Scorpio
Saralee
Percaya diri tinggi, pemalas, play girl, dan jago karate.
Saralee terlahir dari keluarga konglomerat. Namun dia tidak pernah bahagia karena kedua orang tuanya sering bertengkar.
Dia juga tipe perempuan yang mudah bosan dengan apapun, termasuk pasangannya. Bagi dia hatinya terlalu berharga untuk diserahkan pada seorang lelaki.
Dia merasa tertantang ketika bertemu lelaki yang sulit didekati perempuan lain, akan tetapi setelah berhasil menaklukkan, dengan bangga Saralee akan meninggalkannya.
Suatu hari dia kabur dari rumah karena sudah tidak tahan dengan keributan kedua orang tuanya. Dia memutuskan kabur ke paviliun peninggalan kakeknya yang sudah lama tidak ditempati.
Adella
Cuek, matre, cerdas dan jago memasak.
Adella terlahir dari keluarga yang cukup mampu. Namun suatu hari bisnis keluarganya dihancurkan oleh orang tua kekasihnya, karena cinta mereka berdua tidak mendapat restu.
Kekasihnya juga dijodohkan dengan wanita dari keturunan bangsawan, meskipun kekasihnya masih memperjuangkan Adella tapi dia sudah terlanjur kecewa.
Dengan hati yang terluka, Adella meneruskan kuliah di tempat yang jauh. Dia berniat menyembuhkan luka hatinya dan mencari pekerjaan sampingan supaya bisa membantu perekonomian keluarganya. Karena dia juga memiliki dua adik yang masih sekolah dasar.
Aileen
Pemalu, penakut, lembut dan pandai melukis.
Aileen terlahir dari keluarga bangsawan yang dimanjakan. Namun ternyata dia hanyalah anak dari istri kedua dan sejak kecil dia dirawat ibu tirinya yang tidak bisa memiliki keturunan.
Suatu hari Aileen mengetahui identitas dia yang sebenarnya. Kemudian dia melarikan diri dari rumah untuk mencari Ibu kandungnya yang masih hidup tapi entah dimana.
Satu-satunya petunjuk tentang Ibunya hanyalah selembar foto yang bertuliskan tempat kelahiran Ibunya.
*************************************
Hujan mengguyur deras membuat orang-orang yang baru turun dari bus terjebak di halte. Mereka hanya bisa pasrah dengan keadaan, karena tidak ada satu kendaraan yang lewat.
Malam semakin larut, akan tetapi hujan masih belum reda juga.
Sebagian orang mulai pergi meninggalkan halte bus. Ada yang mendapat jemputan, ada juga yang terpaksa menerobos air hujan.
Di sana masih tersisa tiga gadis cantik yang usianya sebaya, mereka bertiga juga sama-sama membawa koper besar.
"Hay... perkenalkan, nama aku Saralee. Nama kalian siapa?" tanya seorang gadis berambut bergelombang. Aura kepercayaan dirinya memancar lewat tatapan mata beningnya.
"Nama aku Adella," jawab gadis berambut pirang sebahu dengan senyuman ramah.
"Nama aku Aileen," timpal gadis berambut lurus dan hitam lebat dengan senyuman manis.
Saralee mengangguk, gadis mempesona itu melihat kedua orang yang baru dikenalnya terlihat gelisah.
"Tujuan kalian kemana?" tanya Saralee penasaran.
"Aku dari tempat jauh, aku baru saja diterima di sebuah universitas A. Jadi aku masih mencari tempat tinggal yang dekat dengan universitas aku," jawab Adella tanpa ragu-ragu.
"Aku sama, aku juga dari tempat yang jauh. Kedatanganku ke sini untuk mencari seseorang, tapi aku juga masih belum memiliki tempat tinggal.
"Aku punya paviliun peninggalan kakekku, kamarnya kebetulan juga ada tiga. Bagaimana kalau kalian tinggal bersamaku?" saran Saralee ramah.
Aileen dan Adella terdiam sejenak. Mereka berpikir sekarang sudah larut malam, bagi seorang gadis tidak baik untuk tetap tinggal di sana.
Dengan serempak keduanya mengangguk dengan senyuman indah.
"Berapa harga sewa untuk perbulan?" tanya Adella, gadis memikat itu sedikit khawatir karena tidak membawa uang yang banyak.
"Aku tak butuh uang, aku hanya ingin kalian tugas bersih-bersih dan memasak saja!" jawab Saralee tenang.
"Tapi, aku tidak bisa memasak?" kata Aileen cemas.
"Santai saja, aku jago masak! dan kamu yang bertugas bersih-bersih," sela Adella sambil menyentuh bahu kiri Aileen.
Seketika Aileen setuju, karena kalau bersih-bersih gadis manis itu yakin pasti bisa.
"Baiklah kalau kalian setuju, sebenarnya paviliunnya tidak jauh dari sini, berjalan kaki paling butuh waktu sepuluh menit. Hanya saja hujannya masih lebat, sebaiknya kita tunggu disini sebentar!" kata Saralee senang karena punya teman untuk tinggal bersama.
Selama ini Saralee selalu kesepian karena menjadi anak tunggal. Kedua orang tuanya juga terlalu sibuk dengan urusan masing-masing. Sekali berkumpul yang ada hanya pertengkaran.
Sambil menunggu, mereka bertiga saling bertukar cerita masing-masing. Mereka bertiga langsung merasa akrab dan tidak menyembunyikan apapun juga.
"Kenapa nasib kita hampir sama ya? Intinya kabur dari rumah walau tujuannya berbeda," kata Saralee tertawa lepas.
"Iya, dan lucunya lagi Saralee lahir pada 25 Oktober, aku 1 November dan Aileen 14 November. Bukankah itu bintangnya Scorpio semua?" jawab Adella tak kalah tertawa.
"Mungkin karena sudah takdir, kita sengaja dipertemukan untuk saling membantu satu sama lain," timpal Aileen lembut.
"Aileen! Apa tidak ada petunjuk lain selain foto dan tempat kelahiran ibumu?" tanya Saralee serius.
Aileen hanya menggeleng lemah dan tak berdaya.
"Kota ini luas, butuh waktu lama untuk mencari ibumu, sebaiknya kamu besok daftar kuliah dulu! Jangan sampai kamu melalaikan pendidikan dan merusak masa depanmu sendiri," saran Adella perhatian.
Saralee ikut mengangguk menyetujui saran Adella.
"Apa aku bisa diterima? Selama ini nilai aku biasa-biasa saja," tanya Aileen cemas.
"Tenang saja, nanti aku bantu! Begini-begini aku masuk ke Universitas A karena beasiswa prestasiku," jawab Adella membanggakan dirinya.
"Wah... hebat!" puji Saralee dan Aileen bersamaan.
"Sepertinya aku juga mau pindah ke Universitas A, supaya kita bisa belajar bersama. Tapi aku juga tidak yakin apakah aku bisa diterima, karena selama ini aku malas belajar," timpal Saralee menertawakan dirinya sendiri.
"Nanti kita belajar bersama. Aku juga harus tetap belajar untuk mempertahankan prestasiku, kalau tidak nanti beasiswaku akan dicabut," ucap Adella.
"Adella, sekarang kedua orang tuamu usaha apa? Kejam sekali orang tua kekasihmu," tanya Aileen ikut terharu mengingat kisah Adella.
"Sekarang sudah mantan! Aku tidak mau mengingat dia lagi. Sekarang ayah ibuku membuka usaha laundry kecil-kecilan, karena kami juga tidak memiliki banyak modal," jawab Adella berusaha tegar.
"Adella, bayaran pekerjaan sampingan itu kecil, apalagi kamu juga masih belum lulus kuliah. Lebih baik cari cowok tajir saja! Itu cara tercepat mendapatkan uang banyak," saran Saralee tertawa pelan.
"Aku tidak mau menjual tubuhku demi uang," protes Adella.
Saralee tertawa.
"Kamu masih bisa mempertahankan keperawanan kamu! Kalau aku hampir setiap bulan gonta-ganti cowok, cuma aku tidak terobsesi dengan uang. Hanya saja melihat mereka patah hati aku merasa puas," kata Saralee apa adanya.
"Benarkah? Apa kamu tidak takut?" tanya Aileen yang merasa merinding.
"Kenapa takut? Kalau mereka macam-macam aku hajar saja, aku jago karate." jawab Saralee bangga.
Mereka kemudian tertawa bersama.
Tanpa terasa hujan sudah berhenti, tinggal gerimis kecil yang masih tersisa.
"Ayo, sebaiknya kita segera ke paviliun!" ajak Saralee pada kedua teman barunya.
Mereka berdua berjalan beriringan mengikuti Saralee.
Terimakasih sudah berkenan membaca karya saya, jangan lupa Like, Vote dan beri Rating Bintang 5🙏 Karena dukungan dari kalian sangat berarti bagi Authoor.
Mohon kritik dan sarannya , semoga kedepannya novel SCORPIO ini bisa berkembang lebih baik🤗
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 85 Episodes
Comments
Ririn enduuut
nyimak dulu
2021-05-08
0
ㄹ조ㅑㅕ
kak mau tanya Nama asli Saralee siapa ya?
2021-04-03
0
Irma Doank
wajib ikuti cerita nee AQ juga Scorpio☺️☺️
2021-03-03
0