Bahagia Di Ujung Jalan
Pagi ini aku berangkat ke sekolah lebih awal.
Aku tak mau terlambat seperti tempo hari.
Hari ini aku berangkat sendiri tanpa Rina.
Yah,Rina menunggu jemputan Yuda pacarnya.
Mereka sudah baikan, aku tau Rina sahabatku tak akan tahan berlama-lama ngambek dari Yuda.
Teringat bagaimana dia menangis dan mengumpat tak akan memaafkan Yuda
membuatku tertawa.
"Hufff,dasar Rinaa" gumamku
"Lissa..." tiba-tiba suara itu mengagetkanku.
"Ayo naik" ajakan Vino menawarkan tumpangan di atas sepeda motornya.
"Terima kasih Vin ngga usah,bentar lagi juga nyampek koq" aku mengelak ajakan Vino.
Vino adalah teman sekelasku, yah aku memang menganggapnya hanya sebagai teman sekarang ini.
Walaupun beberapa kali dia coba mendekati aku, tapi aku selalu mengelak dengan berbagai alasan.
Aku tidak mau teman-temanku berfikir aku hanya memanfaatkan Vino hanya karena dia anak orang kaya.
Yah, Vino adalah anak kedua dari seorang pengusaha sukses pemilik perusahaan besar di kota ini.
Bahkan restauran tempat aku bekerja juga milik Ayahnya Vino.
Sebenarnya aku pernah lumayan dekat dengan Vino.
Tapi pandangan orang berbeda kepadaku karena kedekatan kami.
Banyak yang berfikir aku sengaja mendekati Vino karena dia adalah anak orang kaya.
Bahkan pernah suatu hari aku di labrak kakak kelas yang bernama Cintya, hanya karena aku sering memberi bantuan Vino untuk mengerjakan PR.
Mungkin dia cemburu kepadaku, karena yang aku tau dari teman-temanku kalau Cintya menyukai Vino.
Sebenarnya aku tidak peduli dengan berbagai ancaman Cintya kepadaku.
Tetapi aku tak menyangka kalau dia mengadu yang bukan-bukan ke mamanya Vino tentang aku.
Tentu saja mamanya langsung datang menegurku.
Masih sangat jelas di ingatanku bagaimana mamanya Vino mengancamku.
"Benar kamu yang bernama Lissa? tanyanya
"Iya benar bu, nama saya Lissa "
"Ooh...jadi kamu pelayan restauran yang sengaja mendekati anak saya" suaranya semakin keras terdengar.
"Mak...maksud ibu apa ya, saya tidak paham bu "
"Kamu kenal dengan Vino anak saya kan...? ibu itu terus bertanya dengan nada keras kepadaku.
"Vino...Vino teman sekolah saya di sekolah bu ???akupun kembali bertanya
"Iya...Alvino Suryapraja adalah anak saya, itu artinya dia adalah bos kamu.
"Lalu berani-beraninya kamu mendekati anak saya!!! kamu pikir kamu ini siapa!!! kamu hanyalah seorang pelayan yang bekerja di restauran milik saya ini...!!!
"Jangan pernah kamu mencoba untuk merayu Vino dan memanfaatkan dia"
"Karena saya tidak akan mentolerir pelayan rendahan seperti kamu, yang berani merayu anak kami"
"Aku hanya bisa menangis mendengar hinaan dari mamanya Vino"
"Sebaiknya kamu tidak usah lagi bekerja disini saya tidak sudi melihat kamu dekat dengan anak saya Vino" bentaknya.
"Jangan pecat saya bu, saya mohon jangan pecat saya, saya berjanji akan menjauhi Vino anak ibu, tapi mohon jangan pecat saya bu, saya butuh pekerjaan ini" aku terus memohon dan menangis di hadapan mamanya Vino.
"Ok...saya beri kamu kesempatan, tapi ingat!!!
saya tidak mau melihat kamu mendekati Vino lagi, kamu pahaaam!!! bentak mamanya lagi
"Baik bu saya paham , saya janji akan menjauhi Vino, saya juga janji akan bekerja lebih rajin lagi disini" pintaku terus sambil menangis
"Saya pegang janji kamu" mamanya Vino pergi sambil berjalan keluar ruangan
"Terima kasih bu, saya ucapkan banyak terima
kasih "
"Ya tuhaaaan..kurasakan sakit di dadaku mendengar sgala hinaan yang baru saja kuterima "
Aku terduduk bersimpuh diruangan itu sambil terus melihat mamanya Vino berlalu pergi.
Tak banyak yang bisa aku perbuat selain pasrah dan terus memohon agar aku tak di pecat dari pekerjaan ini.
Yah...aku butuh pekerjaan ini, sangat sangat butuh untuk membiayai keperluanku sehari-hari.
Aku memang tak perlu pusing memikirkan biaya sekolahku, karena aku mendapatkan beasiswa untuk bisa bersekolah di sekolah yang lumayan elit itu.
Yah aku bukanlah orang berada, tapi aku beruntung karena nilai sekolahku sewaktu SMP lumayan bagus,dan aku terpilih menjadi salah satu siswi yang berhak mendapatkan beasiswa..
Tapi untuk memenuhi kebutuhanku yang lain,aku harus bekerja untuk mendapatkan penghasilan.
Sementara orang tuaku, aku menangis bila harus mengingat mereka.
Aku tak bisa terlalu berharap banyak dari mereka.
Orang tuaku bercerai saat aku masih duduk di kelas 1 SMP.
Dan saat itu aku harus tinggal dengan nenek dari ayahku.
Aku sangat menyayangi nenek, begitupun nenek kepadaku.
Tapi tuhan menjemputnya saat aku bahagia menyambut kelulusan SMP ku.
Aku benar-benar sedih waktu itu, aku tak tau harus kemana, aku masih kecew kepada kedua orang tuaku.
Yang begitu egois meninggalkan aku kepada nenek saat itu untuk kehidupan mereka masing-masing.
Kedua orang tuaku sudah sama-sama memiliki keluarga baru.
Dan aku tak ingin tinggal dengan mereka.
Saat itulah aku mengenal Pak Bima Suryapraja, orang yang memberiku beasiswa.
Dan orang itu juga yang menawarkan pekerjaan yang saat ini aku jalani.
Dia adalah ayahnya Vino, pak Bima yang kukenal sangat baik, berbanding terbalik dengan mamanya Vino yang dengan kata-katanya meninggalkan luka perih di hatiku.
Pak Bima mengenalku dari Bu Risma wali kelasku sewaktu SMP, mungkin beliau mendengar masalah yang sedang aku hadapi saat itu.
Aku sangat bersyukur atas kebaikan pak Bima kepadaku.
Aku masih ingat waktu itu....
Dihari kelulusanku pak Bima datang dengan putranya ke sekolahku.
Hari di mana pak Bima menawarkan ku untuk tinggal bersama keluarganya.
Tapi aku menolak, aku tidak ingin merepotkan beliau.
" Bapak sudah sangat baik pada saya " ucapku saat itu.
"Kalau saya boleh meminta, berilah saya pekerjaan pak, agar saya bisa mandiri dan tidak membebani bapak" pintaku.
Aku tau pak Bima seolah berat menawariku pekerjaan sebagai pelayan di restauran miliknya.
Ia seakan tak tega melihatku harus sekolah di pagi hari dan bekerja dari sore sampai hampir tengah malam di restauran miliknya.
"Apa kamu sanggup nak" pak Bima kembali bertanya meyakinkanku.
"Saya siap pak, saya akan bekerja sangat rajin" akupun kembali meyakinkankan pak Bima.
"Baiklah kalau begitu, kamu tunggu disini dulu Ada yang harus Bapak selesaikan di kantor kepala sekolah"
"Oh ya Vino...kamu bisa tunggu papa disini sebentar kan" pak Bima bertanya kepada anak laki-laki yang sedari tadi asyik memainkan ponsel di tangannya, tapi sesekali aku mendapatinya curi-curi pandang memperhatikanku.
"Kamu bisa menemani Vino anak saya disini sebentar kan Lissa, Bapak titip Vino, kalau nakal jewer saja kupingnya itu" canda pak Bima kepadaku.
"Oooo...ooh... ya pak" tak sadar tawa kecil keluar dari bibirku.
Dan benar saja, aku kembali melihat Vino memperhatikanku, aku sempat salah tingkah dibuatnya waktu itu.
"Kenapa kamu melihatku begitu, memang ada yang salah ya? atau ada sesuatu di wajahku ini ? aku bertanya ke Vino
"iya benar, kamu tidak sadar ada kotoran yang menempel di wajahmu" ejeknya
"Ahh...yang benar kamu, kotoran apa? aku panik bercampur malu saat itu.
" Sebentar yah, aku ketoilet dulu " aku pun hendak berlari ke toilet untuk mencari kaca disana.
Tapi tiba-tiba Vino menarik tanganku dan berkata "tidak perlu ke toilet" dia seakan tau kalau aku membutuhkan kaca.
"Nih berkaca di layar hp ku saja" serunya.
akupun langsung mengambil hp dari tangannya.
Tapi tiba-tiba "cekrek...cekrek ...cekrek..."
secara otomatis hp Vino mengambil foto wajahku yg sedang gugup saat itu.
Aku tersadar kalau Vino hanya mengerjaiku.
"Hapus fotoku " aku pun mencoba menarik hp dari tangan Vino.
"Ayo cepat hapus fotoku di hp mu barusan"
Vino hanya tertawa meledekku sambil terus berlari dari kejaranku.
Aku dibuat kesal oleh tingkah usil Vino.
Itulah perkenalan singkatku dengan Vino waktu itu.
Dan tibalah aku di SMA MULIA aku tak menyangka kalau aku bersekolah di sekolah yang sama dengannya, satu kelas pula.
Sejak saat itu aku semakin dekat dengan Vino.
Awalnya aku sering di buat kesal oleh keusilannya, tapi aku tak bisa mengelak setiap dia meminta bantuanku untuk mengerjakan tugas sekolah.
Yah...Vino adalah anak dari pak Bima.
Orang yang sudah banyak membantuku.
Anggap saja aku sedang membalas budi ke pak Bima.
Tak bisa dipungkiri parasnya yang tampan, putih dan tinggi ini membuat stiap wanita mengaguminya, apalagi Vino anak orang berada, yang sudah pasti banyak digilai kaum hawa di sekolahku.
Akupun sempat menaruh kagum kepadanya.
Dibalik keusilannya dia sebenarnya perhatian, dia ramah dan dia bukan tipe pemilih dalam berteman.
Termasuk kepadaku, pernah waktu itu aku terbaring lemah di UKS sekolah, karena merasakan nyeri yang teramat sangat saat aku sedang kedatangan tamu bulananku.
Tiba-tiba dia datang membawa tas plastik berisi K****** minuman yang biasa aku minum saat aku sedang datang bulan untuk meredakan nyeri di perut bagian bawahku.
Rupanya diam-diam Vino bertanya kepada Rina obat yg biasa aku minum saat sedang sakit begini.
Pipiku merona menahan malu, tapi dalam hati aku senang karena Vino begitu perhatian kepadaku.
Ditambah lagi ledekan Rina yang selalu menggodaku mengatakan bahwa kami diam-diam berpacaran.
Apalagi Vino seolah tak perduli kalau teman-teman kami sedang meledek kami.
"Hayooo ngaku, kalian udah jadian kaaaaan"
"Melly, apaan sih kamu " teriakku
"Udah ngaku ajaa, kita ikut seneng koq kalau kalian pacaran" Kali ini Rina menambahkan.
Kulihat Vino hanya tersenyum melihat kearahku, akhhhh....aku jadi salah tingkah dibuatnya.
"Vin, awalnya aku marah melihat kamu selalu dekat dengan Lissa, tapi sekarang aku ikhlas broo, asal kau sering-sering mentraktir kami bakso di warung mbok Sumi. Ya kan temen-temen " celoteh agus menambahkan.
Ha...ha...ha...ha...ha...smua pun tertawa meledek kami dengan puas.
"Kalau itu sih beres" kalimat Vino yang semakin membuat teman-teman kami pada penasaran.
Seolah Vino tak membantah atas apa yang sedang difikirkan teman- teman kepada kami.
Tapi aku sendiri tak pernah mendengar pengakuan bahwa Vino menyukaiku.
Akhhhhh....entahlah aku pun penasaran di buat tingkahnya.
Tapi aku tak berani menaruh harapan terlalu tinggi terhadap Vino.
Siapalah aku dibandingkan dia..
Lagipula mungkin ini hanya rasa kagumku atas sgala kebaikan dan perhatian yang slama ini di berikan Vino ke Aku.
Hmmmm...entahlah.
Alvino Suryapraja.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 188 Episodes
Comments
Di Za 🍁DF🍁
jejakin dlu ya thorrr
2020-10-29
0
Lisa Diza 🍁DF🍁
jejak dlu ya thorrr
2020-10-29
0
Radin Zakiyah Musbich
crazy up thor....
ijin promo ya 🙏🙏🙏
jgn lupa mampir di novelku dg judul "AMBIVALENSI LOVE" 🍔🍔🍔
kisah cinta beda agama 🥰
jgn lupa tinggalkan jejak ya 🙏☺️
2020-10-20
0