Hadiah Kelulusan?

Orang lain kalau baru lulus sekolah pasti dapet hadiah bunga, boneka, coklat, atau benda-benda favoritnya. Pernah ngga sih kamu ngerasain saat perayaan hari kelulusan dapet hadiahnya malah suami, iya suami kamu ngga salah baca.

Bapakku anti-mainstream pokoknya, kasih hadiah buat anaknya ketika kelulusan bentuknya suami dong.

Satu bulan sebelum hari pengumuman kelulusan SMA ku, keluarga calon suami atau teman bapakku datang ke rumah. Setelah kedua belah pihak menyetujui,

di sini maksudnya aku dan mas galen, akhirnya keluarga mas galen datang dari jakarta ke jogja untuk melakukan perencanaan pernikahan plus lamaran.

Tau ngga sih ternyata mas galen ngga tau calon pengantin perempuannya baru berusia 18 tahun, masih bocah katanya saat bapak bilang umurku baru 18 tahunan tapi akhirnya dia tetap menerimanya yang penting ngga lebih tua dari doi katanya biar enak buat membimbing asekk.

Setelah dirundingkan akhirnya diputuskan pernikahan akan dilangsungkan sehari setelah hari pengumuman kelulusanku, setelah acara lamaran hari-hari berikutnya aku yang memang jadi pengangguran karna sudah tidak sekolah lagi disibukkan dengan segala ***** bengek persiapan pernikahan.

" Nduk siap-siap dong, mbak sintia mamanya galen kan lagi otw ke sini dari hotel. Jadi nanti langsung berangkat cari bahan seragam buat keluarga. " titah kanjeng ibu

" Iya bu, ini mau mandi kok. "

Sesaat kemudian aku, ibu dan mamanya mas galen sudah ada dimobil untuk berburu bahan seragam keluarga dari kedua belah pihak, oh iya ternyata mas galen mempunyai adik perempuan yang udah kelas 2 SMA satu tingkat di bawahku,tapi kali ini dia ngga ikut karna harus sekolah di jakarta sana. Jadi yang sibuk mengurusi persiapan ya hanya mamanya galen saja.

“ Naya. “ panggil tante sintia

“ iya tante. “

“ Duh jangan tante dong sayang… mulai sekarang biasakan panggil mama ya, oh iya untuk kebaya buat akad sama gaun resepsi nanti pesan di butik teman mama aja ya, butiknya di Jakarta bisalah dia nyiapin dalam waktu kurang dari sebulan. “ jelas tante sintia

“ Oh oke tan.. eh ma maksudnya hehe. “

Setelah berhasil menemukan kain untuk seragam keluarga kami lanjut mencari keperluan lainnya.

***

20.00 WIB

“ Hahhhhh.. capek juga yaa, padahal udah pergi dari pagi sampe malem tapi masih aja ada yang kurang. Besok mesti pergi lagi dong ya. “ keluhku sambil menguap, setelah seharian pergi ke sana kemari akhirnya ketemu Kasur juga.

Baru saja mata ini akan terpejam, suara getaran ponsel memaksaku membuka mata lagi karena ada telepon masuk, dan yang menelepon ternyata adalah mas galen

Ada apa ya?

“ Halo assalamualaikum mas. “ sapaku begitu mengangkat telepon sambil menahan kantuk.

Hubunganku dan mas galen tidaklah sama seperti hubungan orang lain, pertama karna kami tidak saling kenal kedua kami hanya tidak sengaja terlibat perjodohan yang dilakukan para orang tua, jadi sedari awal kami bertemu kemaren saat acara lamaran tidak banyak yang kami bicarakan, mas galen juga tipe pendiam sepertinya.

Kalau aku sih hanya belum dekat aja jadi masih canggung sama mas galen. Dan mendapati mas galen menelponku duluan ini seperti sebuah keajaiban.

“ Emm… kamu lagi ngapain nay? “

“ Mas galen telpon Cuma mau nanya aku lagi ngapain aja? Serius? “ tentu aku kesal, padahal aku tinggal otw ke alam mimpi malah di ganggu telpon masuk yang Cuma nanyain lagi ngapain? Arrrgghhhh kok kesel ya!

“ e..eh maaf nay, kan untuk salam pembuka aja. “ jawab mas galen

“ Hemm, jadi ada apa mas telpon? Aku baru pulang tau, capek bangettt…. “ tanpa sadar aku jadi mengeluh ke mas galen karna kesadaranku yang hampir hilang

“ Ya udah kamu istirahat aja, besok ku hubungi lagi. “

Setelah mas galen mengucap salam yang ku jawab dengan bisikan di tambah umpatan karna dia telah menggangguku, aku langsung meluncur ke alam mimpi,  tanpa tau sebenarnya mas galen belum menutup telponnya. Otomatis dia bisa mendengar umpatanku walaupun ku ucapkan dengan bisikan. Esok saat mas galen membahasnya aku merasa malu sekali, rasanya ingin menghilang saja.

***

    Pernikahan yang akan segera berlangsung ini adalah hasil dari perjodohan antara orang tuaku dan orang tua mas galen, aku yang baru 18 tahun dan memang berencana akan kuliah meminta seluruh keluarga untuk merahasiakan pernikahan ini.

Awalnya semua orang menolak, tidak ada yang salah dengan mahasiswa yang statusnya menikah tapi aku berusaha memberikan alasan kenapa aku ingin pernikahan ini dirahasiakan.

Apalagi setelah tau mas galen ternyata juga menjadi salah satu dosen di kampusku, bahkan di jurusan yang aku ambil! Aku tentu tidak ingin dikucilkan karna menjadi istri dosen sendiri. Akhirnya keluarga menyetujui termasuk mas galen dengan syarat hanya dua tahun saja, setelah dua tahun semua akan berjalan seperti semestinya tanpa ditutup-tutupi.

Pernikahan akan di langsungkan di dua tempat, akad akan dilaksanakan sehari setelah pengumuman kelulusanku, dan resepsi akan dilakukan di Jakarta.

Dua minggu sebelum hari H aku harus ke Jakarta untuk fitting gaun dan mempersiapkan resepsi di Jakarta, lumayan bisa main liat-liat kampusku nanti.

    Aku hanya datang sendiri karna ibu dan bapak masih harus mengurus persiapan di jogja, jadi aku disuruh menginap di rumah mama sintia dan tidur bersama adik mas galen, alina.

“ Naya sayang, besok kamu fitting gaun sama galen saja ya sekalian liat gedung dan lain-lainnya. Jadi kalo dari kalian ada yang kurang sreg bisa langsung diperbaiki. “ ucap mama sintia saat makan malam bersama, minus mas galen karna dia belum pulang dari kantor.

“ Oke ma, naya pengen liat-liat calon kampus naya boleh ngga ma? Sama Alina aja tapi, hehe…”

“ Boleh aja, kenapa ngga sama galen aja nay? “ Tanya beliau

“ Mas galen kan dosen di kampus itu ma, nanti ngga jadi rahasia lagi dong. “

“ Ohh iya ya, okedeh tapi dianter galen ya nay. “

“ Siap ma. “ jawabku dengan memberi hormat.

Semua orang yang ada di meja makan tersenyum melihat tingkahku.

Sekitar pukul Sembilan malam semua orang sudah masuk kamar masing-masing untuk beristirahat, begitupun aku dan alina

Kami sempat ngobrol hingga jam sepuluh alina sudah tidak bisa menahan kantuknya, aku pun ikut beranjak menuju alam mimpi. Tapi tepat jam 12 malam aku terbangun lagi, huft menyebalkan memang.

Percaya atau tidak aku selalu kelaparan di tengah malam setelah melakukan perjalanan jauh, walaupun sebelum tidur pun aku sudah makan

Ini karna saat perjalanan napsu makanku akan hilang jadi aku mudah kelaparan saat tengah malam setelah perjalanan, sebelumnya mama sintia telah berkata untuk menganggap rumah ini rumah sendiri.

Jadi kuputuskan untuk ke dapur mencari makanan hehe, udah kaya maling aja aku tengah malem nggeledah dapur orang.

“ Astaghfirullah! “ kaget aku ketika sampe dapur ada sosok tinggi hitam!

 

 

Terpopuler

Comments

Qaisaa Nazarudin

Qaisaa Nazarudin

Semoga Galen gak seperti kebanyakan CEO dan Dosen2 yg di novel2 lain Arrogant dan gengsian..

2024-10-28

0

Amara Agustina

Amara Agustina

kog kebanyakan di cerita novel pernikahannya di rahasiakan dengan alesan sama.pdhl kalopun dipubikasikan juga gpp biar keliatan beda dr cerita yg lainnya.

2023-03-02

1

Fitriyani

Fitriyani

nm nya jg basa-basi awal nlf nay,,,
santai dong....

2023-02-17

0

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!