Memerlukan waktu beberapa jam saat kami mencari guild petualang.
Walaupun dengan peta yang diberikan oleh Rachel aku tetap kebingungan.
Karena membaca peta bukanlah keahlianku.
Untuk dua orang temanku..
Tolong jangan di tanya..
Bahkan mereka lebih parah dariku..
"Akhirnya kita sampai" Ucap Rian dengan napas ngos-ngosan.
"Usaha kita tidak sia - sia" Ucap Iwan dengan bahagia.
"Disini adalah langkah pertama kita menaklukan dunia" Kata Rian dengan membusungkan dadanya.
"Aku setuju" Balas Iwan dengan membusungkan dadanya juga.
Rian dan Iwan memandangi pintu Guilde dengan tatapan bersemangat.. namun sayang beberapa orang yang lewat menatap mereka berdua dengan aneh.
Aku merasa malu memiliki teman seperti ini..
Mereka yang melakukan aku yang malu.
Kami bertiga memasuki guild petualang bersama.
Saat kami berada di dalam ternyata tempatnya lumayan bagus..
Dimana tempat tersebut begitu bersih dan rapi.
Orang yang berada disini juga tidak terlihat begitu jahat.. Tapi itu cuma permukaan.. karena kita tidak tahu apa yang ada dipikiran orang.
Kami berjalan ketempat Resepsionis untuk pendaftaran.
"Apakah ada yang saya bantu" Ucap sang resepsionis dengan tersenyum ramah.
Sang Resepsionis yang merupakan gadis yang sangat cantik hingga membuat Rian dan Iwan terpesona seketika..
"Saya ingin mendaftar sebagai petualang" Ucap Rian dengan suara dalam miliknya.
"Menjadi seorang petualang demi melindungi gadis cantik seperti dirimu sudah menjadi impianku sejak dulu" Gombalan maut milik Iwan sudah dikeluarkan.
"Nyawa ini pasti rela menjadi seorang petualang terhormat untuk melindungi gadis cantik seperti dirimu" Gombalan Rian tidak mau kalah dengan Iwan.
Walaupun kata katanya hampir sama dengan milik Iwan..
Aku yang berada di belakang mereka berusaha mundur secara perlahan dan pura pura tidak mengenal mereka.
Maaf siapa ya mereka..
"Kau begitu bernyali menggoda gadisku"
Seorang pria dengan wajah oval memiliki rambut berwarna coklat dengan jirah yang sangat mahal di tambah dengan pedang berwarna emas di punggungnya.
Pria ini sangat kaya.
"Apa maksudmu dengan gadismu" Balas Rian dengan bingung.
"Apakah kau idiot.. Aku berkata dia gadisku maka seperti itu maksudnya"
Maafkan aku temanku memang idiot jadi jangan ditanya lagi tolong.
"Haha sangat lucu jika dia gadismu maka gadis ini pasti bisa bilang bahwa kau juga prianya iya kan" Ucap Iwan dengan bangga seolah olah dia seorang yang ahli memutarkan balikkan kata kata.
"Baiklah Kirana tolong katakan"
Gadis resepsionis tersebut bernama Kirana.
Kirana sudah terbiasa dengan hal seperti karena setiap kali orang ingin mendaftar mereka pasti akan menggoda dirinya. itu sudah menjadi hal biasa bagi dirinya.
"Aku bukan milik siapa siapa" Ucapnya dengan tidak senang.
Pria tersebut menjadi shock dengan apa yang dia dengar
"Tidak kenapa.. padahal aku memberikan bunga dan sebuah puisi setiap hari untukmu"
Kirana menjadi semakin marah marah saat mendengar hal tersebut.
"Tolong hentikan hal itu sungguh merepotkan"
Sekarang hati pria ini menjadi retak hingga tak dapat melihat serpihannya.
"Liat aku benar" Balas Iwan dengan bangga.
"Dan kau juga tolong hentikan menggoda dengan wajah pas-pasan seperti itu apakah kalian tidak punya malu"
Guhaa...
Hati Rian dan Iwan juga menjadi hancur hingga tak tersisa.
Mereka sudah hancur..
Aku hanya bisa diam dan tidak mau membantu apapun. Karena ini semua terjadi memang kesalahan mereka.
"Maafkan aku telah berkata kasar padamu kawan" Ucap Rian dengan minta maaf kepada Pria tersebut.
"Aku tidak tahu bahwa kau mengalami banyak hal sulit" Sambung Iwan dengan mata berbinar.
"Ya tidak akulah yang harus minta maaf" Jawab Pria tersebut dengan malu-malu.
Mereka berdua saling menatap satu sama lain dan tersenyum.
"Ini masih belum berakhir aku pasti akan mendapatkan hatinya" Ucap pria tersebut dengan semangat
"Oh mari kita lihat siapa yang lebih dahulu mendapatkan hatinya nanti" Balas Rian dengan tersenyum.
"Ohh jangan nangis jika aku yang menang" Balas Iwan dengan penuh percaya diri.
"Sungguh menarik.. Namaku Drian Liened panggil aku Drian"
"Namaku Rian Fadilah.. Panggil Aku Rian"
"Aku Jaka Iwan.. Panggil aku Iwan"
"Mari mulai saat ini kita rival dan sekaligus teman" Ucap Drian dengan menjulurkan tangannya.
"Aku pasti tidak akan kalah" Balas Rian memegang tangan Drian dengan erat
"Oi kalian berdua jangan lupakan aku disini" Ucap Iwan dengan tidak senang.
"Hoho untuk merayakan ini bagaimana jika kita makan.. Aku yang traktir" Ucap Drian dengan bahagia.
"Aku juga lumayan lapar.. mari pimpin jalan" Balas Rian dengan senang.
Mereka bertiga pun pergi dari guild petualang dan melupakanku disini..
Tunggu mereka tidak melupakanku melainkan mereka melupakan tujuan awal mereka.
Well keduanya sama saja..
Aku tidak mau menghentikan keidiotan mereka dan membiarkan mereka pergi..
Untuk sekarang mari prioritaskan hal penting.
"Anu.. saya ingin mendaftar"
Kirana sedikit bengong dengan apa yang sedang terjadi jadi dia tidak menyadari Rei sudah ada tepat di depannya.
"Maaf.. ada yang perlu saya bantu" Ucap Kirana dengan canggung.
"Saya ingin mendaftar sebagai petualang"
"Petualang"
Kirana melihat pemuda yang ada di depannya dan dia terlihat lemah.. Kulitnya masih halus menandakan dia tidak pernah melakukan pekerjaan kasar. Tubuhnya tidak terlalu besar dan juga tidak memiliki otot. Wajahnya yang begitu bersih walaupun tidak terlalu tampan tapi masih diatas standar.
Orang yang terlihat tidak berpengalaman dalam pekerjaan keras ingin mendaftar sebagai petualang.
"Ya saya ingin mendaftar sebagai petualang" Ucapku mengulangi apa yang aku katakan.
"Apakah anda yakin ingin mendaftar.. karena pekerjaan petualang sangat berat dan berbahaya" Balas Kirana dengan ramah.
Apa dia sedang mengkhawatirkan diriku ?
Walaupun aku seperti ini setidaknya aku bisa silat yang diajarkan oleh kakekku.. walaupun setelah memasuki SMA aku jarang berlatih namun aku sedikit percaya diri akan kemampuanku.
"Walaupun begitu aku ingin mendaftar sebagai petualang bagaimana pun juga aku mempunyai alasan sendiri yang tidak bisa aku katakan..Jadi terima kasih atas perhatianmu"
(Hmph Begitu percaya diri dia pasti sama dengan orang-orang tadi ingin tampil hebat untuk menggodaku)
Kirana mengambil sebuah kertas dan juga bola kristal.
Bola kristal ini memiliki corak pola yang sedikit berbeda dengan saat kami diperiksa di gerbang saat kami masuk.
"Tolong isi data diri anda disini dan lalu letak tangan anda diatas bola kristal ini"
Aku mengangguk dan mengisi data diri diriku di kertas yang sudah disediakan dengan cepat.
Setelah selesai aku meletakkan tanganku diatas sebuah bola kristal..
Seketika itu warnanya berubah yang awalnya hitam menjadi Berwarna biru tua dan ungu..
Lalu setelah itu Warna berubah lagi kuning keemasan lalu orange dan terakhir merah.
Apa artinya ini kenapa warna berubah terus menerus..
Apakah alatnya rusak setelah lama digunakan dan tidak diganti.
Aku melihat ke arah Kirana dia hanya terdiam dengan mulut terbuka.
Apakah aku harus ganti alat ini karena rusak.
"Ini luar biasa aku tidak pernah melihat ini terjadi sebelumnya" Ucap Kirana dengan nada tidak percaya.
"Apa artinya ini ?" Balasku dengan bingung.
"Itu berarti kau dapat memilih lima kelas yaitu Mage, Assassin, Archer, Guardian, Dan Knight" Balas Kirana dengan bersemangat.
Wow aku tidak menyangka aku punya bakat tersembunyi..
"Apa yang akan anda pilih sebagai class anda" Tanya Kirana kepadaku..
Aku bingung..
Class pertarungan jarak dekat akan sangat berguna karena aku bisa silat..
Tapi..
Aku ingin menjadi mage.. Karena mengeluarkan sihir pasti sangat keren..
Tapi jika memikirkan hal yang pasti kemungkinan Class pertarungan sangat berguna untukku.
Bagaimana jika..
"Aku pilih semua" Ucapku dengan bangga.
Kirana hanya diam.. (Apakah orang ini idiot)
"Anu tuan.. class tidak bisa di pilih semua harus salah satu"
"..."
Saat itu bola kristal tersebut merespon apa yang dikatakan Rei..
Lalu di depan Rei terdapat sebuah tulisan status seperti pada game rpg..
Disana terdapat data dirinya sama seperti apa yang dia tulis tadi namun disana juga terdapat hal yang mengejutkan..
...
Sementara itu...
"Aku tidak menyangka makanan disini enak" Ucap Rian dengan mengelus perutnya yang besar karena kenyang.
"Terima kasih atas bayarannya Drian" Ucap Iwan dengan bahagia.
"Ini tidak seberapa.. lagipula kita adalah teman"
Saat dia berkata itu Rian dan Iwan melupakan Rei di guild petualang..
Karena keidiotan mereka melupakan tujuan mereka..
"Kita lupa Rei" Ucap Rian dengan menampar jidatnya.
"..?" Drian hanya bingung..
"Kami akan kembali ke guild petualang" Ucap Rian dengan terburu.
"Kami lupa tujuan kami ingin mendaftar menjadi petualang" Sambung Iwan.
Drian hanya diam melihat mereka terburu buru berjalan keluar restoran..
Drian hanya tersenyum bahagia saat dia menemukan teman yang berani menantangnya walaupun orang-orang bahkan tidak berani menantangnya karena status keluarganya..
Rian dan Iwan tidak mengetahui bahwa Drian merupakan keluarga bangsawan yang sangat dekat dengan keluarga kerajaan.
Mungkin jika mereka mengetahuinya apakah sikap mereka akan berubah terhadap dirinya..
........
....
..
"Jalan menuju guild petualang ke arah mana ya ?" Tanya Iwan dengan bingung.
"Aku juga tidak tahu" Balas Rian dengan tersenyum kecut.
...
Bersambung..
Ruang Curhat Pemain..
"Apakah novel kita akan terkenal" [Rian]
"..." [Rei]
"..." [Iwan]
"Koq pada diam ?" [Rian]
"Moga aja terkenal.. jika tidak terkenal author kita mungkin akan berhenti membuat cerita kita" [Rei]
"Tidak~Aku pengen novel ini sampai kita menikah" [Rian]
"Siapa yang mau menikah denganmu" [Rei]
"..."
"..."
Suasana jadi buram..
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 143 Episodes
Comments
°| SapaSaya•
kalimat terakhir
"Suasana jadi buram" :v
2021-09-19
0
Fixcy Xi
apa aja yang penting ngetik
2021-07-22
0
🍀Cloveraska Araya❄
trio idiot lagi
2021-02-02
2