Ruangan Al
Al mengingat presentasi yang dilakukan oleh Zahra hingga terbit senyum di bibirnya. Jack yang melihatnya pun menjadi penasaran dan memberanikan diri bertanya kepada sang CEO.
“Pak, maaf apakah ada yang mengganggu pikiran bapak?”
“Tidak Jack, saya hanya terkesan dengan cara manager pemasaran tadi mempresentasikan kinerja tim mereka.”
“Setahu saya manager pemasaran itu baru masuk hari ini pak.”
“Kamu serius Jack?”
“Iya Pak, kemarin pihak HRD sempat memberitahu saya.”
“Lantas bagaimana bisa dia mempresentasikan kinerja tim pemasaran dengan sangat baik?”
Jack hanya mengangkat bahu sambil menggelengkan kepala, dia tidak tahu harus menjawab apa dari pertanyaan yang diajukan oleh sang CEO. Al yang tidak mendengar jawaban semakin penasaran dengan Zahra.
“Jack, tolong minta CV manager pemasaran kepada HRD.”
“Baik pak, kalau begitu saya permisi.”
“Mmm.”
Tak berselang lama Jack kembali lagi ke ruangan sang CEO.
“Ini CV nya pak?”
“Terima kasih Jack, silahkan kembali ke ruangan mu.”
Jack langsung keluar ruangan CEO, sementara itu Al sibuk membolak-balik CV Zahra.
Namanya Zahra Mckenzie, nama yang bagus. Lahir tahun 1998, kalau begitu umurnya sekarang 22 tahun. Masih single ternyata. Jumlah saudara tidak ada berarti dia anak tunggal. Kedua orang tua
sudah meninggal.
“Waah di usianya yang masih muda ternyata dia sudah menjadi yatim piatu.” Ucap Al dengan tangan masih terus membolak-balikkan CV Zahra.
"Pantas saja dia bisa mengerjakan dan mempresentasikan laporannya dengan sangat baik, ternyata dia tamatan salah satu unievrsitas terkenal dan tamat dengan predikat cumlaude."terang Al karena merasa sudah mendapatkan jawaban dari pertanyaannya.
Jack langsung masuk ke dalam ruangan karena sudah lama menunggu di depan pintu dengan tidak adanya jawaban dari sang CEO. Jack terus memanggil Al, namun Al masih tetap sibuk dengan CV Zahra dengan terpaksa Jack mengetuk meja kerja Al. Al terkejut dengan apa yang dilakukan oleh Jack.
“Maaf pak, saya tidak bermaksud untuk membuat anda kaget. Saya sudah mengetuk dan memanggil nama anda namun tidak ada respon sama sekali.”
“Oh maaf Jack, ada perlu apa?”
“10 menit lagi kita ada meeting pak.”
“Baiklah, siapkan semua berkasnya.”
Jack pun langsung undur diri dari ruangan Al dan mempersiapkan berkas yang diperlukan.
Tanpa terasa jam kerja pun berakhir. Seluruh karyawan sudah meninggalkan meja kerjanya hanya karyawan lembur yang masih tetap bertahan.
Zahra pun sudah sampai di lobi dengan masih setia memainkan ponselnya. Zahra menunggu kedatangan Syifa karena di tengah pekerjaannya tadi Syifa menelponnya dan berjanji untuk menjemput dirinya. Syifa yang sudah
sampai di depan perusahaan masuk ke dalam dan melihat Zahra. Tiba-tiba muncul ide untuk mengerjai Zahra.
“Hai sayang.” Ucap syifa dengan tangan yang sudah memeluk pinggang Zahra.
Dengan spontan Zahra memukul tangan syifa yang ada di pinggangnya dan langsung melihat siapa orang yang berani memeluk dirinya dengan sembarangan.
“Astaghfirullah Syifa. Buat kaget aja.”
“Hehehe maaf, lagian loe masih sibuk aja sama HP loe. Tapi sebenernya loe cewek atau cowok sih, kasar banget. Tangan gue sakit gara-gara loe pukul.”
“Hehehe maaf.” ucap Zahra sembari mengelus tangan Syifa yang sakit.
“Udah gak apa-apa, tangan gue kuat kok. Yuk kita pulang.”
Mereka pun berjalan menuju mobil syifa. Di perjalanan pulang syifa pun banyak bertanya mengenai bagaimana hari pertama Zahra kerja.
“Beb, bagaimana hari pertama loe kerja?” tanya Syifa memulai pembicaraan. Beb adalah panggilan kesayangan mereka berdua.
“Alhamdulillah lancar.”
“Banyak cogan gak?”
“Cogan aja yang ada di pikiran loe.”
“Hehe… maklum jomblo.”
Obrolan mereka pun berlanjut hingga sampai ke apartmen. Sementara itu, Al masih tertahan di perusahaan karena masih ada berkas-berkas yang harus di periksa.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 87 Episodes
Comments
ismiati
😊😊😊
2020-06-13
0
Happyy
😉😉😉
2020-05-22
0