Di halaman rumah Yan Xin...
Yan Xin sedang duduk di kursi halamannya sambil melihat Cincin yang didapatkannya dari lelang...
"Master aku ingin mengatakan sesuatu..." Ucap Ting Ning cemas
"Ada apa Ting Ning?"
"Sebenarnya aku ingin hibernasi, apakah boleh?"
"Ooohh hibernasi, Yasudah"
"Ta, tapi master, hibernasiku sangat lama"
"Memang berapa lama kau berhibernasi?"
"Tidak menentu master, Aku takut kalau aku hibernasi dan kau kenapa-napa..."
"Heiii... kalau kau mau hibernasi ya hibernasi, jangan cemaskan aku, Cepatlah hibernasi kalau kau mau!, Mau seribu tahun atau sejuta tahun aku pasti akan menunggumu"
"Hiks... terima kasih master... hiks, Sampai jumpa di pertemuan kita berikutnya, aku akan menunjukan badan baruku nanti!"
BLASSS!!
Ting Ning pun menghilang...
"Aku rasa aku harus memasuki Cincin ini untuk mengetahui apa isinya"
Di dalam Cincin...
Di dalam Cincin terdapat pilar-pilar yang sangat besar diselimuti dengan permata biru. pilar-pilar itu melingkar mengelilingi peti mati yang kelihatannya sudah tua.
Ada permata dimana-mana dan aura disitu sangat tebal, mungkin kalau diserap selama satu juta tahun pun tidak akan habis.
"Di dalam cincin ini sangat mewah dan penuh dengan aura dan permata dimana-mana"
"Hahaha!, Selamat datang anak muda..."
"Hah, siapa itu?" Tanya Yan Xin waspada
"Kau tidak perlu takut nak, aku akan mewariskan sesuatu kepadamu, Bukalah peti mati yang ada di tengah-tengah pilar itu"
Yan Xin pun mendekati peti mati itu...
KRIEEETTT!!
"Mayat yang sudah kering?"
"Teteskanlah darahmu!"
Yan Xin pun meneteskan darahnya kepada mayat itu
Setelah meneteskan darahnya, Pilar-Pilar itu bercahaya dan membentuk formasi
Dengan perlahan mayat itu pulih dan menjadi segar
"HAHAHAHA!, terima kasih nak, kau telah memulihkanku kembali!"
"lah?, terus mana warisannya?" tanya Yan Xin
"Tentu saja menjadi muridku"
"Kapan aku bilang aku bilang kalau aku ingin menjadi muridmu?" Tanya Yan Xin menaikkan satu alis ke atas
"Kau sudah meneteskan darahmu kepadaku dan sekarang kita memiliki ikatan, kemanapun kau pergi aku akan mengikutimu!"
"Hadeuhhh aku kena sial lagi!" ucap Yan Xin
"Aku akan memperkenalkan diriku terlebih dahulu nak, namaku Luo shang, umurku sudah lebih dari 200 juta tahun, Tapi aku terlihat seperti 20 tahun kan?, kau tidak perlu memanggilku master atau guru, panggil saja aku kakek shang, karena saat aku masih hidup aku menginginkan cucu" Ucap kakek shang panjang lebar
"Apakah kakek sudah mencapai tingkat surga?"
"Ya aku berada di tingkat surga, tapi saat aku ingin naik ke alam atas aku gagal menghadapi cobaan langitnya dan aku mati di goa" Jawab kakek shang cemberut
"Baiklah, aku akan menganggapmu kakekku sendiri"
"Bagus, kakek ini akan mengajarimu beberapa jurus hebat, Sementara itu ayo kita keluar dari sini dulu, aku merasa sangat pengap setelah tinggal disini sangat lama, rasanya aku mau muntah!"
Mereka pun keluar dari dalam Cincin itu...
"Waahh tak terasa zaman sudah berubah banyak!" Ucap Kakek shang takjub
"Kakek shang kau harus menekan kekuatanmu itu, aku takut akan menarik perhatian banyak orang"
"Baiklah aku akan menurutimu muridku, ayo aku akan memeriksa tubuhmu dulu, aku ingin melihat kau mempunyai kekuatan spesial apa tidak"
Kakek Shang pun memeriksa tubuh Yan Xin menggunakan matanya
"a, apa!?, kau mempunyai semua kekuatan spesial!?, kenapa kau tidak memberitahunya kepadaku!?"
"Aku pun baru tau itu kemarin oleh burung phoenix"
"Hahaha, ternyata muridku adalah manusia yang sangat spesial di dunia ini, ternyata kau penerus tuhan"
"Aku akan mengajarimu Dengan serius muridku, ayo cepat kita ke tempat makan!"
"Apa?, tempat makan?, untuk apa?"
"Tentu saja makan namanya juga tempat makan, kakekmu ini ingin merasakan makanan lagi setelah sekian lama, ayo cepat aku sudah tidak sabar!"
"Haaahhh~, sebenarnya aku mendapat keberuntungan atau kesialan?" ucap Yan Xin pasrah.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 287 Episodes
Comments
Diah Susanti
kok berasa gimana ya kalo baca "penerus Tuhan" tapi Tuhan semua manusia berbeda-beda
2023-10-03
0
Zulvianti
dasar kakek tua
2022-03-02
2
Zulvianti
keberuntungan atau kesialan bergantung pada bagaimana anda memanfaatkan kesempatan itu
2022-03-02
1