu mengambil payung tersebut

tetapi tidak membukanya dan berjalan mendekat ke arah asistennya. Kini pria

tersebut berada di bawah payung yang sama dengan asistennya dan berjalan

mendekat ke arah Zahra.

"Silahkan dipakai payungnya

nona." dengan memberikan payung yang dipegangnya kepada Zahra.

Zahra pun tak menolaknya karena

hujan yang masih deras dan hari sudah mulai maghrib. Mereka berjalan menuju

arah parkir. Pria itu masuk ke dalam mobilnya dan bergegas meninggalkan

pemakaman.

"Tuan, payungnya ..."

teriak zahra. Namun apadaya suara hujan mengalahkan teriakan Zahra.

"Sudahlah besok-besok saja aku

kembalikan padanya jika bertemu lagi." gumam Zahra.

Zahra pun melajukan mobil ke

apartmennya.

Esok hari

"Semangat Zahra." itulah

kata-kata yang diucapkan Zahra setiba di perusahaan. Hari ini adalah hari

pertama Zahra bekerja sebagai manager pada perusahaan Rayyan Grup. Hari

masuknya Zahra bertepatan dengan masuknya CEO baru sehingga seluruh karyawan

berkumpul untuk menyambut CEO baru tersebut. Tak menunggu lama, sebuah mobil

berhenti di depan perusahaan. Turunlah 2 orang dari mobil tersebut dan berjalan

ke dalam perusahaan.

“Waah gantengnya.” ucap karyawan

yang berada di sebelah Zahra. Zahra tidak peduli dengan apa yang diucapkan

karyawan yang berada di sebelahnya. Zahra hanya menundukkan kepalanya saat

kedua orang tersebut sudah berada di depan seluruh karyawan.

Siapakah sosok CEO baru perusahaan

Rayyan Grup??

 

 

Terpopuler

Comments

Wie Calista Ayunie

Wie Calista Ayunie

bagus banget ka cuman terlalu banyak spasinya,,,semangat

2023-05-13

0

Rika Rahmawati

Rika Rahmawati

pasti CEO nya yg minjemin payung

2020-06-13

2

NaraY_Kamanatha

NaraY_Kamanatha

aku uda disini kak. semangat ya

2020-06-09

1

lihat semua
Episodes
1 Episode 1 Zahra Mckenzie
2 Episode 2 Ali Rayyan Rizki
3 Episode 3 Baru Sadar
4 Episode 4 Penasaran
5 Episode 5 Penggemar Zahra
6 Episode 6 Curhatan Al
7 Episode 7 Terungkap
8 Episode 8 Bahagia dan Galau
9 Episode 9 Mulai Acuh
10 Episode 10 Rumah Paman dan Bibi
11 Episode 11 Perjanjian Zahra dan Syifa
12 Episode 12 Berkolaborasi Bukan Bersaing
13 Episode 13 Asisten Pribadi
14 Episode 14 Rumah Sakit
15 Episode 15 Hari Pertama menjadi Asisten Pribadi
16 Episode 16 Perhatian Al
17 Episode 17 Bertemu Syifa
18 Episode 18 CV ta'aruf
19 Episode 19 Penolakan
20 Episode 20 Panti Asuhan
21 Episode 21 Kebodohan Al
22 Episode 22 Cantik
23 Episode 23 Pertolongan Syifa
24 Episode 24 Salah Paham
25 Episode 25 Begadang
26 Episode 26 Keras Kepala
27 Episode 27 Menang
28 Episode 28 Keluarga
29 Episode 29 Tak Terduga
30 Episode 30 Dan Ternyata
31 Episode 31 De Javu
32 Episode 32
33 Episode 33
34 Episode 34
35 Episode 35
36 Episode 36
37 Episode 37
38 Episode 38
39 Episode 39
40 Episode 40
41 Episode 41
42 Episode 42
43 Episode 43
44 Episode 44
45 Episode 45
46 Episode 46
47 Episode 47
48 Episode 48
49 Episode 49
50 Episode 50
51 Episode 51
52 Episode 52
53 Episode 53
54 Episode 54
55 Episode 55
56 Episode 56
57 Episode 57
58 Episode 58
59 Episode 59
60 Episode 60
61 Episode 61
62 Episode 62
63 Episode 63
64 Episode 64
65 Episode 65
66 Episode 66
67 Episode 67
68 Episode 68
69 Episode 68
70 Episode 70
71 Episode 71
72 Episode 72
73 Episode 73
74 Episode 74
75 Episode 75
76 Episode 76
77 Episode 77
78 Episode 78
79 Episode 79
80 Episode 80
81 Episode 81
82 Episode 82
83 Episode 83
84 Episode 84
85 Episode 85
86 Episode
87 Episode
Episodes

Updated 87 Episodes

1
Episode 1 Zahra Mckenzie
2
Episode 2 Ali Rayyan Rizki
3
Episode 3 Baru Sadar
4
Episode 4 Penasaran
5
Episode 5 Penggemar Zahra
6
Episode 6 Curhatan Al
7
Episode 7 Terungkap
8
Episode 8 Bahagia dan Galau
9
Episode 9 Mulai Acuh
10
Episode 10 Rumah Paman dan Bibi
11
Episode 11 Perjanjian Zahra dan Syifa
12
Episode 12 Berkolaborasi Bukan Bersaing
13
Episode 13 Asisten Pribadi
14
Episode 14 Rumah Sakit
15
Episode 15 Hari Pertama menjadi Asisten Pribadi
16
Episode 16 Perhatian Al
17
Episode 17 Bertemu Syifa
18
Episode 18 CV ta'aruf
19
Episode 19 Penolakan
20
Episode 20 Panti Asuhan
21
Episode 21 Kebodohan Al
22
Episode 22 Cantik
23
Episode 23 Pertolongan Syifa
24
Episode 24 Salah Paham
25
Episode 25 Begadang
26
Episode 26 Keras Kepala
27
Episode 27 Menang
28
Episode 28 Keluarga
29
Episode 29 Tak Terduga
30
Episode 30 Dan Ternyata
31
Episode 31 De Javu
32
Episode 32
33
Episode 33
34
Episode 34
35
Episode 35
36
Episode 36
37
Episode 37
38
Episode 38
39
Episode 39
40
Episode 40
41
Episode 41
42
Episode 42
43
Episode 43
44
Episode 44
45
Episode 45
46
Episode 46
47
Episode 47
48
Episode 48
49
Episode 49
50
Episode 50
51
Episode 51
52
Episode 52
53
Episode 53
54
Episode 54
55
Episode 55
56
Episode 56
57
Episode 57
58
Episode 58
59
Episode 59
60
Episode 60
61
Episode 61
62
Episode 62
63
Episode 63
64
Episode 64
65
Episode 65
66
Episode 66
67
Episode 67
68
Episode 68
69
Episode 68
70
Episode 70
71
Episode 71
72
Episode 72
73
Episode 73
74
Episode 74
75
Episode 75
76
Episode 76
77
Episode 77
78
Episode 78
79
Episode 79
80
Episode 80
81
Episode 81
82
Episode 82
83
Episode 83
84
Episode 84
85
Episode 85
86
Episode
87
Episode

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!