AKU masih larut dalam pandanganku ini, menikmati pemandangan yang setidaknya telah menarik sebagian kecil atensiku,wajah perempuan yang berparas cantik itu sempat membuatku terpana.
Sungguh kecantikan yang luar biasa yang tak pernah aku jumpai, wajah yang bersih itu nyaris tanpa ada polesan make up sedikitpun.Alis hitam nan tebal itu melingkar membentuk lengkungan bulan sabit.
Pipi merah bak buah apel begitu sangat merona,sepertinya ada sesuatu hal yang membuatku merasa aneh dengan busana yang dikenakan oleh perempuan tersebut atas bagiku busana yang di kenakan perempuan itu terlihat sangat aneh serta sedikit kampungan.
Perempuan itu mengenakan sebuah busana yang menutup rapat hingga membalut seluruh tubuhnya hingga ujung kepalanya,dan busana yang di kenakannya tersebut nyaris jauh dari kata fashion atau model busana jaman sekarang,jauh dari kata modern dan sangat sederhana hingga terkesan aneh.
Walaupun aku tak begitu paham dengan pakaian yang dikenakannya, tapi setidaknya aku pernah melihat wanita- wanita yang berpakaian sama seperti itu adalah wanita -wanita muslim yang berada di negara arab saudia dan mereka pun mengenakan cadar sebagai penutup wajahnya.
Dan itu tidak berbeda jauh dengan apa yang di kenakan para perempuan timur tengah tersebut,hanya saja perempuan yang kulihat tadi siang membiarkan wajahnya terbuka tanpa mengenakan penutup.
Di beberapa negara aku pernah menjumpai perempuan yang berpenampilan seperti ini namun sedikitpun aku tidak pernah tertarik untuk memperhatikannya secara detail.
Karena kurasa pakaian yang mereka kenakan tidaklah seperti pakaian wanita pada umumnya,atau perempuan-perempuan muslim lainnya.
Meski memang mereka adalah seorang muslim tetapi aku sering menjumpai sebagian perempuan muslim lainnya berpenampilan seksi bahkan ada sebagian perempuan lainya memakai pakaian nya yang terlihat modis dan trendy.
Selain itu aku juga pernah melihat sekilas pakain muslim lainya yang di kenakan perempuan muslim lainnya terlihat masih modis dan trendy,busana-busana tersebut karya seorang Disainer yang cukup berkelas,Dian pelangi tepatnya, yang lux nya sangat modern.
Tapi sepertinya perempuan yang ada di hadapanku kini sedikit sangat berbeda dari cara berpakaian yang di kenakan nya.
Entah kenapa otak besarku berpikir keras akan alasan apa sosok perempuan itu memilih berpakaian seperti itu. Setibanya pikiranku tertuju kepada sosok Miska,dan aku pun membandingkan penampilan wanita cantik tersebut,dia muslim tapi ia berpenampilan trendy,seksi dan modern.Sejenak aku pun larut dalam pemikiran-pemikiran yang membuatku tak karuan,namun aku tetap menikmati kecantikan sosok mahluk cantik yang berhasil menguasai alam sadarku.
" Joan !!Hello.." Reyan menguncangkan pundakku cukup kencang hingga aku pun tersentak.
" Kok jadi bengong ?Ayo udah jam kerja lagi ni!." ajak Reyan seraya bangkit dari duduknya dan melangkah pergi.
" Ok !" jawabku singkat,kusudahi lamunan panjangku dan aku pun mengikuti langkah Reyan yang berjalan meninggalkanku.
Tetapi lagi-lagi pandanganku tidak bisa berpaling dari sosok itu,mata ini melirik kembali ke arah sosok mahluk cantik yang masih asik membaca sebuah buku tanpa meperdulikan akan sekitarnya.
....................
ADA perasaan yang tak biasa aku rasakan saat ini,dan perasaan itu diam-diam mengisi ruang lingkup dalam hatiku. Pandangan pertama itu telah membekas di hatiku,seakan- akan perempuan aneh berparas cantik itu tidak mau hilang dari pelupuk mataku ini.
Sontak saja hal ini membuatku menjadi gelisah,tidak pernah terbersit sedikitpun aku akan tertarik dengan seorang perempuan muslim,dan rasa-rasanya hal itu tidak mungkin jika wanita muslim itu mampu menarik perhatianku.
Aku tidak percaya jika aku akan merasakan sesuatu hal yang lain dari sosok perempuan itu,sesuatu hal yang spesial yang pernah aku rasakan terhadap wanita lain yang pernah aku temui.
" Oh my GOD !! "
Desisku seraya menatap kembali langit malam kota Jakarta dengan perasaan frustasi.
Seperti malam-malam sebelumnya,malam ini pun hanya di lewati dengan kesunyian, sepi tanpa ada hiburan yang membuat sedikit hangat akan suasana ini.
Tapi aku adalah tipe seorang pria yang tidak terlalu suka akan keramaian,bahkan aku lebih suka menyendiri dengan di temani inspirasi-inspirasi karyaku,aku selalu menghindar dari tongkrongan-tongkrongan tempat hiburan malam hingga berjam-jam dan aku lebih senang menyendiri dengan segala kesunyianku.Tepatnya mungkin bisa di bilang seperti seorang introvert.
Malam ini aku kembali menatap kosong ke arah sebrang Apartemenku,dari balkon atas aku melihat sebuah kamar menyalakan lampunya,dan aku pun seperti biasa melihat sosok bayangan itu muncul di sela-sela tirai jendela yang transparan.
Adegan demi adegan itu kembali di lakukannya hingga berulang-ulang membuat aku semakin merasa penasaran dengan apa yang di lakukan oleh sosok bayangan tersebut.
" Sebenarnya apa yang di lakukan perempuan itu ?" tanyaku pelan,namun aku terus berusaha menyimaknya.
" Kira-kira siapa perempuan itu ?" kembali aku di buatnya bertanya-tanya.
Dengan rasa penasaran yang tinggi aku berusaha berpikir keras untuk mencari tahu akan sosok bayangan tersebut,hingga isi kepalaku ini dipenuhi berbagai pertanyaan yang tentunya tak bisa aku temukan jawabannya begitu saja akan sosok perempuan yang berada di balik tirai tersebut.
Belum tuntas rasa penasaranku ini,lampu kamar tersebut kembali padam,sehingga menghentikan perasaan ku yang dirundung berbagai pertanyaan,aku menghela namun entah kenapa mata ini sulit aku alihkan masih tetap menatap lekat ke arah jendela kamar Apartemen tersebut yang gelap.
Aku menggeleng perhatianku saat ini benar-benar telah tersita dengan kehadiran sosok misterius tersebut.
Aku menengadah ke langit,menatap jauh langit tak berbintang.
Sosok perempuan itu telah berhasil mengalihkan duniaku.
Kenapa sosok itu selalu muncul di kala malam,ketika orang terlelap dalam mimpi-mimpinya ??
Adakah ritual yang berbau mistis ???
Aku menatap penuh langit Jakarta itu.
Sungguh ini adalah kejadian pertama kalinya yang membuatku merasa penasaran akan sosok bayangan perempuan tersebut.
Belum tuntas rasa penasaran ku akan sosok perempuan cantik yang aku temui di suatu tempat kemarin,kini sosok bayangan di balik tirai itu menguasai pikiran ku,mengontrol setiap rasa keingin tahuan ku ketika malam tiba.
Yaa... Aku telah di hantui banyak pikiran yang tak bisa aku artikan.
Terlalu membosankan jika aku harus terus bergelut dalam pekerjaanku sebagai seorang perancang Desain grafis sebuah perusahaan yang bernilai fantastik.
Aku menghela,kurasa kali ini aku merasa bodoh tidak sanggup menyikap sebuah misteri di balik tirai tersebut.
Rasanya aku hanya buang-buang waktu saja jika harus memikirkan sosok tersebut,nilai nominalku akan hilang jika aku masih terpaku dalam rasa penasaranku ini.
---------
Hari minggu yang cerah,suasana pagi yang begitu bersemangat.Seusai dari GEREJA aku menyempatkan diri untuk mampir ke sebuah toko buku yang tak jauh dari Gereja tempat aku berindah.
Karena ada sesuatu hal yang sedang aku cari,maka akupun menyempatkan diri untuk mampir sejenak ke toko buku tersebut.
Sesampainya,aku berjalan menilik satu persatu buku-buku yang tersusun rapih di rak.
Beberapa sampul buku ku periksa hingga lanjut ke bagian jajaran buku paling depan.Aku tersenyum setelah melihat buku yang aku cari berada di salah satu rak tersebut.
Namun aku terkejut ketika tiba-tiba secara bersamaan ada tangan yang hendak meraih buku yang akan aku ambil.Tanganku terhenti menggantung di udara,aku menoleh ke arah si pemilik tangan yang terllebih dahulu meraih buku tersebut.
Jari-jari tangan yang sangat lentik dan mulus.
" Ma maaf !" suara lembut si pemilik jari lentik itu berbicara sopan kepadaku.
Aku masih menatap jari jemari tangan si pemilik suara lembut tersebut.
Tak lama kemudian
" Silahkan anda duluan untuk mengambilnya." ucap suara lembut itu mempersilahkan ku.
Perlahan aku menoleh ke arah suara lembut tersebut dan kusimak baik-baik akan wajahnya.
Alangkah terkejut aku di buatnya.Ternyata...???.
" ASTAGA !! " Desisku dalam hati menatap syok.
Aku terkejut setengah mati,setelah ku lihat si pemilik suara lembut tersebut,dia adalah perempuan yang berbusana aneh itu,yang pernah aku temui beberapa hari yang lalu,kini ia berdiri tepat di sampingku dengan menatapku risih.
Perempuan itu terlihat menjaga pandangannya dengan sesekali menunduk tidak kah berani menatapku ? Batinku menatap.
" Oh.iya.Eehh,tapi kamu,.." ucapku terbata,aku merasa salah tingkah di buatnya.
" Tidak apa-apa mas,silahkan mas ambil saja !" balas wanita itu dengan lembut, sama sekali perempuan itu tidak berani menatap lama ke arahku.
" O, ya thank's " jawabku kaku.
" Permisi !!" pamit perempuan itu dengan singkat dan tetap menjaga pandangannya.
" Tapi !!" sergahku pelan namun entah kenapa suaraku tertahan ketika wanita itu hanya beralu begitu saja dari hadapanku.
" Bukannya itu ??" tanyaku menggantung seraya mengetuk-ngetuk dagu runcingku dengan perasaan tak menentu.
Kenapa aku jadi sepanik ini berjumpa dengan perempuan itu ??
Apa istimewanya dia ?
Aku menatap panjang langkah perempuan itu yang berjalan keluar ruangan.
" Ah sudahlah !! Ku rasa ini terlalu berlebihan." Gumanku segera mengambil buku tersebut dan bergegas menuju kasir.
Beberapa menit kemudian aku mencoba untuk mengejar perempuan yang bepakaian aneh tersebut namun rupanya dia terlalu cepat menghilang sehingga ia berlalu tanpa meninggalkan jejak.
Entah kenapa perasaan ku kecewa tidak bisa mencari tahu akan sosok perempuan tersebut.
Kupandangi dengan lekat buku yang baru saja aku beli.
Sampul buku tersebut bertuliskan, " I'm sorry,I'm muslim " sebuah buku cerita perjalanan seorang perempuan muslim yang hidup di tengah-tengah kalangan minoritas,entah kenapa aku tertarik membaca buku tersebut setelah terinspirasi dari sosok perempuan berbusana aneh tersebut.
Hampir beberapa minggu ini perasaanku di rasa tak menentu,ada perasaan yang membekas di dalam hati ini tepatnya semenjak pertemuan dengan wanita yang berbusana aneh tersebut.
Seakan-akan hidupku ini terasa tak tenang.
Namun aku berpikir kembali atas opini ku selama ini tentang sosok perempuan berbusana aneh tersebut,mungkin selama ini aku kurang paham sehingga menganggap perempuan itu berpakaian aneh,nyatanya dia bukan berbusana aneh melainkan dia adalah seorang wanita muslimah yang berkemungkinan adalah sosok perempuan yang taat akan ajarannya.
Setelah aku membaca buku yang menjadi rebutan antara aku dan perempuan itu,setidaknya aku memahami arti dari busana tertutup perempuan tersebut.Karena aku melihat Miska seorang Muslim tapi dia tidak berpakaian sepeti layaknya seorang wanita muslim lainya yang tidak menutup bagian tubuhnya yang tertentu,dan Miska pun tidak mengenakan tutupan di kepalanya.
Aku memang tidak banyak tau tentang agama itu tapi aku sedikitnya mengenal agama itu dari teman-temanku yang sering menjadi partner dalam pekerjaanku dan agama itu adalah agama ISLAM.
Memang ada beberapa teman perempuanku yang menganut agama tersebut tapi yang aku melihatnya tak seperti wanita berparas cantik tersebut.
Yaa sudahlah aku pun tidak mau ambil pusing dengan agama perempuan tersebut, dan yang pasti aku dan dia berbeda keyakinan, aku berguman pada diriku sendiri seraya menarik napas panjang mengakhiri segala rasa yang tengah bergejolak di hatiku.
..................
Hari yang begitu cerah,kenapa tidak sang mentari bersinar hangat menerobos lewat celah tirai otomatis jendela kantorku,di balik tirai otomatis cahaya mentari seolah-olah sedang mengintipku dengan manja untuk menghangatkan seluruh badanku yang tengah memulai aktivitas dengan penuh semangat.
Namun entah kenapa ingatanku tertuju kembali kepada sosok perempuan yang kutemui di toko buku beberapa hari yang lalu,setelah pandanganku tak sengaja melihat buku yang berada percis di samping laptopku,seolah-olah buku itu mengingatkan ku dengan pertemuan tak sengaja tersebut.
Betapa tidak kejadian itu begitu saja terjadi,tanpa sengaja kita mengambil buku yang kita inginkan,mungkin jika kejadian ini tak terjadi aku tidak akan seingat ini kepadanya.
Dari awal aku melihat dia sedang membaca buku,aku sudah merasakan ada perasaan yang tak biasa aku miliki.
Gila,gila,ini benar-benar GILA !!,Hampir setengah otaku miring gara-gara memikirkan perempuan tersebut.
Aku menghela,begitu banyak pikiranku yang bercabang saat ini, ingatanku ini di buatnya sangat penasaran dengan sosok pribadi perempuan yang sering muncul di keheningan malam dalam sebuah ritual.
Akupun menggeleng dengan frustasi berharap bisa menyingkirkan bayang kedua sosok perempuan itu namun apalah daya rasa penasaran itu kian menyitaku.
" Pak Joan,mohon maaf ada yang ingin bertemu dengan anda pak." tiba-tiba Soraya mengejutkan dari lamunan panjangku.
" Kenapa kamu tidak ketuk pintu dulu Soraya.." jawabku heran dan menatap kesal ke arah Soraya.
" Maaf pak,soalnya sudah saya ketuk dari tadi,tapi bapak diam saja makanya saya beranikan diri untuk masuk. " balas Soraya dengan merengut.
Aku menyadari kesalahanku.
" Baiklah,tunggu kejap !" ujarku seraya membetulkan posisi laptopku.
" So,kalau tidak kamu suruh dia masuk saja." titahku seraya membenarkan jasku.
" Baik pak." balas Soraya seraya bergegas keluar dari ruanganku dan aku hanya menatap sebal ke arah Sekertaris perusahaan itu yang telah membuyarkan lamunanku.
Beberapa menit kemudian Jesica menyembul dari balik pintu lalu menghambur kepelukanku tanpa permisi,dengan hangat ia pun merangkulku erat, mendaratkan ciumannya di kedua pipiku.
" Joan my honey I miss you so long," Serunya dengan manja ia memelukku erat seperti anak kecil yang rindu akan kehadiran sosok orang tuanya.
Aku tersentak atas kehadiran Jesica yang secara tiba-tiba.
" Jesica." desisku shok,namun aku masih sempat membalas pelukan wanita cantik ini dengan penuh hangat.
Sejurus kemudian aku melepaskan pelukan wanita itu dan menatapnya dengan penuh selidik.
Aku membatin berusaha menebak,perempuan ini mengetahui darimana jika aku bekerja di Indonesia.
" Why ?" Tanya Jesica menatapku lekat.
" This is the office Ca.Nanti jumpa kawanku tak elok di lihat." ucapku seraya membetulkan jasku yang sedikit acak -acakan setelah Jesica memelukku dengan erat.
" I miss you,you bilang you dapat pekerjaan baru tapi you tak nak bilang dimana office you." Sela Jesica dengan ekspresi manja.
" .........."
Aku tidak menjawab hanya terdiam menatap dalam wajah wanita cantik tersebut yang dengan mudahnya menemukan keberadaanku.
Jesica mengernyit,menatapku heran.
" You tak suka jika ay di sini ?" tanyanya dengan penuh penekanan di setiap kalimatnya.
" Oh no !!tidak seperti itu,I happy jumpa kamu,tapi kenapa kamu tak nak beri tahuku dulu,jika kamu hendak ke Indonesia ?" tanyaku mengalihkan perasaannya Jesica.
" SUPRISE !!" ujar Jesica dengan memelukku kembali.
" No honey ! This is my office,tak elok di lihat kawan-kawanku." kembali aku mencoba melepaskan pelukannya wanita itu.
" ihh !! Biasanya you suka ay peluk-peluk ? Kenapa sekarang tak nak ?" tanya Jesica terlihat kesal menatapku.
" Ini bukan di Singapur honey.Ini INDONESIA kita harus jaga Attitude." jelasku mengusap lembut kepala Jesica yang terlihat mulai sebal menatapku.
" Why you tak nak beri kabar pada ay, kalau you pindah pekerjaan." tanya Jesica merengut.
" Ok,ok !! I'm sorry. " selaku berusaha mereda perasaan nya Jesica yang mulai merajuk kepadaku,aku genggam tangannya dengan lembut.
" Jam istirahat nanti kita makan di luar ya." pintaku dengan menatap lembut Jesica
" I miss you so much Jo. " Jesica justru malah merengek kembali,bak anak kecil yang menginginkan sesuatu mainan.
" Yap I know." ucapku menggenggam jari jemari tangannya,aku berusaha untuk menenangkannya.
TOK TOK .....
Tiba-tiba suara pintu di ketuk.
Belum sempat aku mempersilahkan orang itu masuk Miska sudah muncul terlebih dahulu dari balik pintu tersebut dan alhasil ia menatapku dengan tatapan panjang atas keberadaan Jesica di ruangan kerjaku.
" Ada apa bu Miska ?" tanyaku kaget seraya menatap Miska yang mulai menggeser pandangannya ke arah posisi Jesica yang masih merangkulku.
" Lima menit lagi meeting jangan sampai telat." Kata Miska singkat padat.Bola mata Miska melirik ke arah tangan Jesica yang menggendeng erat tanganku hingga selintas terlihat begitu mesra.
" Baik bu Miska,terimakasih atas infonya Bu Mis." ucapku tersenyum datar.
" Sama-sama." jawab Miska singkat,tak lama ia pun segera berlalu tanpa berkomentar apapun,hanya saja ia sedikit membanting pintu ruangan ku tersebut ,hingga aku sedikit terganggu.
" Sayang,Who is she,siapa dia,kasar sekali ." tanya Jesica menatapku penuh curiga.
" Dia Miska orang bagian HRD."Jawabku singkat.
" Jesica I'm sorry.Sepertinya hari ini kerjaanku banyak sangat,nanti malam kita jumpa." ucapku seraya melepas pelukan nya lalu aku pun membelai rambut panjang Jesica yang terurai.
" So,ay nak tunggu dimana,,?" tanya Jesica dengan sikap manja.
" Hmm,kamu tunggu aku diruang tunggu!kamu masih ingat dengan ruangan wanita yang mengantar kamu kesini tadi ?." tanya ku pelan.
" Ya !" jawab Jesica mengangguk.
" Kamu tunggu di sana,nanti aku minta tolong Driver untuk mengantar kamu pulang ke Apartemen ku." jelasku lembut.Jesica tak lagi berbicara ia hanya menggangguk dengan sikap manjanya menuruti semua apa perintahku.
" Ok !" balasnya tersenyum.
Aku menghela,syukurlah Jesica bersikap kooperatif tidak banyak menolak atas segala perintahku.
* * *
Jesica masih terbuai dalam pelukanku,ia memeluku dengan begitu erat seolah-olah tak ingin melepaskan ku kembali setelah beberapa bulan ini aku tidak berjumpa dengannya.
Kepalanya di benamkan di dalam dadaku sekiranya ia tengah melepas rasa rindu yang cukup dalam,layaknya seperti pasangan kekasih lainnya yang telah lama tak bersua.
" Kamu akan bermalam denganku." tanyaku seraya mengecup lembut keningnya.
" Ya ! ay masih rindu sama you." balas Jesica mengeratkan pelukannya.
" Besok pagi aku harus ke office Ca,so aku tak bisa berlama-lama menemanimu." ujarku pelan.
" Temani ay malam ini,ay masih ingin bersama you.please sekali ini saja!!" ucap Jesica memohon dengan manja.
" OH TUHAN !!." desisku membatin,aku tidak bisa menolak permintaan teman wanitaku ini,dan akupun membiarkan Jesica terlelap dalam pelukanku malam ini.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 35 Episodes
Comments