Visual Keenan
Cahaya mentari pagi sudah menerobos ke sela-sela jendela kaca yang tidak tertutupi gorden, akan tetapi ketiga gadis yang semalaman begadang itu tak kunjung bangun juga, mungkin mereka kelelahan dan masih terbuai dalam mimpi indah.
Setelah terik matahari bersinar tepat di atas kepala, mereka semua terbangun karena perut mereka yang mulai melilit karena kelaparan.
Satu persatu dari mereka keluar ke kamar, dan duduk di sofa ruang santai. Mereka bertiga seketika tertawa keras, mengejek penampilan satu sama lain yang masih acak-acakan.
"Aku sangat lapar!" ucap Aileen.
"Sama, apa sebaiknya kita cari makanan di luar yuk? Sekalian belanja untuk kebutuhan sehari-hari, karena besok kita pasti sibuk mendaftar ke Universitas A," jawab Adella.
"Tapi sebaiknya kita mandi dulu, mana mungkin aku keluar dengan penampilan seperti ini?" timpal Saralee.
Mereka bertiga kembali ke kamar dan segera mandi, setelah itu mereka segera keluar dari rumah.
Sebagai anak tunggal dari keluarga konglomerat, penampilan Saralee yang paling mencolok, dia terlihat keren dan berkelas. Dia memakai rok mini dengan baju pendek ketat, tak lupa ditambah aksesoris yang mahal.
Sedangkan Aileen juga dari keluarga kaya, gadis pemalu itu berpenampilan feminim dengan gaun selutut merah muda dan bandana yang menghiasi rambut panjangnya. Wajahnya juga di make up natural sesuai kepribadiannya yang lembut dan kalem, seperti seorang puteri dari kerajaan.
Di antara mereka yang paling sederhana adalah Adella, karena masalah ekonomi keluarga membuat dia tidak bisa memakai barang mahal seperti yang lainnya. Dia hanya memakai celana jeans ketat panjang dan kaos pendek warna putih, rambut sebahu warna pirangnya di ikat seperti ekor kuda. Gayanya sedikit tomboi tetapi memberi kesan menarik.
Mereka bertiga memutuskan sarapan dengan nasi goreng yang dijual di seberang jalan halte bus.
"Setelah ini kita belanja kemana? Apa ada pasar yang dekat di sekitar sini?" tanya Adella pada kedua temannya.
"Ada sih, tinggal naik bus di pemberhentian pertama. Apa tidak belanja di supermarket saja? Jujur aku tidak pernah ke pasar," jawab Saralee ragu-ragu.
"Ke pasar saja tidak apa-apa, bukankah kita sedang kabur dari rumah? Kita harus bisa berhemat," timpal Aileen berlapang dada. Meskipun selama ini dia diperlakukan seperti tuan Puteri yang dimanja, tetapi dia sangat baik hati dan tidak pernah membedakan status orang lain yang lebih rendah.
"Iya betul, lagi pula setiap bulan aku harus bisa mengirim uang untuk adik-adikku, kasihan mereka kalau sampai kekurangan," ucap Adella.
"Baiklah, aku mengikuti kalian saja. Tetapi ingat! Aku tidak mau membersihkan rumah atau melakukan pekerjaan apapun," jawab Saralee mengalah. Sekilas dia memang terlihat angkuh. Namun jika semakin mengenalinya lebih dekat, Saralee juga memiliki beberapa sisi baik, yaitu murah hati dan tidak perhitungan.
Setelah makan mereka segera menyeberang menuju halte bus, Adella terpaksa menghentikan langkahnya karena mengambil dompetnya yang terjatuh, membuat dia tertinggal di belakang. Sedangkan kedua temannya sudah sampai di pinggir jalan.
Tiba-tiba dari arah belakang Adella, ada mobil mewah berwarna merah yang melaju dengan kencang, seketika Aileen dan Saralee berteriak dengan kencang,
"Adella... awas di belakangmu!"
Adella yang terkejut segera menoleh kebelakang, tapi mobil yang melaju kencang tersebut segera banting stir dan menabrak separuh warung nasi goreng.
Untung saja tidak ada korban jiwa, karena pelanggannya sudah pergi sementara penjualnya sedang di dapur.
Adella yang masih gemetaran karena kaget segera di hampiri kedua temannya,
"Kamu tidak papa?" tanya Aileen yang juga ikut gemetar.
Adella belum bisa menjawab karena masih syok, dia hanya menatap pemuda yang masih duduk santai di belakang kemudi. Wajah tampannya sangat jelas karena mobilnya tidak beratap.
Saralee segera mengajak kedua temannya untuk menepi di warung nasi goreng yang roboh sebelah, dan pemilik warung tersebut keluar sambil marah-marah.
"Bagaimana ini? Tempat usahaku hancur!" teriak seorang Ibu setengah baya sambil menangis.
Pemuda yang tampan tadi segera turun mendekati pemilik warungnya.
"Berapa Anda meminta ganti rugi?" tanya pemuda itu tersenyum ramah tapi dengan nada tegas.
"Tempat ini baru saya di perbaiki, menghabiskan biaya sekitar delapan juta," jawab Ibu pemilik warung dengan wajah yang mulai tenang.
Pemuda tampan itu segera kembali ke mobil, dia mengambil amplop warna cokelat dan memberikannya pada pemilik warung,
"Isinya ada lima belas juta, silahkan diterima. Dan saya meminta maaf karena sudah menabrak warung Anda," ucap Pemuda tampan itu tegas dan penuh tanggung jawab.
"Iya, terimakasih," jawab Ibu pemilik warung dengan tersenyum senang, dia tidak menyangka jika mendapatkan ganti rugi dua kali lipat, dia merasa jika kejadian barusan adalah sebuah berkah.
Pemuda tadi segera menghampiri Adella yang masih terbengong.
"Sekarang bagaimana kamu akan mengganti rugi kepadaku? Semua salah kamu yang berhenti di tengah jalan," kata pemuda itu dengan raut wajah yang dingin.
"Berapakah biaya yang harus saya ganti untuk memperbaiki mobil Anda?" tanya Adella pasrah, karena saat ini tabungannya sangat menipis.
"Paling cuma seratus juta..." jawab Pemuda itu. Namun sebelum dia menyelesaikan kalimatnya, sudah lebih dulu dipotong oleh Saralee.
"Berikan nomer rekening Anda, saya akan segera transfer sekarang," sela Saralee tegas, dia tak rela jika temannya ditindas.
"Aku tidak perduli dengan uang seratus juta itu, tetapi karena kejadian ini aku harus telat ikut rapat penting, setiap detik waktuku seharga ratusan juta," ejek pemuda tampan itu pada Saralee, kemudian dia mendekati Adella dan berbisik di telinganya.
"Nanti malam jam tujuh, temui aku disini! Kalau tidak kamu akan tanggung sendiri resikonya, Nona manis!" ancam pemuda itu dengan senyuman licik.
Seketika Adella wajahnya memerah karena menahan amarah, dia segera menarik punggung jas pemuda itu supaya tidak pergi.
"Saya bukan perempuan seperti yang Anda kira. Pasti saya akan mengganti seluruh kerugian Anda walaupun saya harus bekerja seumur hidup," teriak Adella.
Pemuda itu segera melepaskan dirinya dari tangan Adella, kemudian melihat dengan tatapan merendahkan dari ujung kaki sampai kepala Adella.
"Aku bahkan tidak berkhayal untuk menyentuhmu, karena kamu sama sekali bukan tipe aku. Dan ingat apa yang aku katakan tadi!" ancam pemuda itu dengan senyuman puas, dia segera masuk ke mobil dan melajukan lagi dengan kecepatan tinggi.
Adella merasa malu dan marah, dia tiba-tiba merasa sakit kepalanya memikirkan kejadian barusan.
"Tak ku sangka ada orang yang lebih sombong dan angkuh dariku," cetus Saralee.
"Kamu tidak apa-apa Adella?" tanya Aileen khawatir, dia juga ikut tegang saat menyaksikan adegan barusan.
"Aku tidak apa-apa, Aileen! Saralee, apakah mobil milik pemuda itu sangat mahal ya?" Adella menatap Saralee dengan wajah serius.
"Iya, harganya Milyaran. Aku saja menginginkan mobil itu, tetapi sampai sekarang belum juga dibelikan sama orang tuaku," jawab Saralee merasa kasihan pada temannya.
"Baiklah, karena aku yang bersalah, aku juga yang harus bertanggung jawab," ucap Adella optimis, dia tak ingin menjadi wanita lemah, karena dia juga masih memiliki tanggungan beban di kedua pundaknya untuk membuat keluarganya sejahtera.
Aileen dan Saralee tersenyum melihat Adella yang semangat kembali,
"Kita pikirkan bersama nanti saja, sekarang kita belanja dulu," ucap Saralee.
"Iya, mulai sekarang apapun yang terjadi kita bertiga saling membantu," hibur Aileen.
"Berjuang Scorpio!," timpal Saralee setengah berteriak.
Mereka bertiga tertawa bersama, dalam hati Adella bahagia karena dipertemukan dengan teman-teman yang baik.
Terimakasih sudah berkenan membaca karya saya. Jangan lupa Like, Vote dan beri rating bintang 5 ya🙏 Karena dukungan dari kalian sangat berarti bagi Author.
Mohon kritik dan sarannya juga, semoga novel SCORPIO ini bisa berkembang lebih baik🤗
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 85 Episodes
Comments
Momy Haikal
suka visual cowoknya Mario Maurer lagi.idolaku
2021-12-11
0
Ra Izumi
serunya
2020-10-17
1
Imbara Galeri
semangat...aku jg scorpio
2020-10-15
1