Tok. Tok. Tok.
Hellena mengetuk kamar Leanna beberapa kali tetapi tidak ada sahutan sama sekali. Saat ia pegang gagang pintu ternyata tidak terkunci, Hellena masuk ke dalam dan duduk di ranjang. Ia mendengar suara gemericik air dalam kamar mandi, ternyata Leanna sedang mandi.
Leanna keluar dari dalam kamar mandi sudah dengan pakaian lengkap dan hanya handuk yang masih dikepalanya untuk menutup rambut basahnya yang baru habis keramas. Saat melihat kearah ranjang membuatnya terkejut karena disana ada Hellena yang sedang duduk.
“Bu Elle,” seru Leanna menghampiri dan memeluknya. Hellena juga membalas pelukkannya.
“Lea kangen sama ibu.”
“Ibu juga kangen sama Leanna,” ucap Hellena.
“Gimana keadaan lea sekarang?" tanya Hellena membuat Leanna melepaskan pelukkannya dan melihat terkejut dengan pertanyaannya.
“B-bu E-elle tahu Lea sakit," kata Leanna terbata-bata.
“Ya, ibu tahu sayang dan ibu sendiri yang memakaikan kamu baju. Ibu ingin ikut ke rumah sakit buat nemani kamu tapi tuan melarang takut jika nyonya Sheilla pulang dan bertanya keberadaanmu," cerita Hellena menjelaskannya.
“Ibu juga mau tanya kenapa dengan tubuhmu dipenuhi dengan tanda merah yang seperti sudah membiru. Siapa yang melakukannya lea?" tanya Hellena mendesak.
Leanna masih diam dan menduduk, air mata yang sedari tadi ia tahan menetes juga akhirnya. Ia menangis, Hellena lalu memeluk untuk menenangkannya.
“Kalau lea belum siap cerita tidak pa-pa nak.”
“Tidak lea akan cerita.” Leanna menceritakan awal mulanya ia menyukai Ravindra dan mencoba menggodanya ternyata tidak berhasil juga sampai dimana ia berpikir memberikan obat perangsang dalam minuman Ravindra dan akhirnya melakukan hubungan terlarang.
'Darimana lea bisa tahu obat seperti itu.' pikir Hellena berucap dalam hati.
“Ini semua salah Leanna, bu. Tapi Leanna mencintai om Ravindra, lea ga bisa buat ngelupain cinta lea yang setiap saat semakin dalam," ucap Leanna dengan tangisannya.
“Lea ibu ingin bertanya, darimana kamu tau obat seperti itu?" Hellena akhirnya mengeluarkan pertanyaan yang sedari tadi sangat mengganjal dihati dan pikiriannya.
"Leanna men-cari n-nya di google bu," jawab Leanna gelagapan serta gugup.
"Ibu bener-bener ga nyangka, apa yang sudah kamu lakukan bener-bener salah nak," tukas Hellena berlinang air mata, tidak menyangka dengan jawaban yang diberikan Leanna. Baru 17 tahun sudah tahu obat seperti itu.
"Maafin lea bu, lea juga ga tahu bisa berpikir sampai sana," sahut Leanna dengan air mata yang bercucuran diwajahnya.
"Tapi nak, kamu salah mencintai tuan. Karena tuan suami nyonya Sheilla tante kamu sendiri, pikirkan perasaan nyonya jika mengetahui ini. nyonya bakal ngusir kamu dari sini, jadi ibu mohon lupain perasaan cinta kamu buat tuan," nasehat Hellena.
“Maaf bu, lea bener-bener cinta dan ga bisa ngelupain om Ravindra. Sebenarnya om Ravindra memberi lea penawaran," ujar Leanna yang akhirnya keceplosan.
“Penawaran, penawaran apa nak?" tanya Hellena penasaran.
“Emm emmm.”
“Cerita lea, jika kamu menganggap aku adalah ibumu.” desak Hellena memaksa Leanna untuk bercerita.
Bukannya apa, Hellena sudah menganggap Leanna seperti anak kandungnya, dan tulus menyayanginya.
“Om Ravindra memberi lea penawaran, jika lea tetap ingin mencintai dia dan tinggal di mansion Adams. Lea harus mengawasi tante dan memberikan laporan," jelas Leanna jujur tapi ada bagian yang tidak ia ceritakan. Karena takut jika Hellena tahu ia akan dibenci dan tidak dianggap lagi.
“Tapi nak, kamu tetap salah mencintai tuan.”
“Tapi bu, lea ga bisa buat ngelupain rasa cinta lea. Lea tahu kalau Lea masih 17 tahun sangat tidak cocok dengan om Ravindra yang dewasa.” Hellena tidak bisa juga untuk memaksa, karena disini mungkin pikiran Leanna masih belum dewasa untuk paham cinta sesungguhnya yang bagaimana.
“Tapi ibu mohon, jangan lakukan lagi hubungan terlarang yang kalian lakukan.”
“Iya bu, lea ga akan ngelakuin itu lagi," ucap Leanna berbohong kembali.’Maaf bu, mungkin nanti lea akan melakukannya lagi.’ucapnya dalam hati.
“Yaudah sekarang kita keringkan dulu rambut kamu, habis itu kita ke dapur masak bersama buat makan malam nanti.” ucap Hellena.
Hellena mengeringkan rambut Leanna dengan hair dryer. Setelah selesai mereka berdua langsung ke dapur dan memasak bersama untuk makan malam. Selesai lalu menghidangkannya dimeja makan. Disana sudah Sheilla dan Ravindra yang makan dalam diam dan tenang tidak ada aktivitas mereka yang seperti biasanya.
Leanna makan didapur dengan ditemani Hellena yang ikut makan juga, karena biasanya Hellena akan membawa makanan ke pavilium atau memasak disana. Karena di mansion memiliki dua pavilium yang satu khusus untuk Hellena sendiri sebagai kepala pelayan dan satunya lagi untuk pelayan lainnya.
****
Bersambung. . .
Follow juga ya!!
Like, comennt, rate 5. jangan lupa gifts+vote nya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 161 Episodes
Comments
Itin
cintanya kilat banget ya...
perasaan baru beberapa hari deh...
apa karna cinta monyet jadinya menggebu²?
2023-01-19
0
Ida Blado
ini ponakan gk tahu diri bgt
2022-03-13
0
Murni Agani
dilakukan lg plg tekdung😁
2022-01-30
1