Suasana canggung terjadi pada semua orang, saat Fang ling tidak sengaja menyumpit Jari ayah Shun Quan yang terlihat seperti seorang yang pemarah.
"Siapa anak ini luo'luo ? Tanya ayah Shun Quan dengan tangan kanannya yang menepuk pundak Fang ling,hingga membuatnya merasa ketakutan.
"Suamiku,dia hanya anak kecil Jangan terlalu keras kepada-nya," Ibu Shun Quan mencoba menenangkan suaminya,namun ayah Shun Quan mencengkram kuat bahu Fang ling, karena ingin melihat seberapa tangguh anak itu.
Fang ling yang merasa Jika dirinya memang salah hanya menerima perilaku yang di berikan ayah Shun Quan kepadanya,dengan kepala menunduk Fang ling tidak bergeming atau memberontak sedikitpun dari cengkraman tangan ayah Shun Quan.
"Saat Shun Quan masih kecil,dia menjerit setelah beberapa detik aku cengkram dengan batas kekuatan yang sama dengan bocah ini," Ayah Shun Quan Tersenyum tipis,dia begitu sangat terkejut melihat ketahanan tubuh bocah di hadapannya walaupun hanya mempunyai tulang tingkat alam.
Luo tang yang awalnya hanya diam memperhatikan Fang ling di Hukum ayah Shun Quan merasa tidak tega melihat murid nya menahan Sakin dan mencoba membantu nya.
"Paman,dia adalah murid ku... namanya Fang ling," kata luo tang.
ayah Shun Quan langsung melepaskan cengkraman tangannya,begitu tau jika bocah tersebut adalah murid dari anak asuhnya. setelah beberapa saat,ayah Shun Quan langsung tertawa dan kembali mempersilakan semua orang untuk kembali makan.
Untuk kedua kalinya,Fang ling kembali merasa dilema karena dia sudah lapar,namun takut jika salah menyumpit makanan. Seperti mengetahui permasalahan Fang ling,luo tang menyodorkan satu mangkok berisi nasi dan lauk untuk murid nya.
Dengan lahap,Fang ling memakan makanan yang di berikan luo tang hingga habis. Setelah semua orang sudah selesai makan,mereka langsung menghilang di dalam kabut meninggalkan Fang ling,luo tang dan Shun Quan yang masih berada di meja makan.
"Fang ling pergilah bermain,aku akan berbicara dengan guru sebentar,"kata Shun Quan
Fang ling yang tidak tau mereka akan membicarakan apa membuat nya sedikit bingung,namun dia sadar jika itu bukan urusannya. Setelah memberikan hormat kepada luo tang dan Shun Quan,Fang ling langsung berjalan meninggalkan mereka berdua.
Tidak tau mau kemana,Fang ling hanya berjalan mondar mandir di depan teras rumah keluarga Shun.hingga dia memutuskan untuk duduk sambil memperhatikan pohon persik di hadapannya walaupun samar-samar.
Karena merasa bosan,Fang ling mencoba untuk membuat sebilah pedang Jiwa es yang biasanya dia gunakan untuk melawan musuh di tingkat pembentukan inti hingga pengembangan Roh.
Namun setelah beberapa kali Fang ling mencoba hasilnya sangat tidak memuaskan,dia terus gagal bahkan tidak mampu untuk membuat hawa dingin walaupun sangatlah kecil. Tanpa di sadari, seseorang sedang memperhatikan Fang ling dari awal.
Tak
Dengan sigap Fang ling melompat bersamaan dengan suara keras yang berasal dari belakangnya saat dia sedang duduk. Tidak tau siapa yang ada di sekitarnya,Fang ling tidak membiarkan orang itu melemahkan kesigapannya.
Dengan mata yang terus terpejam,Fang ling terus melakukan Sikap waspada seolah sedang menunggu orang itu cukup dekat dengannya. Secara tiba-tiba,angin berhembus tepat di belakang punggung Fang ling.
Bruk
Fang ling berbalik ke arah belakang dan melakukan sebuah gerakan tendangan ke kaki lawan. Secara tidak terduga, gerakan sederhana itu berhasil meluluhkan orang yang mencoba menyerang Fang ling yang masih dalam posisi waspada.
Konsentrasi Fang ling pecah saat mendengar suara tangisan menyerupai suara seorang perempuan,hingga membuatnya mencoba mencari keberadaan gadis yang menangis itu.
"eh,apa ini ? tangan Fang ling tidak sengaja menggegam sebuah benda yang begitu kenyal,secara spontan sebuah tendangan keras mendarat ke wajah nya.
"Dasar tidak tahu malu,kau baru saja menyentuh apa," perempuan Tersebut mempunyai umur lebih tua dari Fang Ling yaitu sepuluh tahun, namun dengan pikiran yang sudah sangat dewasa.
Fang ling yang tidak tau apa yang sedang terjadi,hanya mengelus hidungnya yang mengeluarkan darah di sebabkan tendangan perempuan yang Fang ling tidak tau bagaimana rupanya karena tertutup kabut.
"Nona kau dimana ? tanya Fang ling dengan tangan merambah dan kembali mengenai benda kenyal yang mempunyai ukurar lebih kecil dari genggaman tangannya.
Untuk kedua kalinya,Fang ling kembali terlempar dengan dua gigi yang terlepas akibat tendangan perempuan yang tepat di hadapannya. perempuan itu nampak sangat marah saat Fang ling menyentuh dadanya dua kali.
Perempuan itu nampak Berjalan ke arah Fang ling yang masih terbaring dengan wajah terkena percikan darah dari hidung dan mulutnya. Dengan kaki kecilnya perempuan itu mencoba untuk menendang perut Fang ling.
Luo tang dan Shun Quan yang awalnya berbicara dengan damai,mendadak hening saat mendengar suara tangisan dan suara seseorang yang menghantam lantai. Merasa janggal dengan suara itu,luo tang dan Shun Quan berlari untuk memastikan apa yang sedang terjadi.
Kedua teman dekat itu terkejut saat melihat adik perempuan Shun Quan akan menendang perut Fang ling yang terlihat terbaring lemas. Tidak mau murid nya celaka sebelum berlatih,luo tang melesat ke arah adik Shun Quan dan menghentikan bocah perempuan itu.
"tenanglah,apa yang sedang terjadi ?luo tang mencoba menenangkan adik Shun Quan yang bernama Shun Jing yang terlihat sangatlah marah.
Fang ling yang tersungkur merasa malu karena di kalahkan oleh seorang bocah perempuan. Dengan mental seorang kakek tua,Fang ling merasa kehilangan harga dirinya sebagai seorang pendekar hebat.
"Guru,dia menendang ku," Fang ling menunjuk kepada Shun Jing hingga membuat bocah perempuan itu semakin marah hingga menangis.
"Kau yang mulai duluan...Jika kau tidak menyentuh dada ku,aku tidak akan memukul mu," kata Shun Jing dengan nafas terputus-putus karena menangis.
Fang ling yang baru sadar, Jika yang dia sentuh adalah dada seorang wanita membuatnya tidak enak hati,namun tetap saja Juga bukan salah dirinya.
"Bukankah kau yang datang tiba-tiba ? aku hanya sekedar refleks menendang dan tidak sengaja menyentuh dada mu karena aku tidak bisa melihat dalam kabut," kata Fang ling tidak mau kalah.
Mendengar penjelasan Fang ling,Shun Jing terdiam beberapa saat sebelum kembali menjawab."aku hanya ingin bermain dengan mu,tapi kau langsung menendang ku hingga aku terjatuh"
Luo tang dan Shun Quan hanya diam dan memperhatikan perdebatan kedua bocah tersebut dengan wajah datar, walaupun sedikit. mereka tau apa yang menjadi masalah di antara mereka.
"Baiklah, waktunya tidur hari sudah mulai larut," Luo tang menggendong Fang ling. Sedangkan Shun Quan menggendong Shun Jing untuk beristirahat.
Dengan wajah yang tidak percaya apa yang barusan dia lakukan,Fang ling mencoba mengingat sensasi lembut saat tangannya menyentuh dada adik Shun Quan yang belum dia ketahui nama perempuan itu.
Bersambung...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 293 Episodes
Comments
malest
bagus,,,,
2023-10-28
1
Dzikir Ari
Dasar Anak Kecil bikin Ulah 🤔🤔
2023-05-23
0
Gemblong78
usia 10 tahun belum ada tuh buah dadah.... parah nih mimin😂😂😂😂😂
2022-01-04
0