Hari sudah berganti malam, Leanna masih di berangkar tempat tidur rumah sakit, memandangi Ravindra yang fokus mengetik di laptop nya.
"Emm, om Ravindra."
"Ada apa Leanna?"
"Lea minta maaf udah buat om jadi harus bekerja dirumah sakit."
Ravindra menoleh sebentar kearah Leanna."Ya tidak masalah," ucapnya dingin.
"Eungg, bolehkah lea tidur minta dipeluk," cicit pelan Leanna.
"Tidak saya sibuk, tidurlah cepat. Besok pagi saya tidak bisa menemani kamu dirumah sakit, karena ada meeting penting jam sepuluh. Sorenya kamu akan di jemput sama Doni," kata Ravindra masih fokus menatap layar laptop.
"Emm," Leanna berbalik badan membelakangi Ravindra. Memejamkan matanya berusaha untuk tidur tapi tidak bisa juga. Ia juga membolak balikan badan tetap tidak bisa.
Ravindra tahu akan itu, tetapi masih mendiamkan. Tapi saat mendengar krasak krusuk dari tempat tidur membuatnya terganggu juga.
Awalnya tidak perduli menjadi perduli karena tidak bisa konsentrasi. Ravindra bangkit menaruh laptopnya terlebih dahulu di meja, baru ia berjalan menuju berangkar Leanna.
Ravindra merebahkan tubuhnya disebelah Leanna yang membelakanginya dan memeluk pinggang Leanna. Leanna yang merasakan tangan seseorang memeluknya menjadi sedikit kaget.
"Om-,..."
"Tidurlah, saya akan peluk kamu dan jangan berpikir yang macam-macam." sela Ravindra memotong ucapan Leanna.
Leanna mengangguk, masih dengan membelakangi Ravindra. Ia menyadarkan kepalanya di dada bidang Ravindra, lalu memejamkan matanya. Tidak lama terdengar suara dengkuran pelan menandakan Leanna sudah tertidur.
"Cepat sekali gadis ini tertidur, coba tahu sudah dari tadi aku memeluknya agar cepat tertidur dan aku bisa mengerjakan pekerjaanku." pgumannya pelan.
Ravindra dengan pelan melepaskan tangannya dari pinggang Leanna. Ia turun juga dengan pelan agar tidak menganggu tidur Leanna. Sampai di sofa Ravindra memangku laptopnya kembali dan mengerjakan kembali pekerjaan.
Tidak terasa matanya mengantuk, Ravindra mematikan laptop. Lalu membaringkan tubuhnya di sofa dengan selimut menutupi tubuhnya. Untunglah ia ingat untuk membawa selimut.
.
.
Keesokan paginya Leanna terbangun saat mendengar bunyi pintu ruang rawatnya dibuka dari luar oleh dokter. Leanna membuka matanya saat dokter sudah di dekat berangkarnya.
“Selamat pagi nona Leanna," sapa dokter tersebut.
“Pagi dokter," balas Leanna menyapa balik dengan tersenyum manis.
“Saya periksa dulu ya nona.”
“Silahkan dokter.”
Dokter tersebut pun melakukan pemeriksaan pada Leanna.
“Keaadaan nona sudah baik-baik saja.”
“Jadi sore ini saya sudah bisa pulang dok?"
“Iya nanti sore nona sudah boleh pulang.”
“Terima kasih dokter.”
Dokter tersebut mengangguk.”Kalo begitu saya permisi dulu, masih ada pasien yang harus saya periksa.”ucap dokter, lalu keluar dari ruang rawat inap Leanna.
Setelah dokter tersebut keluar, Leanna mengalihkan pandangan ke sofa yang ada diruangannya. Ia melihat disana Ravindra masih tertidur nyenyaknya, Leanna melihat jam didinding sudah menunjukkan pukul 08:50 dan ia ingat jam sepuluh Ravindra akan ada meeting penting karena tadi malam Ravindra memberitahunya.
Leanna berusaha bangun dari berangkar dengan hati-hati karena infus masih terpasang di tangannya. Perlahan ia berjalan menuju dimana Ravindra masih tertidur, memandangi wajah tampan itu yang sangat dingin tertidur dengan damainya.
“Apa aku salah mencintai suami tanteku.” guman pelan Leanna.
“Entahlah aku begitu mencintainya bukan karena om Ravin sangat kaya tapi. Mungkin mencintai seseorang tidak butuh alasan. Itulah yang aku rasakan saat ini," Leanna berguman kembali.
“Om bangun.” Leanna mengoyang-goyangkan lengah berotot Ravindra.
Ravindra merasakan lenganya digoyang-goyangkan seseorang, membuatnya membuka mata. Dan yang ia lihat wajah Leanna berada tepat didepannya.
“Jauhkan wajahmu," ucap Ravindra.
“Ehh!” Leanna segera menjauhkannya.
“Jam berapa?” tanya Ravindra.
“Emm, jam sembilan.” jawab Leanna.
Ravindra bangun dan masuk ke kamar mandi untuk membersihkan dirinya. Setelah Ravindra sudah berada di kamar mandi, Leanna berdiri kembali berjalan menuju ke berangkarnya.
****
Bersambung. . .
Follow juga ya!!
Like, comennt, rate 5. jangan lupa gifts+vote nya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 161 Episodes
Comments
Qaisaa Nazarudin
Diihh dasar bocil,padahal sebelum dibobol biasa aja tuh tidur sendirian,gak ada yg meluk🤦🏻♀️🤦🏻♀️
2023-02-03
0
Murni Agani
ya salah cinta ama suami tante sdr tp kl tanteny shella gak salah😂
2022-01-30
0
Nita Anjani
haduhh Lea mending kamu mundur aj deh dari padah kamu ngga di anggep ad. karna memang kamu yg salah udah merendah kan dirimu sendiri ap km ngga merasa sakit hati di perlakukan ke gitu
2021-11-11
0