Tubuhku bergetar merasakan ******* bibir Vino yang hangat, aku benar benar tak percaya Vino melakukannya, tapi aku juga tak berusaha menolaknya.
Tanpa sadar aku terus menikmatinya.
Vino menarik pinggangku lebih erat di pelukannya.
Mataku terus terpejam sambil membalas ciuman Vino.
Kami benar benar terhanyut, cukup lama kami melakukannya, menikmati waktu yang serasa berhenti.
"Lissa..aku mencintaimu" bisik Vino tepat di telingaku.
Aku benar2 membisu malu, tapi aku bahagia mendengarnya.
"Vino aku.." cup, kembali Vino mengecup lembut bibirku.
"Vino" aku mencubit perutnya, tapi ia hanya tersenyum melihatku yang sedari tadi menahan malu.
"Kenapa Lissa, kamu marah? Vino bertanya sambil terus memandangku.
Sementara aku hanya bisa tertunduk malu.
"Maaf kalau aku berlaku tidak sopan Lissa" ucap Vino dengan suara lirih.
"Tapi bukannya tadi kamu menikmatinya" ucap Vino dengan senyum menggoda.
Aku yang tak lagi sanggup menatap matanya langsung berlari keluar dari dalam mobil.
"Ya ampun, apa yang barusan aku lakukan" pikiranku kacau menahan malu.
Sontak Vino kaget dan mengejarku.
"Lissa tunggu" dengan cepat Vino menyusul dan menarik lenganku.
"Kamu benar benar marah Lissa? ucapnya penuh tanya
"Mmm....enggak kok Vino" aku mencoba menjawab sambil terus menundukan kepala.
"Lalu kenapa kamu lari ? Vino terus memandangku penuh tanya.
"A...a..aku malu Vin, jangan terus memandangiku" aku mencoba memalingkan wajahku yang memerah.
"Ha...ha...ha...jadi kamu nggak marah sama aku kan? kulihat Vino tertawa melihatku yang salah tingkah.
"Isshh..Vino" aku pun terus mencubiti perutnya.
Vino menarik pinggangku dan kini wajahnya tepat berada di depan wajahku.
"Lissa aku serius" ucap Vino sambil memandangku .
"Maksud kamu apa Vin? aku masih bingung.
"Aku serius waktu aku bilang aku mencintaimu, aku enggak mau kamu jauh dari aku Lissa" Vino mencoba menjelaskan.
"Apa kamu mau jadi pacar aku Lissa? Vino tiba tiba memberikan pertanyaan yang sulit aku jawab.
"Tapi Vino...aku..."ucapanku terhenti membayangkan apa yang akan terjadi bila aku menerimanya.
Aku masih takut, aku takut kalau orang tuanya mengetahui aku masih dekat dengan Vino, bagaimana reaksi mereka nanti..pikirku.
"Maaf Vino, aku...aku nggak bisa vin" aku berjalan menjauhi Vino.
Tapi tiba tiba Vino memelukku dari belakang.
"Lissa....aku benar2 sayang sama kamu, aku nggak tau apa yang mengganggu pikiranmu saat ini,aku juga nggak tau apa yang membuatmu mencoba menghindar" ucap Vino lirih ditelingaku.
"Tapi aku mau kamu percaya pada hatimu Lissa, aku tau kamu juga memiliki perasaan yang sama padaku dan percayalah pada cintaku ini Lissa" Vino terus mencoba meyakinkan aku.
Jujur aku juga menaruh hati padanya, perhatiannya, kesabarannya dan sikapnya yang selalu menghargaiku membuat aku jatuh hati pada pria ini.
Ya Tuhan apa yang harus aku lakukan..gumamku dalam hati.
"Lissa, mungkin aku bukan manusia sempurna, tapi aku janji akan melakukan yang terbaik dan nggak akan pernah membuat kamu kecewa, aku akan selalu ada disini Lissa..buat kamu, menjaga kamu" Vino terus memelukku erat.
Perlahan aku melepaskan pelukannya.
Aku berbalik menatap matanya yang penuh dengan ketulusan, aku tak pernah melihat cinta ini sebelumnya.
Aku tak ingin mengecewakan pria ini, pria yang sangat mencintaiku.
Aku terdiam sejenak, kutarik nafasku panjang dan menghembuskannya perlahan.
"Vino aku mau jadi pacarmu,tapi.."akupun kembali terdiam.
"Tapi apa Lissa? Vino menatapku penuh tanya.
"Tapi aku mau kita merahasiakan hubungan ini, aku nggak mau membuat orang tuamu khawatir Vino" ucapku ragu.
"Kalau soal orang tuaku, biar aku yang akan menjelaskan pada mereka, aku yakin mereka juga akan bahagia mendengarnya, terutama papaku, kamu juga tau kalau papaku sangat menyayangimu Lissa" Vino tampak bahagia.
"Vino aku mohon dengarkan aku, turuti kemauanku saat ini, aku ingin kita menjalani hubungan ini dengan nyaman, lagipula kita masih harus fokus sekolah dan aku nggak mau menjadi bahan ledekan teman teman kita Vino" pintaku sambil meggenggam erat tangannya.
"Ya sudah kalau kamu tidak mau, aku...." ucapanku terhenti mendengar Vino berteriak.
"Baiklah....!!! aku mengerti, asal kamu mau jadi pacarku" ucapnya sambil tersenyum padaku.
"Tapi kamu harus berjanji satu hal padaku Lissa" pintanya kemudian.
"Apa itu Vino" akupun menatapnya penuh tanya.
"Berjanjilah kamu nggak akan pergi lagi, jangan pernah minta aku menjauhimu Lisaa" ucapnya penuh harap sambil menggenggam tanganku erat.
Aku hanya bisa mengangguk, Vino menatapku sambil menunjukan kedua sudut bibirnya yang melengkung sempurna, lalu dia pun mencium keningku dengan lembut.
Ya Tuhan bahagianya aku malam ini.
Kalaupun ini hanya mimpi, aku tak mau terbangun dari tidur ini.
Aku benar benar merasa menjadi wanita paling bahagia saat ini bersama pria yang saat ini memelukku penuh cinta.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 188 Episodes
Comments
Radin Zakiyah Musbich
Ceritanya seru kak 👍👍👍
ijin promo ya 🍜🍜🍜
jgn lupa baca novel dg judul "HITAM"
kisah tentang pernikahan yg tak diinginkan,
jangan lupa tinggalkan like and commen ☀️☀️☀️
2021-01-07
0
Erika J Wandra
ingat masa2 sekolah😅
2020-10-04
1
Rena Karisma
keren 💕💕💕
2020-09-27
0