Waktu menunjukkan jam setengah tiga sore. Leanna sudah rapi dengan pakaian baju ganti yang kemarin dibawakan Ravindra. Sore ini ia akan pulang, tetapi menunggu pak Doni datang menjemputnya, ini perintah dari Ravindra sendiri.
“Assalamualaikum non.”
“Waalaikumsalam pak.”
“Non udah siap semua ini barangnya?"
“Udah pak, maaf ya pak Leanna ngerepotin.”
“Ga pa-pa atuh non, sudah jadi tugas saya.”
Sepanjang perjalanan Leanna hanya diam saja dan matanya memandang keluar jalanan sore selalu macet karena waktunya pulang sekolah belum lagi orang kantor yang pulang juga. Jadi membuat jalanan macet dan menyetir harus pelan-pelan juga hati-hati agar tidak terjadi kecelakaan.
Selama perjalanan juga Leanna memikirkan sikap Ravindra padanya yang kadang baik, kadang dingin. Mungkin nanti ia akan terbiasa dengan sikap Ravindra.
Mobil pun akhirnya berhenti di mansion besar Adams, Leanna pun turun dari dalam mobil dengan membuka pintu sendiri karena ia merasa tidak sopan dibukakan pak Doni yang sepertinya seumuran dengan Almarhum ibunya.
“Makasih ya pak Doni," kata Leanna.
“Sama-sama non, ini biar barangnya saya bawakan ke dalam," ujar pak Doni.
“Ehh, gausah pak. Biar lea bawa sendiri aja.” sergah Leanna membawa barang lalu masuk ke dalam.
Didalam mansion sudah ada Sheilla yang sedang duduk di sofa sambil membaca majalah barunya, ia mendengar suara mobil diluar. Dipikiran Sheilla suara mobil itu, mobilnya suaminya Ravindra tapi setelah melihat siapa yang datang membuatnya naik pitam.
“TUNGGU!" seru Sheilla menekan setiap kata.
Leanna berhenti melangkah ingin menuju kamar, saat mendengar suara tantenya. Dia pikir tantenya tidak ada dirumah karena biasanya memang Sheilla selalu berada dibutik ternyata sekarang berada dirumah dan berdiri depannya dengan wajah garangnya. Seperti ingin memakan Leanna hidup-hidup saja.
Sheilla bertepuk tangan melihat keponakannya.”Enak ya yang habis nginep dirumah temannya, dasar gatau diri. Udah berani ga ijin ya,” ucapnya.
“Tapi tante, lea udah ijin sama om Ravindra.” ucap Leanna berbohong karena sudah tahu arah pembicaraan tantenya.
‘Pasti om Ravin yang bilang. Jadi aku ikutin aja alurnya.’ batin Leanna yang paham akan alurnya.
“HEH..." teriak Sheilla. “Dengar ya yang ngasih tumpangan kamu tinggal disini saya bukan suami saya. Jadi kamu harus ijin dulu sama saya,” ucapnya lagi melanjutkan perkataannya.
“Iya tante, maafin lea. Lain kali kalau lea nginep, lea akan ijin dulu sama tante.” Leanna menduduk takut akan teriakan nyaring tantenya.
Sedangkan dibalik tembok Hellena menatap kasihan sama Leanna yang dimarahi sama nyonya Sheilla. Ingin kesana tetapi ia tidak mempunyai keberanian yang cukup, ia tahu yang bisa memecatnya hanya tuan Ravindra. Tapi ia hanya tidak bisa dan takut jika membela Leanna, Leanna akan disakiti sama nyonya Sheilla. Memang selama tinggal disini Hellena tidak pernah melihat nyonya Sheilla menyakiti pelayan disini cuman selalu marah-marah dan memerintah seenaknya.
“Sekali lagi kamu ga ijin, silahkan kamu angkat kaki dari mansion ini. NGERTI KAMU!" ucap Sheilla menekan diakhir kata.
“Dan satu lagi saya tidak akan memberi mu uang jajan, kalo kamu pengen uang silahkan kerja sendiri. Jangan taunya cuman numpang aja.”
“Iya tante, lea ga akan minta uang sama tante. Lea akan cari kerja," tukas Leanna.
“Sana kamu. Oh ya, jangan lupa masak buat makan malam. Bantu Hellena memasak, karna Bi Surti pulang kampung.”
“Iya tante, lea akan bantu. Tapi lea permisi ke kamar dulu buat mandi sama istirahat.” pamit Leanna melangkah kembali menuju kamarnya.
****
Bersambung. . .
Guyss, baca juga cerita baruku
-Suamiku Posesif (Adam & Alina)
-My best friend's Daddy is my husband
-Pengawal Tampan Nona Judes
Langsung buka profil ku💓
Follow juga ya!!
Like, comennt, rate 5. jangan lupa gifts+vote nya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 161 Episodes
Comments
timbuljaya
Sheila....sheila....hati" jgn pede...suamimu sdh tau tingkahmu hy msh diam blm bertindak.
2023-01-31
0
Hesti Pramuni
mm...
2021-11-07
0
user alone
lalalalal....
2021-08-09
0