Fan Chen menarik napas dalam-dalam, kemudian mengembuskannya perlahan. "Aku akan menjelaskan semuanya, tapi aku mohon Ibu jangan menganggapku gila."
Yun Mingyue tersentak dengan mulut sedikit terbuka, kemudian mengangguk tegas dengan ekspresi serius. Dia tahu masalah ini tidak sesederhana kedengarannya karena sampai seperti itu. "Baik, Ibu akan mendengarnya."
Fan Xiaoyu pergi ke dapur untuk menyiapkan teh dan buah-buahan untuk ibunya makan.
Fan Chen kembali mengatur napas, lalu dia mulai menjelaskan tentang mimpi buruknya selama satu bulan, kondisi mentalnya selama ini, termasuk alasan mengapa dirinya tidak pergi ke Kota Perlindungan Kayu untuk menghadiri universitas.
Alasan mengapa pergi ke Hainan dan meminta untuk menjual saham, tentunya dia tidak menjelaskan tentang sistem, tapi menjelaskan bahwa di dalam mimpi buruknya yang berakhir hari ini, di sana dia melihat bahwa satu minggu setelah mimpi buruk berakhir, kiamat zombie akan datang.
Kiamat yang lebih buruk dari kiamat monster dua tahun lalu.
Fan Xiaoyu yang datang di tengah-tengah penjelasan, duduk di samping Yun Mingyue dan mendengarkannya dengan saksama.
Sampai setengah jam kemudian, Fan Chen berhenti dan menunggu respon Yun Mingyue dengan gugup.
Yun Mingyue memegang kepala, kemudian bersandar di sofa dan menghela napas saat memandang Fan Chen dengan tatapan rumit. "Ini ... mengapa Chen'er tidak memberi tahu Ibu dari awal?"
Fan Chen tidak menjawabnya, hanya diam saat menatap Yun Mingyue. Ia menunggu jawaban yang ingin didengarnya.
Yun Mingyue terdiam. Dia menoleh untuk melihat Fan Xiaoyu, tapi hanya dibalas dengan gelengan kepala dan bahu yang terangkat. Dia menghela napas, memegang kepalanya, merasa banyak sekali beban pikiran. "Baiklah." Ia mendongak menatap Fan Chen dan menambahkan, "Ibu akan percaya padamu, Ibu akan menjual semua saham, termasuk rumah di sini. Kita akan pindah dan tinggal di Kota Perlindungan Kayu."
Fan Chen ingin memberi tahu bahwa Kota Perlindungan Kayu mungkin tidaklah aman, tapi dia memilih untuk tetap diam.
Fan Xiaoyu terdiam, tidak mengharapkan bahwa dia akan dipindahkan ke Kota Perlindungan Kayu. Artinya, sekolahnya juga harus pindah. Tapi, membayangkan dunia seperti ini, dia merasa sekolah tidak lagi penting.
"Yu'er. Cobalah bawa teman baikmu yang kau percaya dan bisa mempercayaimu ke sini, Ibu akan menanggung semua biayanya." Yun Mingyue tahu kekhawatiran Fan Xiaoyu saat dia memintanya untuk pindah ke Kota Perlindungan Kayu.
"Bahkan jika semuanya tidak terjadi, Ibu akan tetap percaya padamu. Sekarang, haruskah kita pergi ke agen untuk memintanya mencarikan rumah di Kota Perlindungan Kayu?" tanya Yun Mingyue.
Fan Chen terdiam dengan air mata yang mulai mengalir dari matanya. Tidak pernah sekalipun hidupnya akan berubah seperti ini, mendapatkan banyak kepercayaan dan dari nada maupun kata-katanya, ibunya sangat menyayanginya.
Yun Mingyue tersenyum hangat, dan membuka kedua tangannya. "Sini, Ibu akan memelukmu."
Fan Chen bangkit, berjalan melewati meja yang memisahkan mereka dan berlutut di depan Yun Mingyue, kemudian memeluknya.
Yun Mingyue tersenyum tipis saat mengusap kepala Fan Chen dan berkata, "Ibu tahu ini pasti akan terjadi, karena itulah Ibu memakai baju pendek di dalamnya. Dari kecil, Chen'er selalu menyukai perut Ibu."
Fan Chen terdiam saat akhirnya menyadari bahwa dia memeluk pinggang Yun Mingyue dan wajahnya berada di perut halus ibunya, dan akhirnya tahu alasan mengapa ibunya melepas pakaian kantornya terlebih dahulu.
Fan Chen! Apakah karena mu, sehingga dia memakai pakaian seperti ini? Sial! Kau memiliki Ibu yang sangat memanjakan mu!
Fan Xiaoyu berdiri di balik dinding kaca, melihat pemandangan di luar sambil menelepon beberapa teman baiknya yang ingin pindah dengannya di sini. Dia juga menjelaskan tentang kiamat zombie yang akan muncul enam hari dari sekarang, tapi tidak semua yang memercayainya.
Tapi, apa boleh buat, bahkan dia sendiri agak ragu dengan ucapan Fan Chen, kakaknya sendiri.
"Bagaimana?" Yun Mingyue bertanya saat melihat Fan Xiaoyu yang sudah selesai membuat panggilan telepon.
"Dari lima teman baik, hanya dua orang yang mau pergi ke sini. Kebetulan ibu mereka bekerja dengan Ibu."
Yun Mingyue menganggukkan kepalanya, dan berkata, "Maka tidak masalah, yang bekerja dengan Ibu adalah orangtua tunggal. Lebih baik seperti itu daripada ada pria dewasa di tempat kita nanti, Ibu tidak menyukai tatapan mereka saat bertamu ke rumah."
Yang dimaksud di sini adalah ayah dari tiga teman baik Fan Xiaoyu yang tidak ingin datang ke Kota Perlindungan Kayu.
Fan Chen mendengarnya dan hanya diam. Dia tahu ibunya sudah menutup rapat-rapat hatinya dan tidak ingin menikah lagi, selama 13 tahun ini, hanya fokus bekerja untuk membesarkan anak-anaknya.
Fan Chen bangkit dari pelukan ibunya dan duduk di sofa. "Ibu, aku melihat Ibu kelelahan. Aku bisa memijat kaki Ibu."
Fan Chen mengendalikan antarmuka sistem dengan pikirannya, dan membeli Keterampilan Pasif: Ahli Saraf dan Otot, dan Ahli Osteopatik. Dia menghabiskan 20© untuk membeli dua keterampilan itu.
"Oh? Benarkah?!" Yun Mingyue membuka mulutnya lebar. Lalu dia duduk lebih ke samping, dan menaikkan kedua kakinya di pangkuan Fan Chen. "Maka Ibu tidak perlu sopan, biarkan Ibu merasakan pijatan putra Ibu." Ia berkata sambil melambaikan tangannya.
Fan Xiaoyu melihatnya. Bohong jika dia tidak tahu itu, akhirnya dia mengambil anggur untuk ibunya makan. "Ibu sudah merawat kami berdua, sekarang biarkan kami yang merawat Ibu."
Yun Mingyue tersenyum tipis mengungkapkan kebahagiaan, meski ada sedikit kesal karena itu seperti mengatakan bahwa dia sudah tua.
Fan Chen melepas stoking yang dipakai Yun Mingyue, lalu mulai memijat kakinya yang halus tanpa bulu. "Ibu, harusnya Ibu tahu mengapa aku tiba-tiba sembuh. Aku adalah mereka yang sebut “Terbangun”, dan kebetulan kemampuan yang didapat bisa digunakan untuk membangun tempat perlindungan sendiri. Jadi aku merasa, lebih baik kita mencari tempat yang relatif aman dan sepi untuk membangunnya sendiri daripada datang ke Kota Perlindungan Kayu."
Fan Xiaoyu tertegun kembali ketika mendengar ini. Dia tidak masalah apabila kakaknya mengatakan tentang kemampuannya, tapi lain halnya dengan membangun Tempat Perlindungan sendiri.
"Aduh!" Yun Mingyue mengusap matanya yang kejatuhan buah anggur. Tapi dia tidak marah, dia duduk, menatap Fan Chen dengan penuh tanya.
"Chen'er. Membangun Tempat Perlindungan bukanlah hal yang bisa dilakukan dengan bebas, bahkan tempat ini tidak terlalu aman, militer selalu mengalami kerugian setiap kali binatang mutan menyerang."
Fan Chen tahu ini, tapi dia tidak bisa jika harus pergi ke Kota Perlindungan. Jika dia pergi ke sana, sistem yang didapatnya akan sia-sia—tidak berguna!
Melihat keteguhan Fan Chen dan tidak ada balasan, Yun Mingyue menghela napas. Ini adalah kali pertamanya melihat Fan Chen yang keras kepala. "Baiklah, Ibu percaya padamu. Ibu ingin melihatnya sendiri, cari tempat terbaik, dan bangun Tempat Perlindungan sesuai keinginanmu. Tapi jika gagal, Chen'er harus menuruti semua perkataan Ibu."
Fan Chen mengangguk dan berkata, "Baik, Ibu. Ngomong-ngomong, terima kasih karena selalu mempercayaiku, Ibu."
Yun Mingyue tersenyum hangat saat menatap Fan Chen, mengulurkan tangannya dan mengusap wajahnya dengan lembut. "Ibu jarang melihatmu seperti ini, apakah karena kau “Terbangun”, makanya kau memiliki kepercayaan diri seperti ini?"
Fan Chen tersenyum tipis, tapi tidak mengatakan apa-apa. Setelah tinggal bersama selama beberapa hari di sini, dia sudah menyatu dengan keluarga ini, dan bertekad untuk menjaga mereka semua. Bahkan, dia siap mengorbankan nyawanya.
"Karena kita akan meninggalkan Kota Perlindungan Angin, bagaimana kalau malam ini pergi ke Paviliun Ikan Sembilan Naga? Ibu akan mentraktir kalian, dan budgetnya, tanpa batas!"
Fan Chen mengangkat salah satu sudut bibirnya dan bertanya, "Apakah Ibu serius? Aku makan banyak, dan karena bahan makanan naik sampai tiga kali lipat, mungkin Ibu akan menghabiskan banyak uang."
Yun Mingyue tersenyum hangat. Mengulurkan kedua tangannya, mengusap kepala putra dan putrinya. "Ibu tidak memiliki siapa pun selain kalian, Ibu bekerja untuk kalian. Tidak peduli barang apa yang kalian inginkan, kebutuhan apa pun, dan berapa pun harganya. Ibu akan berusaha untuk mewujudkannya."
Air mata tiba-tiba mengalir di sudut mata Fan Chen. Saat di kehidupan sebelumnya, dia tidak pernah menangis bahkan dalam siksaan, tapi sekarang, hanya dengan kata-kata yang diucapkan oleh Yun Mingyue, dia tidak bisa menahan emosinya dan menangis.
"Ada apa?" Yun Mingyue mengusap air mata di wajah Fan Chen.
Fan Chen menggelengkan kepalanya. Dia tidak menjawab, tapi langsung memeluk erat Yun Mingyue.
Yun Mingyue sedikit terkejut. Dia tersenyum, mengusap punggung Fan Chen.
Fan Xiaoyu melihat ekspresi Fan Chen, dan tiba-tiba dia ikut menangis. Dia bisa mengerti mengapa kakaknya seperti ini, bagaimanapun kakaknya bisa dikatakan tidak sehat, bahkan dokter mengatakan tidak akan selamat, tapi takdir mengatakan lain. Kakaknya sudah sembuh.
...
***
*Bersambung...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 211 Episodes
Comments
Sang M
Dilarang cengeng jadilah kuat, bodohhhhh
2024-03-08
5
Pangeran Bintang
untung ibu nya selalu percaya aja sama mc,,,kalau aja ibu yang lain bisa jadi orang tolol si mc,,,ini aja tolol nya uda sampai tenah laut,,, ngejelasin kagk sampai habis,,di tanya cuma diam,,, kan gblok,,lu harus buktiin contoh kecil,,, jgn kek orang tolol yang kehilangan bijibkontol,,,
2024-01-25
2
Arim Kamandaka
ini terselip filsafat tentang keluarga yang sebenarnya. apik.
mungkin juga para orang tua yang kadang lupa apa artinya keluarga.
😁☕
2023-02-15
10