Akhirnya aku memutuskan untuk mengekor pria dingin ini lagi. Berjalan menuju ruangan lain. Kami memasuki sebuah ruangan yang akhirnya kuketahui sebagai ruang kultur sel.
"Please sit down." Dia menyuruhku duduk di sebuah kursi yang terletak dekat air flow.
Setelah memastikanku duduk, Mike mulai memakai sarung tangan praktikum, diikuti dengan menyemprotkan alkohol kearah tangannya. Kemudian beralih membersihkan bagian dalam laminar air flow dilanjutkan oleh membersihkan satu persatu peralantan yang akhirnya dia pindahkan ke dalam laminar air flow.
Setelah semua siap, dia membuka sebuah lemari yang mirip kulkas, lemari itu adalah inkubator dengan suhu 37 derajat Celcius. dari dalam inkubator dia mengeluarkan dua set cawan petri yang berisi larutan berwarna pink.
sekarang kedua cawan petri itu berada di dalam laminar air flow. Lalu Mike mulai menngunakan pipet untuk membuang semua larutan yang ada di dalam salah satu cawan petri (petri dish), dia menyelesaikannya dengan sangat baik. Setelah cawannya kosong, Mike menggunakan micro pipet untuk mengganti larutan didalam petridish dengan cairan bening, kemudian menggoyang petri dish perlahan lalu membuang larutan berwarna bening itu lagi.
"Kamu ngapain?" tanya Joelin.
"Aku akan mengganti media tumbuh untuk sel yang ada dalam cawan petri ini, tapi sebelum mengganti media nya aku harus mencuci sel terlebih dahulu dengan larutan PBS." jelas Mike, dia menggunakan bahasa inggris dengan kesan yang sangat kaku ditelinga Joelin.
Mike kembali fokus pada kegiatannya, dan segera mengembalikan cawan itu ke inkubator setelah selesai memberi media pada cawan petri ditangannya.
"Joe, kamu mau mencoba mengerjakan ini?"
"oke" jawab Joe.
Kini Joe sedang berkutat dengan sekelompok sel dalam sebuah cawan, dan Joelin benar-benar gugup karena ini hari pertama baginya belajar di Universitas ini.
"Aku akan membantumu" ujar Mickey seraya menggenggam kedua tangan Joelin. Sekarang posisi mereka benar-benar akan membuat orang yang melihat salah paham. Karena Mickey mendekap tubuh Joelin dari belakang agar tangannya bisa membimbing kedua tangan Joelin melakukan eksperimen.
Jantung Joelin kembali mengikuti lomba lari. Untuk pertama kali Joelin sedekat itu dengan lelaki. Joelin merasa hangat di punggungnya.
Sementara Mickey terus menggerakkan tangan Joelin yang kini sudah tidak bertenaga lagi sambil menjelaskan semua tentang kultur sel tepat ditelinga Joelin.
Mickey memilih membiarkan dagunya bersandar di bahu Joelin.
\*\*\*
Tiga purnama sudah Joelin mengikuti study di tempat asing ini. Dan minggu untuk ujian tengah semester pun datang. Joelin benar-benar gelagapan mempersiapkan materi ujian minggu ini.
"Mark, ajarin aku dong." pinta Joelin.
"kemari." panggil Mark mengundang Joelin ke meja belajar nya.
Belum lima menit Mark dan Joelin belajar tiba-tiba seseorang mengganggu mereka.
"JOE! ayok." sebua suara yang menghentikan kesibukan Joelin dan Mark. siapa lagi kalau bukan si dingin Mickey.
Lelaki yang di hari pertama Joelin masuk kelas sukses membuat Joelin spot jantung. Untunglah adegan diruang kultur itu belum terulang lagi. Hanya saja, berkali-kali memang Mike memegang tangan Joelin saat mengajari nya di laboratorium.
"hus... itu hanya cara dia mengajari. jangan mikir macem-macem Joe. Mike hanya berjuang jadi guru yang baik." omel Joe pada diri sendiri.
"Joe, jangan bengong. ayok." panggil Mike sekali lagi sambil berlalu meninggalkan Lab diikuti oleh Si An.
"mau kemana mereka?" tanya Joelin pada Mark.
"Harusnya aku yang bertanya, mau kemana kalian?" tanya Mark pada Joelin.
"nggak tau Mark." jawab Joelin.
"Joelin, ditungguin noh di depan sama Mickey dan Si An." tiba-tiba Bill datang. Ya, Bill memang salah satu labmates Joelin dkk, hanya saja Bill adalah senior mereka. Setahun lebih tua dari Joelin, Si An, Mark dan Mike.
"ya Sunbae." jawab Joelin.
"Joe pergi sebentar ya Mark." ujar Joelin lagi.
"Lha? belajarnya?" tanya Mark.
"Nanti ya." Jawab Joelin sambil berlari keluar mengejar Si An dan Mike.
"Guys, mau kemana?" Tanya Joelin yang menyusul mereka sambil berlari kecil.
"Membuang Joelin." jawab Si An
"Lu aja sana yang dibuang." ocel Joelin.
"Bisa jalan cepat gak Joe? Dasar pendek." Ledek Si An lagi.
"Berisik lu." jawab Joe.
"Joe, sebutkan start dan stop kodon!" sahut Mike tiba-tiba.
"Stop kodok ada UAA, UGA, UAG. Start kodon hmmm..."
"hmmm apaan? lupa kan ya?" ledek Si An.
"ih Si An, apaan sih? Mike, Joe lupa."
"AUG" jawab Mike singkat.
"Thank you, i'll remember it." ucap Joelin
"Udah lah Joelin, jangan godain Mike melulu. Dasar genit kamu." Si An kembali menyerang Joelin.
Dan mereka akhirnya tiba di tempat sampah.
"Joe, kamu muat loh dikotak ini. Masuk gih biar dibuang sekalian." Ledek Si An.
"Ya..! Han Si An! Dasar jahat, nyebelin banget sih kamu." omel Joelin.
"Dasar Pendek." ucap Si An seraya mengacak rambut Joelin.
"Body Shaming aja terus." gerutu Joelin.
"kalian bertengkar aja tiap hari, awas aja nanti kalau jadi jatuh cinta." Mike meninggalkan mereka berdua dengan wajah dinginnya.
\*\*\*
Besok adalah pertama kalinya Joelin akan mengikuti ujian di Negara ini. Dan disinilah Joelin sekarang, sampai 23.00 masih di lab. Berkali-kali Joelin merengut kesal karena ingin pulang dan tidur. Joelin khawatir jika dia kurang tidur maka sia-sia lah semua usahanya untuk belajar keras selama 3 bulan ini.
"Joelin. Baca tuh buku. Melamun aja." Serang Si An.
"Apaan sih lo." serangan balik dari Joelin sambil melotot ke arah Si An.
"Joe, kesini sebentar." panggil Mark.
Joelin pun melangkah mendekati Mark. Kemudian Mark menjelaskan beberapa materi yang kurang dipahami Joelin. Setelah selesai mendengarkan penjelasan dari Mark, Joelin kembali ketempat duduknya yang berada disebelah Mike.
"Nih, baca yang ini." ucap Mike sambil meletakkan buku catatannya di meja Joelin.
"Thank you" Joe membuka buku itu dan sangat terkejut mendapati bahwa Mike membuat catatan dala bahasa inggris.
"Ada yang tidak kamu pahami?" tanya Mike.
"Hmmmm..." Joelin menggeleng sebagai jawaban.
"Kalau begitu jelaskan tentang metode knockout, padaku." Tanya Mike.
"Hmmmm..." Joelin benar-benar tidak bisa berkonsentrasi, dan sebagai akibatnya dia tidak sanggup menjawab pertanyaan Mike.
Akhirnya Mike kembali menjelaskan satu persatu topik dalan buku catatannya pada Joelin. Dan sekarang sudah pukul 3 dini hari. Sementara Si An dan Mark sudah pulang duluan.
"Mike, aku takut pulang sendiri." ucap Joelin ragu-ragu.
"Apakah asrama jauh dari sini?" tanya Mike.
"Tidak begitu jauh, tapi jam segini sudah sangat sepi. Aku menenpati gedung asrama di sebelah perpustakaan." Jelas Joe.
"Bagaimana jika pulang ke rumahku?" Tanya Mike.
"No." Jawab Joelin singkat.
"Motorku parkir di luar Universitas, kalau kita ke asramamu dulu artinya aku harus berjalan mengelilingi kampus malam ini." ujar Mike.
"Baiklah. aku akan ikut denganmu." Jawab Joelin, dia benar-benar mengantuk sekarang.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 115 Episodes
Comments
Ika Aprianti SSC🌹
meski gk ngerti bahasa2 LAB tapi dsni aq mulai suka dgn alurnya dan gk ada typo
semangat othor kesayangan....😘😘😘
2020-09-30
1
SR_Muin
😊
2020-08-16
1
rinsia 🌷
Sudah mampir
2020-08-15
2