Cinta Zahra
Matahari pagi menyinari bumi, burung berkicauan, seorang gadis kini tengah siap dengan hijab dan pakaian sekolah yang telah rapi, selesai melantunkan ayat suci Al-Qur'an begitu cerah nampak senyum dan mata yang berkilauan dari gadis muslimah ini, Zahra wanita penuh senyum ceria dan mata yang cerah ceria, tengah siap pergi sekolah.
" ayah, ibu Zahra pergi sekolah dulu ya," Zahra yang tengah berlari dari atas menuju ruang makan menghampiri kedua orang tuanya yang sedang sarapan.
"sarapan dulu nak," Ningsih mengoleskan selai kedalam roti yang siap untuk diberikan sebagai sarapan Zahra
"gak bisa bu Zahra ada les pagi kan bentar lagi ujian, Zahra minum susu aja ya?," senyum ceria yang tak lupa disertai
" uhhh anak ayah, rajin sekali telat sedikit gapapa kan," Bayu yang kini tengah mengelus kepala Zahra.
"hehe sebentar lagi Zahra lulus sekolah, yah kan Zahra belajar dikit dikit nih, tentang desain di teman Zahra biar tau aja niatnya besok Zahra juga ingin mendesain untuk perusahaan, terlebih untuk perusahaan ayah, gak apa apa kan,?"
"iya sayang tapi ingat ya cita cita ayah, kamu harus jadi penulis yang sukses, dan terpapang dipapan besar, ZAHRA BIN BAYU ," teriak Bayu bahagia
"hahahahaha " tawa bahagia seisi rumah
***
"Ra ada lomba cipta karya tulis loh, tadi dikasih sama guru les," selembar kertas yang diberikan Tini berisikan lomba.
"iya nih disini ada lomba tulis ilmiah, puisi, cerpen, novel dll. kamu kan jago nih, kita dukung kok ya kan Tin," angguk Yeni, mereka bertiga adalah sahabat yang bagaikan pasir dimana mana selalu bersama.
" mm ayah pasti senang," angguk pelan Zahra.
"zar zar, lihat deh itu si kak Devan ganteng amat, dia lebih tua beberapa bulan loh ya jadi gapapa panggil kakak kan meskipun kelas kita sama" tini yang kini terpesona oleh Devan.
"eh lu naksir Ama si Devan?," sahut Yeni
"kalo iya emang kenapa?,"
"terus lu yakin gituh dia bakal demen ama lu,"
"Yee gini gini gua cantik banget kali, ngak kek elu, lihat kek skincare gua, sebulan itu gua ngabisin jutaan tau ngak, heish ," geram Tini
"eee gini gini gua cantik alami kali, banyak yang naksir gua aja yang kagak mau, yeeee," balas Yeni yang tak mau kalah.
"eee nakjis," olok Tini
" udah dah, seorang wanita itu harus, menundukkan pandangan terlebih pada lelaki yang bukan muhrim, dah ah pulang yuk," ceramah Zahra
"eh Btw, main ke taman yuk nanti habis pulang kangen jalan bareng nih," ajak Tini
"hmmh boleh tuh," sahut Yeni
"iya iya intinya sekarang kita pulang dulu,"
"iya,"
***
"assalamualaikum wr.wb ayah!!!, ayah mana yah, oh iya ayah pasti lagi kerja, bunda!!,"
"waalaikummusslm wr.wb, iya nak ko teriak riak,"
"bun bun coba lihat, ada lomba karya tulis nih, aku akan ikut dan harus menang, ayah pasti bangga,"
"mmm gak boleh itu serakah namanya, kita seharusnya berjuang dan selebihnya serahkan ke allah,"
"anak ayah pasti menang dong," tiba tiba suara Bayu terdengar dari balik pintu.
"ayaahh!!!," Zahra berlari memeluk ayahnya "kapan ayah datang,"
"belum lama kok sayang,"
Dreet dreet... suara dering Hp Zahra
Nita:" Zar tolong dong bantu aku kerjain tugas, susah nih aku tunggu di kafe xx ya"
"yah, aku mau bantu teman belajar, boleh ngak,?" Zahra menunjukkan Hp nya ke ayah.
" iya syg gak apa apa membantu sesama teman itu pahala ganjaran nya."
***
" hai" Lambai Nita yang menunjukkan keberadaan nya terhadap Zahra.
dreet, suara getaran HP Zahra Ada telepon dari Yeni.
"bentar yah Nit, aku angkat telepon dulu," izin Zahra
"iya silahkan,"
"iya halo Yen, ada apa?"
"kamu kemana?, udah nunggu nih, kita udah di taman," cerocos Yeni
"ah iya maaf aku lupa kasih tau, aku lagi sama Nita nih, dia minta tolong untuk belajar bareng, maaf yah aku ngak bisa datang," sesal Zahra
"yaelah disini aja Napa belajarnya,"
"aku bilang ke Nita dulu," izin zahra
"Nit belajar di taman yuk, aku di ajak Yeni sama Tini," imbuh Zahra
"mmmh gimana yah aku takut nanti terganggu,"
"iya juga sih, Yen maaf yah aku takut nanti terganggu,"
"hmmh iya deh padahal kita kangen banget,"
"mmh maaf,"
"iya deh iya."
setengah jam kemudian
"Nit aku ke toilet dulu bentar ya?,"
"eh iya iya,"
***
brakk, dunia yang cerah kini terasa gelap, nafas kini berantakan kaki yang berpijak sudah tak terasa.
"mh aku dimana yah, huuh kepalaku pusing, seingat ku tadi aku di kafe, eh aku pingsan ya,?" Zahra melihat sekeliling mencoba menjernihkan pikiran.
sebentar ini seperti sebuah kamar hotel, ada apa sebenarnya. batin Zahra bergejolak detak jantung tak beraturan.
"halo sayang kamu sudah bangun" Devan membelai pipi Zahra, duduk disamping nya, lelaki yang selalu mengandalkan kekayaan serta ketampanan nya. siapa lagi kalau bukan Devano Aditama
"astagfirullah, ada apa ini mengapa kau melakukan ini, dan hi-hijab ku, singkirkan syetan yang ada di tubuh mu!!" teriak Zahra yang sadar bahwa kini telah tanpa sehelai pakaian pun, melainkan hanya selimut yang membalutnya.
"sttt sayang kamu lupa ya bagaimana rasanya dipelukan ku saat kau pingsan tadi,"
plakk
tamparan keras dari Zahra
"cih berani kau menamparku, "
plakk plakk
dua kali tamparan mutlak lagi dari Zahra.
"ho ho berani ya," Devan yang kini mencium paksa Zahra, menggenggam tangan Zahra, dan memberi tanda disekujur tubuh Zahra.
"aaaaaa lepaskan aku, dasar laknat, engkau adalah makhluk dibenci allah, terkutuk kau" isak tangis Zahra. namun semua percuma Devan melakukan apapun sesuka hatinya menyetubuhi Zahra dua kali dihari yang sama, kesucian nya kini telah hilang.
beberapa jam kemudian
Zahra tengah duduk dipinggir kasur membaluti dirinya dengan selimut sambil mengisak tangis, meraih Hp nya menghubungi Nita, namun nihil, ia juga menghubungi Tini dan Yeni tapi Nihil.
" ayolah sayang menyerah saja semua sudah terjadi, sinyal disini sudah diblokir tenang saja Nita sudah mengizinkan mu kepada ayahmu tersayang bahwa kamu tidak pulang malam ini,"
Zahra membulatkan matanya terkejut "kamu, sebenarnya apa yang kamu inginkan hah dasar biadab akan kulaporkan kamu kepolisi, "
" ooh sayang, Nita gila harta disogok sedikit nurut, ayahmu karyawan dikantorku aku bisa saja memecatnya tanpa uang sedikitpun, keluargamu juga bisa tidak diterima kerja dimanapun, kau bahkan bisa keluar sekolah, apa sih yang tidak bisa ku lakukan ayahku adalah orang terkaya nomor tiga di Negara ini, Aditama hanya menyebut nama itu bahkan sudah lebih dari cukup untuk menghindari ku dari masalah"
deg
"a_apa yang kau mau,"
jadi Nita yang berkonspirasi dengan Devan untuk menjebak ku? oleh karena itu ia tidak ingin untuk aku ikut pergi bersama sahabtku meskipun dia ikut denganku. tapi, tapi kenapa dia bisa setenang itu?, Nita!!. Zahra terkejut karena niat baiknya malah terbalaskan kotoran dan hinaan dari teman nya sendiri
"aku hanya penasaran saja tapi besok aku akan bosan, terhadap wanita tertutup patuh dan masih perawan, hahaha aku bahkan kini tau rasanya," bangga dengan keberhasilan nya yang telah merenggut kesucian wanita
********, ya allah maafkan hamba maafkan hamba
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 119 Episodes
Comments
Kajol
baru nyimak thorrr
2021-07-25
0
Annha 🇲💫
Semangat ya thor
Udh baca udah bom like
Ijin promo ya thor
Mampir yuk di karyaku judul nya
Misteri sang pemuja rahasia
2020-03-17
1