Tiga Orang Idiot Pergi Ke Dunia Lain
Aku merebahkan diriku dengan nyaman di kasur empuk milikku dan bersiap untuk menonton anime.
Ini adalah hal umum yang dilakukan oleh kaum rebahan seperti diriku.
Aku bisa menonton anime sebanyak mungkin selama bulan ini.
Bulan ini adalah bulan yang sangat menyenangkan dan membahagiakan. Karena pada bulan ini merupakan liburan panjang setelah melewati neraka yang disebut ujian.
Namun itu akan menjadi lebih membahagiakan lagi jika dua orang ini tidak datang ke rumahku.
"Hei Rei ayo jalan jalan" Ucap Rian setelah melewati pintu Kamarku.
Seorang pemuda berambut pirang miliknya bersinar dengan terang walaupun rambut pirang miliknya hanyalah sebuah imitasi yang diwarnai (tidak asli pirang).
Orang ini adalah Rian.
Wajahnya tidaklah tampan dan hanya memiliki penampilan rata - rata manusia.
Namun yang membuatnya unik dari semua manusia adalah sifatnya yang begitu idiot.
"Sudah aku bilang beberapa kali jangan menerobos masuk rumah orang sembarangan" Balasku dengan kesal.
"Santai kita kesini bawa kabar gembira" Ucap Iwan dengan bahagia.
Orang yang menjawab ini adalah Iwan.
Pemuda berambut coklat dan memiliki postur tubuh seorang atlet namun wajahnya hanyalah rata-rata seperti manusia pada umumnya..
Namun yang membuat dia unik juga adalah sifatnya yang begitu idiot sama dengan Rian.
Ya pada intinya mereka berdua tidak memiliki penampilan goodlooking..
"Ya elah.. palingan sesuatu yang tidak penting" Ucapku semakin kesal.
Rian mengambil sesuatu dari dalam kantong celananya dan menunjukkan sebuah tiket kepadaku.
"Lihat ini adalah tiket jalan jalan keluar negeri gratis"
-_-
Aku menatap tiket yang dia tunjukan kepadaku dan sekilas terlihat tiket tersebut memiliki corak atau simbol yang begitu aneh.
"Kalian idiot mana mungkin kalian dapat tiket jalan - jalan keluar negeri gratis.. apakah otak kalian masih berfungsi?"
"Hei kami mendapatkan ini dari orang berjas dan dia juga terlihat menyakinkan" Balas Iwan dengan tidak begitu senang.
"Benar dia begitu baik jika kami tidak mengatakan bahwa kau teman kami maka dia tidak akan memberikan tiga tiket gratis ini" Tambah Rian.
"Benar kau harusnya bersyukur" Lanjut Iwan dengan bangga.
Dua orang ini.. aku tidak menyangka mereka begitu setia kawan. Namun sangat disayangkan mereka idiot.
Dilihat darimana pun tiket ini terlihat mencurigakan. Pasti ini cuma tipuan.
"Mari kita berangkat sekarang, jika itu palsu maka traktir aku makan di kantin selama sebulan" Jawabku dengan santai.
"Aku sudah tahu kau akan berkata begitu" (Rian)
"Mari kita berangkat" (Iwan)
Mereka menjawab dengan cepat secara bergantian dan terlihat bahagia.
"Eh kalian tidak bersiap - siap dulu sebelum berangkat ?" Tanyaku dengan penasaran.
"Tentu kami sudah bersiap - siap.. tinggal kau saja belum" Jawab Rian dengan tersenyum bangga.
Aku berjalan keluar dan melihat tas besar telah disiapkan diluar rumahku.
"Masalah seperti ini kalian cepat banget -_-"
Aku mengambil tas dan mengisinya dengan baju dan beberapa hal untuk keperluan sehari hari.
"Mengapa kau bawa tas kecil itu" Ucap Rian dengan tidak senang.
"Untuk apa bawa barang banyak, lagipula kita mau jalan - jalan bukan pindah tempat tinggal"
"Well kau benar"
Aku melihat mereka membawa tas besar mereka di bahu hingga membuat mereka berjalan seperti kura - kura.
Aku penasaran apa aja yang di bawa dua orang idiot ini.
...
...
...
Perlu beberapa waktu kami sampai ke tempat dimana orang berjas yang memberikan tiket pada dua orang ini.
"Apakah kau yakin disini tempatnya?"
Aku melihat kantor berukuran kecil dan tempat itu terlihat begitu mengerikan dengan lumut yang menjulang tinggi di temboknya dan rumput yang begitu panjang disekitarnya.
Sepertinya ini memang penipuan.
"Di alamatnya tertulis disini" Ucap Rian menunjuk di kertas tiketnya.
"Kalau begitu apa yang kita tunggu" Balas Iwan yang tidak sabaran dan langsung menekan bell di pintu.
Tidak lama seorang pria paruh baya membuka pintu.
"Begitu cepat kalian datang" Ucapnya sambil tersenyum.
"Iya paman kami tidak sabar untuk pergi jalan jalan mumpung lagi liburan hehe" Rian tertawa tanpa malu.
"Kalo begitu ayo masuk"
Kami dipersilahkan masuk ke dalam dan duduk di kursi yang sudah disediakan.
"Maaf atas tempat yang berantakan"
"Ah tidak apa apa" Jawab Rian dengan ramah.
"Mari kita ke intinya"
Pria paruh baya tersebut mengambil selembar kertas dan memberikannya kepada kami.
"Kalian hanya perlu tanda tangani dokumen ini dan semua proses perjalanan akan kami urus"
Aku melihat kertas yang diberikan dan mengerutkan keningku saat aku membacanya.
Apaan dengan..
'Sesuatu yang terjadi bukan tanggung jawab kami'
'Kalian tidak bisa kembali ke dunia kalian lagi'
Apa apaan ini ?
"Hei kalian jangan dulu untuk tanda ta--" Belum selesai aku mengucapkan sesuatu mereka sudah menandatangani dan memberikan lembaran tersebut dengan paman paruh baya tersebut dengan penuh semangat.
Aku lupa mereka idiot.
"Apa yang kau takutkan Rei bukankah ini dokumen biasa" Ucap Rian dengan heran
"Aku tidak paham apa yang kau khawatirkan" dilanjutkan oleh Iwan.
Dan aku juga tidak paham kenapa otak kalian tidak digunakan.
"Tidak usah khawatir anak muda semua perjalanan pasti aman dan terjamin" Ucap paman paruh baya dengan mengacungkan jempolnya ke arahku.
Aku malah semakin tidak percaya dengan itu.
"Kau dengar apa kata paman 'Aman dan Terjamin' kenapa kau tidak tanda tangan saja" Ucap Rian dengan bersemangat.
"Sebaiknya kalian aja yang berangkat.. sepertinya aku lupa sesuatu dirumah"
Tiba tiba Rian mengambil lembaran milikku.
"Hei apa yang kau lakukan" Ucapku dengan panik.
Rian langsung menandatanganinya dan memberinya ke paman paruh baya.
"Ini sudah di tanda tangani" Ucap Rian menyerahkan kepada paman paruh baya.
"Tapi ini--"
"Tenang paman aku bisa meniru tanda tangan orang ini jadi tenang saja" Jawab Rian dengan percaya diri.
"kalau begitu baik baik saja"
"'Baik baik saja' apanya jelas itu melanggar hak asasi manusia" Ucapku dengan kesal.
"Udah jangan banyak bacot.. mari Iwan kita bawa Rei dengan paksa" Ucap Rian dengan cekatan memegang lenganku.
Lalu Rian dan Iwan bekerja sama memegangi ku agar aku tidak bisa lari.
"Ayo paman kemana kita akan pergi" Ucap Rian bersemangat.
Paman paruh baya tersebut mengangguk dan menuntun kami ke sebuah pintu.
"Masuklah ke pintu ini kalian akan sampai disana" Balas paman tersebut dengan tersenyum menunjuk pintu yang ada di belakangnya.
"Hei lepaskan aku oi.. pintu itu terlihat mencurigakan" Ucapku dengan meronta-ronta.
Saat pintu tersebut terbuka sebuah pemandangan tiba tiba berubah.
Sebuah tempat di padang rumput dan juga angin berhembus datang dari pintu tersebut.
"Teknologi macam apa ini" Ucap Rian dengan kagum
"Pintu kemana saja ?" Sambung Iwan.
"Oke kalau begitu sampai jumpa lagi dengan kalian" Ucap paman paruh baya melambai kearah kami.
Paman paruh baya tersebut langsung menutup pintu dan kami terdampar disuatu tempat yang tidak diketahui.
...
"Apakah ini baik baik saja" Ucap seorang gadis cantik yang muncul dari sebuah kegelapan. "Saya tidak melihat potensi apapun dari mereka"
"Kau tidak mengerti.. ah aku lupa kau masih baru tentang ini" Balas pria paruh baya tersebut.
"Apa maksud tuan ?"
"Mereka mungkin tidak memiliki potensi sekarang namun kekuatan dari persahabatan mereka akan membangkitkan potensi mereka dan akan menjadi yang tak terkalahkan"
Gadis tersebut termenung sesaat dan mengangguk secara mendalam.
"Saya tidak tahu akan hal itu, tuan memang hebat"
"Tidak apa apa selama kau mengerti"
(Aku tidak bisa bilang kalau aku memilih mereka secara acak.. well untung saja dia masih bisa ditipu)
(Baiklah aku akan lanjutkan bermain game dan biarkan urusan ini mengalir seperti sungai yang mengalir)
"Aku serahkan urusan ini kepadamu dan jangan laporkan hal yang tidak penting"
"Baik tuan"
Bersambung..
...
Moga suka dengan novel pertamaku ini..
Jangan lupa untuk tekan tombol like ya.. ;)
Dan jangan lupa tinggalkan komentar kalian.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 143 Episodes
Comments
White Mist (Trisha)
thor! aku lebih suka menggunakan kata : "Baik-baik saja? Jelas itu melanggar hak asasi manusiaku!"
2024-01-16
0
Ryan Ecarion
kegelapan apanya Thor?
2023-01-04
0
De'Ran7
asek..punya teman seperti itu... 1 salah semua kena😂
2022-09-10
0