terbongkar (part 1)

Pada larutnya malam, Zahra berendam di kamar mandi mencoba menghilangkan aroma tubuh Devan di tubuhnya, mencoba menggosok tubuhnya kencang untuk menghilangkan tanda yang dibuat Devan namun apa daya, hasilnya malah semakin memerahkan tubuhnya, ia mencabik cabik dirinya, menangis merintih menyelasi dirinya yang ditipu daya oleh teman sekelasnya sendiri.

tok tok tok

"Zahra sayang, keluar makan dulu yuk nak, kamu belum makan dari tadi, kamu gapapa kan semenjak pulang kamu pucat loh nak" Ningsih yang kini telah merasa khawatir akan anaknya.

" iya bu, sebentar lagi Zahra keluar, ibu duluan saja Zahra mau pakai baju dulu,"

"apa yang harus aku katakan, apa yang harus kulakukan, kini aku harus apa?, oh ya Allah, sungguh berat cobaan ini, hamba tak tau harus berbuat apa, lalu apa kata orang tua ku bila ia mengetahui nya nanti, hamba begitu takut ya Allah, hamba benci dan geram pada lelaki bejat itu, hukum ia ya Allah hukum ia," Zahra terisak tangisnya dalam diam ia tak dapat membayangkan dirinya, bagaimana ia harus menghadapi ini semua, bagaimana jika ia menikah nanti lalu suaminya kecewa kepada dirinya yang kini telah ternodai, lelaki yang mengharapkan dirinya dalam keadaan suci namun kini kesucian itu telah di renggut oleh orang, orang lain yang begitu kejam yang tiada hatinya merenggut kesucian orang lain semaunya dan meremehkan seorang wanita sesuka hatinya, seolah olah itu hanyalah sebuah barang yang tiada artinya sama sekali.

***

Zahra berjalan perlahan menahan tangis nya, menggenggam pakaian didadanya, perkataan Devan selalu terngiang di telinganya. "A**yolah sayang kita bersenang senang, aku hanya penasaran kepadamu, selepas ini kamu akan ku lepas jadi tenang saja, udah impas kan kita sama sama menikmati nya,", ditambah lagi ingatannya tentang kasus Devan yang memukuli siswa se SMU nya hingga hampir patah salah satu anggota tubuhnya, tapi malah anak itulah yang mendapat masalah karena sampai melapor ke kantor polisi

cih, orang kaya seenak nya saja, berengsek $§\=<%^+'…$…&>$^,. maki Zahra dalam hati,

Baginya inilah pertama kalinya ia memaki seseorang sehingga begitu mengeluarkan kata kata kotor dan men ciptakan kerak kebencian yang ada di dalam hatinya, sehingga Devan termasuk daftar di dalam orang yang paling dibencinya.

***

" sayang kamu kenapa ko kamu lemas begitu," cemas Ningsih yang melihat anaknya begitu tak bertenaga

"gapapa ko bu, aku cuma kecapean aja, besok aku mau izin gak masuk sekolah, lusa aku seleksi lomba,"

bagaimana aku akan berselera dan bertenaga, sedangkan diriku saja telah gagal dalam menjaga sesuatu yang paling berharga dalam hidupku, pantas kah aku diberikan kepercayaan itu lagi Bu?, ingin sekali rasanya aku memeluk ibu dan menceraikan segalanya sekarang, aku sungguh sungguh mengharapkan seorang motifator sekarang ini. Batin Zahra berkecamuk.

" kamu yakin gapapa nak, kamu bisa lomba," ucap ibu sambil mengelus kepala Zahra dan meraba kendingnya yang memang terasa hangat.

" gapapa ra kalo kamu kurang sehat ayah tidak memaksa kamu," terang ayah yang kini mengelusnya.

"kamu tidak perlu memaksakan diri yah, kami mendukung kamu nak, ayah dan ibu percaya sama kamu, teruslah berjuang ya nak ya,"

yah hanya ini yang bisa kamu lakukan Zahra, kamu harus membanggakan orang tuamu untuk menebus kesalahan mu percayalah bahwa orang tuamu mendukung mu Zahra, kamu pasti bisa! ya yakinlah kamu pasti bisa. Zahra yang kini menggenggam ujung kerudungnya untuk pertahanannya, sudah terbendung banyak di matanya air mata yang sudah hendak mengalir banyak.

"hmmh hah, terimakasih banyak ayah ibu Zahra sayang sama ibu dan ayah," pecahlah sudah tangisan Zahra di hadapan ayah dan ibunya.

"sudahlah nak sudah, mengapa kamu harus menangis, diamkan jangan menangis ya sayang ya," cemas Ningsih yang kini memeluk Zahra dan mengelus Elus punggung Zahra.

"haha kenapa anak ayah ini menangis ha?, siapa yang mengganggumu, katakan pada ayah biar ayah yang memarahinya," Bayu telah berlaga seperti super Hero untuk anaknya sembari berkacak pinggang di depan Zahra.

"hehe ayah..," Zahra pun memeluk erat sang ayah yang kembali memecahkan tangisnya.

"haha sudahlah nak, menangis lah, dengan menangis bukan berarti kau semakin lemah justru kau akan semakin kuat karena mengeluh lah yang memperkeruh keadaan, sedangkan perjuangan lah yang membuat keadaan itu semakin membaik," Bayu membelai lembut kepala anaknya itu.

yah ayah seandainya, seandainya saja aku bisa memberitahukan nya kepada ayah. Geram Zahra dalam hatinya yang tak dapat memberi tahukan apa pun pada ayah dan ibunya.

***

*satu hari berlalu

disekolah*

plakk

tampar Zahra ke wajah Nita

"Za_Zahra, "

"enyah kau dari kehidupan ku, jika aku tidak memandang ibu mu yang kesusahan hanya bermodal jadi penjahit, aku sudah mengancam mu untuk pergi kekantor polisi, enyah kau dari hadapanku atau aku akan membunuh mu lalu membunuh diriku sendiri, tidak akan ada yang bisa mencegah ku sekalipun keluarga Aditama ngerti!, "

Cengkraman Zahra dari kerah pakaian Nita yang kini telah berpindah kerambut Nita yang tak dibalut hijab tersebut, dan pelan pelan melepasnya.

"ingat karma Allah itu begitu menyakitkan, bahkan seribu kali lebih menyakitkan daripada perbuatan manusia, camkan itu!!,"

lalu dari arah belakang Zahra Yeni datang menghampiri Zahra

"Ra seleksinya mau dimulai tuh, ibuk guru kepala sekolah memanggil," Yeni datang dari belakang menarik tangan sahabatnya itu.

***

sebulan berlalu

seleksi demi seleksi Zahra lewati dan lolos, kini seleksi terakhir, Ningsih dan Bayu kini tengah menunggu Zahra keluar dari ruangan seleksi berharap penuh dengan keberhasilan anaknya.

Kini Bayu dapat melihat anaknya yang berlari pelan ke arahnya dengan senyuman ceria bagaikan mentari.

Sudah lama Bayu merasa senyuman itu hilang dan baru kembali.

"ayaahhhhhhhhhh, ibuuuuuuuuuuu," peluk Zahra pada kedua orang tuannya.

"lihat Zahra lolos seleksi lagi kini yang ke sepuluh besar, minggu depan babak final,"

"uhhh anak ibu,"

"anak ayah juga buu,"

" nak kamu yakin bisa meneruskan lomba, dua minggu lagi kamu harus ujian kelulusan loh sayang," Ningsih mengelus pelan kepala anaknya

"gapapa ko ibunda ratuu, Zahra akan berjuang sebisa mungkin, dan menunjukkan pada dunia Zahra Bin Bayu penulis terkenal dengan sejuta pengalaman," Zahra memperagakan bagaimana gaya orang yang sudah sukses.

Tiba tiba pandangan Zahra buyar, ia sadar sudah beberapa minggu ini ia sering merasa tidak enak badan, pusing serta muntah muntah, mungkin hanya kecapaian pikirnya

Brakk

"Zahra bangun nak," Zahra yang pingsan kini tengah dibopong menuju kerumah sakit.

***

"aku dimana bu?" Zahra terheran yang menemukan dirinya terbaring di sebuah kasur kecil.

"kamu pingsan nak,"

Dokter pun datang untuk memeriksa Zahra kembali,.

"Bagaimana, Dokter?," tanya Bayu cemas.

"oh tidak apa apa dia hanya kelelahan, di usia kehamilan nya yang masih muda, jadi itu wajar,"

deg

"Hamil!!!!,"

Terpopuler

Comments

Nia Setya

Nia Setya

semangat kak...

2020-08-03

1

Author hidup

Author hidup

semangat may,bagus banget ceritanya😁😁😁

2020-08-02

4

kiki rizki

kiki rizki

kenapa hamil sih thor 😭😭😭😭

2020-04-09

2

lihat semua
Episodes
1 kesucian ku
2 terbongkar (part 1)
3 terbongkar (part 2)
4 kebencian ayah
5 kepergianku
6 langkah menuju hidup baru
7 hidup baru
8 anak ku
9 keselamatan azan
10 takdir ku
11 keluarga Adiwijaya
12 persaingan antar sesama adiwijaya
13 apakah ini cinta
14 mencintaiku
15 pekerjaan ini lagi
16 pilihan ku
17 persetujuan
18 orang tua ku
19 orang tuaku (part 2)
20 pernikahan didalam kesedihan
21 pemberitahuan
22 resepsi
23 rumah tangga
24 persahabatan
25 perasaan
26 cemburu
27 kasih sayang
28 dia, aku
29 hancur
30 pilihan
31 keputusan
32 Step by Step
33 step 2
34 step to end
35 dia datang
36 kemarahan
37 risau
38 hari hari
39 awan hitam
40 hidupku
41 hari ini milikku
42 kebahagiaan ku,apakah kau bahagia?
43 keterlambatan
44 surat dariku
45 perubahan
46 prolog season 2
47 Berkunjung
48 cinta dan berpacaran?
49 Rahman?
50 kemungkinan perjuangan.
51 Nasihat
52 pengertian
53 kebiasaan
54 Hari kelulusan Reza
55 permintaan
56 pertemuan orang tua
57 LDR
58 terasa mimpi
59 Pesan papah
60 Perjuangan
61 Di balik kematian Marko
62 Hubungan
63 Pernikahan
64 rumah tangga dan wanita
65 Persahabatan.
66 Tak seharusnya terjadi
67 Malam itu mengelabuiku
68 tak diinginkan
69 dia
70 pemberitahuan
71 Penyesalan
72 Diriku
73 kembali
74 semangat
75 kekuatan
76 kasih sayang
77 kenyataan dan materi
78 Si buah hati, dan Ayahnya
79 pilihanku
80 Harmonis
81 keluarga
82 berlibur yang gagal
83 liburan yang nyata
84 impian
85 perjalanan bisnis
86 kanker otak
87 perceraian
88 keinginan
89 kenyataan
90 Zahra
91 kesadaran
92 tidak ada yang sempurna
93 Arnius
94 Arnius
95 Arnius
96 Arnius
97 Arnius
98 pengumuman
99 kehidupan
100 bertemu Rahman
101 taktik (trik pembisnis) si bocah cilik
102 kita
103 Mentari
104 Keluarga
105 Rumah impian
106 Zahra
107 pengobatan
108 keinginan
109 Tidak akan ku lepaskan!
110 pengobatan
111 operasi
112 first time
113 rumah tangga
114 kencan
115 periksa kandungan
116 kekhawatiran
117 Alexia
118 ini pilahanku- AND
119 maaf
Episodes

Updated 119 Episodes

1
kesucian ku
2
terbongkar (part 1)
3
terbongkar (part 2)
4
kebencian ayah
5
kepergianku
6
langkah menuju hidup baru
7
hidup baru
8
anak ku
9
keselamatan azan
10
takdir ku
11
keluarga Adiwijaya
12
persaingan antar sesama adiwijaya
13
apakah ini cinta
14
mencintaiku
15
pekerjaan ini lagi
16
pilihan ku
17
persetujuan
18
orang tua ku
19
orang tuaku (part 2)
20
pernikahan didalam kesedihan
21
pemberitahuan
22
resepsi
23
rumah tangga
24
persahabatan
25
perasaan
26
cemburu
27
kasih sayang
28
dia, aku
29
hancur
30
pilihan
31
keputusan
32
Step by Step
33
step 2
34
step to end
35
dia datang
36
kemarahan
37
risau
38
hari hari
39
awan hitam
40
hidupku
41
hari ini milikku
42
kebahagiaan ku,apakah kau bahagia?
43
keterlambatan
44
surat dariku
45
perubahan
46
prolog season 2
47
Berkunjung
48
cinta dan berpacaran?
49
Rahman?
50
kemungkinan perjuangan.
51
Nasihat
52
pengertian
53
kebiasaan
54
Hari kelulusan Reza
55
permintaan
56
pertemuan orang tua
57
LDR
58
terasa mimpi
59
Pesan papah
60
Perjuangan
61
Di balik kematian Marko
62
Hubungan
63
Pernikahan
64
rumah tangga dan wanita
65
Persahabatan.
66
Tak seharusnya terjadi
67
Malam itu mengelabuiku
68
tak diinginkan
69
dia
70
pemberitahuan
71
Penyesalan
72
Diriku
73
kembali
74
semangat
75
kekuatan
76
kasih sayang
77
kenyataan dan materi
78
Si buah hati, dan Ayahnya
79
pilihanku
80
Harmonis
81
keluarga
82
berlibur yang gagal
83
liburan yang nyata
84
impian
85
perjalanan bisnis
86
kanker otak
87
perceraian
88
keinginan
89
kenyataan
90
Zahra
91
kesadaran
92
tidak ada yang sempurna
93
Arnius
94
Arnius
95
Arnius
96
Arnius
97
Arnius
98
pengumuman
99
kehidupan
100
bertemu Rahman
101
taktik (trik pembisnis) si bocah cilik
102
kita
103
Mentari
104
Keluarga
105
Rumah impian
106
Zahra
107
pengobatan
108
keinginan
109
Tidak akan ku lepaskan!
110
pengobatan
111
operasi
112
first time
113
rumah tangga
114
kencan
115
periksa kandungan
116
kekhawatiran
117
Alexia
118
ini pilahanku- AND
119
maaf

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!