Pagi hari jam menunjukkan pukul 08:00, seorang gadis terbangun dengan keadaan tubuh yang berada di dalam dekapan pria dingin tapi tampan. Gadis itu adalah Leanna, tidak bisa dibilang gadis lagi karena harta berharga miliknya sudah diambil oleh Ravindra suami tantenya Sheilla.
Leanna terbangun dengan keadaan tubuh yang lemas dan daerah kewanitaan terasa sangat nyeri. Akibat permainan tadi malam, Ravindra melakukan dengan sangat kasar. Leanna tidak tahu mereka melakukan sampai jam berapa, Ravindra mengeluarkan hingga beberapa kali sampai terpuaskan.
Ketika melihat pergerakan dari pria di sampingnya, Leanna kembali menutup mata untuk berpura-pura tidur. Sebenarnya dia malu dengan semua ini, karna telah membuat kesalahan besar yang suatu hari nanti akan ia sesali.
Ravindra mengerjapkan mata karena silau matahari menyilaukan, merasakan tangannya mendekap tubuh seseorang lalu melihat kesamping, tampak kaget mengetahui yang ia dekap ternyata Leanna.
Saat membuka selimut tambah membuat terkejut, di dalam selimut dirinya sama sekali tidak memakai apapun sama seperti Leanna. Mereka berdua sama-sama tidak memakai sehelai benangpun.
“Sebaiknya aku membersihkan diri dulu." Ravindra segera turun dari tempat tidur, menuju kamar mandi.
Setelah Ravindra berada di kamar mandi, Leanna bangun dengan cepat memungut pakaiannya yang berserakan dimana-mana. Baju yang tidak layak lagi untuk dipakai tetap ia ambil dan segera keluar dari kamar.
Sampai dibawah terlihat tidak ada orang dan untunglah kamarnya juga lumayan tidak dekat dengan dapur. Saat sampai Leanna langsung masuk, mengunci pintu. Lalu menuju ke kamar mandi.
Di dalam kamar mandi Leanna berdiri di depan cermin, melihat pantulan dirinya. Leher dan disekitar dada di penuhi dengan tanda merah hampir kebiruan. Leanna mengusap rambutnya kasar, menangisi yang terjadi dengan dirinya. Berendam di dalam Bathup masih dengan menangis, membuat tubuhnya melemah dan akhirnya pingsan.
.
.
Ravindra keluar dari dalam kamar mandi, melihat ke arah ranjang yang ternyata sudah kosong. Lalu beralih menatap lantai sudah tidak ada lagi baju berserakan. Seakan tidak perduli Ravindra memakai setelan pakaian kantor. Hari ini akan ada meeting lagi dengan perusahaan Widjaja.
Setelah selesai Ravindra turun ke bawah untuk sarapan terlebih dahulu, karena meeting juga di mulai jam sepuluh. Masih ada waktu untuk mengisi perut. Perlu di ketahui Ravindra bukan tipe orang yang akan melewatkan sarapan pagi. Terkecuali saat keaadan darurat atau sudah tidak bisa di tunda.
Saat sedang asik mengunyah roti, Ravindra mendengar suara Hellena mengetuk-ngetuk dan memanggil nama Leanna. Tidak perduli Ravindra meneruskan makannya, tetapi saat sudah selesai sarapan ingin keluar menuju mobil, Hellena memanggilnya.
“Tuan tunggu," panggil Hellena menghentikan langkah Ravindra.
“Ada apa Hellena?" tanya Ravindra.
“Tuan, tolong saya. Sedari tadi saya mengetuk pintu kamar Leanna tidak ada sahutan sama sekali dan pintunya juga terkunci," kata Hellena.
“Mungkin saja dia masih tertidur," sahut Ravindra.
“Tidak mungkin Leanna masih tidur tuan, apalagi ini hari selasa masih hari sekolah," tukas Hellena.
“Jangan terlalu memikirkannya Hellena, mungkin saja dia sudah berangkant," Ravindra masih kekeh dengan berbagai alasan.
“Tidak tuan, saya tahu Leanna. Sebelum berangkat dia mengambil makanan lebih dulu untuk mengisi wadah bekalnya. Saya mohon tuan bantu saya.”
“Tapi saya ada meeting penting pagi ini.” ujar Ravindra.
Hellena masih memohon pada Ravindra agar membantunya, karena dia yakin bahwa Leanna masih berada di dalam kamar. Ravindra akhirnya membantu Hellena, merasa khawatir juga dengan Leanna. Mereka berjalan bersama menuju kamar Leanna mencoba mengetuk kembali pintu tersebut.
****
Bersambung. . .
Follow juga ya!!
Like, comennt, rate 5. jangan lupa gifts+vote nya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 161 Episodes
Comments
Ara
othorrr knp si leanna dibuat kek jalangg
2022-01-18
0
Hesti Pramuni
mm... tau ah..
2021-11-07
0
Hanni
klo gk berani ambil resiko mangkanya jangan pernah coba².....😬😬😬
2021-10-31
0