Nameless Crown
Dalam koridor berdebu nan dipenuhi oleh berbagai kantung mayat. Seorang laki-laki dan perempuan tengah berlari terengah-engah mendorong sebuah tandu. Dengan kondisi penerangan yang berkelap-kelip akibat getaran hebat, mereka terus mendorong tandu tersebut tanpa kenal takut.
“Cepat! Kita tidak punya banyak waktu lagi,” ucap Sang Laki-laki khawatir.
“Aku tahu ... aku tahu ..., tapi kondisi kita tidak berbeda jauh dari seseorang yang berada di ujung tebing”
Berbeda dengan kebanyakan lorong koridor yang bersih dan steril. Tempat mereka berada jauh dari kata aman, semua dipenuhi oleh lumut darah. Baik dinding atau lantai, langit-langit pun terlihat tidak aman jika disandingkan dengan langit-langit biasanya.
Bahkan jika itu merupakah sebuah tempat sakral bagi para pasien sakit—rumah sakit. Dengan keadaan genting dan dikejar oleh waktu itu sendiri, kini mereka berdua tidak memikirkan apa pun karena seluruh perhatian mereka tertuju pada dua orang tak sadarkan diri yang sedang mereka bawa menggunakan tandu dorong.
Tanpa siapa pun di sana, baik perawat maupun dokter tergeletak—tersalib, digantung, menancap hingga tubuh mereka tidak bisa dikenali lagi oleh siapa pun. Tidak ada yang dapat membantu mereka berdua, satu-satunya cara agar mereka bisa aman adalah memasuki ruangan rahasia.
“Lagi pula kita akan pergi ke mana? Semua orang sudah tidak!” tanya Sang Perempuan.
“Tidak. Kamu salah, kita masih memiliki satu kesempatan terakhir sebelum semuanya berakhir. Benar ... kesempatan terakhir ...,” jawabnya sembari meremas dada.
“Jangan-jangan kamu akan menggunakan teknologi itu?!”
Sang Perempuan—Jenifer pun menatap tajam Kyle. Kedua mata yang sebelumnya itu ingin tenang kini kembali terbelalak tak percaya.
“Kyle! Jawab aku ... lihat ke sini? Apa kamu tega mengorbankan Adikmu sendiri?!”
Jenifer yang geram pun bahkan tak bisa lagi menahan emosinya dan langsung menyembur Kyle dengan berbagai sumpah serapah. Namun, Kyle sama sekali tidak merespons, ia hanya menutup mulutnya rapat-rapat dengan ekspresi kecut.
“Aku tahu ini salah. Semua salah, selain itu aku tidak bisa meninggalkannya begitu saja. Siapa juga yang tega meninggalkan anggota keluarganya di tengah-tengah “bencana” ini, Jenifer?”
“T-t-tapi proyek itu ...—“
“Sudah! Aku tidak ingin lagi mendengar omong kosong darimu, kamu bisa membantuku atau pergi dari sini,” potong Kyle cepat.
Jenifer yang sedari tadi ikut mendorong pun berhenti, ia berdiri di tengah-tengah lorong dengan raut kusut. Ia tak menyangka bahwa laki-laki yang ia percayai itu mengatakan hal kejam kepadanya.
Kyle pun ikut terhenti, ia berbalik menghadap ke arah Jenifer.
“Ini memang tidak manusiawi, karena itu kamu tidak perlu memaafkanku. Biar akulah yang menanggung semua dosa itu, yang perlu kamu lakukan adalah hidup ... hidup untukku. [Arvine]!”
Tiba-tiba saja Kyle melepaskan sebuah mantra dan mengeluarkan dinding transparan yang membatasi mereka berdua. Sontak hal itu membuat Jenifer terkejut, ia pun segera berlari, dan berusaha menggagalkan mantra tersebut, tetapi sayangnya gagal.
“Kenapa harus berakhir seperti ini, Kyle! Jawab aku!”
“Maaf. Kamulah satu-satunya yang tidak ingin kutunjukkan hal ini, tapi memang sudah tidak ada pilihan lain ... dengan begini aku yakin kamu pasti bisa bertahan. Demi diriku dan juga Ash, tolong tetaplah hidup Jenifer.”
Itulah perkataan terakhir dari Kyle sebelum ia kembali berbalik dan mendorong tandu dorong menjauh dari Jenifer.
“Kyle! Kyle! Kyleeeee!—“
Jauh di dalam hati kecilnya, Kyle merasa kesakitan mendengar teriakan Jenifer yang putus asa. Namun, ia tidak memiliki pilihan lain karena saat ini prioritas pertamanya adalah menyelamatkan Sang Adik yaitu, Ash.
Dengan mata sayu kelelahan itu, Kyle melihat wajah Sang Adik dengan sedih. Tubuh kecilnya dipenuhi oleh darah dan tangan kirinya telah hancur menjadi daging cincang.
Meski napasnya kecil, Kyle tidak ingin putus harapan, alhasil ia pun membawa Adiknya ke sebuah fasilitas yang dinamakan sebagai “Rumah Sakit”. Namun, apa yang diincarnya bukanlah bangsal pasien atau alat kesehatan melainkan sebuah kapsul spesial.
Sebuah proyek yang dinamakan The Little Garden—Taman Kecil.
“Meski ini masih purwarupa dan kemungkinannya kecil. Aku tidak bisa menunggu lebih lama lagi, demi Adikku ... keluargaku. Aku akan melakukan apa-apa.”
Setelah ia tiba di sebuah ruangan dengan pintu khusus. Kyle pun mencari kapsul besar, tapi tidak memerlukan waktu lama, dan ia pun berhasil menemukannya.
Hal pertama yang ia lakukan adalah mencuci tubuh Adiknya dengan air bersih tanpa membuka pakaiannya. Setelah itu ia masukan kemudian mencari komputer terdekat untuk mengaktifkan program tersebut.
“Ash ... aku akan menunggumu. Semoga kehidupan keduamu di sana jauh lebih baik dibandingkan dengan di sini,” tutur Kyle gemetar.
Ia pun menekan tombol enter kemudian berbagai sandi serta kode pada layar bermunculan hingga sebuah kalimat membuatnya meneguk ludah sendiri.
—Pengaktifan Program V-000 Bagian Pertama Telah Dimulai, Selamat Datang Diproyek Rahasia [Taman Kecil]. Kode ID 000000 Dimulai.
***
Note: Prolognya ane rombak ulang lagi agar sesuai dengan jalan cerita asli dan lebih relevan dengan kelanjutan cerita sama chapter-chapter yang udah rilis.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 45 Episodes
Comments
Tampan_Berani
Wah terbayang anime SAO dan Transmigrasi Isekai. Jadi penasaran 😁
2022-11-18
0
TikaPermata
mampir bawa like , fav dan juga bintang kak. semangat ♥️
2022-11-18
0
Eden E.T
subarashi, new world unlocked.
2020-04-13
0