Mike yang masih penasaran dengan situasi panti asuhan akhirnya di ajak berkeliling oleh Ananda.
"Mari tuan, ikuti saya!" kata Ananda sambil menunjukkan jalan.
Dengan detail Ananda menjelaskan setiap ruangan di panti mulai dari kelas untuk home schooling serta bimbingan belajar, ruangan bermain untuk daycare, kamar tidur anak panti, roof top untuk bercocok tanam sayuran hidroponik, sampai berakhir di toko sembako yang berada di ujung panti asuhan yang paling dekat dengan jalan raya.
"Well i think this is so great!" Mike sangat kagum dengan segala hal yang dimiliki panti asuhan ini. Dengan keterbatasan yang dimiliki oleh yayasan, mereka tetap bisa bertahan dengan hasil jerih payah sendiri.
"Permisiiiiii" tiba-tiba terdengar suara seseorang dari luar toko sembako.
"Maaf tuan, sebentar ya, sepertinya ada pembeli!" Ananda bergegas masuk ke dalam toko untuk melayani sang pembeli.
"Nanda, apa kabar? sudah lama tidak kelihatan!" kata sang pembeli.
"Kabar baik Bu! ibu sendiri bagaimana kabarnya?" tanya Ananda lagi.
"Kabar baik juga, kemana saja selama ini, kok tidak pernah kelihatan di panti?" tanya sang pembeli lagi.
"Saya sudah bekerja Bu, jadi jarang pulang ke panti" Jawab Ananda ramah.
"Ohhhh,, berarti sudah lulus sekolah dong ya?" wajah sang pembeli terlihat senang.
"Iya Bu, baru lulus bulan lalu!" Ananda mengangguk.
"Berarti sudah bisa dilamar dong?" ibu itu berseloroh.
"Ah ibu bisa saja!" Ananda salah tingkah.
"Ibu serius Nanda, kalau kamu sudah siap, ibu ingin segera melamarmu jadi calon menantu, biar si Doni ada yang mengurus!" kata si ibu dengan wajah seriusnya.
"Emmm ngomong-ngomong ibu mau beli apa?" Ananda kemudian mengalihkan pembicaraan mereka.
"Oh iya sampai lupa, ini dia daftarnya!" sambil mengulurkan daftar belanjaan.
"Sebentar ya Bu, saya ambilkan dulu!" Ananda dengan cekatan mengambilkan semua belanjaan yang dicatat di kertas.
"Detergen, sabun mandi, shampo, sabun cuci piring, telur, mie instan, gula, garam, kecap" Ananda memasukkan semuanya ke dalam kantong belanjaan.
"Ini Bu barangnya, totalnya dua ratus tujuh puluh lima ribu!" kata Ananda menyerahkan struk belanjaan yang sudah di print di komputer.
"Terima kasih ya Nanda!" kata sang pembeli sambil menyerahkan uangnya.
"Oya, ngomong-ngomong ibu serius loh, kalau Nanda mau, ibu akan melamar Nanda untuk Doni, kalian kan cukup dekat, jadi pasti akan sangat COCOK! Ibu akan atur segera sebelum keduluan orang lain!" katanya melanjutkan obrolan yang sempat tertunda tadi.
"Emmmm nanti Nanda pikirkan lagi ya Bu, terima kasih sebelumnya!" Ananda tersenyum dengan sopan.
"Ya sudah, kalau begitu ibu pulang dulu ya!" Ia kemudian berjalan menjauh keluar dari toko.
"Hufff!!!!!" Ananda menghela nafasnya lega, Ia kemudian berbalik dan seketika langsung menyadari bahwa sejak tadi Mike memperhatikan percakapan yang terjadi antara dirinya dan si pembeli.
"Emmmm Tuan Mike, maaf ya, Anda jadi menunggu saya melayani pembeli!" Ananda menjadi tidak enak hati.
"Apa dia calon mertuamu?" Mike bertanya dengan wajah datar.
"Eh? emmmm..." Ananda yang salah tingkah tidak tau harus menjawab apa.
"Sepertinya kau memiliki banyak penggemar ya di sini?" lagi-lagi Mike membuat Ananda salah tingkah.
Dalam hatinya Mike sungguh muak melihat wanita itu yang terkesan sangat agresif ingin menjodohkan anaknya dengan Ananda.
"Mari Tuan, kita ke ruang serba guna, nona Gaby pasti sudah menunggu!" Akhirnya Ananda memilih untuk mengalihkan pembicaraan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 132 Episodes
Comments
febby fadila
cieeee cemburu ya tuan mike 😂😂😂😂😂
2025-01-20
0
febby fadila
wooooaaaaa apa tuan mike 😂😂😂😂
2025-01-20
0
Sutarwi Ahmad
tuan mike ytm ,,cemburu niye
2024-09-02
1