Munculnya Misi Utama

Dari lebatnya hutan muncul berbagai jenis binatang buas. Dari puluhan, ratusan, dan kini mereka hampir mencapai lima ribu ekor. Binatang terlemah memiliki level 30, dan berdiri di barisan terdepan. Sedangkan binatang buas terkuat memiliki level 700 berwujud seekor singa namun memiliki sayap.

“BOOMMM.. BOOMMM.. BOOMMM....” ledakan tanpa jede terdengar saat bola api berwarna putih sebesar bola basket mulai menghujani kawanan binatang buas. “Terima serangan pembuka dariku.” teriak seorang pemuda yang terus menghujani kawanan monster dengan bola-bola api ciptaannya.

[Membunuh 1.700 binatang buas level 30 >> +51.000 exp]

[Membunuh 1000 binatang buas level 55 >> +55.000 exp]

[Membunuh 700 binatang buas level 110 >> +77.000 exp >> +700.000 coint]

[Membunuh 500 binatang buas level 150 >> +75.000 exp >> +500.000 coint]

[Membunuh 300 binatang buas level 220 >> +66.000 exp >> +600.000 coint]

[Level up 42x] nex level [3.850/16.200] [+420 point]

Membunuh empat ribu lebih binatang buas, Reinar level up sebanyak 42 kali, dan kini kekuatannya semakin kuat. Sisa ratusan binatang buas tak akan mampu menandingi kekuatan Reinar. Sekalipun pemimpin binatang buas menyerang, dia tetap bukan lawan sepadan untuk Reinar.

Dua ratusan binatang buas dengan level 300 lebih mulai mengepung Reinar. Dari dua ratusan binatang buas, ada 20 binatang buas dengan level 500. Kota Avalon bisa dipastikan hancur jika kawanan binatang buas ini sampai ke Kota Avalon.

“Setelah naik level kondisiku kembali pulih, dan mana ku kembali penuh. Saatnya hidangan penutup. Setidaknya mereka harus membawaku naik ke level 190.”

Kali ini Reinar tak menggunakan serangan bola-bola apinya. Dia memilih menyerang langsung dengan menggunakan gabungan dua skill yang baru dia kuasai.

“Slash... slash... slash....” puluhan kepala binatang buas ter tebas hanya dengan satu kali tebasan.

Gerakan cepat dan tebasan ganda, membuat Reinar begitu mudah menyerang titik vital musuh dan membunuhnya. Dari ribuan, kini tersisa 20 binatang buas level 500, dan seekor binatang buas level 700.

[Membunuh 280 binatang buas level 350 >> +80.000 exp >> +84.000 coint]

[Level up 4x] nex level [16.650/17.800] [+40 point]

20 binatang buas dengan level 500 berusaha menyerang Reinar secara bersamaan. Namun sekuat apapun usaha mereka untuk mengalahkan Reinar, mereka semua dengan mudah tetap berhasil di kalahkan oleh Reinar.

Melihat kawanannya telah musnah, pemimpin binatang buas lari tunggang langgang meninggalkan tempat pembantaian kawanannya. Reinar yang melihat pemimpin binatang buas kabir, dia ingin mengejarnya, namun langkahnya di hentikan oleh notifikasi dari sistem.

[Membunuh 20 binatang buas level 500 >> +10.000 exp >> +100.000 coint]

[Misi selesai]

[Bonus menyelesaikan misi. Mendapatkan seorang bawahan >> + 1.000.000 exp >> +1.000.000 coint.]

[Level up 35x] nex level [20.550/34.500] [+350 point]

[Apa tuan ingin memanggil bawahan sekarang?.]

Reinar sempat merenung sejenak. “Bawahan seperti apa maksud mu?. Apa mereka bisa di percaya dan tak akan berkhianat?.”

[Bawahan yang di panggil tidak akan berkhianat. Kesetiaan bawahan tuan tidak perlu di ragukan. Nyawa pun akan dia berikan jika tuan memintanya.]

“Kalau begitu, panggil bawahan sekarang juga.”

[Memanggil bawahan.]

Muncul portal di depan Reinar, dan tak berselang lama muncul sosok yang langsung berlutut di depan Reinar.

“Argust siap menerima perintah dari tuan.” kata sosok bernama Argust yang masih berlutut di depan Reinar.

Tak langsung menjawab, Reinar justru masih tercengang dengan level Argust. “Level 2.200, apa-apaan dengan levelnya?. Dia sangat jauh lebih kuat dariku.” batin Reinar.

[Tuan tidak perlu khawatir. Seperti yang aku katakan, kesetiaan bawahan tuan adalah mutlak. Biarpun lebih kuat, dia tak akan pernah berkhianat.]

Reinar menganggukkan kepalanya. “Argust, bangunlah dan kamu tidak perlu memanggilku tuan. Cukup panggil Reinar.”

“Maaf tuan, itu terlalu lancang. Selamanya tuan adalah tuan, dan aku Argust tak akan berani memanggil langsung nama tuan.” kata Argust sambil beranjak bangun.

Menghadapi sikap bawahan yang keras kepala, membuat Reinhard hanya bisa berpasrah diri dan mengikuti kemauannya. Lagian dia sama sekali tidak merugi.

“Argust, ikut denganku!. Kita kembali ke kota.” tanpa menunggu jawaban, Reinar langsung melesat kembali ke Kota Avalon dengan Argust yang mengikuti di belakangnya.

----------

Pagi hari, lima kilometer di selatan Kota Avalon. Beberapa petugas keamanan Kota Avalon yang sedang berpatroli menemukan ribuan mayat binatang buas yang masih cukup segar. Kebanyakan mayat-mayat binatang buas mati dengan luka yang sangat serius, dan ada ratusan yang mati setelah kepalanya terpenggal.

“Ada 20 binatang buas level 500, dan hampir dua ratus binatang buas dengan level diatas 300. Dengan hanya mereka menyerang Kota, kita pasti akan musnah. Lihat di sana, bahkan ada ribuan binatang buas lainnya.” kata salah satu penjaga Kota Avalon.

“Setidaknya kita akan musnah dalam hitungan menit.” kata penjaga kota lainnya.

“Mereka memang kuat, tapi mereka sudah musnah dan untuk sementara Kota Avalon terhindar dari kehancuran. Tapi yang sekarang jadi masalah adalah siapa yang membunuh mereka?, dan di pihak mana dia?.” kata pemimpin prajurit penjaga Kota, yang sedang berdiri dengan begitu gagah diatas tumpukan mayat binatang buas yang akan segera di bakar.

Khusus binatang buas dengan level diatas dua ratus, tubuh mereka akan di bawa ke Kota. Mengkonsumsi daging binatang buas diatas level 200 setidaknya akan sedikit menambah exp siapapun yang memakannya.

“Semoga dia berada di pihak Kota kita.” kata prajurit penjaga yang sejak awal berdiri di samping pemimpinnya.

Andai saja Reinar melihat wajah pemimpin prajurit penjaga Kota. Dia dalam sekejap akan langsung mengenali wajahnya. Pemimpin prajurit penjaga Kota adalah satu dari tiga orang yang pernah Reinar temui.

----------

Saat di hutan sedang terjadi kebingungan dan kekhawatiran, di sebuah bangunan yang sudah lama di tinggal penghuninya, terlihat seorang pemuda dan pria dewasa sedang menikmati daging bakar yang masih mengepulkan asap.

Reinar dan Argust, dua orang itu adalah mereka, dan saat ini mereka sedang menikmati santap pagi dengan daging kelinci yang berhasil di tangkap Argust.

[Misi utama terbuka]

[Setelah mencapai level 200, satu persatu misi utama akan terbuka.]

[Misi membentuk wilayah]

[Di harapkan tuan membentuk sebuah desa, dan tuan akan menjadi pemimpinnya]

[Syarat Terbentuknya Sebuah Desa]

[Penduduk : 0/500]

[Petugas Keamanan : 0/10]

[Hadiah Misi. +2.000.000 exp >> +2.000.000 coint >> Mendapatkan seorang bawahan]

[Misi akan berlangsung selama satu bulan (30/30). Kegagalan misi -200 level]

Reinar sadar akan misi yang pasti dia dapat begitu berada di dunia barunya. Tapi misi menjadi seorang pemimpin itu sangat jauh dari kebiasaannya yang biasanya selalu bekerja sendiri. Biarpun menjadi pemimpin, dia tak akan memimpin banyak orang. Paling banyak dia hanya memimpin 4 orang dalam sebuah misi.

“Waktu memang cukup lama, 30 hari. Tapi di mana aku harus mendirikan sebuah desa dan mencari 500 penduduk?.” batin Reinar dengan ekspresi wajah sedikit murung.

“Tuan, apa tuan sedang ada masalah?. Aku lihat wajah tuan begitu murung.”

“Argust, aku ingin membangun desa dan memimpikannya. Apa kamu akan membantuku?.” kata Reinar.

“Jangankan membangun desa, jika tuanku ingin membangun Kerajaan, aku Argust akan dengan senang hati membantu tuan.”

Reinar tersenyum mendengar jawaban Argust. “Setelah makan kita akan pergi dari Kota ini. Aku akan mencari lokasi yang pas untuk mendirikan desa ku. Untuk masalah penduduk, kita akan pikirkan setelah kita menemukan lokasi yang akan kita gunakan untuk mendirikan desa.”