ONE DAY

ONE DAY

ONE DAY episode 01

JAKARTA adalah ibu kota dari negara republik INDONESIA,dan Jakarta adalah salah satu kota yang mendapat julukan kota metropolitan,dimana kota yang hidup dengan waktu 24 jam.

Hingar bingar kota Jakarta selalu menarik perhatian setiap para pendatang yang baru berkunjung ke Ibu kota tersebut,tak terkecuali para turis manca negara pun berbondong-bondong datang untuk menikmati keindahan negara INDONESIA yang terkenal akan ramah tamah para penduduknya.

Begitupun dengan aku.Aku yang sudah hampir sepekan ini berada di kota metropolitan tersebut,begitu menikmati hiruk pikuk sudut ibu kota ini, setelah beberapa tahun lamanya aku memilih tinggal serta bekerja di luar negri.

Pada kesempatan kali ini aku di beri kesempatan untuk berkerja di INDONESIA.

Yaa perkenalkan namaku Joan Jonatan ,aku adalah pria asli keturunan orang INDONESIA.

Aku lahir di INDONESIA,masa kecilku di INDONESIA, namun tumbuh serta besar di luar negri mengikuti jejak kedua orang tuaku.

TAIWAN ,HONGKONG ,SINGAPUR,serta MALAYSA beberapa negara Asia yang pernah aku singgahi untuk sebuah pekerjaan,dan kali ini INDONESIA lah berkesempatan aku singgahi untuk meretas karirku yang sempat tertunda.

Aku kembali ke tanah kelahiranku dalam sebuah pekerjaan,dan aku kembali ke tanah dimana aku di lahirkan.

Wow...

Rasanya luar biasa meski Indonesia tak asing bangiku namun aku merasakan suatu hal yang berbeda dari pengalamanku kali ini,tempat ini membuatku merasa canggung.

Padahal sudah jelas jika tanah ini adalah tanah dimana aku di lahirkan di bumi pertiwi ini.

Yaa meski ini adalah bumi kelahiranku tapi entah kenapa kunjungan kali ini terasa begitu berbeda,terasa begitu asing bagi diriku ini,apa mungkin karena aku sudah terlalu lama meninggalkan tanah airku ini ? Sehigga begitu terasa asing layaknya seorang turis yang sedang bertamu dan seorang tamu layak di jamu spesial oleh sang tuan rumah.

Aku tersenyum hampa banyak telah berubah dalam kehidupan ini.

Bruk.........

Tiba-tiba saja lamunanku buyar sesaat tumpukan buku tebal mendarat tepat di hadapanku,aku tersentak lalu menatap kaku tumpukan buku tersebut,beberapa helai kertas tercecer di atas meja tugasku.

Pandanganku lurus menatap sosok wanita cantik nan seksi sedang berdiri menatapku dengan tajam.

" Kamu staf baru disini ya ?" Tanyanya dengan penuh penekanan di setiap kalimatnya.

" Yap !! " jawabku dengan singkat.

" Tolong ya di cek kembali semua Sketsanya secara detail,hasil Desain kamu itu di tolak, di kerenakan ada beberapa bagian yang missed sehingga selector section kesulitan untuk mengkaji ulang." Ucapnya dengan ketus.

Wanita cantik itu menatapku dengan sorot mata galak,ia tidak memberi kesempatan aku untuk memperkenalkan diri.

Aku terkatup-katup menatap tak percaya.

" Missed ??,why ?" desisku pelan.

Wanita itu menatapku dengan angkuh.

" Tapi Desain ini sudah aku buat dengan sedetail mungkin Sis,tidak mungkin ada yang missed !! " Jawabku dengan cepat.

" Namaku Miska !! jangan panggil sas sis ,sas sis saja." balasnya dengan mendelik.

Aku terpana menatap perempuan yang tengah berdiri dihadapanku.

Jutek sekali ini perempuan !! gumanku dalam hati membatin seraya menatapnya dengan perasaan kesal.Miska masih menatapku dengan tatapan sinisnya.

" Ok,tolong kamu tunjukan bagian mana yang membuat bagian penyeleksi..." Selaku menggantung ucapanku belum sepenuhnya tersesampaikan,sayang perempuan itu sudah memotong pembicaraanku.

" Tolong di cek kembali saja pekerjaan kamu itu! jangan banyak protes.Kamu paham !!" Ujarnya ketus.

Aku melongo melihat sikapnya yang tak ramah itu.

Tak lama wanita cantik nan sombong itu memutar badanya lalu pergi meninggalkanku yang masih menahan kata- kataku yang tak sempat terucapkan.

...Kumenghela napas seraya memandangi beberapa helai kertas yang tercecer di atas meja,kertas-kertas yang berisikan sebuah rancangan sketsa yang telah aku susun sedetail mungkin,yang ku serahkan ke bagian HRD....

...........................

Kedua mata ini sepertinya belum bisa terpejam sempurna,entah kenapa rasa ngantukku ini sirna begitu saja dari mataku,justru aku merasakan jika mata ini masih terasa begitu segar untuk di bawa tidur secepat ini.

Begitu asyiknya aku menikmati pemandangan malam di kota JAKARTA ini,dan pandanganku masih menatap lurus ke arah sebrang Apartemenku,beberapa gedung tinggi menjulang mewarnai semaraknya hingar bingar nuansa malam di Ibu kota.

Ingatanku tertuju kembali ke permasalahan tadi siang,rasanya baru kali ini Desain grafik ku bisa sesulit itu untuk di pahami bahkan missed di bagian seleksi,sepertinya mereka kurang memahami Desain grafis yang aku buat,padahal aku sudah membuat Sketsanya semudah mungkin untuk orang lain dapat memahaminya.

Jujur saja setiap kali Desain yang aku buat di luar INDONESIA sana banyak orang asing dengan begitu mudahnya memahami isi dari Desain grafisku dengan kosepnya yang begitu simple dan mereka pun tak butuh lama memahaminya sehingga mereka tertarik dan segera memprosesnya.

Dalam ketidak percayaanku,aku larut dalam lamunan panjangku,namun tiba-tiba saja pandanganku tertuju pada sebuah jendela kamar Apartemen yang baru saja menyala.

Entah kenapa tatapan mataku tak bisa ku alihkan begitu saja,seolah-olah seperti ada kekuatan lain yang memaksaku untuk terus menatap ke arah tirai jendela kamar tersebut.

Sekilas ada sosok bayangan yang hadir di balik tirai jendela berwarna putih transparan tersebut, meskipun aku tidak begitu jelas melihat bayangan itu, namun aku mampu melihat jelas, dan memastikan jika bayangan yang berada di balik tirai putih itu adalah sosok seorang perempuan yang menggunakan busana yang menurutku itu sangat aneh.

Betapa tidak,busana yang berwarna putih itu membalut seluruh badannya hingga menutupi seluruh tubuhnya,terkecuali hanya bagian wajahnya yang terbuka.

Sejenak aku menatap lekat ke arah jendela di sebrang sana Apartemenku.

" Apa yang di lakukan orang itu ?" Tanyaku dalam hati dengan penuh rasa penasaran.

Dan akhirnya sosok itu pun berhasil mengalihkan seluruh atensiku,dan berhasil membuatku bertanya-tanya.Sehingga muncul lah beberapa pertanyaan menyelinap di benaku.

Aku kembali mengawasi gerak-gerik bayangan tersebut dan mencoba berspekulasi dengan apa yang sedang di lakukan nya.

Aku berusaha untuk menebaknya...,tapi yaa sudahlah aku tidak mau peduli dengan apa yang dilakukan sosok perempuan tersebut,dan aku pun sama sekali tidak tertarik untuk lebih tau apa yang dia lakukan.

Tapi entah kenapa mata ini enggan untuk bergeser dari sosok bayangan tersebut.

Bayangan perempuan itu terlihat membungkukkan badanya lalu sesaat kemudian dia berdiri kembali dan tiba-tiba saja ia bersujud di lantai,beberapa kali adegan yang sama di ulanginya.

Dan yang lebih aneh lagi,aku masih tetap memperhatikannya tanpa berkomentar apapun,aku terjaga ketika seekor nyamuk berhasil menggit tanganku dan hewan itu pun berhasil meninggalkan jejak gatal yang begitu mengganggu konsentrasi ku.

Atensiku berhasil teralihkan dari sosok bayangan tersebut dan kini perhatianku tertuju kepada seekor nyamuk yang berhasil melarikan diri dari kekesalanku.

Rasa gatal ini memaksaku untuk menggaruknya,tanpa sengaja aku melirik jam yang masih melingkar di tanganku dan waktu sudah menunjukan pukul 02.30 wib.

Aku tercekat dengan begitu shok.

" ASTAGA !! ini sudah malam !! " pekiku seraya bangkit dari tempat dudukku lalu aku pun beranjak dari tempat tersebut,namun langkah ku terhenti kepalaku kembali menoleh ke arah jendela kamar sebrang Apartemenku tanpa komando,dan dengan rasa penasaran aku pandangi kembali bayangan perempuan tersebut.

Kini bayangan perempuan itu telah berubah akan posisinya menjadi terduduk dengan mengangkat kedua tangannya.

Entahlah mungkin dia sedang melalukan ritual berdoa atau mungkin ia sedang menyembah sesuatu,aku tidak terlalu paham,aku abaikan rasa penasaranku ini ketika rasa ngantuk ini mulai menggelayuti kedua mataku.

...............................................

 

JAM weker berbunyi nyaring sehingga membangunkan aku dari rasa lelapku, suaranya begitu gaduh bak suara ribut orang-orang tawuran.

Aku terperanjat hingga nyaris terjatuh dari tempat tidurku, jarum jam tepat mengarah ke angka 07.00,Kaget bercampur panik menjadi satu di dalam ruang kepalaku,hal buruk pasti akan terjadi pada pagi ku ini.

" YAA TUHAAANNN!!." Pekikku keras.

Miska menatap tajam ke arah langkahku yang sedang berjalan lebih cepat darinya,dengan sengaja aku tidak menghiraukan ataupun memperdulikan atas kehadirannya.

Aku sadar dari awal berjumpa dengan wanita cantik ini nyaris tidak ada kesan yang menyenangkan darinya dan aku bisa mengenali sosok seorang Miska dengan waktu yang begitu singkat.

Miska bekerja di bagian HRD dia paling tidak suka melihat rekan kerjanya datang terlambat,apa lagi aku yang baru seminggu ini bekerja di perusahaan yang cukup Bonafit di kota besar ini pastinya keterlambatan ku ini akan menjadi masalah besar baginya.Kedisiplinan perusahaan ini aku abaikan.

Benar saja ! kali ini raut wajahnya benar-benar terlihat menyeramkan,tak ada senyuman terulas sedikitpun hingga sulit untuk menikmati pagi yang indah ini.

Rasa pusing di kepala karena hentakan bunyi wekerku belumlah sirna kini justru mendapat bonus dari ekspresi wajahnya Miska,kian menambah berat beban di kepalaku samakin berdenyut, hingga aku merasa di dera sakit Migren yang tak ada obatnya.

" Masih baru kerja saja sudah berani datang terlambat." Cetusnya seraya melengos dengan nada sadis,membuang jauh mukanya hingga aku menatapnya dengan begitu mecekam.

Aku menarik napas panjang,berusaha menetralkan perasaan takutku.

Miska pun berjalan mendahuluiku dan meninggalkan aku dengan begitu angkuhnya.

" Pyuuuuuuhhh ". Aku menghela napas lega.

Rasanya migren di kepalaku terasa berkurang,ketika wanita judes itu berlalu di depan mataku.

" Joan !!" Panggil seseorang dari arah belakangku,sehingga aku menoleh ke arah suara yang memanggil namaku.

Reyan tersenyum ke arahku dan ia adalah salah satu rekan kerjaku yang paling ramah.

" Hai Rey." sapa ku tersenyum kaku.

" Kenapa kau telat ?" tanyanya menatapku dengan intens.

" Entahlah,semalam aku tak nak bisa tidur lelap." ucapku pelan,sepertinya bahasa indonesiaku masih berbaur dengan bahasa melayuku.

Reyan tertawa kecil.

" Ooh mungkin kamu semalam bergadang ya ?" Tanya reyan tersenyum.

Aku mengernyit menatap ke arah Reyan.

" Bergadang ?? apa itu ?" Tanyaku dengan heran.

" Kamu tidak tau bergadang ?" tanya Reyan tersenyum tipis.

Aku menggeleng.

" Bahasa indonesiaku sepertinya belum seluas itu." jawabku pelan.

" Jo,bergadang itu,kamu semalaman terjaga,alias tidak tidur,atau waktu tidur kamu berkurang." ujar Reyan menjelaskan.

" Ohh tak nak. Bukan macam tuh,Semalaman aku tidur Reyan,hanya saja tidurku semalam telat. Biasa jam 10 malam tadi malam aku tertidur larut sangat."Jelasku dengan tersenyum tipis.

" Nah itu dia yang aku maksud,kau habis terlambat tidur,bisa jadi kau itu bergadang lah." ucap Reyan tersenyum enteng.

" Kepalaku pening sangat." selaku seraya memijit pelan dahiku.

" Oya macam tuh di SINGAPUR atau Malaysa aku tak jumpa kata-kata bergadang." balasku pelan.

" Itu hanya kata istilah saja Jo,Yang artinya yang tadi aku sebut,atau bisa di sebut juga INSOMIA." jelas Reyan menambahkan.Aku mengangguk pelan paham akan perkataanya Reyan.

Meski aku tidak tinggal di Indonesia namun aku sedikitnya bisa menguasai bahasa indonesiaku.

" It's oke,What ever Jo." sela Reyan seraya merangkul pundakku dan mengajak ku berjalan kembali menuju ruangan kerja.

Sedangkan aku masih mengulang-ngulang kembali sebuah kata bergadang.Jujur saja kosakata bahasa INDONESIA ku tidak terlalu banyak hapal.Tapi aku masih bisa mempergunakan bahasa indonesiaku ketika aku berbicara bersama keluargaku, yaa setidaknya aku masih bisa mengingatnya dengan bahasa-bahasa yang pernah aku pelajari ketika aku Sekolah Dasar.

Any way .Aku pernah sekolah dasar di Indonesia hingga aku kelas enam dan aku pun sedikit banyak tahu dengan apa yang mereka katakan untuk sekedar bercakap denganku.

Selepas jam kerja aku dan Reyan menuju kantin yang ada di luar kantor,kita sengaja memilih untuk makan siang di luar kantor.

Reyan memilih duduk di sampingku,dia terlihat asyik mengaduk jus Alpukatnya kesuakaan nya dengan sebuah pipet,sementara aku masih sibuk dengan gawaiku.

" Oya Jo,Desain yang telah kamu buat dua hari yang lalu itu menurutku sangat simple,tapi sepertinya pak Hendra dan bu Miska mereka kurang memahami atas Desain karyamu itu ?" ujar Reyan mengawali obrolan makan siangku.

Aku menoleh ke arah Reyan dengan perasaan hampa.

" Entahlah..." Jawabku singkat.

" Apa tidak ada penjelasan lain yang kamu buat agar mereka bisa memahami?" tanya kembali Reyan.

" Itu sudah aku ubah dan aku buat sesederhana mungkin atas penjelasannya,macam nak buat sesederhana sangat." jawabku seraya menyimpan smartphone ku di atas meja lalu menatap penuh wajah rekan kerjaku tersebut.

" Nanti akan aku coba kasih liat sketsanya aslinya,siapa tahu mereka bisa paham begitu melihat sketsa aslinya ." jelasku tersenyum.

Sejenak Reyan terdiam,lalu tidak lama dia kembali menyesap jusnya.Aku menghela napas pajang seraya membagikan semua pandanganku ke arah sekitar areaku.

Tap....

Pandanganku tertuju pada sosok seorang wanita yang berparas sangat cantik,ia berada tidak jauh dari tempat dudukku.

" ASTAGA !! "

Desis ku pelan namun sepertinya Reyan sempat mendengar desis san ku tersebut.

" Joan. " Panggil Reyan menolehku,sekiranya dia mendengar jelas desisanku.

" Ada apa ?" Tanya reyan seraya mengikuti arah pandanganku.

" Tak apa ..!" jawabku singkat lalu akupun mengalihkan pandanganku ke tempat yang lain,namun dengan diam-diam aku mencuri kembali pandanganku ke arah sosok mahluk cantik tersebut yang sedang terlihat asik membaca sebuah buku kecil nan cukup tebal.

Bersambung.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!