Sesampainya dirumah Dina lansung keluar dari Mobil.
Bu Ningsih segera menghampirinya.
"Bagaimana pemakaman Ibu mu Din, apakah berjalan lancar.?"
"Alhamdulillah berjalan lancar Bu.."
"syukurlah.
kamu yang sabar ya nak, Allah sayang Ibumu.
Sambil mengusap pundak Dina, mata Bu Ningsih tertuju pada gadis cantik di samping Dina.
Gadis itu terlihat murung dan sedih.
"Ini Adik mu din.? tanya bu ningsih.
"Oh iya Bu..
Kenalkan ini adik saya Della.
Della ini bu ningsih pemilik kontrakan Mba.. " ucap Dina memperkenalkan.
Della dan Bu Ningsih pun bersalaman.
"Della saya bawa kesini tinggal sama saya Bu, karena enggak mungkin saya tinggal dikampung sendirian.
"Itu lebih baik Dina..
Kamu memang Kakak yang bertanggung jawab."
Merekapun berjalan masuk kedalam rumah. Sampai di dalam rumah, Dina mengantar Della ke kamarnya.
Della langsung merebahkan tubuh nya di atas kasur.
Kesedihan mulai menyelimutinya kembali.
Dia mulai lagi teringat akan Ibunya.
Diruang tamu, Bu Ningsih dan Dina asik bercerita tentang mendiang Ibunya.
"Dina sangat kasihan sama Della Bu.
Dia sangat terpukul sekali kehilangan Ibu kami.. " air mata Dina menetes mengingat Della.
"Itu hal biasa Dina.
Siapa yang tidak sedih jika kehilang Orang Tua mereka.
Kamu rajin-rajin saja menghiburnya,perlahan kesedihannya akan menghilang.
Dan juga sesekali coba ajak della berkunjung kerumah Ibu, biar nanti Ibu juga coba menghiburnya.
" Baik Bu".. balas Dina.
Hingga akhirnya setelah itu Bu Ningsih pamit pulang.
****
Tiga hari kemudian.
Dina pergi mengantarkan Della mendaftar kesekolah yang baru di Jakarta.
Dina juga sudah bisa kembali bekerja seperti semula.
Dia dan suaminya sama-sama bekerja sebagai kariawan disebuah perusahaan swasta.
Sebelum berangkat kerja, biasanya Dina menitipkan putranya Rafa yang baru berumur 3 tahun dirumah Bu Ningsih sampai dia pulang dari bekerja.
hari ini juga begitu.
Sebelum berangkat Dina berpesan pada Della..
"Dell nanti pulang sekolah, kamu jemput Rafa Dirumah Bu Ningsih ya..!
"Baik mba.." jawab della.
Setelah Kakaknya pergi, Della langsung berjalan memasuki kelas nya.
Sekolah yang baru, Guru baru dan Teman-teman yang baru.
Della mencoba membaurkan dirinya dengan suasana kelas yang baru itu.
Teman-teman sekalas itupun sangat baik padanya.
Della cukup merasa senang hari ini.
Pulang sekolah Della langsung menjemput Rafa kerumah Bu Ningsih.
Bu Ningsih mengajak Della main dulu dirumahnya karna Rafa belum mau diajak pulang.
Della dan Bu Ningsih duduk sambil berbincang-bincang.
Mereka asik bertukar cerita satu sama lain. Sesekali mereka tertawa terbahak-bahak jika ada cerita yang lucu.
Della sampai rindu kembali akan sosok Ibunya.
Hingga akhirnya Rafa sendiri yang mengajak della pulang.
Sepeninggalan Della, Bu Ningsih menghembuskan nafasnya berat.
"huffttt... Kasihan sekali anak itu,diusia yang masih sangat muda dia harus kehilangan orang tuanya." ucap Bu Ningsih.
Keesokan harinya Della melakukan aktifitas seperti biasa.
Pulang sekolah langsung menjemput Rafa. Begitu seterusnya.
Bu Ningsih juga sudah mulai dekat dengan Della sama seperti dengan Dina.
Hari demi haripun berlalu.
Sudah Satu Bulan lamanya Della menjalani hidupnya yang baru di kota Jakarta.
Dia sudah mulai melupakan kesedihan akan kepergian Ibunya.
Disekolah ada seorang Siswa yang sudah lama memperhatikannya.
Siswa itu bernama Ronald.
Ronald adalah siswa yang cukup populer di Sekolah itu.
Bukan hanya karena wajahnya yang tampan,Tapi dia juga pintar.
Tidak heran jika banyak wanita yang mengidolakannya.
Setelah 1 bulan sering memperhatikan Della, Ronald akhirnya memberanikan diri mendekati Della.
Dia mulai mendekati dengan meminta perkenalan.
Pagi itu saat Della memasuki Gerbang Sekolah, Ronald mengikutinya dari belakang dan kemudian memanggilnya.
"Hai..Anak Baru......!
Della menoleh kebelakang.
Dilihatnya seorang siswa berlari kecil kearahnya.
Setelah dekat..
" Hai..boleh aku berkenalan denganmu.?
Namaku Ronald,nama kamu siapa.? "sambil mengulurkan tangannya pada Della.
"Nama ku Della.. "
Della menjabat tangan Ronald sambil tersenyum.
Senyum manis Della cukup menggetarkan hati Ronald.
Ronald membalas dengan tersenyum lebar.
"Oh ya Della... sebenarnya aku sudah lama memperhatikanmu.
tapi malu untuk berkenalan.
"Kenapa harus malu..?" tanya Della.
"Entahlah..
Mungkin karena kamu terlalu cantik.. " Ronald kembali tersenyum menggoda Della.
"Oh ya.. boleh aku minta nomor telfon mu.?
"hmmmm... boleh.. "
Della memberikan nomor telfonnya.
Setelah mendapatkan nomor telfon Della, Ronald pamit pergi.
"Terima kasih Della.
Nanti aku akan menghubungimu.
kalau gitu aku duluan ke kelas ya.. " pamit Ronals.
" iya sama-sama.." jawab Della sambil mengangguk.
Kemudian Ronald berjalan mendahului Della menuju kelasnya.
*********
NB : maaf bila ada kesalahan kata, dan jika penokohan tidak sesuai dengan ilustrasi pembaca.
mohon agar dimaklumi, karena ini adalah karya novel perdana author... 😇
JANGAN LUPA juga LIKE DAN VOTE nya ya...👍
pemeran : (Ronald)
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 109 Episodes
Comments
Heryadi Jericho
good
2022-07-07
1
Bundanya M Arya
lanjut bikin penasaran mbk
2022-04-05
0
Zultahta Diego
good, oke2 buangt sich!!!
2022-03-30
0