Adella memastikan jika dia tidak salah dengar, rasanya tidak percaya jika seseorang yang baru tadi pagi dikenalnya langsung melamarnya.
"Tidak usah bingung! Karena aku tidak butuh jawabanmu. Untuk mengganti uang ganti rugi kamu hanya perlu menjadi tunangan aku selama enam bulan, dan selama itu juga kamu harus menuruti semua perintah aku!" kata pemuda itu tegas.
Adella mencoba mempertimbangkan terlebih dahulu, dia tidak ingin memutuskan secara gegabah.
Cukup lama berpikir, akhirnya Adella merasa itu adalah jalan satu-satunya untuk menyelesaikan masalah. Karena dia juga tidak memiliki uang sebanyak itu untuk mengganti semua hutangnya.
"Baik, tapi kamu tidak boleh menyentuhku sama sekali!' jawab Adella tanpa rasa takut.
Pemuda yang sedang duduk di samping Adella tertawa keras.
"Jangan mengharap! Sudah kubilang kamu bukan tipe aku," balas Keenan menyeringai.
"Sekarang kita mau kemana?" tanya Adella kesal, dia merasa dipermainkan.
"Ke rumah keluargaku, di sana kamu harus berakting dengan baik!" perintah pemuda itu dengan raut wajah yang mulai mencair.
"Siapa namamu? tidak lucu kan, kalau aku bertunangan dengan seseorang tapi tidak tahu namanya," sindir Adella, dia merasa kesal karena dia harus duluan yang menanyakan namanya.
"Aku Keenan." jawab Keenan datar.
"Aku Adella," balas Adella cuek.
"Aku sudah tahu semua tentangmu," kata Keenan tersenyum mengejek.
Sedangkan Adella hanya tertawa menanggapi ucapan Keenan, dia merasa jika pemuda yang baru di kenalnya adalah seorang pembual.
Di tengah perjalanan Keenan menghentikan mobilnya, dia mengajak gadis yang jauh lebih muda darinya itu kesebuah tempat yang Adella sendiri baru pertama kali menginjakkan kakinya di sana.
"Ganti pakaian gadis ini dengan gaun yang elegan dan make up yang sesuai!" perintah Keenan pada beberapa pelayan.
Setengah jam kemudian Adella selesai dirias. Keenan sampai melongo karena takjub, dia tidak menyangka jika gadis yang dipungut dari jalanan itu begitu menawan dan menarik.
"Bocah cilik ini lumayan juga, tubuhnya bagus," batin Keenan sambil melirik tubuh ramping dan payudara montok milik Adella.
Adella merasa risih ditatap Keenan seperti itu, dia segera membalikkan badannya dan melangkah keluar.
"Cepatlah! Aku juga masih banyak urusan," ucap Adella jutek.
Kenan tertawa lirih, karena baru kali ini ada seseorang yang berani memerintah dia kecuali kedua orang tuanya.
Malam ini Adella mengenakan gaun warna hitam dan sepatu hak tinggi yang berwarna senada, rambut pirangnya di biarkan terurai. Sebenarnya Adella kurang merasa nyaman memakai gaun yang sedikit terbuka, karena selama ini dia selalu asal-asalan gaya pakaiannya. Namun dia tidak menyangka, jika dirinya berdandan ternyata tidak kalah dengan kecantikan gadis kaya lainnya.
Setelah melalui perjalan lumayan jauh, akhirnya mereka tiba di sebuah rumah megah seperti istana.
Adella sangat terkejut, karena baru kali ini dalam seumur hidupnya melihat rumah yang mewah seperti ini.
"Ini rumah kamu?" tanya Adella santai seperti dia mengobrol dengan teman-temannya.
Namun Keenan hanya diam, Adella merasa Kesal karena pertanyaannya tidak di respon.
Ketika mereka berdua mulai memasuki rumah, di sana sudah ada enam pelayan yang menyambut dengan hormat.
Adella semakin merasa penasaran.
"Siapakah sebenarnya Keenan ini? Apakah aku memiliki nasib buruk sehingga bermasalah dengan orang seperti itu," batin Adella.
Di ruang tamu yang sangat luas dan mewah sudah ada orang yang lumayan banyak, kehadiran Keenan dan Adella menjadi pusat perhatian seluruh orang.
Keenan membungkuk kepada dua orang yang Adella yakini adalah orang tua pemuda itu.
"Pa, Ma, Keenan ke sini mau memperkenalkan tunanganku kepada kalian. Jadi aku mohon batalkan rencana pertunangan aku dengan Faranisa, karena aku sama sekali tidak tertarik dengannya," ucap Keenan sopan tapi tegas.
Kedua orang tuanya Keenan merasa kaget, Karena sekarang adalah acara pertemuan dengan keluarga Faranisa. Namun putra tunggalnya justru membawa seorang gadis yang tidak jelas asal usulnya.
"Siapa namamu? Dan dari keluarga mana?" tanya Papa Keenan menatap tajam pada Adella.
Adella merasa gugup, tapi Keenan segera menggenggam erat tangan Adella supaya menjawab pertanyaan orang tuanya.
"Nama saya Adella, saya hanya dari keluarga biasa," jawab Adella tenang dan Anggun.
Namun tanpa diduga sebelumnya, Faranisa yang merasa geram segera mendorong Adella dari belakang. Kalau seandainya Keenan tidak menangkap tubuh Adella mungkin dia sudah jatuh terjerembab di depan kaki kedua orang tuanya Keenan.
"Kamu hanya dari keluarga biasa, berani-beraninya kamu mau bersaing denganku," bentak Faranisa yang sudah kehilangan kendali.
Kedua orang tua Faranisa merasa malu dan menarik tubuh putri mereka.
"Tuan Aloysius, kami di undang ke sini bukan untuk dipermalukan seperti ini kan?" kata Papanya Faranisa menahan amarah.
"Anda duduklah dulu! Biar saya yang mengurus Putra saya," jawab Papanya Keenan mencoba menenangkan sahabatnya.
"Pa, lihatlah! Menantu arogan seperti inikah yang kalian inginkan? Aku sudah memiliki segalanya. Yang aku butuhkan hanyalah seorang istri yang cantik, cerdas, dan berbudi luhur. Karena dengan begitu aku bisa memiliki keturunan yang luar biasa. Sehingga dia kelak bisa meneruskan perusahaan kita. Meskipun latar belakang Adella hanya biasa-biasa saja. Namun dia gadis yang sangat cerdas, dia bahkan mendapat undangan masuk Universitas A dengan nilai tertinggi," kata Keenan tanpa mengenal rasa takut pada semua orang.
Semua orang takjub, karena Universitas A adalah sekolah khusus anak cerdas atau yang berbakat. Para bangsawan saja jika tidak lolos seleksi tidak akan di terima, walaupun mereka menyogok dengan uang banyak.
Papanya Keenan mulai terkesima dengan pendirian putranya, karena Keenan memiliki watak yang sama dengannya. Jika sudah memiliki kemauan maka tidak akan mungkin bisa digoyahkan.
Papanya Keenan menatap Adella, pria tua itu mengakui jika gadis yang di bawa puteranya terlihat sangat cantik dan beda dari gadis lainnya.
"Baiklah, kalau itu kemauan kamu. Sekarang tergantung dirimu sendiri. Jika kamu bisa mengembangkan perusahaan Papa lebih maju lagi dalam setahun ini maka Papa akan merestui hubunganmu dengan gadis itu," kata Aloysius dengan nada sedikit mengancam.
Aloysius sangat mengenal putranya, jika semakin di tantang maka akan semakin meningkat pesat kegigihannya. Apalagi sekarang dia sudah mendapatkan kunci untuk mengendalikan putranya, yaitu Adella.
"Mama tidak setuju! Bagaimana mungkin calon menantu Mama hanya dari keluarga biasa, besok saat arisan Mama pasti dicemoh teman-teman Mama," protes Mamanya Keenan.
"Tenang Ma! Besok saat acara arisan Mama bisa suruh Adella memasak hidangannya. Selain cantik dia pandai memasak. Pasti semua teman Mama akan kagum," kata Keenan sambil melirik ke arah gadis di sampingnya.
"Situasi macam apa ini? Niatku kesini hanya ingin sekolah dan bekerja, bukan untuk terjebak dalam hubungan yang rumit," batin Adella, wajahnya sudah memucat.
"Baiklah, Mama beri satu kesempatan. Tapi jika besok Mama mendapat hinaan dari teman-teman, maka kalian harus segera berpisah!" kata Mama Keenan dengan wajah cemberut.
"Siap, Ma. Sekarang aku mau mengantarkan Adella pulang dulu. Karena besok pagi dia juga harus mengurus pendaftaran kuliah," pamit Keenan tersenyum puas.
"Jangan lupa! Besok siang kamu harus membawa Adella kesini," perintah Mama Keenan, masih menunjukkan sikap tak sukanya.
"Iya, Ma," jawab Keenan, "Pa, aku pulang dulu," pamit Keenan membungkukkan tubuhnya tanda hormat.
Keenan segera menarik lengan Adella, di hadapan kedua orang tuanya dia menunjukan sikap lembut dan perhatian. Namun sesampainya di mobil Keenan berubah cuek lagi.
Adella sangat marah, karena dia berada dalam situasi yang rumit. Belum lagi membayangkan apa yang akan terjadi besok? Adella gemetar, dia tidak ingin mengulang hal serupa yang pernah dia alami.
"Ada apa?" tanya Keenan datar.
"Tidak, aku hanya penasaran, kenapa kamu bisa tahu aku dan identitas ku?" tanya Adella.
"Bukan hanya itu, masa lalu kamu aku juga tahu," jawab Keenan tersenyum mengejek.
Adella merinding, dia kini sadar jika pemuda di sampingnya tidak sedang berbohong,
"Bagaimana kamu bisa tahu?" tanya Adella setengah berteriak.
"Mudah saja, aku adalah donatur terbesar untuk beasiswa murid yang berprestasi di Universitas A. Jadi sejak awal kita bertemu aku sudah tahu siapa kamu," jawab Keenan.
Adella hanya diam, pikirannya semakin semerawut karena beban masalah ini.
Terimakasih sudah berkenan membaca karya saya. Jangan lupa Like, Vote dan beri rating Bintang 5 ya🙏 Karena dukungan dari kalian sangat berarti bagi Author.
Mohon kritik dan sarannya juga, semoga novel SCORPIO ini bisa berkembang lebih baik lagi🤗
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 85 Episodes
Comments
Qonita Princess ALya
jadi kejadian hampir tertabrak karena kebetulan, atau sudah dirancang sedemikian rupa oleh Keenan.. hmmm🤔 lanjut..
2021-02-12
1
Alya Alghazali
keren banget ceritanya 💙💙
2020-12-01
0
Ra Izumi
waahh semakin keren niy ceritanya thor 😍
2020-10-17
1