Kami bertiga duduk di dalam kereta kuda bersama Alex dan Rachel.
Namun ternyata di dalam kereta kuda juga ada orang lain selain kami.
Mereka berdua memakai jubah dengan kerudung yang ditutup sampai wajahnya hingga tak terlihat sosok wajahnya.
Aku menatap kearah Rachel dan dia mengangkat bahunya menandakan dia tidak tahu siapa mereka.
...
Sesuai janji Rian dia membagikan snacknya kepada Rachel dan Alex.
"Sebenarnya apa ini.. kenapa enak sekali" Ucap Rachel yang tidak berhenti memakan snack yang diberikan Rian.
"Ini cuma singkong yang digoreng lalu ditambahkan bumbu" Balas Rian dengan santai.
"Singkong ?"
"Apakah kalian tahu kentang?" Tanyaku kepada mereka.
Mereka mengangguk.
"Maka singkong ini satu keluarga sama kentang jadi tidak jauh berbeda"
Mereka mengangguk sekali lagi walaupun mereka masih bingung.
Namun selain mereka berdua temanku juga bingung. Aku yang melihat mereka cuma bisa mengerut keningku.
Bukankah ini ada di pelajaran biologi... Ah aku lupa mereka idiot.
...
Aku menatap kedua orang yang berjubah di dalam kereta karena sadar bahwa mereka melirik kami.
Aku menyenggol Rian untuk menawarkannya juga kepada mereka berdua.
"Apakah kalian juga mau ?" Tanya Rian sembari memberikan snack kepada mereka.
Mereka berdua menatap itu dengan seksama dan perlahan mengambilnya.
Saat mereka merasakan rasanya mereka sama dengan Alex dan Rachel cara mereka makan penuh dengan barbar.
Apakah di dunia ini makanan tidak terlalu enak ?
Hanya karena keripik yang umum ini saja telah membuat mereka senang.
Tunggu aku melihat potensi dagang disini.
hehehe..
"Kenapa kau tertawa seperti itu.. menakutkan" Ucap dengan Rian menatapku dengan heran.
"Terkadang kalau melihat Rei tertawa pasti ada niat licik" Sambung Iwan.
"Oi aku ini orang baik - baik"
"Tidak ada orang jahat bilang bahwa dia jahat" Balas Rian sambil tersenyum sinis.
"Oi"
Alex dan Rachel tertawa melihat kejenakaan kami.
"Kalian sangat dekat satu sama lain" Ucap Rachel kepada kami.
Kami bertiga langsung berjauhan untuk duduk.
"Aku bukan gay" Jawabku dengan cepat.
"Jika kau bertanya tentang novel seperti itu maka disini tidak ada" Sambung Rian.
"Eh ini novel ya ?" Tanya Iwan dengan bingung.
"Ya bukan itu maksudnya" Rachel menepuk jidatnya.
...
Lalu kami berbincang dengan Rachel tentang informasi yang tidak kami ketahui terutama dunia ini.
Nama Dunia ini adalah Kelieaner.. disini terdapat 3 Benua terbesar..
Benua Manusia Recall
Benua Berbagai ras Rastcall
Benua Iblis Demicall
Kalau nelpon gk di angkat miscall..
Maaf karena namanya diujungnya ada call jadi...
Ahem..
Kembali ke topik utama..
Benua Manusia terdiri dari tiga kerajaan..
Pertama Kerajaan Gainiver
Kedua Kerajaan Maister
Ketiga Kerajaan Huinester
Setiap kerajaan memiliki masalah internal masing masing jadi perseteruan masih sering terjadi.
Sekarang tempat yang kita tuju adalah Kota Kleinstar dimana itu terletak di kerajaan Huinester.
Dan untuk benua yang lain..
Masih aman damai untuk sekarang..
Walaupun Benua Iblis dan Benua manusia masih memiliki permusuhan..
Dan sepertinya juga dunia ini memiliki sistem seperti MMORPG..
Dimana semua kekuatan memiliki level dan job sebagai alat dasar kekuatan.
Untuk selebihnya tidak penting sekarang..
Walaupun masih banyak yang ingin aku tanyakan namun otakku masih belum mampu untuk menangkap semuanya.
Karena ini dunia lain jadi logika dunia modern tidak akan berfungsi disini.
Dan untuk kedua temanku yang mendengar penjelasan Rachel sudah K.O karena error.
Tanpa disadari waktu sudah menjelang sore...
"Kita akan bermalam disini" Ucap sang supir yang berada di depan.
Kami semua pun turun dari dalam kereta kuda.
"Apakah perjalanan menuju kota Kleinster masih jauh ?" Tanyaku kepada Rachel.
"Tidak jauh.. cuman satu hari perjalanan lagi, namun melanjutkan perjalanan pada malam hari sangat berbahaya" Jawab Rachel.
Aku mengangguk setuju dengan jawaban yang masuk akal itu..
"Kami akan menyiapkan tenda apakah kalian perlu--tenda"
Belum selesai Rachel berbicara Rian sudah mendirikan tenda modern yang dimana hal tersebut lebih cepat dan mudah daripada tenda zaman saat ini.
Aku mendekati Rian dan berkata...
"Apakah tidak apa - apa menggunakan tenda seperti ini.. nanti mereka curiga kepada kita kalau kita bukan berasal dari dunia ini"
Rian melihatku dengan bingung..
"Apa yang kau kuatirkan.. biarkan apa yang mereka pikirkan tentang kita. kenapa kita harus berusaha untuk membuat mereka berpikir kita berasal dari dunia ini"
"..."
"Lagipula pola pikir seperti tidak akan membuatmu menjadi baik"
"..."
"Cukup jadilah dirimu sendiri"
Sialan kata katanya penuh mutiara..
Bahkan matanya berbinar saat berkata seperti itu.
Dasar temanku ini.. sungguh..
"Kata - kata mutiara novel mana kau ambil"
"Itu kata kata dari lubuk hati kau tahu" Balas Rian dengan tidak senang.
"Terima kasih" Ucapku sambil tersenyum.
...
Setelah selesai mendirikan tenda kami lanngsung membantu yang lain dan tidak terasa malam berlalu..
"Biarkan aku yang memasak" Ucap Rian dengan percaya diri.
"Aku tidak tahu bahwa kau bisa masak" Balas Rachel tidak percaya.
"Biar tampangnya seperti inu sebenarnya dia bisa masak.. walaupun tampangnya tidak terlalu menyakinkan" Ucapku dengan tersenyum.
"Ya aku juga tidak percaya sebelumnya dia bisa masak" Sambung Iwan.
"Temanku pada jahat semua"
Rian memasak di tungku menggunakan bahan yang dimiliki Rachel dan menggunakan beberapa bumbu yang dia bawa.
...
"Apa ini?" Tanya Rachel dengan penuh rasa ingin tahu.
"Ini adalah Rendang" Jawab Rian dengan percaya diri.
"Rendang?!"
"Silahkan di makan"
Rian membagikannya semua kepada kami.
Rachel, Alex, Aku, Iwan, Sang supir, dan dua orang misterius tadi.. Karena kami satu kereta jadi mereka juga kebagian.
Mereka semua yang mencicipi Rendang merasa terkejut dengan rasa yang tidak biasa.
"Rasa ini tidak pernah aku rasakan dari seluruh kerajaan manapun" Ucap Rachel dengan jujur.
"Sungguh enak sekali" Sambung Alex yang berada disamping Rachel.
Kedua orang misterius itu juga terkejut namun tidak berkata apa apa.
"Hehe gimana aku juga membawa beberapa rempah dari kampung halamanku" Ucap Rian dengan bangga.
Rombongan kereta lain yang mencium bau rendang pada merapat ke tempat kami..
"Hei bau apa ini"
"Bau nya terasa enak"
"Bisa bagi sedikit gak bang"
Semua orang pada tergiur dengan bau nya.
Kami semua menjadi tidak enak saat makan di pandang dengan air liur yang menetes dari mulut mereka.
"Baik kami akan buatkan untuk semua orang disini tetapi bahannya kalian yang menyediakan dan juga kami akan meminta biaya satu silver" Ucapku kepada mereka karena tidak tahan.
"Oi apa yang kau lakukan aku tidak akan sanggup membuatkannya untuk semua orang" Bisik Rian yang ada di sebelahku.
"Tenang kami akan bantu.. lagipula jika kau berhasil bukankah kau akan menarik perhatian gadis dengan kemampuanmu" Ucapku dengan tersenyum licik.
Mata Rian menjadi bersemangat. "Saatnya shongeki" Ucap Rian dengan bersemangat.
Mendengar hal itu semua orang langsung mendatangi kami dengan memberikan bahan kepada kami dan juga koin satu silver.
Seperti yang diberitahu Rachel kepadaku mata uang disini menggunakan Emas Putih, Emas, Silver, Perunggu.
Satu silver sama dengan 100 Perunggu..
Jadi Harga rendang satu silver yang aku tawarkan tidak membebani mereka sama sekali karena mereka semua disini adalah petualang dan pedagang yang tidak kekurangan uang sama sekali.
Tapi bagi kami satu silver sangat berarti karena kami tidak ada uang sama sekali di dunia ini.
Begitulah Aku dan Iwan menjadi sibuk membantu Rian memasak karena masakan ini merupakan masakan khas indonesia jadi aku cukup familiar dengan bahan bahannya.
Walaupun bahan dagingnya sepertinya bukan sapi... walaupun begitu masakan rendang menjadi lancar tanpa kendala apapun.
Semua rombongan mendapatkan bagiannya masing masing..
Lalu setelah selesai memasak Aku, Rian dan Iwan terkapar kelelahan langsung terlelap tidur di tenda..
...
...
...
Bersambung...
Ruang chat pemain..
"Hei kenapa judul milik kita Tiga orang idiot pergi ke dunia lain" (Rei)
"Eh kita membahas ini lagi" (Rian)
"Ya bukankah ini aneh padahal kan orang idiot cuma dua orang.. seharusnya judulnya "Dikirim ke dunia lain bersama dua orang idiot".." (Rei)
"Panjang amat" (Iwan)
"Tapi kau benar" (Rian)
"Benarkan" (Rei)
Mereka semua mengangguk..
"Karena yang idiot cuma kalian berdua"(Rei)
"Karena yang idiot cuma kalian berdua"(Rian)
"Karena yang idiot cuma kalian berdua"(Iwan)
Eh ?
....
Suasana menjadi mencekam...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 143 Episodes
Comments
De'Ran7
sekalian dunia kuliner aja Thor😁
2022-09-10
0
Memet
Gak sadar mereka idiot 😓
2021-05-16
2
Freaking Scary Bread
Anjer tiba-tiba jadi Shogeki no Souma
2021-05-03
3