Al masih sibuk dengan berkas-berkas yang harus diperiksa namun ditengah-tengah kesibukannya Al kembali teringat dengan Zahra. Al teringat bagaimana respon Zahra yang kaget saat bertatap muka dengan dirinya, baginya ekspresi Zahra sangat lucu namun sayangnya ekspresi itu tidak lama dari wajah Zahra karena Zahra dapat mengendalikan dirinya dengan cepat.
“Ah kenapa aku mengingat dia ya?” ucap Al.
Al kembali fokus dengan berkasnya bahkan Al harus rela tidur di perusahaan karena sudah
sangat larut saat menyelesaikan semua bekasnya.
HARI ESOK
Zahra sudah tiba di perusahaan dengan membawa payung dan langsung menuju lantai paling
atas. Zahra mulai mencari ruangan Asisten Jack karena sebelumnya Zahra sudah bertanya siapa nama asisten sang CEO dan di lantai berapa ruangannya. Tak butuh waktu lama Zahra pun dapat melihat
kehadiran asisten Jack.
Tok tok tok (suara pintu yang diketuk Zahra) walaupun pintu sudah terbuka namun Zahra tetap
mengetuk pintunya agar lebih sopan.
“Assalamu’alaikum” salam Zahra.
“Wa’alaikumsalam” jawab Jack dengan melihat orang yang berada di depan pintu.
“Oh Zahra ternyata, ada yang bisa saya bantu?” tanya Jack.
“Tidak ada pak ….” belum selesai Zahra bicara namun langsung dipotong oleh Jack.
“Panggil Jack saja.”
“Oh baik lah. Jack saya ingin mengembalikan payung yang dipinjamkan CEO kepada saya.” ucap
Zahra sembari memberikan payung yang dipegangnya kepada Jack. Jack pun mengambilnya.
“Kapan CEO meminjamkannya?”
“Kemarin sewaktu di pendopo pemakaman, apakah tidak mengingat saya?” tanya Zahra dengan
menunjuk wajahnya.
“Ooh, ternyata yang di pendopo itu kamu maaf saya tidak mengingatnya.”
“tidak masalah, tolong sampaikan terima kasih saya kepada CEO untuk payungnya.”
“Baiklah.”
“Kalau begitu saya permisi.”
Jack pun tersenyum dan menganggukan ucapan Zahra. Setelah Zahra pergi Jack memeriksa
jadwal Al untuk hari ini dan membawanya ke ruangan Al.
“Pagi pak, hari ini ada Jadwal meeting dengan perusahaan MT di restoran X pada jam makan
siang.”
“Baiklah Jack, terima kasih.”
“Oh ya pak, pagi ini Zahra manager pemasaran mengembalikan payung yang bapak pinjamkan
sewaktu di pemakaman dan mengucapkan terima kasih kepada bapak.”
“Payung? Pemakaman?”tanya Al dengan heran.
“Iya pak, ternyata wanita yang di pendopo pemakaman waktu itu adalah Zahra.”
“Oh baiklah, silahkan kembali Jack.”
Jack pun kembali ke ruangannya sementara Al masih mencoba mengingat-ingat sosok wanita yang ada di pendopo pemakaman.
“Oh ternyata itu Zahra, pantas saja kemarin dia kaget saat melihat wajahku. Ternyata
kalau emang jodoh gak kemana ya” ucap Al.
Al kembali mengulang kata-kata yang diucapkannya.
“Jodoh? Masa sih aku suka sama dia? Ah gak ada, pasti aku hanya terbawa suasana aja” gumam
Al.
Al pun mengalihkan pikirannya dengan kembali membolak-balikkan berkas yang ada di
mejanya.
Ruangan Tim Pemasaran
“Pagi semua” ucap Zahra menyawa seluruh rekan timnya.
“Pagi” Jawaban kompak mereka semua.
Zahra melihat ada bunga di atas meja kerjanya dan bertanya kepada rekan-rekannya.
“Siapa yang meletakkan bunga di atas meja kerja ku?” tanya Zahra.
“Kami tidak tau, karena sesampainya kami di sini bunga itu sudah ada” jawab Susi mewakili
teman-temannya.
“kamu memiliki penggemar Zahra” ucap Susi.
Zahra yang mendengar ucapan Susi tidak ambil pusing dan meletakkan bunga tersebut pada vas serta meletakkannya di tengah-tengah meja rapat tim pemasaran untuk mempercantik tampilannya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 87 Episodes
Comments
HD Arga Zulian🐈
kyak.a sama² sholeh N sholeha
2020-06-10
2
Happyy
😊😊😊
2020-05-22
0