12.Pertemuan yang tidak di sengaja

setah ikhlas dengan semua yang terjadi Gerry kembali bekerja dan melakukan aktifitasnya, waktu berlalu dengan cepat, sebulan sudah Gerry bekerja menjadi seorang security di hotel JeJu, hari ini adalah hari Gerry mendapat gaji pertama setelah dia bekerja sebagai seorang security, Gerry merasa perlu sebuah motor, agar dia bisa pergi kemana saja tanpa harus perlu naik busway, Gerry berencana untuk membeli sebuah motor dengan mengunakan gaji pertamanya, sebab gaji seorang security di hotel JeJu lumayan besar, sebulan Gerry di gaji 8 juta rupiah, setelah pulang bekerja Gerry pergi ke sebuah tempat dimana di tempat itu menjual motor-motor bekas dengan kualitas yang lumayan, Gerry melihat-lihat dan menemukan motor yang cocok untuk dirinya, Gerry langsung membeli dan membawa motor itu pulang bersama dirinya, sesampai di rumah Gerry merasa kalau dia lebih baik menyewa sebuah kamar/ngekost dari pada harus menyewa sebuah rumah, karena selama ini rumah yang di tempati oleh Gerry dan mendiang orang tuanya adalah rumah kontrakan.

Gerry berkeliling menggunakan motor yang baru dia beli dan mencari tempat kost, setah berkeliling selama 3 jam akhirnya Gerry menemukan tempat kost yang cocok dan dekat dari tempat dia bekerja, Gerry segera melunasi uang kost dan boleh menempati kamar kost tersebut, Gerry yang kembali ke rumahnya segera mengemasi barang-barang dan bersiap membawanya ke tempat kost yang baru, Gerry yang sudah lelah lantaran sehabis pindah ke tempat kost langsung tertidur .

"jreng jreng jreng" Gerry mendengar nada dering ponsel miliknya pertanda ada yang menghubunginya dan teryata Simon yang menghubungi dia.

"hallo bro, kamu di mana?" tanya Simon.

"aku di kamar ada apa bro pagi-pagi sudah nelpon?" tanya Gerry sambil mengumpulkan nyawanya yang masih melayang lantaran baru bangun.

"aku ada perlu sama kamu, apa kamu sibuk hari ini ?" tanya Simon.

"hari ini aku libur kerja, emang ada perlu apa?" ucap Gerry yang balik bertanya.

"ya udah kita ketemuan ya, aku jemput kamu"ucap Simon.

"tidak perlu aku datang sendiri aja, mau ke temuan di mana?" tanya Gerry.

"di cafe kemarin itu yang dekat kampus" ucap Simon.

"bentar lagi aku ke sana " ucap Gerry yang menutup panggilan.

Gerry segera bersiap dan berangkat untuk menemui Simon dengan menggunakan motornya, di tengah perjalanan menuju cafe Gerry tidak sengaja menyenggol sebuah mobil mewah RollsRoyce dan membuat sebuah garis panjang di body mobil tersebut, Gerry berhenti dan turun dari motornya lalu segera berlari untuk menemui pemilik mobil tersebut.

"mohon maafkan saya tuan" ucap Gerry sambil menunduk sebab dia sadar orang yang berada di dalam mobil pasti bukan orang sembarangan dan jika di suruh untuk ganti rugi kerusakan mobilnya Gerry pasti tidak sanggup bahkan jika dia bekerja seumur hidup sekalipun, pemilik mobil melihat Gerry yang sedang menundukkan kepalanya menurunkan kaca mobilnya dan betapa kagetnya dia saat melihat kalung yang di kenakan oleh Gerry .

"kalung itu seperti yang di gunakan oleh tuan muda Gerry, anak dari Tuan Bima yang hilang lima belas tahun lalu" gumam pria yang di mobil dalam pikirannya, lalu segera turun dari mobil.

"kamu siapa dan mengapa sampai membuat mobil saya tergores?" tanya pemilik mobil sambil melihat-lihat kearah kalung yang dipakai Gerry .

"saya Gerry, saya melamun dan tidak sengaja menggores mobil tuan "sahut Gerry.

pemilik mobil yang melihat Gerry menunduk di jalanan segera meminta Gerry untuk bangkit dan memastikan bahwa kalung yang dipakai Gerry sama persis dengan kalung yang dipakai oleh tuan muda keluarga Pratama, pemilik mobil yang penasaran akhirnya menanyai Gerry.

"kamu bekerja di mana?" tanya pemilik mobil.

"saya bekerja di hotel JeJu sebagai seorang security" sahut Gerry.

"kamu dapat kalung itu dari mana?" tanya pemilik mobil lagi.

"ini kalung saya, saat saya kecil saya di tinggal kan orang tua dan hanya tersisa kalung ini " jawab Gerry.

pemilik mobil yang mendengar Gerry langsung merasa sangat bahagia tetapi tidak menunjukkan kebahagiannya kepada Gerry, dia masih ingin memastikan kebenaranya sebelum memberi laporan kepada kepala keluarga Pratama.

"saya adalah Roy, kamu bisa menghubungi saya kapanpun jika kamu memerlukan bantuan saya" ucap pemilik mobil yang memperkenalkan diri dan memberi kartu namanya pada Gerry, lalu masuk kembali kedalam mobil dan pergi, Gerry masih merasa bingung tetapi tetap menyimpan kartu nama tersebut lalu kembali melanjutkan perjalanan menuju cafe.

di dalam mobil, Roy yang merasa sangat bahagia setelah melihat kalung yang di pakai Gerry mengeluarkan ponselnya dan menghubungi Sardo pimpinan klan Shark.

"hallo, selamat pagi tuan Roy" ucap Sardo dengan penuh rasa hormat.

"saya ingin kamu menyelidiki seorang pria yang bernama Gerry, dia bekerja di hotel JeJu jangan sampai ada yang tahu tentang hal ini, gunakan semua kemampuan dan sumber daya yang kamu miliki, saya mau secepatnya kamu memberi laporan pada ku" perintah Roy pada Sardo pimpinan klan Shark yang dimana klan Shark adalah salah satu pelayan setia keluarga Pratama.

"baik tuan, saya sendiri yang akan menyelidiki secara langsung masalah ini" ucap Sardo dengan penuh rasa hormat.

"baik lah saya tunggu kabar baik dari mu" ucap Roy sambil memutus panggilan.

"hahaha Tuan Besar pasti sangat bahagia jika mendengar berita baik ini" ucap Roy pada diri sendiri.

kembali pada Gerry yang telah sampai di cafe dan segera menemui Simon.

"ada apa bro, kenapa kamu tiba-tiba ingin bertemu?" tanya Gerry yang telah berada di depan Simon.

"aku mau curhat bro tapi bingung mau ngomong sama siapa, karena cuma sama kamu saja aku percaya makanya aku ajak ketemuan" ucap Simon yang kebingungan.

"bingung kenapa? " tanya Gerry.

"orang tua ku sudah menjodohkan aku dengan seorang wanita yang tidak aku kenal bahkan belum aku temui sama sekali" ucap Simon.

"kan bagus, kamu bisa menikah muda jadi kalau kamu mau curhat bisa sama dia" sahut Gerry, sangking asiknya Gerry dan Simon bercerita waktu sudah berlalu dengan cepat, Gerry dan Simon segera berpisah dan kembali ke tujuan masing-masing.

"Ger kamu mau kemana biar aku aja yang antar" ucap Simon menawari tumpangan pada Gerry.

"udah gak perlu, aku bawa motor kok" sahut Gerry.

"cie cie yang sudah punya motor" ucap Simon.

"apaan sih biasa aja, kamu tuh yang enak dari dulu udah ada mobil " ucap Gerry .

"eh jangan lupa ya undangannya kalo kamu tunangan nanti" ucap Gerry.

"iya tenang aja" sahut Simon.

Gerry dan Simon pun berpisah dan pergi ke tujuan masing-masing.

Terpopuler

Comments

Sangsang Sudianto Sudianto

Sangsang Sudianto Sudianto

novel gratis bro... lanjut jgn banyal coment

2022-06-08

0

Aries Krisna

Aries Krisna

mantap ceritanya

2022-05-07

0

Braiyen Siburian

Braiyen Siburian

lanjutkan

2022-04-22

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!