2.Ke rumah Salma

di tengah perjalan menuju rumah, Gerry berpikir dengan keras mencari alasan atas penyebab lebam dan juga bibir nya yang pecah akibat perkelahian dengan Justin dan Argus.

"sial, jadi pusing sendiri mencari alasan agar ibu tidak khawatir dengan lebam di wajah dan bibir ku yang pecah ini" gumam Gerry sambil menggaruk bagian belakang kepalanya, kemudian Gerry mendapat alasan yang cukup masuk akal di dalam pikirannya.

"tok tok tok..." terdengar suara ketukan pintu, ibu Gerry segera datang untuk membuka pintu.

"iya tunggu sebentar" ucap ibu Gerry dan langsung membuka pintu, "astaga Ger... wajah mu kenapa pada lebam-lebam begini?" tanya ibu Gerry yang bingung dan sedih melihat anaknya pulang dengan luka lebam dan bibir pecah.

"tidak apa-apa Bu, aku tadi menolong seseorang yang di jambret di jalanan sehingga terjadi perkelahian" sahut Gerry menjawab ibunya yang panik, "maaf Bu... aku harus berbohong agar ibu tidak khawatir" ucap Gerry dalam hati.

"ya sudah sini ibu bersihin lukanya biar tidak infeksi" ucap ibu Gerry sambil mencari kotak obat.

"tidak perlu Bu.., tadi udah di bersihin dan di beri obat oleh teman Gerry" sahut Gerry.

"ya sudah hari ini kamu ijin kerja saja, biar kamu bisa istirahat dan cepat sembuh luka- luka mu" ucap ibu Gerry dengan rasa khawatirnya.

"iya Bu ..." jawab Gerry.

"itu makan siang udah ibu masakin, kamu langsung makan dan segera istirahat" ucap ibu Gerry.

"iya Bu makasih..!!!" sahut Gerry dan berjalan menuju meja makan, setelah selesai makan siang Gerry segera masuk kamarnya dan istirahat diatas kasurnya.

"ah... aku harus segera menelpon pak Junar dan meminta ijin tidak masuk kerja" ucap Gerry dalam hati sambil mengambil ponsel Nokia jadul miliknya dan mencari no pak Junar sekaligus menghubunginya, pak Junar adalah manager di restoran All star tempatnya bekerja.

"hallo.." ucap seseorang yang sedang di hubungi oleh Gerry.

"hallo pak Junar saya mau ijin tidak masuk kerja pak, saya sedang....." belum sempat memberi alasan kepada managernya, pria itu sudah memotong omong Gerry.

"iya gak papa tadi non Salma sudah bilang kalau kamu akan cuti seminggu untuk membantunya" ucap Junar yang sebelumnya sudah di telepon oleh nona mudanya.

"iya sudah makasih pak" sahut Gerry sambil mengakhiri sambungan telpon.

"baguslah ternyata Salma sudah memberitahu pak Junar sebelumnya, jadi hari ini terbantu tanpa harus memberi alasan ke pak Junar " gumam Gerry lagi, karena sudah mengantuk Gerry pun akhirnya tertidur pulas.

"te no ne no net..." nada dering ponsel Gerry berbunyi, Gerry segera mengambil ponsel miliknya dan melihat bahwa yang menghubunginya adalah Salma.

"hallo Sal...." ucap Gerry kemudian mendekatkan ponselnya ke telinga.

"Gerry kamu dimana sih, sudah jam berapa ini, aku sudah nungguin kamu di kampus cukup lama" ucap Salma dengan nada agak kesal.

"ah... ternya sudah jam sepuluh" ucap Gerry dalam hatinya sambil melihat jam yang ada di kamarnya.

"iya maaf aku akan segera datang menemui mu" sahut Gerry.

"Cepat jangan pake lama...!!!!" sahut Salma dengan nada agak tinggi.

"Siap Non Salma" gurau Gerry sambil memutuskan panggilan telpon, Gerry segera bersiap - siap dan langsung berangkat ke kampus untuk menemui Salma, setelah hampir satu jam Gerry pun tiba di gerbang kampus lalu ia berjalan menuju kantin, karena Salma dan Gerry janjian bertemu di kantin kampus.

"udah lama ya nunggunya?" tanya Gerry yang sudah berada semeja dengan Salma.

"kamu kok lama banget datang, aku dah bosan nungguin kamu" ucap Salma yang menggembungkan pipinya dan menunjukan ekspresi kekesalannya.

"iya maaf ya... aku lupa masang alaram" ucap Gerry memberi alasan sambil menunjukan ekspresi wajah menyesal.

"sudahla lebih baik kita langsung ke rumah ku saja" ajak Salma sambil menarik tangan Gerry dan berjalan menuju parkiran mobil.

Salma ke kampus menggunakan mobil sport jenis Maserati Gran Cabrio V8 dengan harga mencapai 4 miliar, dengan ditenagai oleh mesin petrol 4691 CC dengan konfigurasi 8 silinder segaris, 4 Valve, DOHC, dan 6 transmisi otomatis, serta atap yang bisa terbuka otomatis.

"eh kamu ngapain mau duduk di situ" ucap Salma sambil melihat kearah Gerry .

"iya mau masuk lah, masa mau liat-liat aja" sahut Gerry spontan.

"kamu gak ada pikiran ya, masa kamu biarin cewek secantik aku yang nyetir" ucap Salma penuh dengan rasa bangga akan kecantikannya.

"ok lah non Salma... biar aku yang jadi supir nona muda Subroto untuk hari ini" sahut Gerry yang kemudian berpindah ke bangku pengemudi.

"lah ini mana tempat kuncinya" ucap Gerry yang kebingungan mencari-cari lubang stater di bawah stir kemudi.

"ya ampun ini gak pake begituan loh" ucap Salma menjelaskan .

"ni kamu tinggal tekan aja tombol startnya, dan mesin otomatis akan hidup" ucap Salma menjelaskan cara menghidupkan mesin mobilnya.

"sorry.... aku belum pernah bawa mobil sport, jadi maklum aja" sahut Gerry dengan nada bercanda.

"ya sudah ayo jalan...!" ucap Salma, setelah berkendara kurang lebih selama 45 menit akhirnya mereka sampai di sebuah rumah yang besar, luas, serta mewah, itu adalah rumah keluarga Subroto, maklum keluarga Salma salah satu orang kaya yang berada di kota Aurora, penjaga gerbang utama membuka gerbang dan mereka masuk kedalam sampai ke depan rumah, jarak gerbang utama ke pintu utama kurang lebih sekitar 150 meter, beberapa pelayan datang untuk menyambut nona mereka, seorang pria paruh baya segera sigap membukakan pintu mobil yang telah berhenti.

"selamat datang nona"ucap pria paruh baya yang kira-kira berusia 45 tahun sambil membungkukkan badannya, dia adalah Sean kepala pelayan di rumah Salma, Sean telah bekerja melayani keluarga Subroto kurang lebih selama 28 tahun, Salma membalas sambutan kepala pelayan keluarganya dengan memberi sedikit senyuman, Salma dan Gerry kemudian keluar dari mobil dan masuk ke dalam dengan di ikuti beberapa pelayan di belakangnya.

"Gerry kita buat skripsinya di ruang buku atau mau di taman aja?" tanya Salma.

"di taman aja deh, biar suasananya lebih santai" sahut Gerry.

"ok lah, kamu ke taman duluan ya, aku akan menyusul mu setelah ganti pakaian" ucap Salma.

"paman tolong bawa Gerry ke taman dan persiapkan segala kebutuhan yang di perlukannya" perintah Salma kepada Sean.

"baik nona.." sahut Sean yang kemudian mempersilakan Gerry mengikutinya menuju ke Taman, Gerry pun mengikuti Sean yang ada di depannya menuju taman sambil melihat sekitar dan kagum akan kemegahan rumah serta taman yang indah dan udara segar di sekitaran rumah itu.

Terpopuler

Comments

Braiyen Siburian

Braiyen Siburian

masih nyimak

2022-04-22

0

Luiz Harv Janggo

Luiz Harv Janggo

masih

2022-04-08

0

Eeng Fiqmal

Eeng Fiqmal

msih blom jelaa

2022-02-21

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!