Luo tang menurunkan Fang ling dari gendongannya setelah bocah tersebut berhenti menangis,ia menggandeng Fang ling untuk menginap di rumah kenalan nya yang merupakan murid satu perguruan.
Di dalam sekte bambu,luo tang adalah orang yang sangat meyakini pendiriannya sendiri,misi demi misi sudah di lalui luo tang dengan keberhasilan di semua misinya, membuat orang-orang di dalam sekte begitu menyenangi sosok luo tang.
Ketika luo tang akan pergi untuk melakukan misi,akan banyak gadis muda yang bersedih.walapun mereka tidak yakin bisa mendapatkan hati luo tang,Jika hanya menatap wajah tampan luo tang itu akan membuat mereka lebih tenang.
Sosok luo tang yang dingin di luar dan hangat di dalam, membuat pria berumur dupulu lima tahun itu tidak terlalu banyak menceritakan hal-hal berkaitan dengan Sekte pedang bambu kepada Fang ling karena dia sudah mendapatkan gambaran seperti apa sekte tersebut.
"apakah,sekte guru mempunyai banyak bambu ? tanya Fang ling dengan nada seolah tidak tahu.
"Benar,Sekte guru di kelilingi oleh hutan bambu hijau yang begitu indah. sebab itulah sekte itu di panggil dengan sebutan sekte pedang bambu," Jelas luo tang singkat.
Sambil berjalan pelan,Fang ling terus menoleh ke kanan dan kiri,dia tidak begitu mengingat desa tersebut karena pada kehidupan pertama,ia tidak melewati kota kabut seperti yang mereka lakukan sekarang.
Seingat Fang ling,kota kabut hancur akibat orang-orang aliran hitam yang membalas dengan karena keguguran orang-orang penting di pihaknya di karenakan pembunuh bayaran yang merupakan penduduk kota kabut.
Di kota kabut hanya terdapat ratusan Rumah sederhana dengan orang-orang yang memperhatikan mereka dengan mata tajam, bahkan ada yang terus memperhatikan mereka sejak awal Fang ling dan luo tang memasuki kota kabut.
Kehebatan pembunuh desa kabut memang tidak diragukan lagi, karena Fang ling yang menghabisi Setengah umurnya saja tidak dapat merasakan dimana orang-orang itu sedang bersembunyi.
Setelah berjalan cukup lama,Fang ling merasa semakin tidak nyaman karena dia merasa semakin banyak orang-orang yang menatapnya dari dalam kabut. Tiba-tiba luo tang menghentikan langkahnya di depan sebuah rumah besar namun terlihat tidak berpenghuni.
"Saudara luo,kenapa kau tidak memberitahuku Jika kau akan berkunjung," seorang pria yang terlihat seumuran dengan luo tang tiba-tiba muncul di samping Fang ling hingga membuat bocah tersebut hampir berteriak.
"Gu-guru siapa dia ? tanya Fang ling dengan nafas memburu karena terkejut akan kehadiran orang itu.
luo tang menepuk pundak temannya sebelum memperkenalkan nya kepada Fang ling." dia adalah teman dekat guru,kami biasa berlatih dan di hukum bersama. namanya adalah Shun Quan di juluki kabut ilusi."
Shun Quan berjongkok dan memperhatikan Fang ling dari atas sampai bawah,dia menyentuh pergelangan tangan Fang ling hingga memeriksa isi dalam mulut bocah tersebut.
"Bocah ini murid mu ? Shun Quan bertanya sambil terus memeriksa bagian tubuh Fang ling dengan wajah pucat seolah tidak memiliki darah.
"Benar,aku akan menceritakannya nanti," Jawab Luo tang.
Shun Quan kembali berdiri dan memperlihatkan Fang ling dan luo tang memasuki rumah besar milik keluarganya, saat kaki luo tang melangkah masuk ayah dan ibu Shun Quan tiba-tiba muncul di belakang mereka hingga membuat Fang ling kembali terkejut.
"luo'luo kenapa kau baru kembali sekarang,kami sangat merindukanmu."
"benar, luo'luo Jika memiliki waktu kau harus kesini karena kami akan menyambut mu."
ayah dan ibu Shun Quan nampak sangat memperdulikan luo tang karena mereka sudah mengenal luo tang ketika masih sangat kecil. Sedangkan Fang ling hanya menahan tawa mendengar ayah Shun Quan memanggil gurunya dengan sebutan luo'luo.
luo tang hanya tersenyum canggung memperhatikan Fang ling yang menahan tawanya,ia juga merasa aneh saat di panggil dengan sebutan luo'luo karena sudah berumur dupulu lima tahun. Setelah berbicara kecil,mereka memasuki kediaman keluarga Shun.
Kabut tebal tidak hanya menutupi depan rumah dan membatasi Jarak pengelihatan,namun juga bagian dalam rumah Shun Quan juga di tutupi dengan kabut tebal hingga Fang ling nampak meraba-raba saat berjalan agar tidak menjatuhkan barang.
"fang'er apakah kau kesulitan untuk melihat ? luo yang menyadari Fang ling yang dalam kesulitan untuk melihat mencoba untuk Bertanya.
"Guru,kau dimana apakah kau menghilang," Fang ling meraba-raba untuk mengetahui letak luo tang namun dia menginjak sesuatu hingga membuatnya hampir terjatuh.
Nyatanya luo tang dan Shun Quan sedang menguji pengelihatan dan pikiran Fang ling dengan bersembunyi di belakang Bocah tersebut. Mereka terus memperhatikan Fang ling yang nampak kebingungan mencari mereka.
fang ling memejamkan matanya,ia mengetuk lantai hingga mengeluarkan suara yang menggema dan memantul kembali ke telinganya. Dia tersenyum tipis sebelum menghilang di dalam kabut, membuat luo tang dan Shun Quan merasa kewalahan saat
mencoba mencari keberadaan Fang ling.
Secara bersamaan tangan kecil menarik pakaian Shun Quan, karena merasa ada yang aneh dengan pakaiannya,Shun Quan berbalik untuk memeriksa siapa yang sedang menarik pakaian nya.
Saat Luo tang dan Shun Quan berbalik,mereka tercengang karena baru menyadari jika Fang ling sedang berada di belakangnya. Shun Quan terlihat sangat terkejut,tidak mungkin bagi anak seusia Fang ling mampu merasakan kehadiran seseorang dan menyembunyikan kehadirannya sendiri.
"Sepertinya kau menemukan bibit unggul," Bisik Shun Quan kepada luo tang, membuat luo tang merasa sangat bangga melihat kemampuan berpikir Fang ling yang begitu ulung saat berada dalam kesulitan.
Sedangkan luo tang hanya tersenyum canggung di tatapi oleh dua orang pria Di hadapannya,tidak lama setelah itu. ibu dan ayah Shun Quan membawakan makanan dalam porsi yang sangat banyak dan beraneka macam lauk.
"luo'luo ajak bocah yang bersama mu untuk makan bersama," kata ibu Shun Quan.
luo tang,Fang ling dan Shun Quan berjalan menghampiri meja makan yang berada di Ruangan inti kediaman keluarga Shun Quan. Dengan kabut tebal,Fang ling merasa jengkel karena dia tidak dapat melihat makanan yang ada di atas meja makan.
fang ling dan luo tang duduk berdampingan sedangkan ayah dan ibu Shun Quan nampak ada di hadapan mereka.namun Fang ling hanya diam karena tidak dapat melihat wajah ayah dan ibu Shun Quan karena kabut yang begitu tebal.
"fang'er silahkan makanan," kata luo tang yang berada di samping Fang ling.
Fang ling tersenyum canggung sambil meraba makanan yang di hadapannya dengan sumpit.
"makanan nya saja tidak terlihat, bagiamana cara mau makan." Batin Fang ling yang terus meraba makanan hingga sumpitnya berhasil menangkap sesuatu.
"Itu tangan ku..." kata ayah Shun Quan
Bersambung
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 293 Episodes
Comments
malest
bagus,,,
2023-10-28
1
Dzikir Ari
Kwkwkwkw tangan kok disumpit
2023-05-23
0
pemimpi
Itu tangannya di taruh di atas ppiring….
2021-10-24
2