NASI SUDAH MENJADI BUBUR

Setelah orang itu keluar kamar, Rain semakin ketakutan. Apalagi pria tadi bilang jika bosnya sudah menunggu dilobi. Itu artinya, sebenatar lagi si bos akan segera sampai dikamar ini.

Rain menatap bayangannya didepan cermin.

"Ini tidak benar, ini salah. Ayah dan bunda pasti kecewa. Seberapapun harganya, tak pantas sebuah kehormatan dijual. Ayah..." Rain bermonolog. Tubuhnya bergetar karena isak tangis.

Bayangan wajah sang ayah terus memenuhi pikirannya. Ayahnya rela dipenjara hanya untuk menyelamatkan kehormatannya. Dan sekarang dia ingin menjualnya seharga 1 milyar. Apakah ini pantas? Bahkan mungkin 1triliun pun tak seimbang dengan pengorbanan ayahnya sampai rela membunuh dan dipenjara.

"Arrgggh." Rain berteriak frustasi. Tubuhnya luruh kelantai. Dia menangis sambil memukuli dadanya yang terasa sesak. Dia seakan tak bisa bernafas.

"Aku harus pergi dari sini. Aku yakin akan bisa mendapatkan uang dengan cara lain. Aku memiliki Tuhan, aku yakin Tuhan tidak akan memberi cobaan diluar batas kemampuan hambanya. Ya, aku harus pergi dari sini sebelum terlambat."

Rain segera menyambar tasnya yang ada dimeja. Keputusannya sudah bulat untuk membatalkan semuanya. Dengan tergesa gesa dia berjalan menuju pintu.

ceklek

Sepertinya nasib baik tak berpihak padanya. Belum sempat Rain keluar, seseorang lebih dulu masuk kedalam kamar.

"Kau mau kemana nona Raina?" Tanya pria itu saat melihat Rain membawa tasnya dan berada didekat pintu.

Tas yang dipegang Rain seketika jatuh. Tubuhnya lemas karena keinginannya untuk pergi tak bisa terlaksana. Rain menatap pria didepannya.

"Si, siapa anda?" Rain belum yakin jika pria yang berdiri dihadapannya ini adalah kliennya. Jangan jangan cuma bawahan seperti orang tadi.

Yang berdiri dihadapan Rain adalah seorang pria muda yang mungkin umurnya masih dibawah 30 tahun. Pria itu tampan, bisa dibilang ketampanannya diatas rata rata. Tubuhnya tinggi dan tegap. Wajahnya bersih dan matanya bening.

"Apa seperti ini cara anda menyambut klien?"

"Hah." Rain menutup mulutnya dengan telapak tangannya. Dia tak percaya jika pria itu adalah kliennya.

"Klien? jadi pria ini yang sudah membayarku? Aku masih belum bisa percaya." gumam Rain dalam hati sambil terus menggeleng.

Pria itu melangkah menuju sofa meninggalkan Rain yang masih mematung.

"Kenapa kau diam disana? Apa kau masih belum menyadari jika hari ini hari keberuntunganmu Nona? Kau mendapatkan uang banyak untuk melayani pria tampan sepertiku. Bahkan diluar sana banyak wanita yang mau melempar tubuhnya padaku tanpa perlu aku bayar."

Rain memutar tubuhnya menghadap pria itu.

"Kalau memang begitu, kenapa anda mau membayar saya mahal jika anda bisa mendapatkan gratis diluar sana?" Rain memberanikan diri untuk bertanya.

Pria itu menatap Rain sambil tersenyum.

"Karena aku menginginkanmu. Kemarilah, duduklah disebelahku." Pria itu menepuk sofa disebelahnya.

Rain hanya diam ditempat. Kakinya seolah terpaku dilantai itu.

"Ayolah, apa kau tidak ingin bonus dariku?"

Rain tetap bergeming, membuat pria itu sedikit kesal.

"Cepatlah, aku tak suka kau membuatku menunggu seperti ini." Nada bicaranya mulai meninggi.

Rain masih berharap bisa membatalkan kontrak ini. Walau kliennya ternyata masih muda dan tampan, tapi ini salah.

"Jangan pernah berpikir untuk membatalkan perjanjian ini." Pria itu seakan bisa membaca pikiran Rain. "Kau ingat pasal pertamakan? Kau harus membayar denda 2x lipat. Dan aku bukan orang yang baik hati yang akan memberimu waktu untuk membayar. Kau harus membayar saat ini juga jika kau ingin membatalkan." Pria itu menyeringai lebar dengan wajah penuh kemenangan.

Rain melongo, jangankan 2 milyar, 20 juta pun tak ada direkeningnya saat ini. Tapi biarlah itu dia pikirkan nanti saja. Baginya, yang terpenting saat ini adalah keluar dari sini.

"Maaf Tuan, saya tidak bisa. Saya tetap akan pergi?" Rain berjalan cepat menuju pintu.

"Tunggu." teriak pria itu sebelum Rain menarik gagang pintu.

"Kau akan dipenjara jika keluar dari kamar ini. Kau lupa jika kau sudah tanda tangan diatas materai." Ucapnya dengan nada tinggi.

Terpaksa Rain membalikkan badannya.

"Anda tidak mungkin bisa melakukan itu. Perjanjian gila seperti ini tidak dibenarkan dimata hukum. Apa anda pikir membeli kehormatan seorang gadis dibenarkan dimata hukum? Jadi jangan pernah mengancam saya dengan surat perjanjian konyol itu." Jawan Rain yakin.

"Hahaha, ternyata anda pintar juga nona. Tapi sayangnya, saya lebih pintar dari anda."

"Apa maksud anda?" Rain mulai mencium bau bau tidak benaran.

"Apa anda lupa Nona, berapa kali anda tanda tangan? Mungkin anda lupa atau kurang jeli. Diantara lembaran lembaran kertas tadi. Ada satu kertas kosong yang anda tanda tangani. Dan saya bisa menuliskan apapun disana untuk menjerat anda dan memasukkan anda kedalam penjara."

Rain merasa kakinya seperti tak bertulang, dia hampir terjatuh mendengar penjelasan pria itu. Pikirannya tadi terlalu kacau. Dia hanya membaca pasal pasal awal perjanjian. Dan dia ingat 3x dia tanda tangan. Dan mungkin saja benar apa yang dikatakan pria itu. Salah satunya adalah kertas kosong. Bagaimana bisa dia seceroboh itu.

"Sudah terlambat untuk membatalkan perjanjian ini. Nasi sudah menjadi bubur. Bukankah lebih baik kau mengolah bubur itu menjadi bubur yang lezat. Benarkan?" Seringai licik keluar dari bibir pria itu.

Rain menitikkan air matanya. Menyesalpun sudah tak ada gunanya sekarang. Semua sudah terlambat.

"Jadi kau menipuku?" lirih Rain.

"Dilihat dari segi mana aku menipumu? Aku tidak pernah memintamu untuk menjual diri padaku. Kau sendiri yang menawarkan diri. Aku mendapat fotomu dari seorang mucikari yang menjualmu. Dan aku hanya membeli barang dagangannya. Dimanakah letak kesalahanku? Dan sekarang kau ingin membatalkan semua ini. Siapa yang salah disini, aku atau kau?"

Rain mencoba mencerna setiap kata pria itu. Iya benar, pria itu tidak salah. Rain yang salah karena sudah menawarkan dirinya. Dan sekarang dirinya pula yang ingin membatalkannya.

"Kemarilah, duduklah disebelahku."

Walaupun kakinya terasa berat, Rain akhirnya melangkah mendekati pria itu. Dia duduk disebelah pria itu dengan tubuh gemetaran.

Pria itu melirik kearah Rain. "Lakukan dengan baik, menyesalpun tak ada gunanya sekarang. Daripada kau menangisi nasibmu. Bukankan kau lebih baik berusaha untuk menyenangkanku agar mendapat bonus. Aku bisa memberimu bonus 500 juta, jika kau bisa membuatku bahagia malam ini."

Tawaran itu terdengar sangat menggiurkan. Namun hati kecil Rain masih merasa jika perbuatan ini tidak benar.

Tapi tak ada pilihan lain bagi Rain. Benar kata pria itu, nasi sudah menjadi bubur. Dan sekarang, waktunya membuat bubur itu menjadi sangat lezat.

Pria itu menghadap Rain lalu memegang kedua bahunya. "Apa kau bisa melakukannya? Sekarang juga akan aku transfer bonus untukmu jika kau berkata iya."

Setelah lama berfikir, akhirnya Rain membuka mulutnya.

"Iya." Jawabnya sembari mengangguk pelan. Menurutnya inilah yang terbaik untuk saat ini. Sudah terlambat untuk menyesal. Lebih baik dia mendapatkan tambahan 500 juta daripada terus menangis. Bagaimanapun juga, dia sangat butuh uang itu.

"Tunggu apalagi nona? Mulailah menyenangkanku." Titahnya sambil menyentuh dagu Rain.

Rain memberanikan diri untuk mulai mencium pria didepannya. Walaupun tak pandai berciuman, tapi Rain pernah melakukannya beberapa kali dengan gaza. Baginya saat ini sudah tak ada lagi harga diri yang harus dia pertahankan. Ya, seluruh harga dirinya sudah dibeli pria yang sedang dia cium sekarang.

Rain mengakhiri ciuman itu setalah dia kehabisan nafas. Pria itu tersenyum melihat wajah Rain yang memerah karena malu. Sebenarnya Rain sangat malu harus mencium pria terlebih dulu.

"Berapa nomor kereningmu, aku akan menyuruh asistenku untuk mentransfer uangnya."

Rain memberikan ponselnya pada pria itu. Dia menyimpan nomor rekening itu diponselnya.

"Aku akan mentransfer 200 juta, sisanya besok pagi jika kau benar benar melakukan tugasmu dengan baik."

Tak butuh waktu lama, Rain sudah menerima notifikasi jika uang 200juta sudah masuk direkeningnya.

Rain kembali mencium pria itu, dan pria itu menyambutnya dengan antusias. Sepertinya pria itu sudah tak bisa menahan diri lagi. Dia segera menggendong Rain dan membawanya ke atas ranjang dengan bibir yang masih bertautan.

Dia melepaskan tautan bibirnya dan mulai menyusuri leher jenjang Rain. Berkali kali memberi kissmark disana dan sesekali menggingit kecil telinga Rain.

Terpopuler

Comments

Amalia Khaer

Amalia Khaer

ingat 2M nya Rain

2023-10-27

1

bundanya Fa

bundanya Fa

sampai di sini aq ikut gemeteran bacanya.

2023-02-02

2

Zaliah Jusoh

Zaliah Jusoh

amat menyedihkn bagi seorang gadis....
kurang bersemangat untuk terus membacanya.

2023-01-29

1

lihat semua
Episodes
1 TINGGALKAN GAZA
2 CEPAT SADAR
3 PEKERJAAN MAYA
4 AKHIRNYA SADAR
5 HARAP HARAP CEMAS
6 PERJANJIAN
7 NASI SUDAH MENJADI BUBUR
8 MERASA NYAMAN
9 WAKTUNYA UNTUK BANGKIT
10 HATI HATI NAKSIR
11 BERTEMU LAGI
12 AKU TAHU SIAPA DIRIMU
13 PEMANDANGAN PAGI YANG INDAH
14 KEMBALILAH PADAKU
15 NAIK JABATAN
16 KOPI
17 DIPECAT
18 TAMU TAK DIUNDANG
19 MEMINTA MAAF
20 GOSIP
21 KAU SANGAT JAHAT
22 DINNER
23 WANITA UNTUK MR. LIM
24 BERNIAT MEMBANTU
25 USAHA DANU
26 DUA SISI MATA UANG
27 PERNAH LIHAT TAPI LUPA
28 LUPAKAN BALAS DENDAM
29 IKUT KEMANAPUN KAMU PERGI
30 TERPAKSA BERBOHONG
31 SALING MENGENAL
32 BAKU HANTAM
33 ANCAMAN SEAN
34 AWAL MULA PERMUSUHAN
35 IMPAS
36 JATUH CINTA PADA PANDANGAN PERTAMA
37 KECEWA
38 JANGAN SALAHKAN AKU
39 DIA CALON ISTRI SAYA
40 TAK PANTAS
41 KAMI SALING MENCINTAI
42 TANGGUNG JAWAB
43 TERLALU MENDADAK
44 SAH
45 BELUM SIAP
46 SISI LAIN SEAN
47 DIGIGIT DINOSAURUS
48 NASI GORENG SUPER SIMPEL
49 KECOPETAN
50 TAK SENGAJA BERTEMU
51 NYONYA BOS
52 GAK USAH CAPER
53 AWAS BININYA GALAK
54 MERTUA BERULAH
55 NAFKAH
56 NGEMIS
57 NYARI NYARI KESEMPATAN
58 KENA PRANK
59 TELEPON DARI GAZA
60 IKUTLAH DENGANKU
61 SUDAH MELEWATI BATAS
62 KETUSUK DURI YANG BESAR
63 TUJUANMU SUDAH TERCAPAI
64 SAMA SAMA HANCUR
65 KEHILANGAN RAIN
66 GAK LAGI HALU
67 SUDAH GAK TAHAN
68 BELAJAR MENCINTAI
69 KUTUNGGU JANDAMU
70 LUPA WAKTU
71 SALAH PAHAM
72 NGEDATE ALA RAIN DAN ZALFA
73 KABUR
74 BIOSKOP
75 DI LABRAK
76 GAK JADI PUTUS
77 TANGAN JAHIL
78 TAMU MENYEBALKAN
79 SALAH SASARAN
80 JALAN JALAN SIANG
81 TAKUT MEMBUKA HATI
82 AKHIRNYA
83 MOBIL ARYA
84 KUCING DAN ANJING
85 MELIHAT SECARA LIVE
86 KE RUMAH MERTUA
87 BUTUH KAMU
88 ANNIVERSARY
89 ANNIVERSARY 2
90 HANYA PERLU MEMIKIRKANKU
91 TAMU TAK DIUNDANG
92 LEBIH BAIK MATI
93 GELAP MATA
94 TERIMA KASIH
95 MENANG
96 PERCAYALAH
97 UJIAN CINTA
98 BEDREST
99 TUGAS MENCARI MAYA
100 KECEWA
101 FIRASAT
102 PENDENGAR YANG BAIK
103 CAPEK
104 JANGAN PERGI
105 LOVE YOURSELF
106 HAPPY BIRTHDAY SEAN
107 RENCANA MASA DEPAN
108 MEMINTA MAAF
109 HARI TERAKHIR
110 BUCIN OF THE YEAR
111 SURPRISE
112 NIKAH YUK
113 MAHAL
114 IRI ( pengen disayang )
115 SUAMI SUAMI LEBAY
116 SANG PENOLONG
117 TRUTH OR DARE
118 BUKAN JODOH
119 RUMAH IMPIAN
120 KEHILANGAN
121 TERPAKSA DITUNDA
122 WISUDA
123 SUDAH TERLAMBAT
124 WILL YOU MARRY ME?
125 SKANDAL
126 SENSITIF
127 BAIKAN
128 NO DEBAT
129 PERGI UNTUK KEMBALI
130 KENANGAN INDAH DISAAT HUJAN
131 DELMAR ( BAB 1. Kejutan)
132 DELMAR ( BAB 2. Kenyataan pahit)
133 PURA PURA
134 GUGUP
135 KORBAN
136 COBAAN
137 PROMO NOVEL BARU
Episodes

Updated 137 Episodes

1
TINGGALKAN GAZA
2
CEPAT SADAR
3
PEKERJAAN MAYA
4
AKHIRNYA SADAR
5
HARAP HARAP CEMAS
6
PERJANJIAN
7
NASI SUDAH MENJADI BUBUR
8
MERASA NYAMAN
9
WAKTUNYA UNTUK BANGKIT
10
HATI HATI NAKSIR
11
BERTEMU LAGI
12
AKU TAHU SIAPA DIRIMU
13
PEMANDANGAN PAGI YANG INDAH
14
KEMBALILAH PADAKU
15
NAIK JABATAN
16
KOPI
17
DIPECAT
18
TAMU TAK DIUNDANG
19
MEMINTA MAAF
20
GOSIP
21
KAU SANGAT JAHAT
22
DINNER
23
WANITA UNTUK MR. LIM
24
BERNIAT MEMBANTU
25
USAHA DANU
26
DUA SISI MATA UANG
27
PERNAH LIHAT TAPI LUPA
28
LUPAKAN BALAS DENDAM
29
IKUT KEMANAPUN KAMU PERGI
30
TERPAKSA BERBOHONG
31
SALING MENGENAL
32
BAKU HANTAM
33
ANCAMAN SEAN
34
AWAL MULA PERMUSUHAN
35
IMPAS
36
JATUH CINTA PADA PANDANGAN PERTAMA
37
KECEWA
38
JANGAN SALAHKAN AKU
39
DIA CALON ISTRI SAYA
40
TAK PANTAS
41
KAMI SALING MENCINTAI
42
TANGGUNG JAWAB
43
TERLALU MENDADAK
44
SAH
45
BELUM SIAP
46
SISI LAIN SEAN
47
DIGIGIT DINOSAURUS
48
NASI GORENG SUPER SIMPEL
49
KECOPETAN
50
TAK SENGAJA BERTEMU
51
NYONYA BOS
52
GAK USAH CAPER
53
AWAS BININYA GALAK
54
MERTUA BERULAH
55
NAFKAH
56
NGEMIS
57
NYARI NYARI KESEMPATAN
58
KENA PRANK
59
TELEPON DARI GAZA
60
IKUTLAH DENGANKU
61
SUDAH MELEWATI BATAS
62
KETUSUK DURI YANG BESAR
63
TUJUANMU SUDAH TERCAPAI
64
SAMA SAMA HANCUR
65
KEHILANGAN RAIN
66
GAK LAGI HALU
67
SUDAH GAK TAHAN
68
BELAJAR MENCINTAI
69
KUTUNGGU JANDAMU
70
LUPA WAKTU
71
SALAH PAHAM
72
NGEDATE ALA RAIN DAN ZALFA
73
KABUR
74
BIOSKOP
75
DI LABRAK
76
GAK JADI PUTUS
77
TANGAN JAHIL
78
TAMU MENYEBALKAN
79
SALAH SASARAN
80
JALAN JALAN SIANG
81
TAKUT MEMBUKA HATI
82
AKHIRNYA
83
MOBIL ARYA
84
KUCING DAN ANJING
85
MELIHAT SECARA LIVE
86
KE RUMAH MERTUA
87
BUTUH KAMU
88
ANNIVERSARY
89
ANNIVERSARY 2
90
HANYA PERLU MEMIKIRKANKU
91
TAMU TAK DIUNDANG
92
LEBIH BAIK MATI
93
GELAP MATA
94
TERIMA KASIH
95
MENANG
96
PERCAYALAH
97
UJIAN CINTA
98
BEDREST
99
TUGAS MENCARI MAYA
100
KECEWA
101
FIRASAT
102
PENDENGAR YANG BAIK
103
CAPEK
104
JANGAN PERGI
105
LOVE YOURSELF
106
HAPPY BIRTHDAY SEAN
107
RENCANA MASA DEPAN
108
MEMINTA MAAF
109
HARI TERAKHIR
110
BUCIN OF THE YEAR
111
SURPRISE
112
NIKAH YUK
113
MAHAL
114
IRI ( pengen disayang )
115
SUAMI SUAMI LEBAY
116
SANG PENOLONG
117
TRUTH OR DARE
118
BUKAN JODOH
119
RUMAH IMPIAN
120
KEHILANGAN
121
TERPAKSA DITUNDA
122
WISUDA
123
SUDAH TERLAMBAT
124
WILL YOU MARRY ME?
125
SKANDAL
126
SENSITIF
127
BAIKAN
128
NO DEBAT
129
PERGI UNTUK KEMBALI
130
KENANGAN INDAH DISAAT HUJAN
131
DELMAR ( BAB 1. Kejutan)
132
DELMAR ( BAB 2. Kenyataan pahit)
133
PURA PURA
134
GUGUP
135
KORBAN
136
COBAAN
137
PROMO NOVEL BARU

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!