Pergi

Galen POV

Setelah menikah dengan orang pilihan mama sebagian hidupku berubah, yah setelah menikah ada orang yang mengurusku, menyiapkan segala kebutuhanku, dan perbedaan yang sangat menonjol adalah sekarang ada orang lain yang selalu berkeliaran di sekelilingku.

Awal pernikahan aku masih cuek, memperlakukan orang yang bergelar istriku sama dengan aku memperlakukan orang asing atau selain keluarga, karna aku juga cukup syok dengan perubahan yang terjadi ataupun dengan statusku yang telah berubah.

Tapi lama kelamaan juga munculah sikap-sikap yang biasa hanya aku tunjukkan kepada keluarga saja, bahkan aku merasa ada beberapa sikap yang aku sendiri pun baru sadar ternyata aku bisa bersikap seperti remaja kasmaran haha.

Walaupun aku pernah pacaran, sebetulnya aku tidak pernah menggunakan hatiku.

Eitss jangan hujat aku dulu, alasan kenapa aku selelu begitu ya karna memang belum ada wanita yang mampu mencairkan hatiku yang kaku, termasuk beberapa wanita yang aku kencani.

Semua wanita yang aku kencani hanya menginginkan popularitas bahkan harta, makanya akupun tak bisa memakai hati saat berkencan dengan mereka.

Tapi setelah menikah aku bisa melihat ketulusan naya, istriku. Jadi aku berusaha pelan-pelan untuk membuka hatiku pada naya.

Hubunganku dengan naya sejauh ini adem tentram saja, tidak ada permasalahan yang terlalu berarti. Walau kadang berbeda pendapat kami bisa menyelesaikannya dengan baik.

Hari ini setelah pulang kerja,, aku sengaja mampir membeli martabak. Karna memang selama ini naya belum pernah meminta sesuatu kepadaku, bahkan dia belum pernah memintaku untuk membelikan pakaian, tas atau perhiasan seperti mantan-mantanku dulu.

Sesampainya di rumah naya yang tau aku membelikannya martabak terlihat sangat antusias, aku menahan tawa melihat ekspresi antusiasnya yang lucu, padahal ini hanya martabak, tapi dia terlihat sangat senang.

Selesai makan malam aku dan naya menikmati martabak sambil nonton TV dan ngobrol santai.

Setelah sekian minggu kebersamaan kami, naya baru menanyakan apa pekerjaanku. Sebenarnya aku di suruh papa memimpin perusahaan keluarga, tapi aku menolak karna aku juga sudah punya usaha sendiri yang sudah besar di bidang pertambangan dengan fokus utama pembuatan berlian.

Jadilah aku bersedia membantu mengurus saja, dan membiarkan sepupuku yang nantinya memimpin perusahaan keluarga.

Aku sengaja tidak menjawab dengan jelas pertanyaan naya tentang usahaku, karna aku ingin memastikan bahwa naya memang berbeda dengan mantan-mantanku.

Mendengar aku yang mengalihkan pembicaraan naya langsung ngambek dan memanyunkan bibirnya, gemes banget aku sama ekspresinya.

“ Ngga usah manyun gitu, minta cium? “ tanyaku iseng sambil mencubit bibir manyunnya.

“ Nggak! Apaan sih, awas! “ sahut naya menyingkirkan tanganku, aku langsung tertawa melihatnya kesal.

Mendengar tawaku naya langsung pergi naik ke kamar dengan menghentak-hentakkan kakinya, hahaha mengusili naya memang menjadi hiburan untukku.

Aku langsung membereskan meja yang berantakan dan mematikan TV kemudian menyusul naya ke kamar masih dengan tawa yang berusaha aku tahan.

Saat masuk kamar, terlihat naya yang sudah berbaring dengan mata terpejam, tapi aku yakin dia belum tidur karna dia masih sesekali mendengus kesal, bagaimana aku ngga gemes, tingkahnya saja lucu sekali.

“ Nay kalo mau tidur jangan memendam amarah. “ ujarku

Naya diam saja tidak menanggapi ucapanku.

“ Iya deh, mas minta maaf ya. Jangan ngambek lagi dong “ lanjutku kembali mengusilinya

“ Huftt oke, tapi lain kali aku tanya-tanya ngga usah ngalihin pembicaraan ya mas. Dari pada aku jadi curigaan ke kamu gimana? “ sahut naya

“ Iyaa iyaa... ngga lagi-lagi. “

“ Dah sekarang tidur udah larut malam nay. “ ujarku pada naya

Kami pun segera menuju alam mimpi.

***

Sedang nyenyak-nyenyaknya tidur aku merasa ada yang mengusap lenganku

“ Hng.. “ gumamku memilih melanjutkan mimpi

“ Mas! Bangun dulu! Ini ada telepon masuk dari tadi tau!.” Aku langsung kaget mendengar teriakan naya

“ Hemm.. kenapa nay? “ tanyaku mencoba bangun dari tidur

“ Ini loh! Ada telepon masuk dari tadi. Angkat gih.” Aku yang sudah duduk pun mengambil ponsel milikku di tangan naya.

Alex? Dia adalah tangan kananku yang memegang cabang perusahaan yang ada di Amerika. Dia jelas tau sekarang di Indonesia jam berapa, karna perbedaan waktu yang sangat jauh aku memutuskan segala hal mengenai pekerjaan hanya dikomunikasikan via email atau whatsaap.

Dan mendapati dia sampai meneleponku pasti ada hal urgent di cabang Amerika.

Setelah mengangkat teleponnya, dia mengabari ternyata ada masalah serius di sana, salah satu karyawan di sana melakukan korupsi dan membocorkan informasi rahasia milik perusahaanku.

Ternyata karyawan itu adalah orang suruhan salah satu sainganku di dunia bisnis

Arrrghh! Sial! Aku kecolongan!

Aku mengusp wajahku kasar, huftt aku butuh menjernihkan pikiranku. Jadilah aku mengajak naya shalat tahajud.

***

Begitu sampai di kantor aku langsung mengadakan rapat dengan pimpinan perusahaan lainnya, setelah ini tidak akan ada hidup tenang lagi sampai masalah di Amerika selesai.

Hasil rapat aku harus turun langsung menangani masalah ini karna memang akulah pendiri perusahaan, sudah ku duga. Hufftt karna sudah di putuskan bahwa aku yang harus berangkat ke Amerika maka banyak hal juga yang harus aku urus sebelum keberangkatanku.

Aku harus mencari dosen panggantiku sementara! Astaga.. siapa yang bisa menggantikanku! Karna aku yakin akan memakan waktu lama untuk menyelesaikan masalah ini.

Sebenarnya awalnya aku tidak tertarik menjadi dosen, tapi karna guruku yang meminta jadi aku tidak enak menolaknya, dan setelah di jalani ternyata cukup menyenangkan berbagi ilmu dengan mahasiswa sampai aku bisa bertahan menjadi dosen hingga kini.

“ Selamat siang pak malik. “ sapaku pada rektor kampus tempat aku mengajar

“ Oh iya, selamat siang nak galen. “

“ Ada apa nih sampai telepon? “ tanya pak malik

“ Begini pak, saya baru dapat info kalau saya harus pergi ke Amerika. Kemungkinan besar saya di sana akan lama, jadi saya mau ijin untuk berhenti mengajar pak. “ jelasku pada pak malik

“ Ohhh begitu, saya sih mending nak galen cuti saja, jangan berhenti mengajar. “ sahut pak malik

“ tapi kemungkinan besar saya mungkin akan lama di Amerika pak, bisa berbulan-bulan atau bahkan sampai tahunan, dan saya belum ada dosen pengganti pak, karna memang saya mendapat info ini baru hari ini tetapi saya harus berangkat secepatnya. “

“ Ohhh ngga papa nak, ngga masalah. Nanti biar saya yang mencarikan atau diganti saya dulu juga ngga papa. “

“ Wahh, ngga papa pak? “ tanyaku

“ Iya nak, tenang saja. Yang penting begitu urusanmu selesai balik ngajar lagi ya. “

“ Ohh baik pak siap, kalau begitu saya tutup ya pak soalnya masih banyak yang harus di urus. “ setelah mengucap salam aku langsung menutup teleponku dengan pak malik.

Aku menyandarkan kepalaku ke kursi dan menghela nafas, berarti aku harus pergi meninggalkan naya, karna dia kuliah. Hemm sebaiknya naya aku suruh menginap di rumah mama saja.

Biar dia tidak kesepian dan tentunya aman jika berada di rumah mama.

Setelah beristirahat sejenak, aku langsung lanjut menyelesaikan pekerjaan yang menumpuk ini.

 

 

Terpopuler

Comments

💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕

💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕

𝓶𝓪𝓼𝓪 𝓹𝓮𝓷𝓰𝓪𝓷𝓽𝓲𝓷 𝓫𝓪𝓻𝓾 𝓭𝓪𝓱 𝓭𝓲 𝓽𝓲𝓷𝓰𝓰𝓪𝓵 𝓹𝓮𝓻𝓰𝓲 𝓪𝓳𝓪 𝓷𝓲𝓱 😤😤😤😤😤

2022-10-03

0

Ertyn Nurhayati

Ertyn Nurhayati

aneh aja dengan bahasa "huftt".
sorry ka

2022-04-22

2

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!