terbongkar (part 2)

Bayu dan Ningsih menatap tajam Zahra, Zahra kini ketakutan menggenggam selimut yang ada ditubuhnya.

"mungkin Dokter salah, anak saya tidak mungkin hmmmh, coba periksa sekali lagi," Budi masih berusaha untuk meyakinkan dirinya, meskipun mungkin ini adalah pertahanan yang terakhirnya

"tapi sepertinya benar begitu, bahkan diperkirakan putri anda sudah hamil sekitar satu bulan, ini hasil USG nya," Dokter tersebut memberi hasil USG kepada Bayu dengan rasa penuh kebingungan dan rasa bersalah karena ia merasa seharusnya hal ini ia beritahukan secara pribadi, namun apa lah daya kini nasi sudah menjadi bubur.

" baik Dok terima kasih banyak, Zahra ayok pulang!, ayah mau bicara!," tegas Bayu yang sudah geram karena tak tahan menahan amarahnya yang kini telah bergejolak

"a_ayah " Zahra penuh dengan rasa ketakutan di dalam dirinya, bertanya tanya harus apakah ia sekarang? apa yang harus ia katakan?.

aku mohon, aku butuh dukungan ayah, tetaplah percaya padaku itu yang ayah katakan, ayah bilang ayah akan mendukungku selalu. Zahra menunduk ingin sekali rasanya mengeluarkan kata kata nya itu namun ia sungguh tak kuasa.

***

plakk

Tamparan dari Bayu terhadap Zahra yang kini hanya bisa berlutut menggenggam rok nya, sambil terisak tangis. Ingin ia membantah namun ia tau ia salah, ingin rasanya ia membela namun tak ada sesuatu yang pantas untuk di bela oleh nya.

"ayah percayalah aku diperkosa ayah, aku tidak pernah sengaja melakukannya, " suara Zahra keluar dengan gemetaran dari tubuhnya.

"dasar pembohong, lelaki mana yang akan tertarik pada wanita jika tidak wanita duluan yang menggodanya, bahkan kamu sampai hamil satu bulan! dan kamu masih merahasiakannya?," Bayu sungguh sungguh masih tak percaya dengan situasi yang sedang terjadi ini

"ta tapi a ayah,"

plakk

aku berkata jujur ayah, aku berkata jujur. ingin rasanya Zahra berteriak namun untuk men Isak tangisnya saja ia tak berani pada saat ini.

Zahra yang berusaha menjelaskan, namun tiada guna.

"cukup mas,cukup biar aku yang bicara," Ningsih yang kini mencoba melindungi Zahra dari kemarahan Bayu, yang selama ini tidak pernah menyentuh Zahra sedikit pun dengan kekerasan. Ningsih memeluk Zahra membawa nya kekamar.

"ajarkan anak mu itu cara menjadi wanita yang benar, cih dia bahkan sekarang sudah bukan seorang wanita yang dihormati, mulai sekarang dia bukan anak ku," Bayu berkacak pinggang, mengacak rambutnya berusaha menyadarkan diri nya dari mimpi buruk yang kini di anggap nya.

"aaaaargggghhhhh," geram Bayu mencengkeram kerah dada nya sendiri

deg

tangis Zahra menjadi jadi

***

"kamu ini kenapa hah, apa yang kamu lakukan, beritahu ibu biar ibu laporkan dia," sesampainya di kamar Ningsih langsung melontarkan pertanyaan membutuhkan penjelasan dari Zahra, berharap bahwa Zahra dapat berkata jujur padanya

"tidak bu, ibu tidak bisa," Zahra masih mendengar suara ancaman dari Devan

"kamu sudah gila nak, nak dengarkan ibu, ibu mendukung mu, ibu tidak menyuruhmu menggugurkan anak ini ibu hanya ingin tau siapa pelakunya," jelas Ningsih berharap Zahra akan membuka mulutnya

Zahra memilih diam karena ia tau apa yang akan terjadi jika ibunya sampai melapor kekantor polisi.

"kau!, ibu tak percaya, sembunyikan kehamilan mu, ibu malu, ibu akan pura pura hamil, saat anak itu lahir ibu akan mengakuinya sebagai anak ibu,"

"te terima kasih bu,"

plakk

"ibu kecewa padamu Zahra, ibu kecewa!!," Ningsih kini yang telah dihujani air mata menggenggam dadanya tak percaya, ia pun pergi berlalu meninggalkan Zahra sendirian di kamarnya, meratapi nasib dan kesalahannya itu.

***

satu minggu berlalu

Zahra yang meratapi dirinya karena kini ayah dan ibunya yang kini sudah tidak memperdulikannya lagi, tidak memberinya semangat dan motivasi untuk hidup lagi, untuk bangun dari segala keterpurukan ini.

"woyy ngelamun ae, kenapa sih ah," Yeni yang mengejutkan Zahra dari lamunannya

"iya nih, galau mulu, kaya orang pacaran aja, percaya gak sih dia deket sama cowok hahahaha gak kali ya," Tini yang ikut menyahut dengan mencemooh Zahra sebagai hiburan untuk sahabatnya tersebut.

Zahra tersadar dari lamunannya, iya tersenyum dengan melihat tingkah kedua sahabatnya ini, ya hanya merekalah yang kini menjadi semangat Zahra, yang selalu setia berada di sisi Zahra, sampai kapanpun juga akan berusaha untuk mensupport Zahra , namun disisi lain Zahra juga merasa khawatir akan kah sahabatnya itu dapat memahaminya bila telah mengetahui segalanya?.

"gimana hasil lombanya ra," Yeni penasaran dengan keberhasilan sahabatnya itu, ia percaya bahwa sahabatnya lah yang terhebat.

"jam 4 sore ini kumpul ke taman xx untuk pengumuman," jawab Zahra dengan senyuman tulus untuk para sahabat nya itu, secara tidak langsung ia mengucapkan terimakasih yang sebesar besarnya kepada para sahabat konyolnya yang selalu setia kepadanya

"woiihhh keren nih, nanti kita temenin yah," seru Tini yang kini bersenang hati untuk sahabatnya sekalian mengharapkan jalan jalan setelahnya.

"iya iya bawel," tawa Zahra yang mengiringi kegirangan sahabatnya.

***

Kini tibalah saat dimana yang ditunggu tunggu oleh Zahra, sahabat dan para kontestan yang lainnya.

"baiklah kini adalah pengumuman yang ditunggu tunggu oleh para peserta sekalian, apakah penasaran?!!, " teriak MC dari atas panggung yang disambut sorakan meriah dari para tamu serta hadirin.

"baiklah aku akan mulai mengumumkan para sang juara lomba karya tulis ilmiah di tahun ini, mari tepuk tangan terlebih dahulu untuk para peserta yang telah ikut berpartisipasi dalam kegiatan ini," ucapan MC itu disambut dengan tepuk tangan yang meriah dari para penonton dan peserta yang hadir disana

"juara tiga lomba karya tulis ilmiah serta presentasi nya dimenangkan oleh.... Putra dari SMU xx

juara dua diraih oleh....Sandi dari SMU xx," imbuh sang MC

"wah itu dari SMU kita ra pintar juga tuh anak kalo gak salah dia anak IPS deh," heboh Yeni yang mengenal anak tersebut, sedangkan Zahra menggenggam tangan, memejamkan mata dan berdoa.

"tenang ra lo juaranya ko meskipun.." Tini yang berusaha menenangkan Zahra sahabatnya

"dan juara pertama adalah Zahra dari SMU xx," lanjut Mc mengumumkan

" Ra itu lo ra, itu lo, lo menang ra,"

"iya itu lo barusan aja gua mau bilang, meskipun lo kalah lo tetap menang dihati kita ra, dan gak nyangka lo beneran menang, ini tingkat nasional loh ra, dan bla bla bla bla," oceh Tini panjang lebar tak percaya, terlebih dengan hadiah nya yang lumayan besar.

Zahra yang digoncang kan tubuhnya oleh teman temannya, tak percaya, menangis haru bersujud, dan berharap kasih sayang orang tuanya kembali setelah mengetahui nya.

"ra traktiran ditunggu ya,"

"iya besok libur aku traktir okeh,"

"okeh,"

***

"ayah ibu lihat Zahra dapat juara satu karya tulis ilmiah, bahkan proposal Zahra akan dipertimbangkan oleh perusahaan xx,"

KREEK

suara piagam juara satu Zahra yang kini dirobek Bayu serta piala dari kaca yang di lempar Bayu hingga pecah

"a ayah," hancur sudah hati Zahra, bagaikan senja tertutup malam.

Terpopuler

Comments

Maysya

Maysya

terima kasih bagi yang sudah mampir.. jangan lupa favorit kan karena akan ada season dua di bawah😉

2020-07-17

1

Atha Uji

Atha Uji

zahra...semangattt

2020-05-23

2

kiki rizki

kiki rizki

kasian zahra 😭😭😭

2020-04-09

2

lihat semua
Episodes
1 kesucian ku
2 terbongkar (part 1)
3 terbongkar (part 2)
4 kebencian ayah
5 kepergianku
6 langkah menuju hidup baru
7 hidup baru
8 anak ku
9 keselamatan azan
10 takdir ku
11 keluarga Adiwijaya
12 persaingan antar sesama adiwijaya
13 apakah ini cinta
14 mencintaiku
15 pekerjaan ini lagi
16 pilihan ku
17 persetujuan
18 orang tua ku
19 orang tuaku (part 2)
20 pernikahan didalam kesedihan
21 pemberitahuan
22 resepsi
23 rumah tangga
24 persahabatan
25 perasaan
26 cemburu
27 kasih sayang
28 dia, aku
29 hancur
30 pilihan
31 keputusan
32 Step by Step
33 step 2
34 step to end
35 dia datang
36 kemarahan
37 risau
38 hari hari
39 awan hitam
40 hidupku
41 hari ini milikku
42 kebahagiaan ku,apakah kau bahagia?
43 keterlambatan
44 surat dariku
45 perubahan
46 prolog season 2
47 Berkunjung
48 cinta dan berpacaran?
49 Rahman?
50 kemungkinan perjuangan.
51 Nasihat
52 pengertian
53 kebiasaan
54 Hari kelulusan Reza
55 permintaan
56 pertemuan orang tua
57 LDR
58 terasa mimpi
59 Pesan papah
60 Perjuangan
61 Di balik kematian Marko
62 Hubungan
63 Pernikahan
64 rumah tangga dan wanita
65 Persahabatan.
66 Tak seharusnya terjadi
67 Malam itu mengelabuiku
68 tak diinginkan
69 dia
70 pemberitahuan
71 Penyesalan
72 Diriku
73 kembali
74 semangat
75 kekuatan
76 kasih sayang
77 kenyataan dan materi
78 Si buah hati, dan Ayahnya
79 pilihanku
80 Harmonis
81 keluarga
82 berlibur yang gagal
83 liburan yang nyata
84 impian
85 perjalanan bisnis
86 kanker otak
87 perceraian
88 keinginan
89 kenyataan
90 Zahra
91 kesadaran
92 tidak ada yang sempurna
93 Arnius
94 Arnius
95 Arnius
96 Arnius
97 Arnius
98 pengumuman
99 kehidupan
100 bertemu Rahman
101 taktik (trik pembisnis) si bocah cilik
102 kita
103 Mentari
104 Keluarga
105 Rumah impian
106 Zahra
107 pengobatan
108 keinginan
109 Tidak akan ku lepaskan!
110 pengobatan
111 operasi
112 first time
113 rumah tangga
114 kencan
115 periksa kandungan
116 kekhawatiran
117 Alexia
118 ini pilahanku- AND
119 maaf
Episodes

Updated 119 Episodes

1
kesucian ku
2
terbongkar (part 1)
3
terbongkar (part 2)
4
kebencian ayah
5
kepergianku
6
langkah menuju hidup baru
7
hidup baru
8
anak ku
9
keselamatan azan
10
takdir ku
11
keluarga Adiwijaya
12
persaingan antar sesama adiwijaya
13
apakah ini cinta
14
mencintaiku
15
pekerjaan ini lagi
16
pilihan ku
17
persetujuan
18
orang tua ku
19
orang tuaku (part 2)
20
pernikahan didalam kesedihan
21
pemberitahuan
22
resepsi
23
rumah tangga
24
persahabatan
25
perasaan
26
cemburu
27
kasih sayang
28
dia, aku
29
hancur
30
pilihan
31
keputusan
32
Step by Step
33
step 2
34
step to end
35
dia datang
36
kemarahan
37
risau
38
hari hari
39
awan hitam
40
hidupku
41
hari ini milikku
42
kebahagiaan ku,apakah kau bahagia?
43
keterlambatan
44
surat dariku
45
perubahan
46
prolog season 2
47
Berkunjung
48
cinta dan berpacaran?
49
Rahman?
50
kemungkinan perjuangan.
51
Nasihat
52
pengertian
53
kebiasaan
54
Hari kelulusan Reza
55
permintaan
56
pertemuan orang tua
57
LDR
58
terasa mimpi
59
Pesan papah
60
Perjuangan
61
Di balik kematian Marko
62
Hubungan
63
Pernikahan
64
rumah tangga dan wanita
65
Persahabatan.
66
Tak seharusnya terjadi
67
Malam itu mengelabuiku
68
tak diinginkan
69
dia
70
pemberitahuan
71
Penyesalan
72
Diriku
73
kembali
74
semangat
75
kekuatan
76
kasih sayang
77
kenyataan dan materi
78
Si buah hati, dan Ayahnya
79
pilihanku
80
Harmonis
81
keluarga
82
berlibur yang gagal
83
liburan yang nyata
84
impian
85
perjalanan bisnis
86
kanker otak
87
perceraian
88
keinginan
89
kenyataan
90
Zahra
91
kesadaran
92
tidak ada yang sempurna
93
Arnius
94
Arnius
95
Arnius
96
Arnius
97
Arnius
98
pengumuman
99
kehidupan
100
bertemu Rahman
101
taktik (trik pembisnis) si bocah cilik
102
kita
103
Mentari
104
Keluarga
105
Rumah impian
106
Zahra
107
pengobatan
108
keinginan
109
Tidak akan ku lepaskan!
110
pengobatan
111
operasi
112
first time
113
rumah tangga
114
kencan
115
periksa kandungan
116
kekhawatiran
117
Alexia
118
ini pilahanku- AND
119
maaf

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!