Dua hari berlalu setelah mereka pulang dari jalan-jalan waktu itu.
Seperti biasa setiap pagi Alvand selalu menunggu Della mengantar Rafa kerumahnya.
Hari itu Alvand memberanikan diri mengajak Della kesekolah bersamanya.
"Dell, berangkat kesekolahnya bareng aku aja.
Kebetulan kita searah."
"Nggak usah mas, nanti ngerepotin.
"Nggak ngerepotin kok, aku malah senang.
"Ya udah kalau gitu.
Tapi beneran nggak ngerepotin kan..?
"Jawab jujur, atau boong..?
udah ayuuuuk."
Perintah alvand, sambil mendorong pundak Della menuju ke mobil.
Kemudian mereka berangkat bersama.
Semenjak hari itu Alvand dan Della semakin dekat saja.
Bahkan dia juga hampir tiap malam bertamu kerumah Della.
Dengan modus ingin bermain dengan Rafa.
Dina cukup paham dengan maksud dan tujuan Alvand sebenarnya.
Dina sama sekali tidak keberatan, karena dia juga menyukai Alvand kalaupun berpacaran dengan Adik nya itu.
Della juga sangat senang Alvand sering main kerumahnya.
Karena tiap kali kerumah Della ,Alvand bisa menjadi guru baginya ketika dia sedang kesulitan dalam mengerjakan tugas sekolah.
Terutama dibidang mata pelajaran matematika.
Dulu Alvand termasuk siswa paling pintar semasa SMA.
Berkat Alvand semua tugas sekolah bisa terselesaikan dengan benar oleh Della.
Della merasa beruntung bisa mengenal Alvand lebih dekat, dia merasa seperti mempunyai seorang kakak laki-laki.
Berbeda dengan Alvand.
Baginya perhatian yang dia berikan pada Della bukan lah perhatian seorang kakak pada adiknya.
Tapi perhatian dengan harapan agar cintanya tidak bertepuk sebelah tangan.
Hingga pada suatu hari, Alvand berencana akan mengungkapkan perasaan yang sesungguhnya pada Della.
Malamnya Alvand mengajak Della pergi makan malam diluar.
Dengan senang hati Della menerima ajakan Alvand.
*****
Malam itu Alvand menjemput Della kerumahnya.
Dengan memakai balutan mini dress berwarna putih tanpa lengan, sepatu high heel dan sebuah tas tentengan di tangannya membuat Della terlihat sangat anggun malam itu.
Alvand kembali terpesona melihat penampilan Della.
Tidak menunggu lama merekapun berangkat menuju sebuah Cafe yang sudah di booking oleh Alvand sebelumnya.
Jantungnya berdegup sangat kencang membayangkan akan mengutarakan perasaan pada Della.
Sesekali dia melempar pandangan pada Della yang duduk disampingnya.
Tapi Della tidak menyadari itu, dia terus saja sibuk dengan ponselnya.
Kemudian sampailah di Cafe yang mereka tuju.
Alvand mebawa Della masuk , dan duduk di tempat paling romantis yang sudah Alvand pesan sebelumnya.
Pelayan Cafe itu menghampiri mereka dan memberikan buku daftar menu makanan.
"Mau pesan apa Dell..? tanya Alvand.
"Terserah mas saja.. "jawab Della .
kemudian kembali fokus pada ponselnya.
Akhirnya Alvand sendiri yang memilih makanan apa yang akan dipesannya.
Beberapa menit kemudian seorang pelayan datang dengan membawa makanan yang dipesan Alvand tadi.
Della masih saja berkutat dengan ponselnya. Sampai dia tidak menyadari makanan sudah tertata rapi diatas meja didepannya.
"Dell,.. makanannya sudah datang,ayo dimakan ..!
"Iya mas..
Mas makan saja dulu..." jawab Della tanpa menoleh pada Alvand sedikitpun.
Ada sedikit rasa kecewa dihati Alvand melihat sikap Della yang mengacuhkannya.
Sambil menyantap makanan ,sudah berapa kali Alvand memperhatikan Della.
Dia masih saja cengengesan sambil chatingan entah dengan siapa.
Alvand mulai merasa kesal.
"Sebenarnya kamu lagi chatingan sama siapa sih Dell.?
Serius amat dari tadi.. ?" tanya Alvand sambil menaruh sendok dan garpu dengan kasar.
Della sama sekali tidak menyadari pertanyaan Alvand.
Malah tiba-tiba saja dia histeris kegirangan.
"Haaa aku ditembak..
Mas aku ditembak sama Ronald mas. akhirnya perasaan ku dibalas juga.. " terlihat senyum dan tawa bahagia dibibirnya.
Mendengar ucapan Della barusan, perasaan Alvand mulai tidak karuan.
Ada rasa sedih dan kecewa berkecamuk di hatinya.
"Siapa Ronald...?tanya Alvand, dengan nada suara mulai bergetar.
"Cowok yang paling populer disekolahku.
Aku juga sudah lama menyukainya mas.."
Tanpa Della sadari raut wajah Alvand sudah berubah.
Sakit sekali hatinya mendengar penuturan della.
Disitu dia menyadari bahwa ternyata lelaki yang disukai Della bukanlah dirinya.
Melainka orang lain yang barusaja menyatakan cinta pada Della lewat pesan whatsapp.
Ditengah kekecewaan Alvand itu,tiba-tiba datang 4 orang gadis menghampiri tempat mereka duduk.
Ternyata para gadis itu adalah teman-teman Della.
Namanya Karin,Lala,Intan dan Sindy.
"Della sama siapa loe kesini...?" tanya gadis-gadis itu sambil melirik ke arah Alvand.
"eh kalian,sejak kapan disini...?
"Baru aja nyampe,dan langsung aja kita ngeliat loe duduk disini. "jawab Karin.
"Ini cowok lu ya dell..?"bisik Sindy pada Della.
"Duh ganteng bangeeettt,, " seru mereka sedikit berbisik.
"eh bukan bukan... ini namanya Mas Alvand.
Bukan pacar aku.
Kita tetanggaan.
Mas Al orangnya baik, dia udah aku anggap kayak abang sendiri."
"Tapi kok kalian sekarang kayak lagi dinner romantis ya.?kayak orang lagi pacaran gitu." tanya Sindy curiga.
"ah gak kok.
Cuma makan malam biasa aja." jawab Della santai, karna memang sedari tadi dia tidak pernah sekalipun memperhatikan keromantisan tempat itu.
Padahal dengan susah payah dalam beberapa hari ini Alvand mencoba membooking tempat itu.
Karena tempatnya memang paling banyak diminati.
Barulah kemaren malam Alvand berhasil membookingnya.
Ternyata pernyataan Della barusan lebih menyakitkan lagi terdengar ditelinga Alvand.
Della sama sekali tidak menghargai usahanya.
Betapa susahnya Alvand mencoba menghilangkan kekecewaan dihatinya saat itu.
"Kenalin ke kita-kita dong Dell." bisik Intan.
Kemudian Della memperkenalkan Alvand pada teman-temannya.
"Mas kenalin ini teman-teman Della..."
Dengan terpaksa Alvand menyalami semuanya.
"Saya Alvand.. " ucapnya memperkenalkan diri.
Gadis-gadis itu langsung berebut menjabat tangannya,kemudian menyebutkan nama mereka satu persatu.
Saat itu suasana hati Alvand sudah tidak lagi dalam keadaan baik.
Ditambah lagi mendengar obrolan Della dan teman-temannya semakin membuat hati Alvand sakit.
" Guys tau gak,aku ditembak sama Ronald lo."
"'Oh ya.. terus.. terus loe jawab apa..?
"hmmmmm.... Aku terima doong... " jawab Della sambil tertawa bahagia.
"Ciee ciee yang baru jadian..." goda teman-temannya.
Lama-lama disana membuat mood Alvand semakin buruk.
Dia juga merasa sudah tidak dianggap disana.
Niatnya untuk menyatakan Cinta pada Della terpaksa dibatalkan.
Sindy ternyata memperhatikan wajah kesal Alvand.
Alvand lalu pergi meninggalkan Della yang sedang asik bersama teman-temannya.
Bahkan Della sampai tidak menyadari bahwa Alvand sudah tidak lagi disana saat itu.
******
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 109 Episodes
Comments
Bundanya M Arya
kasihan mas Al semoga ajah kdepannya klian berjodoh Amiin lanjut tour
2022-04-05
0
Erma Yanti
sakit hti alvand...😭
2022-03-17
0
nil
pe ak
2021-12-28
0