Rumah Mas Galen

“ Galen, nginep dulu kek di sini semingguan. “ ucap mama saat aku dan mas galen sedang membereskan barang-barang kami.

“ Ngga ah, kan kemaren udah nginep ma. “ jawab mas galen dengan tangan yang tetap sibuk memasukkan bajunya ke koper

“ Udahlah ma, mereka kan udah rumah tangga sendiri, biarin aja biar mandiri. Nanti naya suruh sering main aja ke sini. “ ujar papa yang sedang berdiri bersandar di pintu

“ Hufttt yaudah deh, kamu mesti sering main loh nay. “

“ Siap maa... “ jawabku

Kami yang awalnya mau ke rumah mama pagi dari hotel malah bangun kesiangan, jadilah sore hari baru keluar hotel dan langsung menuju rumah mama untuk mengambil barang-barang kami untuk dipindahkan ke rumah mas galen.

Aku pikir kami memang akan tinggal di rumah mama dulu, tapi ternyata mas galen sudah menyiapkan rumah jauh-jauh hari sebelum pernikahan.

“ Udah semua nay? “ tanya mas galen

“ Udah mas. “ jawabku

“ Makan malem dulu lah kalian, buru-buru banget. “ ucap mama dengan menggerutu

“ Iya, bentar lagi juga magrib, kalo jalan sekarang emang sempet masak? “ ujar papa

“ Yaudah deh, makan di sini dulu. “

“ Nah gitu dong! “ setelah mendengar jawaban mas galen mama langsung menarik tanganku masuk ke dalam rumah, mas galen yang melihatnya hanya geleng-geleng kepala.

Selesai makan malam aku dan mas galen langsung pergi ke rumah mas galen. Sepanjang perjalanan hanya sepi yang menemani karna mas galen yang memang pendiam dan aku yang malas bicara pun hanya diam saja.

Setelah masuk ke komplek perumahan, tak berapa lama mobil berhenti di depan rumah dua tingkat dengan halaman depan yang cukup luas, mobil langsung masuk garasi setelah dibukakan gerbang oleh pak satpam.

“ Nay, kenalin ini bik wati. “

“ Bik ini naya istri saya, untuk ke depannya urusan rumah naya yang bakal ngurus ya bik. “

“ Ohh siap mas. “ jawab bik wati

“ Bisa tolong bantu bawakan barang kami ke kamar bik? Minta tolong pak satpam aja buat bantuin, saya mau ngajak naya keliling dulu. Ayo nay. “ ajak mas galen

Mas galen pun mulai menunjukkan isi rumah kepadaku, ternyata rumahnya cukup luas dengan dua kamar tamu di lantai bawah, empat kamar di lantai dua , satu diantaranya menjadi kamar utama yang akan kami tempati bersama, oh dan jangan lupakan kolam renang yang ada di lantai tiga dan kebun belakang rumah yang cukup luas.

Dari depan memang terlihat hanya dua lantai  tapi ternyata ada satu lantai lagi untuk kolam renang dan tempat olahraga.

Aku yang terbiasa hidup dan tinggal di tempat sederhana jelas takjub lah, karna rumah ini bahkan lebih mewah dan besar dari rumah mama, padahal ku pikir rumah mama saja sudah sangat mewah.

“ Mas apa ngga kegedean rumahnya? Kita kan cuman berdua “ kata ku

“ Kan nanti kita bakal punya banyak anak sayang, jadi nanti ngga perlu renovasi lagi. Kecuali kamu bosen dan pengin ganti suasana sih terserah kamu. “

Aarrrghh merah ngga ya pipiku, maklum aja lah aku ngga pernah dekat dengan laki-laki manapun kecuali bapak dan saudara laki-laki ku saja jadi dibilangin gitu aja baper aku.

“ Itu bik wati Cuma sendirian mas? Kasian lah harus bersihin rumah se gede gini sendiri, cari ART lagi ya mas. “

“ Terserah kamu nay, pokoknya urusan rumah aku serahin ke kamu. Terserah gimana enaknya. “ ujar mas galen

“ Tapi dapur jadi urusanmu loh nay, aku penginnya kamu aja yang masak. “ lanjut nya

“ Okey siap bos ku! “ jawabku dengan hormat

“ ya udah sekarang kita istirahat aja, kalo pengin liat-liat lagi besok lagi aja ya nay.”

Aku pun mengikuti langkah mas galen menuju kamar kami.

“ Mas kita ngga pisah kamar gitu? Kaya di novel-novel. “ tanyaku setelah kami sudah masuk ke kamar utama.

“ Hahahaha ya nggak lah nay, kita kan udah sepakat mau saling mengenal tapi nggak berarti kita harus sampe pisah kamar kan. Kamu tenang aja mas ngga akan minta hak mas kalo kamu belum siap, asal jangan kelamaan. “ sahut nya dengan tawa berderai.

“ Hehe oke mas. “

Sudah terhitung satu minggu lebih aku menjabat sebagai istri seorang Galen Ray Abrisam tapi rasanya masih seperti mimpi, dan tentunya jantung yang selalu berdegup berlebihan plus warna merah di pipi ku kalau sudah menyangkut mas galen.

Paginya aku memasak sarapan untuk mas galen, karna masa cutinya sudah habis jadi senin ini sudah harus berangkat ke kantor.

Jangan lupakan kopi takaran 2:1, dua sendok gula satu sendok kopi milik mas galen, yang harus selalu tersedia saat sarapan.

Setelah semua sarapan siap aku segera naik ke lantai dua untuk membangunkan mas galen.

Yang saat ku buka pintu ternyata doi sudah rapi dengan setelan yang ku siapkan.

“ Mas sarapan dulu yuk. “ ajakku

" Mas kan naya udah bilang ini handuk taruh ditempatnya kalo udah selesai pakai! " entah sudah berapa kali aku memperingati mas galen untuk menaruh handuk pada tempatnya.

“ Loh kok dasinya nggak dipakai sih mas. “ tanyakku saat melihat kerah bajunya bersih tanpa dasi

“ Males pake nay, biasa juga nggak pake kok. “

“ Trus buat apa dasi bejibun gitu kalo ngga di pakai sih mas, sini naya pakein. “ kataku sambil mulai memasangkan dasi untuk mas galen

“ Nahhh.... gini kan tambah ganteng toh mas. “ setelahnya kami turun bersama menuju meja makan untuk sarapan bersama.

***

“ Oh ya nay, ini kartu buat keperluan kamu dan ini kartu buat keperluan rumah. Kamu gunakan sebaik-baiknya ya. “ kata mas galen memberikan dua kartu kepadaku saat kami tengah sarapan

“ Yang ini buat keperluan naya aja mas? Buat beli buku boleh? “

“ Boleh. “

“ Beli baju? “

“ Boleh. “

“ Beli skincare? “

“ Boleh nayaaaa, asal seperlunya aja. “ hahaha emosi lama-lama ini orang

“ Buat tabungan gimana mas? “ tanyaku kemudian

“ Ada sama mas, sekarang kamu pegang dua itu dulu. “

“ Siap bos! “ seruku

“ Mas berangkat sekarang ya nay, kamu baik-baik di rumah. “ pamitnya setelah kami selesai sarapan.

“ Oke mas, hati-hati di jalan. Semangat cari uang! “ ujarku mengantar kepergiannya depan pintu.

Karna aku belum mulai kuliah jadi masih bisa santai-santai di rumah, karna rumah yang sudah selesai di bersihkan bik wati aku jadi menganggur, hemm aku akan mencoba membuat cookies untuk cemilan deh, dari pada tidak ada kerjaan.

Jadilah seharian itu aku dan bik wati sibuk berkreasi di dapur membuat berbagai jenis kue dan ice cream. setelah selesai ternyata kue yang aku buat cukup banyak, mungkin besok akan aku bagi ke mama saja sekalian main hehe.

 

 

Terpopuler

Comments

Qaisaa Nazarudin

Qaisaa Nazarudin

Sampai di bab ini masih adem.ayem aja,Maklum penganten baru..

2024-10-28

0

💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕

💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕

𝓾𝓷𝓽𝓾𝓷𝓰𝓵𝓪𝓱 𝓖𝓪𝓵𝓮𝓷 𝓷𝓮𝓻𝓲𝓶𝓪 𝓭𝓲 𝓳𝓸𝓭𝓸𝓱𝓲𝓷 𝓳𝓭 𝓰𝓪𝓴 𝓪𝓭𝓪 𝓭𝓻𝓪𝓶𝓪" 𝓼𝓾𝓪𝓶𝓲𝓷𝔂𝓪 𝓳𝓭 𝓳𝓪𝓱𝓪𝓽 𝓴𝓮 𝓲𝓼𝓽𝓻𝓲🤭🤭🤭🤭🤭

2022-10-03

0

I Am

I Am

ceritanya standart sih klo buat saya, alur cepat, tanpa ada detail yg berarti, gaya penulisannya juga msh standart sih jd kayak nga dapet aja feelnya ke semua tokoh yg ada..

2022-03-01

11

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!