part 17

"Kita mau ke mana nyonya?"

"kita mau ke suatu tempat. Sudah ayo cepat"

sambil berlari-lari kecil menuju garasi mobil.

Ke suatu tempat? apaaa, mau ke rumah sakit yah? pikirku bingung.

Kami tiba di mobil nyonya Rika.

Disana Aku melihat tuan andre tengah duduk di bangku belakang dengan kondisi tubuh yang lemas. pucat. sambil menutup mata. aku tidak mengerti apakah dia dalam keadaan pingsan atau tidur.

"Indah kamu bisa nyetir kan?"

"Bisa nyonya" 

"Ok"

Lalu nyonya Rika memberikan kuncinya kepadaku dan men-set google maps ke arah tujuan kemudian melengketkannya tepat di samping setir (sudah ada gantungannya) aku dengan cepat meyalakan mobil lalu kami berangkat. meninggalkan rumah tanpa diketahui satu orang pun pelayan disana kecuali satpam.

"Indah! kamu ikutin saja arahan maps itu yah?"

"Baik nyonya"

Ku lirik handphone di samping setir dengan tujuan jakarta selatan perumahan hills clutser.

Mengapa tujuannya tidak kerumah sakit?

Sebenarnya tuan andre ini mau di bawa kemana sih? Duuuuh! wanita ini tidak bisa menjelaskannya dengan jelas. Sudahlah ikutin saja dulu. Entar! Juga akan tau.

namun! sekilas ku lihat dari kaca spion tengah (convex mirror). Dahi tuan andre terus mengeluarkan keringat! hingga nyonya Rika terus me-lapnya berkali-kali. di wajah nyonya Rika terpancar rasa ke khawatiran dan ke galauan yang dalam seorang ibu saat harus menghadapi anaknya yang sakit..

"Indah bisa cepat sedikit"

"Iyah nyonya"

Aku menambah kecepatan dari 70km/jam hingga 90km/jam. Aku sedikit takut menaiki mobil di atas 100km/jam. takut tidak stabil. Namun mobil nyonya Rika sangat enak dan canggih, berbeda dengan mobil dina sahabatku yang biasa aku bawa.

Dalam perjalanan, Tiba-tiba aku teringat dengan sahabatku itu.

Aku sangat merindukannya. Aku bisa menyetir mobil berawal dari dina yang terus mendesakku. agar aku belajar naik mobil.

--------(Sejarah bisa nyetir! Mengulang sedikit cerita yah)-----

Dulu teman-temanku banyak yang kepo. "Mengapa si indah itu bisa bawa mobil, dia kan gak punya mobil hidupnya saja susah"

Biasalah manusia-manusia bigos (biang gosip) kerjaan mereka tidak ada lagi selain menggosipin orang. Temanku banyak. namun, Hanya dina, teman yang banyak membantuku. Meskipun dia anak orang kaya. kuliah pulang pergi naik mobil. Tapi dia tidak sombong dan sangat nyaman berteman denganku sebaliknya aku pun begitu. Dulu waktu libur smesteran sangat panjang. Pagi sampai sore aku mengambil jadwal bekerja di resto. Sore sampai malam aku kosong. Aku mengisinya dengan mencari kerja sampingan. Terkadang menemani mama keliling gang, dor to dor mencari jahitan. Membantu catringan-catringan kecil tapi jarang-jarang ada. Sampai cuci piring di hajatan (pesta). shift an sama mama. mama pagi. Aku malam. Kalau ada orderan hajatan cuci piring begitu. Mama pasti minta cuti sama majikannya. Yang sekarang menjadi majikanku.

upahnya sampai jutaan paling murah 500 ratus ribu. Lumayan buat tambah-tambah jajan. Terkadang aku juga ingin membeli baju dan nongkrong bersama dina. Aku malu terus-terusan di bayarin sama dina. Paling tidak! untuk makanku saja aku bisa bayar sendiri. Sebab itu! aku mau saja kalau di suruh-suruh sama dina. Entah sampai kapan nasib badan ini berhenti menjadi pembokat alias pembantu.

Pernah suatu ketika ada hajatan. Tiba-tiba Dina datang kerumahku ingin mengajak jalan. Biasalah. anak itu kalau tidak jalan-jalan, pasti pacaran..

"Assalamualaikum! Tanteee! indah ada?" mama sudah sangat mengenal dina.

"Waalaikumsalam, dia lagi cuci piring din"

Teriak mama dari kamar yang sedang beberes kamar.

Dina langsung saja masuk menuju tempat cucian piring sambil mencari dari kamar ke kamar. Rumah kami kecil jadi tidak sulit menemukan manusia di dalamnya.

"Cuci piring dimana tante? gak ada tuh?"

Mama keluar menemui dina.

"Cuci piring di hajatan din. Tidaak jauh kog. Kira-kira 10 rumah dari sini"

"Hah!(kaget) cuci piring di hajatan?, oooh, yah sudah dina kesana yah tante"..(buru-buru langsung pergi)..

Sampai di hajatan. pestanya sudah selesai. dina mencari-cari

Aku. Akhirnya bertemu.

"Indah"(teriak dina. Dina seperti ingin memarahi indah)

Saat itu aku sangat kaget. Aku tidak tau kalau dina tiba-tiba datang mencariku sampai ke hajatan. Dan aku tidak pernah mengatakan kepadanya aku mencari sampingan dengan cara mencuci piring di hajatan. Biasanya kalau dia ingin datang kerumah ku, selalu menelponeku terlebih dulu.

Ketika itu dina berjalan menghamipiriku dengan menjitjit-jitjitkan kakinya. Dia takut kakinya kotor karena becek. Maklumlah anak manja yang gak pernah turun ke alam.

"Indah!. Kamu ngapain sih cuci piring disini"

Aku tidak memperdulikannya terus saja mencuci piring. Lalu dia menarik tanganku dengan paksa dan menarik hingga aku berdiri.

"Indah, kamu di bayar berapa sih! Sampai-sampai cuci piring di hajatan, buat malu saja! Lihat tangan mulusmu jadi jelek" Bentaknya.

Kala itu mataku memerah. Hatiku terasa sakit. Aku mudah sekali menangis.

"Apa! buat malu?, dina. asalkan itu halal aku tidak pernah malu mencari uang. Kalau kamu malu berteman denganku sebaiknya kamu pergi. Aku sudah katakan kalau aku berbeda denganmu. Kamu itu di langit sedangkan aku di bumi"

aku langsung menangis sambil terduduk. Begitulah kepahitan hidup. Mengais-ngais rezeki meski itu memalukan. Tapi aku sudah membakar rasa malu ku demi untuk mencari uang.

"Indaaaah..a..aaku minta maaf,(rengek dina kala itu) aku tidak bermaksud untuk menghinamu"

dina menarik badanku berdiri lalu memelukku sambil menangis juga.

"Yah sudah, aku bantu yah!"

"Tidak usah din. Nanti tangan mu kotor, kamu duduk saja disana (menunjuk kursi kosong) ini tinggal sedikit lagi kog!, tanggung. sebentar lagi selesai".

dina menuruti kataku dan memperhatikanku dengan wajah mewek.

Aku lalu cepat-cepat mencuci dan membereskan piring-piring dengan rapi.

Setelah selesai, Lalu kami menemui yang punya hajatan. Malam itu aku di bayar Rp 300 ribu. Ibuku sudah di bayar tadi sore sekitar Rp 500 ribu..

"Indah aku minta maaf yah? Kamu gak marah kan"

"Aku tersenyum. Enggak! kita mau kemana din"

"Mau menghabiskan hasil pencarianmu malam ini.

"Ahahahaha"

Kami tertawa bersama-sama. Dina pandai sekali membuatku ceria lagi.

Lalu kami pergi dengan mobil dina. Hanya keliling-keliling saja terus nongkrong minum dan makan ringan tidak jauh dari rumahku..

"Indah. Begini saja. Bagaimana kalau kamu belajar nyetir? Gak lama kog! Paling lama juga 2 minggu. Agar kamu dapat SIM saja. Nanti kamu mahirkan di mobil aku. setelah kamu mahir. Setiap liburan smester! aku akan carikan kamu job jadi supir pribadi khusus cewek. Kamu mau cari jadwal sore sampai malam kan? Pokoknya waktunya bisa aku aturlah. Gajinya juga lumayan. Soalnya aku dan mamaku banyak link job-job seperti itu"

"Iyah din! tapi kan uang belajarnya mahal"

"Sudah. Kamu tenang saja. Pakai uangku dulu. Soal bayar! gampang. Sudah gajian kamu boleh cicil"

"Beneran din?" Aku langsung sumringah dan memeluknya "dina memang sahabatku terbaik" jeritku manja.

Dina tersenyum.

"Tapi ingat kamu jangan lagi ambil job-job cuci piring begitu yah" katanya dengan nada cerewet.

Aku mengangguk-angguk sambil tersenyum!

Setelah belajar dan mahir dengan mobil dina. Dina langsung memberiku job sampingan setiap kali libur smesteran. alhamdulillah, di balik kesulitan selalu ada jalan kemudahan.

Yah! Begitulah awal sejarahnya mengapa aku bisa nyetir mobil, meskipun tidak punya mobil. Ternyata sangat berguna sampai sekarang.

Aku sangat merindukan temanku itu. Untuk saat ini aku masih merahasiakan keberadaanku. Aku takut dia marah- marah kalau dia tau aku jadi pembantu lagi. Rasanya belum siap mendengar repetan dina. Tapi aku berjanji akan menemuinya setelah semua ini selesai. Lagian saat ini, dina di australia bersama ibunya menjalankan bisnis. Aku tidak tau, apakah dia sudah pulang atau belum...

Terpopuler

Comments

Tatiastarie

Tatiastarie

knp indah g munt kerjaan sama Dina ya

2022-11-07

1

MUKAYAH SUGINO

MUKAYAH SUGINO

lanjut thor bagus

2021-12-06

1

Pratiwi Mulyani

Pratiwi Mulyani

o jadi begitu cerita indah

2021-11-03

0

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 part 1
3 Part 2
4 part 3
5 part 4
6 part 5
7 part 6
8 part 7
9 part 8
10 part 9
11 part 10
12 part 11
13 part 12
14 part 13
15 part 14
16 part 15
17 part 16
18 part 17
19 part 18
20 part 19
21 part 20
22 part 21
23 part 22
24 part 23
25 part 24
26 part 25
27 part 26
28 part 27
29 part 28
30 part 29
31 part 30
32 part 31
33 part 32
34 part 33
35 part 34
36 part 35
37 part 36
38 part 37
39 part 38
40 part 39
41 part 40
42 part 41
43 part 42
44 part 43
45 part 44
46 part 45
47 part 46
48 part 47
49 part 48
50 part 49
51 part 50
52 part 51
53 part 52
54 part 53
55 part 54
56 part 55
57 part 56
58 part 57
59 part 58
60 part 59
61 part 60
62 part 61
63 part 62
64 part 63
65 part 64
66 part 65
67 part 66
68 part 67
69 part 68
70 part 69
71 part 70
72 part 71
73 part 72
74 part 73
75 part 74
76 part 75
77 part 76
78 part 77
79 part 78
80 part 79
81 part 80
82 part 81
83 part 82
84 part 83
85 part 84
86 part 85
87 part 86
88 part 87
89 part 88
90 part 89
91 part 90
92 part 91
93 part 92
94 part 93
95 part 94
96 part 95
97 part 96
98 part 97
99 part 98
100 part 99
101 part 100
102 part 101
103 part 102
104 part 103
105 part 104
106 part 105
107 part 106
108 part 107
109 part 108
110 part 109
111 part 110
112 part 111
113 part 112
114 part 113
115 part 114
116 part 115
117 part 116
118 part 117
119 part 118
120 part 119
121 part 120
122 part 121
123 Sepucuk dari Author
124 Hot News
125 Ex Part 1- The Power of my love (indah)
126 Ex Part 2
127 Ex Part 3
128 Ex Part 4
129 Ex-part 5
130 Ex-Part 6
131 Ex-Part 7 (Visual)
132 Ex-Part 8
133 Ex-Part 9
134 Ex-Part 10
135 Ex-Part 11
136 Ex-Part 12
137 Ex-Part 13
138 Ex-Part 14
139 Ex-Part 15
140 Ex-Part 16
141 Ex-Part 17
142 Ex-Part 18
143 Ex part 19
144 END
145 lanjutan TPOL The Sheen Of Love (TSOL)
146 Demo Novel The Sheen of Love
147 Informasi
Episodes

Updated 147 Episodes

1
Prolog
2
part 1
3
Part 2
4
part 3
5
part 4
6
part 5
7
part 6
8
part 7
9
part 8
10
part 9
11
part 10
12
part 11
13
part 12
14
part 13
15
part 14
16
part 15
17
part 16
18
part 17
19
part 18
20
part 19
21
part 20
22
part 21
23
part 22
24
part 23
25
part 24
26
part 25
27
part 26
28
part 27
29
part 28
30
part 29
31
part 30
32
part 31
33
part 32
34
part 33
35
part 34
36
part 35
37
part 36
38
part 37
39
part 38
40
part 39
41
part 40
42
part 41
43
part 42
44
part 43
45
part 44
46
part 45
47
part 46
48
part 47
49
part 48
50
part 49
51
part 50
52
part 51
53
part 52
54
part 53
55
part 54
56
part 55
57
part 56
58
part 57
59
part 58
60
part 59
61
part 60
62
part 61
63
part 62
64
part 63
65
part 64
66
part 65
67
part 66
68
part 67
69
part 68
70
part 69
71
part 70
72
part 71
73
part 72
74
part 73
75
part 74
76
part 75
77
part 76
78
part 77
79
part 78
80
part 79
81
part 80
82
part 81
83
part 82
84
part 83
85
part 84
86
part 85
87
part 86
88
part 87
89
part 88
90
part 89
91
part 90
92
part 91
93
part 92
94
part 93
95
part 94
96
part 95
97
part 96
98
part 97
99
part 98
100
part 99
101
part 100
102
part 101
103
part 102
104
part 103
105
part 104
106
part 105
107
part 106
108
part 107
109
part 108
110
part 109
111
part 110
112
part 111
113
part 112
114
part 113
115
part 114
116
part 115
117
part 116
118
part 117
119
part 118
120
part 119
121
part 120
122
part 121
123
Sepucuk dari Author
124
Hot News
125
Ex Part 1- The Power of my love (indah)
126
Ex Part 2
127
Ex Part 3
128
Ex Part 4
129
Ex-part 5
130
Ex-Part 6
131
Ex-Part 7 (Visual)
132
Ex-Part 8
133
Ex-Part 9
134
Ex-Part 10
135
Ex-Part 11
136
Ex-Part 12
137
Ex-Part 13
138
Ex-Part 14
139
Ex-Part 15
140
Ex-Part 16
141
Ex-Part 17
142
Ex-Part 18
143
Ex part 19
144
END
145
lanjutan TPOL The Sheen Of Love (TSOL)
146
Demo Novel The Sheen of Love
147
Informasi

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!