Cerita Manis Di Musim Semi, Trouvaille

Cerita Manis Di Musim Semi, Trouvaille

Pergi Tanpa Pamit

Suasana di ruang baca perpustakaan begitu hening. Joelin kembali mengangkat kepalanya, mengamati kembali lelaki yang duduk di hadapannya. Seulas senyum manis mengembang di bibirnya. Namun lelaki dengan kulit hitam manis itu masih sibuk dengan laptop dan headset nya.

"Fokus sekali kamu." bisik Joelin dalam hati, lalu memilih kembali fokus pada laptopnya dan menyelesaikan tugas dari Laoshi Chang, guru Mandarin Joelin.

"Ahh, akhirnya.. selesai juga." ujar Joelin dalam hati sambil melirik jam di pergelangan tangannya.

"Astaga!! aku hampir terlambat." ucapnya pelan lebih pada diri sendiri.

Setelah mematikan laptopnya, Joelin melangkah dengan terburu-buru. Dia berjalan dengan anggunnya menuju meja baca yang terletak sekitar 4 meter tepat diseberang meja baca yang dia pakai.

"Bang..." Joelin menyapa laki-laki yang mengenakan kemeja hitam itu.

"Bang Geodan..." panggil Joelin sekali lagi dengan volume yang sedikit meninggi karena pria itu masih mengacuhkannya.

"Ya?" Dia mengangkat wajahnya menatap Joelin.

Menyaksikan wajah tampan dihadapannya membuat Joelin tertunduk malu.

"Joelin pulang duluan ya, mau kerja." ucapnya pelan sambil berlalu untuk menutupi rasa gugupnya.

"Okay Joelin." jawab Goedan singkat tanpa menyadari kegugupan Joelin.

 

\*

 

Joelin melangkah terburu-buru, menuju gerbang perpustakaan daerah di kota ini. Dia harus segera mendapat angkutan umum agar tidak terlambat tiba di tempatnya bekerja. Kulitnya yang sawo matang tampak eksotis dengan balutan dress selutut berwarna cream, sementara rambut ikalnya dicepol ala ballerina. Begitulah Joelin, dia selalu tampil sederhana. Setelah mendapatkan angkutan umum, akhirnya Joelin meninggalkan area perpustakaan, tempat Joelin dan Goedan mengikuti private Les bahasa mandarin yang dibimbing oleh Chang Laoshi. Angkutan umum terus melaju dan akhirnya membawa Joelin tiba di cafe setia, tempat Joelin bekerja part time sebagai waiters.

"Terimakasih ya pak." Seru Joelin saat membayar ongkos pada supir angkot. Dengan setengah berlari Joelin memasuki cafe tersebut dan segera masuk ke ruang karyawan untuk mengganti dress yang dia pakai dengan dresscode waiters cafe setia.

"Hai Joe, lu udah datang?" laki-laki dengan perawakan kekar itu menyapa Joelin.

"Hai mas Dion. gue baru sampai nih."

"Semangat cantik. Mas cabut duluan ya."

"Mau gym ya? hati-hati lo mas, nanti benar-benar punya badan mirip roti sobek." canda Joelin.

"gpp lah Joe, kan cewe-cewe pada suka." ujar Dion sambil tersenyum.

"Joe kagak suka tuh." jawab Joelin sambil memutar bola matanya.

"Lha, kamu kan jeruk makan jeruk." ledek Dion.

"ih, Mas Diooooon." Joe berteriak sambil berlari kearah Dion yang melebarkan langkahnya karena sadar akan Joe yang sedang siaga menyerangnya.

"Sudah Joe, stttttt. Sana kamu temuin pelanggan aja." Tegur Lynda, wanita paruh baya pemilik cafe tempat Joe bekerja.

"Siap bos." Joe pun menurut, sambil meraih buku menu dari tangan Lynda dan berjalan kemeja pelanggan.

"Selamat siang mbak, mas. Ini saya mau berikan buku menu dari cafe kami. Silahkan dilihat-lihat ya." ucap Joelin menjelaskan.

"Dilihat-lihat aja mbak?" tanya lelaki yang duduk dimeja tersebut.

"hehehe... setelah dilihat-lihat, kalau tertarik boleh dipesan mas." jawab Joelin.

"Kalau nggak tertarik boleh langsung pergi, begitu?"

"hehehe... kok gitu mas?" tanya Joelin.

"Katanya tadi lihat-lihat doang. Kamu ini nggak konsisten mbak." lelaki itu menggerutu pada Joelin.

"Sam.." tegor wanita yang duduk disampingnya sembari mengangkat wajah memandang sang waiters.

"Kamu?? Kamu Joelin kan?" tanya wanita itu.

"iya mbak, kok mbak tahu nama saya? apa kita pernah bertemu?" tanya Joelin penasaran.

"oh, saya Renata teman satu kelas Geodan. Siapa sih yang nggak tahu kamu di fakultas kita Joelin. Mahasiswi peraih IPK tertinggi kampus kita."

"saya jadi merasa tersanjung." ujar Joelin.

"Ngomong-ngomong kok kamu ada di sini? cafe ini punya keluarga kamu ya?" tanya Renata penuh selidik.

"Bukan mbak, saya pekerja di sini. oh iya mbak, saya tinggal ke pelanggan lain dulu ya. Nanti kita lanjut lagi." ucap Joelin sambil menunjuk arah meja yang baru diduduki oleh pelanggan.

"Oke Joelin." jawab renata singkat.

Sambil berlalu Joelin sibuk dengan pikirannya. Sibuk dengan kenangan masa kuliahnya, saat dimana dia merasa sangat bahagia melakukan hal yang begitu menarik setiap harinya. Diwisuda sebagai lulusan terbaik tentu saja bukan satu-satunya hal yang menaikkan popularitas Joelin di kampus. Creativitas Joelin dan kecerdasannya membuat banyak orang mengenalnya. Bahkan hobby Joelin dalam photography juga mendatangkan banyak pujian. Hanya saja semua masa-masa kuliah itu sudah usai. Disinilah Joelin sekarang, bekerja banting tulang untuk membantu perekonomian keluarganya.

 

\*

 

Pukul 23.20, Joelin memasuki kamar kosnya yang sempit seperti maling yang sedang mengendap-endap khawatir dia akan membangunkan Aya adiknya yang sudah tertidur pulas. Setelah membersihkan diri, Joelin mengambil smartphone nya dan terkejut dengan sebuah notifikasi di account e-mailnya.

*Dear ms.Joelin Angelo,

On behalf of National ****** University (NSU), we are on honor to welcome you as you the new Master Student in Biotechnology Departement, for this fall semester.

For more information about re-registrasion for new student please check the attachment file below.

Best Wishes

Office Of International Affair NSU*

Joelin membaca e-mail tersebut berulang kali, untuk memastikan kalau dia tidak salah.

"Astaga, ini beneran hp ku kan?" tanyanya dalam hati sambil membolak balik smartphonenya.

"Gimana dong ini?" tanya Joelin sekali lagi, lebih kepada dirinya sendiri.

Waktu yang tidak mau berhenti walau sejenak kini sudah menunjukkan 01.00 dini hari, sementara Joelin masih sibuk menghitung sesuatu.

"ah... kurang 10 juta." ucap Joelin dalam hati. Sebelah menghitung semua uang tabungannya dan gajinya sampai bulan Agustus nanti, Joelin masih kekurangan dana untuk persiapan keberangkatan Joelin ke Korea.

"Haruskah aku kesana?" tanya Joelin lagi.

"Tapi kan selama ini aku sudah les bahasa Mandarin, supaya bisa pergi ke China dengan bang Geodan." ujarnya lagi.

"Joe, lampunya silau. Kamu ganggu tidur orang aja." omel Aya yang terbangun karena suara krasak krusuk yang dihasilkan Joe saat berhitung tadi.

"Tidur Joe, besok gua ada kelas pagi." tambah Aya.

"hmm..mm" Ucap Joelin sambil mematikan lampu utama dan menyalakan lampu tidur.

Sepanjang malam Joelin terus berselancar di google dengan smartphone-nya, akhirnya Joelin membuat sebuah blog dan menulis beberapa catatan mengenai pelajaran IPA disana. Berharap lewat blog ini dia dapat mengumpulkan pundi-pundi uang sebagai penghasilan tambahan.

 

\*

 

Sebulan sudah berlalu sejak Joelin menerima e-mail dari salah satu Universitas di Korea. Dan sebulan juga Joelin sudah tidak bertemu dengan Geodan. Lelaki itu bukan menghilang tanpa jejak, Geodan kembali ke kampung halamannya.

to: Bg Geodan

"Bang, apa kabar? Kapan jadinya abang berangkat?"

Joelin mengirim sebuah pesan whatsaap kepada Geodan namun tak kunjung direspon oleh nomor tujuan. Goedan selalu begitu, entah sengaja entah bukan tapi Joelin sungguh merasa Goedan mengabaikan hadirnya.

Joelin kembali fokus pada laptopnya.

"Ruang baca ini terasa berbeda tanpa kamu bang." bisik Joelin dalam hati.

"Joelin, maaf saya terlambat." ujar seorang pria paruh baya yang kini berdiri di sisi meja Joelin.

"It's Ok Laoshi." jawab Joelin.

Setelah 120 menit sesi private, akhirnya Pria itu undur diri.

"Laoshi, Joelin sudah transfer uang les bulan ini. Maaf Laoshi, sepertinya untuk beberapa bulan kedepan Joelin tidak les lagi. Ada sesuatu hal yang harus saya selesaikan. Terimakasih untuk bimbingan Laoshi selama ini" ujarnya.

"Baiklah Joelin. Terimakasih juga sudah mau menjadi murid saya." jawabnya sambil undur diri.

Sepeninggalan Chang Laoshi, Joelin berselancar di sosial media.

"What???" Joelin terbelalak dan sangat shock dengan sebuah kiriman diberandanya.

"Bang Geodan udah di China?" tanya Joelin dalam hati.

Tanpa sadar, air mata membasahi pipi Joelin. "Bang, kenapa pergi tanpa pamit sih? Setidaknya aku juga pengen ngucapin see you again saat kamu berangkat bang." batin Joelin. Ada rasa sakit yang menusuk di hatinya, menyadari bahwa dia hanya dianggap sebagai seorang kenalan kampus biasa oleh Geodan.

"Bangun Joelin, kamu sudah kelamaan bermimpi." tegasnya sambil menghapus air mata nya dan membereskan laptop beserta bukunya.

Joelin berlalu meninggalkan perpustakaan itu dengan langkah yang pasti.

"Setidaknya aku bisa berjuang keras untuk menyusulmu." ucapnya lirih.

Sekarang fokus Joelin adalah menemukan cara untuk diterima di Universitas yang sama dengan Geodan di China. Joelin lupa bahwa dia sudah diterima dikampus lain, di Negara lain, Korea.

Author : Reader, kasih tau Joelin dong buat give up sama Geodan yang gak nganggep dia. Toh kalau Joelin pergi ke Korea bakal ada kisah lain kan? Btw menurut reader akhirnya Joelin pergi kemana? Korea atau China?

komen bellow ya jawaban kalian..

Terpopuler

Comments

Eka (Ira) Senja Comel

Eka (Ira) Senja Comel

aku mampir

2020-11-17

0

anak baikkk📌

anak baikkk📌

aku komen kak

2020-11-05

2

Ika Kirana🌷SSC🌹

Ika Kirana🌷SSC🌹

Ann

2020-11-03

1

lihat semua
Episodes
1 Pergi Tanpa Pamit
2 Dia Pemilikku
3 Pemeran Drama Korea
4 Guru Terbaik
5 Malam itu, untuk pertama Kalinya
6 Pagi Yang Mendebarkan
7 Gadis Kecil
8 Goedan-Petunjuk Baru
9 Arah Hati
10 Sah Pacaran
11 Jatuh Hati
12 Patah Tumbuh
13 Hari Baru
14 Tersenyum
15 Sebenarnya Cinta Itu
16 Sebenarnya Cinta Itu (2)
17 Kunjungan Goedan
18 Kunjungan Geodan (2)
19 Jee Na
20 Terulang Lagi
21 Teka Teki
22 Hati yang Berdebar
23 Dia Yang Manis
24 Kamu Terlalu Manis
25 Mengajakmu Keluar untuk Pertama Kalinya
26 Bunga di Musim Panas
27 Bunga di Musim Panas (2)
28 Bunga di Musim Panas (3)
29 Gadis Berbeda
30 Gadis Istimewa
31 Kencan Yang Sungguh Manis
32 Menyambut Rindu
33 Bingkisan
34 Aku Cinta Kamu
35 Aku Cinta Kamu, Tapi...
36 Rindu
37 Kebetulan?
38 Pergolakan Hati
39 Rencana Mickey
40 Janji
41 Gadis Kesayangan
42 Jatuh Cinta Lagi
43 Nakal Sekali.
44 Kehidupan yang Baru
45 Putriku
46 Pria Asing
47 Mendadak Possesive
48 Terindentifikasi Cemburu
49 Hukuman
50 Aku Cemburu Joelin
51 Terimakasih
52 Terimakasih
53 Terimakasih
54 Curiga?
55 Ada yang Aneh
56 Bayiku?
57 Coffee Time with Amel
58 Coffe time with Amel (2)
59 Patah Hati
60 Kebenaran di Sekitarmu
61 Tentang Hati
62 Me-rela-kan
63 Debaran Aneh untuk Gadis Asing
64 Diskusi
65 Pulang
66 I Miss You
67 Pertanyaan Si An
68 Keinginan Joelin
69 Percakapan antara lelaki
70 Perjuangan Si An
71 Berbagai Upaya
72 Selamat, Untuk Besok
73 Wisuda, H-1
74 Hari Wisuda
75 Acara Wisuda
76 Rencana dan Kenyataan
77 Kejutan Darimu
78 Jejak
79 Kado
80 Lakukan dengan cerdas
81 Sosok Kurus dan Ringkih
82 Aku Memilihmu
83 Hal Terbaik Dalam Hidupku
84 CINTA PLUS MINUS
85 Rasa Takjub
86 Pindahan
87 Pekerjaan Mickey
88 Ngidam
89 Hari Libur
90 Sudah Terbit
91 Tujuh Bulanan
92 Bolos Kerja
93 Persalinan
94 Joelin generasi ke 2
95 Sebuah Pesan Dari Doni
96 Kencan
97 Drama Korea Versi Mickey
98 Pernikahan (Lagi)
99 Pernikahan (Rencana Ahn Mi Young)
100 Pernikahan (Bagian Penutup)
101 Bersama Lucy
102 Merasa Bersalah
103 Pertemuan Dengan Amel
104 Aksi Ngidam Mickey
105 Lucy Sakit
106 Rumah Sakit
107 Pulang (Final Part)
108 S2. Check Up ke Dokter
109 S2. a secret
110 S2. Gejolak Hati
111 S2. Pesan Lainnya Dari Doni
112 S2. Bertemu Kembali
113 S2. Hubungan
114 S2. Mendekati Jawaban
115 S2. Sebuah Kesalahan
Episodes

Updated 115 Episodes

1
Pergi Tanpa Pamit
2
Dia Pemilikku
3
Pemeran Drama Korea
4
Guru Terbaik
5
Malam itu, untuk pertama Kalinya
6
Pagi Yang Mendebarkan
7
Gadis Kecil
8
Goedan-Petunjuk Baru
9
Arah Hati
10
Sah Pacaran
11
Jatuh Hati
12
Patah Tumbuh
13
Hari Baru
14
Tersenyum
15
Sebenarnya Cinta Itu
16
Sebenarnya Cinta Itu (2)
17
Kunjungan Goedan
18
Kunjungan Geodan (2)
19
Jee Na
20
Terulang Lagi
21
Teka Teki
22
Hati yang Berdebar
23
Dia Yang Manis
24
Kamu Terlalu Manis
25
Mengajakmu Keluar untuk Pertama Kalinya
26
Bunga di Musim Panas
27
Bunga di Musim Panas (2)
28
Bunga di Musim Panas (3)
29
Gadis Berbeda
30
Gadis Istimewa
31
Kencan Yang Sungguh Manis
32
Menyambut Rindu
33
Bingkisan
34
Aku Cinta Kamu
35
Aku Cinta Kamu, Tapi...
36
Rindu
37
Kebetulan?
38
Pergolakan Hati
39
Rencana Mickey
40
Janji
41
Gadis Kesayangan
42
Jatuh Cinta Lagi
43
Nakal Sekali.
44
Kehidupan yang Baru
45
Putriku
46
Pria Asing
47
Mendadak Possesive
48
Terindentifikasi Cemburu
49
Hukuman
50
Aku Cemburu Joelin
51
Terimakasih
52
Terimakasih
53
Terimakasih
54
Curiga?
55
Ada yang Aneh
56
Bayiku?
57
Coffee Time with Amel
58
Coffe time with Amel (2)
59
Patah Hati
60
Kebenaran di Sekitarmu
61
Tentang Hati
62
Me-rela-kan
63
Debaran Aneh untuk Gadis Asing
64
Diskusi
65
Pulang
66
I Miss You
67
Pertanyaan Si An
68
Keinginan Joelin
69
Percakapan antara lelaki
70
Perjuangan Si An
71
Berbagai Upaya
72
Selamat, Untuk Besok
73
Wisuda, H-1
74
Hari Wisuda
75
Acara Wisuda
76
Rencana dan Kenyataan
77
Kejutan Darimu
78
Jejak
79
Kado
80
Lakukan dengan cerdas
81
Sosok Kurus dan Ringkih
82
Aku Memilihmu
83
Hal Terbaik Dalam Hidupku
84
CINTA PLUS MINUS
85
Rasa Takjub
86
Pindahan
87
Pekerjaan Mickey
88
Ngidam
89
Hari Libur
90
Sudah Terbit
91
Tujuh Bulanan
92
Bolos Kerja
93
Persalinan
94
Joelin generasi ke 2
95
Sebuah Pesan Dari Doni
96
Kencan
97
Drama Korea Versi Mickey
98
Pernikahan (Lagi)
99
Pernikahan (Rencana Ahn Mi Young)
100
Pernikahan (Bagian Penutup)
101
Bersama Lucy
102
Merasa Bersalah
103
Pertemuan Dengan Amel
104
Aksi Ngidam Mickey
105
Lucy Sakit
106
Rumah Sakit
107
Pulang (Final Part)
108
S2. Check Up ke Dokter
109
S2. a secret
110
S2. Gejolak Hati
111
S2. Pesan Lainnya Dari Doni
112
S2. Bertemu Kembali
113
S2. Hubungan
114
S2. Mendekati Jawaban
115
S2. Sebuah Kesalahan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!